Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang,

khususnya yang diterapkan dalam bidang konstruksi, harus diimbangi oleh

sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk mendapatkan SDM yang

baik, mahasiswa di perguruan tinggi dituntut untuk mampu mengaplikasikan

ilmu-ilmu yang didapat dalam perkuliahan sehingga diperlukan suatu metode

pendidikan yang tidak saja menitik beratkan pada teori tetapi juga pada praktek,

baik dalam ruangan yang bersifat simulasi ataupun lapangan.

Dunia kerja merupakan salah satu wahana bagi mahasiswa untuk

mengaplikasikan imu-ilmu tersebut secara nyata. Oleh karena itu diperlukan kerja

sama antara dunia usaha dan perguruan tinggi. Bentuk kerjasama yang dapat

dilakukan adalah dengan diberikannya kesempatan bagi mahasiswa untuk

mengadakan Kerja Praktek di dunia kerja.

Atas alasan itu, pihak institusi pendidikan Universitas Bung Hatta, khususnya

Program Studi Quantity Surveying (QS) , telah menyusun suatu kurikulum

pendidikan yang mencakup kedua hal yaitu teori dan praktek. Upaya peningkatan

kualitas mahasiswa dalam bidang teknologi aplikasi (praktek) diwujudkan dalam

mata kuliah wajib.

Kerja Praktek menitik beratkan pada praktek lapangan khususnya di dunia

kerja bidang (QS) yang sangat terkait erat dengan menghitung pekerjaan struktur,

P a g e |1
arsitektur, mekanikal dan elektrikal (M&E) serta menyusun Bill of Quantity dan

lain-lain.

Dengan adanya pelaksanaan Kerja Praktek ini diharapkan dapat memberikan

gambaran mengenai hubungan studi pada Program Studi Quantity Surveying

dengan lingkungan kerja yang penuh dinamika mulai dari memahami perencanaan

suatu konstruksi sampai dengan proses pelaksanaan dan pengawasan di lapangan.

Baik dari segi proses yang terjadi atau mekanisme kerja, manajemen

pengoperasian dan pengendalian kualitas secara teknis serta mampu

menganalisis perilaku–perilaku atau masalah-masalah yang sering terjadi.

Kerja Praktek dilakukan selama dua bulan pada instansi negeri maupun

swasta yang sedang melaksanakan pembangunan proyek dibidang konstruksi

gedung. Pekerjaan konstruksi gedung tersebut harus sesuai dengan kriteria dan

persyaratan yang telah ditetapkan Program Studi. Dalam hal ini penulis

melaksanakan kerja praktek pada proyek Pembangunan Mall Ciputra Project.

1.2. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Kerja praktek dilakukan dengan maksud dan tujuan agar mahasiswa dapat

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan keadaan

sebenarnya dilapangan dan juga agar dapat langsung memahami pelaksanaan

proyek secara praktis sehingga akan membentuk tenaga lapangan yang

profesional.

Adapun tujuan mahasiswa dalam melaksanakan keja praktek ini adalah

sebagai berikut :

P a g e |2
1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan pekerjaan

dilapangan dan membandingkan dengan teori yang didapat selama

perkuliahan.

2. Memahami tugas-tugas, ruang lingkup serta posisi QS dalam dunia

kontruksi

3. Agar mahasiswa dapat melakukan perhitungan kuantitas dan conseptual

estimate pekerjaan struktur, arsitektur,dan M&E, serta analisa harga

satuan, menyusun Bill of Quantity/Jadwal pelaksanan.

4. Agar mahasiswa mengetahui kondisi atau keadaan proyek, serta mampu

menganalisa permasalahan yang terjadi di proyek dan mampu mencari

solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada.

5. Sebagai syarat untuk pengajuan mata kuliah wajib dan syarat mengikuti

mata kuliah Tugas Akhir dan Seminar Prodi Teknik Ekonomi Kontruksi

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta

Hal tersebut merupakan bekal bagi mahasiswa saat terjun ke dunia kerja nanti

setelah mahasiswa menyelesaikan perkuliahan.

1.3. Ruang Lingkup Kerja Praktek

Laporan kerja praktek ini di susun berdasarkan ruang lingkup di bawah ini :

Laporan kegiatan ini membahas tentang semua yang dilakukan selama kerja

praktek. Kegiatan tersebut setiap harinya dilaporkan atau ditulis pada buku log

yang diketahui dan disetujui oleh pembimbing lapangan di tempat kerja praktek

berlangsung dan dijelaskan pada BAB III (tiga)

P a g e |3
Studi kasus membahas tentang hal yang dirasa menarik dan penting pada

proyek selama melakukan kegiatan kerja praktek. Hal tersebut akan dibahas

secara lebih terperinci pada BAB IV (empat).

1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja Praktek ini dilaksanakan selama 9 minggu atau kurang lebih 2 bulan

lamanya dan mulai masuk kerja tanggal 18 februari 2019. yang mana jadwal

kerjanya senin-jumat pukul 08:00-17:00, sabtu pukul 08:00-12:00,dibuktikan

dengan buku log dan di paraf pembimbing kerja praktek.

Penulis melaksanakan kerja praktik di PT. TATAMULIA NUSANTARA

INDAH sebagai Kontraktor proyek MALL CIPUTRA berlokasi di Jalan Citra

Raya Boulevard, Perumahan Citra Raya, Tangerang, Banten. Lebih tepatnya,

proyek ini terletak di bundaran lima perumahan Citra Raya. Sisi selatan & timur

proyek langsung berbatasan dengan pemukiman warga, sedangkan sisi utara dan

barat berbatasan dengan jalan raya.

1.5. Sistematika Penulisan Laporan

Sub bab ini memaparkan sistematika pembahasan yang menjadi pedoman

dalam penyusunan laporan kerja praktek dalam proyek MALL CIPUTRA yang

terdiri dari lima bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan

kerja praktek, ruang lingkup kerja praktek, waktu dan tempat kerja praktek, dan

sistematika penulisan laporan.

P a g e |4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini membahas mengenai sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan,

ruang lingkup perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan pengalaman

perusahaan.

BAB III LAPORAN KEGIATAN DAN DATA PROYEK

Bab ini menjabarkan semua bentuk kegiatan yang dilakukan selama kerja

praktik sesuai acuan buku log yang diberikan pihak jurusan kepada mahasiswa

dalam mengikuti kerja praktik dan didukung dengan dokumentasi di proyek,

dimulai dari kondisi awal saat kerja praktik sampai dengan waktu yang telah

ditentukan pihak jurusan. Bab ini juga membahas mengenai latar belakang proyek,

maksud dan tujuan proyek, dan data - data proyek.

BAB IV STUDI KASUS

Bab ini membahas mengenai data proyek secara rinci dalam dokumen yang

terdiri dari Quantity Take Off (menggunakan Taking 0ff Paper Tradisional).

Rencana Anggaran Biaya (RAB), Harga bahan dan upah tukang, Analisa harga

satuan, BQ, dan Rekapitulasi data. Dan menjelaskan studi kasus perhitungan

biaya untuk item pekerjaan yang dipilih sesuai dengan proyek tempat

melaksanakan kerja praktek untuk satu lantai bangunan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas kesimpulan dan saran - saran yang didapat dari uraian

laporan Kerja Praktek.

P a g e |5
DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang daftar bacaan yang dikutip dalam laporan Kerja Praktek.

Melalui metode berupa buku, wawancara, internet dan lainnya.

LAMPIRAN

Lampiran ini berisikan tentang kartu asistensi, surat keterangan telah

menyelesaikan Kerja Praktek, gambar kerja, dan Perhitungan, serta Dokumentasi.

P a g e |6
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah PT. Tatamulia Nusantara Indah

PT TATA NUSANTARA INDAH, perusahaan ini memulai bisnisnya pada 17

Desember 1984. Perusahaan ini menempati sebuah kantor sederhana dengan luas

70 meter persegi dengan hanya 5 karyawan di bidang pembayaran.

Ir. Gunawan Djojoutomo dan Franciscus Bing Aryanto adalah wirausahawan

terkemuka yang mendirikan perusahaan. Keduanya memulai bisnis dengan

keyakinan yang kuat untuk mencapai masa depan yang sukses.

Pada tahun 1985, TATA dipercaya oleh PT Tata Mulia (Cipta Rasa

Primatama), sebuah pabrik makanan di Kawasan Industri Pulogadung untuk

merenovasi loker dan memperkuat kolom struktural baja. Itu adalah proyek yang

sangat sederhana mengingat ukuran dan kompleksitasnya. Tidak berkompromi

dalam menyampaikan apa yang dijanjikan TATA, proyek ini adalah bukti

perusahaan untuk memberikan kepuasan pelanggan di mana kualitas dan layanan

pekerjaan yang dilakukan luar biasa.

Pada tanggal 17 April 1985, perusahaan merasa perlu mengubah namanya dari

PT TATA NUSANTARA INDAH menjadi PT TATAMULIA NUSANTARA

INDAH, yang kemudian dikenal sebagai TATA. Dari mulut ke mulut menyebar

positif karena TATA dalam empat tahun pertama operasinya berhasil membangun

portofolio pertama dari sepuluh proyek, seperti pabrik, gedung perkantoran,

gudang dan percetakan. Titik balik sejarah TATA dimulai pada tahun 1992 ketika

P a g e |7
perusahaan dipercayakan dengan proyek untuk membangun aula pertemuan untuk

KTT Gerakan Non-Blok (KTT Non-Blok). Sekarang gedung ini dikenal sebagai

Jakarta Convention Center. Ini adalah proyek yang sangat menantang, karena

perusahaan harus menyelesaikan proyek dalam jangka waktu terbatas 9 bulan.

Bangunan ini dirancang untuk menampung sejumlah besar pemimpin dunia.

Kemudian, menjadi sangat penting bahwa proyek ini dicapai dengan hasil

kualitas tinggi dan dalam kerangka waktu yang ditetapkan. Itu sangat penting

karena itu menyandang nama Indonesia di mata pertemuan internasional. Dengan

kata lain, reputasi Indonesia dipertaruhkan. TATA, dengan tekad kuat dari

orang-orang yang profesional dan kompeten, berhasil menyelesaikan proyek satu

bulan sebelum tanggal jatuh tempo. 'Proyek TATA lain berarti komitmen lain

untuk memberikan yang terbaik dengan kualitas sebagai sumber keunggulan

layanan kami yang tak terpisahkan. Melalui merek terpercaya ini, TATA dapat

terhubung dengan pelanggannya. Selain namanya yang berfungsi sebagai ikon bagi

perusahaan, janji "mengubah Visi menjadi Realitas" adalah apa yang membuat

TATA unik. Inilah yang membuat TATA konsisten berusaha untuk memberikan

janji kepada pelanggannya.

TATA melihat kualitas, layanan, dan kepuasan pelanggan sebagai sumber

elemen yang tak terpisahkan yang akan mengubah TATA menjadi kontraktor

terbaik bagi para pemangku kepentingannya. TATA berusaha untuk menyesuaikan

kualitas, layanan, dan kepuasan pelanggan dengan standar internasional praktik

konstruksi.

P a g e |8
Kualitas orang-orang TATA, kerja tim yang solid, dan komitmen untuk

menjalankan nilai-nilai perusahaan akan memungkinkan TATA untuk

menghasilkan hasil yang berkualitas dengan standar tertinggi. Kepuasan pelanggan

adalah penting, namun, TATA menyadari bahwa itu tidak cukup hanya memuaskan

pelanggan. TATA ingin menempuh mil ekstra dalam melakukan bisnisnya dan

memberikan pelanggan lebih dari sekedar hasil yang memuaskan. TATA

berkomitmen untuk melakukan segala upaya untuk memahami impian

pelanggannya dan mengubah visi pelanggan menjadi kenyataan.

Dengan kekuatan penguatan tim kepemimpinan, TATA cukup percaya diri

untuk memperluas bisnisnya dengan membangun kehadiran di Surabaya, Jawa

Timur.

Gambar 2.1. Logo Perusahaan PT. Tatamulia Nusantara Indah.

Nama Perusahaan : PT. Tatamulia Nusantara Indah

Tanggal Pendirian : 17 Desember 1984

Alamat Perusahaan : Sapta Mulia Center. Jl.Rawa Gelam V Kav.OR-3B,

Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Daerah Khusus

Ibukota, Jakarta – Indonesia

P a g e |9
Telepon : (021) 460 6960

Fax : (021) 460 6962

Email : tatajkt@tatamulia.co.id

Website : www.tatamulia.co.id

Kode Pos : 13930

Jenis Perusahaan : high contractor – rise building

Kegiatan Usaha : main contractor , desaign & build

2.2. Visi dan Misi PT. Tatamulia Nusantara Indah

Perusahaan Tatamulia Nusantara Indah mempunyai visi dan misi yang baik

agar terjalin kerjasama yang kuat.

2.2.1. Visi Perusahaan

Untuk menjadi kontraktor pilihan pelanggan yang disukai dan dipercaya,

terbaik di kelasnya di segmen pasar premium untuk menyampaikan keinginan para

pemangku kepentingan.

2.2.2. Misi Perusahaan

Untuk melakukan kegiatan bisnis dibidang konstruksi, infrastruktur, EPC, dan

properti, dengan memprioritaskan pertumbuhan melalui kekuatan internal dan

perluasan pasar.

P a g e | 10
Untuk mengelola perusahaan dengan mempraktekkan prinsip-prinsip Tata

kelola perusahaan yang baik, mengembangkan teknologi berbasis R&D, dan

memanfaatkan metode kerja yang tepat.

Untuk mengembangkan kesadaran bdan mengekkan kepatuhan terhadap

standar kualitas : HSES, ISO, SNI, dan standar terkait lainnya.

Untuk memberikan nilai kepada pemegang saham, layanan terbaik untuk

pelanggan, manfaat bagi Mitra Kerja, dan kesejahteraan bagi karyawan.

2.3 Ruang Lingkup Perusahaan

Beberapa ruang lingkup perusahaan PT.Tatamulia Nusantara Indah :

- DESAIN & BANGUNAN

Tata akan membantu mengubah visi anda menjadi kenyataan dibawah pengawasan

ketat dan bersama-sama dengan para desainer Tata yang inovatif, berpengetahuan

dan pekerja keras, Tata dapat membuat sketsa yang dinamis dengan kompleksitas

tertentu. Dimasukkan dengan material terpilih dan mesin canggih untuk

menciptakan gedung baru lainnya.

- KONTRAKTOR UTAMA

Dari 450 data proyek Tata, sejumlah proyek sedang dalam proses kerja. Setiap

proyek, dari pabrik, pusat konvensi, hingga bangunan bertingkat tinggi diselesaikan

dalam waktu yang diizinkan. Kepercayaan anda bagi Tata dalam menangani paket

struktural, arsitekur, dan MEP akan dikelola untuk memenuhi kepuasan anda.

P a g e | 11
Ruang lingkup termasuk otoritas perencanaan, koordinasi dan ahli dan pengawasan

tenaga kerja.

- PENGELOLAAN KONSTRUKSI

Tata adalah konstruktor bangunan bertingkat tinggi yang berpengalaman, memiliki

pengawasan ketat dan sistem yang terorganisir dengan baik sebagai bagian dari

kinerja harian Tata. Oleh karena itu, Tata menawarkan manajemen konstruksi

sebagai bagian dari layanan dalam membantu proses pembangunan anda.

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

COMMISIONER

Ir. GUNAWAN DJOJOUTOMO

PRESIDEN DIRECTOR

BERNARDUS ISMAWAN, MBA

VICE PRESIDEN DIRECTOR

Ir. IWAN ADI SUSANTO

MARKETING DIRECTOR COMMERCIAL OPERATION


& ENGINEERING DIRECTOR DIRECTOR
DIRECTOR FERDINAND ARYANTO STEVANUS H DJOJOUTOMO Ir. Darius Riyadi Santoso MM
Ir. HANS PUTRA Beng, Mfin KRISTIAN PRASETYO ST
Ir. SUGEHJONO DJOJO
Ir. MUSTAPHA KEMAL

Gambar 2.2 : Struktur Organisasi PT. Tatamulia Nusantara Indah

2.5 Pengalaman Perusahaan

P a g e | 12
PT. Tatamulia Nusantara Indah sudah banyak mengerjakan berbegai macam

proyek, berikut beberapa data proyek yang telah diselesaikan oleh PT.Tatamulia

Nusantara Indah dari tahun 1984 sampai dengan 2019

Nama Proyek Tahun Lokasi

Anandamaya Residences 2018 JL. Jend. Sudirman, Jakarta

The Kensingston Royal Suite 2019 JL. Boulevard Kelapa Gading,

Jakarta

The Springlake 2017 JL. Boulevard Ahmad Yani,

Summarecon Bekasi

Gallery West 2019 JL. Panjang No.5, Jakarta

Universitas Multimedia Nusantara 2009 Scientia Boulevard, Gading

Serpong, Serpong

Surya Research & Education Center 2011 Scientia Boulevard, Gading

Serpong, Serpong

Universitas Pelita Harapan 1994 Lippo Karawaci

SD & SMP Strada Nawar 2009 Jatirangon Bekasi

TK & SD Ipeka Grand Wisata 2009 JL. Sunset Avenue, Bekasi

Universitas Kristen Krida Wacana 2002 JL. Arjuna, Jakarta

SDK Penabur Gading Serpong 2000 Tangerang

Supernova Factory 2016 Jl.Irian,MM2100 Industrial Town,

Cibitung

New TBR Factory for Gajah 2016 Jl.Gatot Subroto Km.7,

Tunggal Tangerang

P a g e | 13
PT. Tokai Rika Indonesia Factory 2013 Kawasan Industri Bekasi Fajar

MM2100 Blok.I-9, Cibitung,

Bekasi

Pabrik Farmasi Hexpharm Jaya 2010 Lippo Cikarang, Bekasi

RS. Mitra Keluarga 2008 JL. Margonda, Depok

Ciputra World Jakarta 2014 Jl. Prof. Dr. Satrio, Jakarta

Gama Tower 2016 Jl. HR Rasuna Said, Jakarta

Kino Office Tower 2018 Alam Sutra, Tangerang

South Quarter 2015 Jl. RA Kartini Kav.8, Jakarta

BTPN Tower 2016 Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde

Agung Blok.5.5 & 5.6, Jakarta

Menara Pertiwi 2017 Jl. Mega Kuningan Barat III,

Jakarta

AIA Office 2015 Jl. Jend.Sudirman Kav.48A,

Jakarta

Blue Bird 2016 Jl. Mampang Prapatan No.15,

Jakarta

Alamanda Tower 2013 Jl. TB. Simatupang No.22-26,

Jakarta

Menara Prima Tower 2 2013 Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde

Agung Blok.6.3, Jakarta

Menara prima 2007 Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde

Agung Blok.6.2, Jakarta

P a g e | 14
Noble House 2015 Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde

Agung Blok.6.7, Jakarta

MD Place 2013 Jl. Setiabudi Selatan No.7, Jakarta

Imeco Tower 3 2013 Jl. Ampera 9-10, Jakarta

Wisma Pondok Indah 3 2012 Jl. Sultan Iskandar Muda, Pondok

Indah, Jakarta

The Koppel 2012 Jl. Pluit Raya Selatan No.12

Blok.A2, Jakarta

Jakarta Network Building 2 2011 Jl. Sumba, Kawasan Industri

MM2100, Cibitung, Bekasi

JGC Indonesia New Office Building 2010 Jl. TB. Simatupang 7-B, Jakarta

Talavera Office Park 2008 Jl. TB. Simatupang, Jakarta

Prudential Park 2008 Jl. Jend.Sudirman, Jakarta

Menara Karya 2006 Jl. HR Rasuna Said, Jakarta

Menara Kadin 1997 Jl. HR Rasuna Said, Jakarta

Gereja Stella Maris 2012 Jl. Taman Pluit Permai Timur,

Jakarta

Gereja Santo Yokobus 2009 Jl. Pulo Bira Besar, Kelapa

Gading, Jakarta

Tabel 2.1 Daftar Proyek Yang Telah Diselesaikan Tatamulia Nusantara Indah

Nama Proyek Tahun Lokasi

P a g e | 15
The Newton at Ciputra On Going Progress Jl. Karet Sawah, Kuningan, Jakarta

World 2 Jakarta

45 Antasari On Going Progress Jl. Pangeran Antasari Kav.45,

Jakarta

Citra Living On Going Progress Jl. Peta Barat, Jakarta

Pesona Square South On Going Progress Jl. Ir. H. Juanda No.99, Depok

Side Apartment

Marigold Navapark On Going Progress BSD City, Tangerang

Tower 3&5

U Residence 3&5 On Going Progress Lippo Karawaci, Tangerang

Bintaro Plaza On Going Progress Jl. Bintaro Utama Sektor 3A,

Residences Breeze Tangerang

Tower

Four Seasons Tower 3 On Going Progress Jl. Setiabudi Tengah, Jakarta

On Going Progress GT. Tech. Park, Karawang


New Facility & Office

Karawang - PT Softex

Indonesia

On Going Progress Deltamas, Cikarang


Bintang Toedjoe New

Factory & Saka Farma

Laboratories Factory

Eka Hospital Bekasi On Going Progress Jl. Kota Harapan Indah, Blok

I1-9-9, Desa Pusaka, Bekasi

Eka Hospital Cibubur On Going Progress Kota Wisata Blok V2 Desa Nagrag,

P a g e | 16
Kec.Gunung Putri, Kab.Bogor

Mall Ciputra Citraraya On Going Progress CitraRaya, Cikupa, Tangerang

South Gate Tanjung On Going Progress Jl. Tanjung Barat Raya, Jagakarsa,

Barat (AEON Mall & Jakarta

Apartment)

Pesona Square Mall On Going Progress Jl. Ir. H. Djuanda No.99, Depok

Mampang Office On Going Progress Jl. Mampang Prapatan 66, Jakarta

Tabel 2.2 Daftar Proyek Yang Sedang Dikerjakan Tatamulia Nusantara Indah

BAB III

P a g e | 17
LAPORAN KEGIATAN

3.1. Pendahuluan

Pada saat melaksanakan kegiatan Kerja Praktek (KP) pada PT TATAMULIA

NUSANTARA INDAH Proyek Mall Ciputra, kondisi proyek tersebut sudah

mencapai tahap perakitan pembesian, pemasangan bekisting dan pengecoran slab

lantai kolom dan balok lantai ground floor (GF) area zona 3 yang tergambarkan

pada gambar 3.1. Dan progress pekerjaan per lantai memerlukan waktu selama 28

hari .

Gambar 3.1 Tampak Depan dan Samping Kanan Proyek

3.2. Lingkup Pekerjaan Proyek

P a g e | 18
3.2.1. Administrasi Kantor

Dalam sebuah kantor Proyek diperlukan nya sebuah sistem untuk mengetahui

tata cara dan prosedur dalam menjalan adnmistrasinya. Kali ini penulis akan

menjabarkan alur dari penerimaan dokumen :

1. Dokumen yang diterima proyek meliputi berbagai macam departemen

yang ada dilingkungan proyek

2. Project Manager Staff Proyek yang berkepentingan wajib memfoto copy

dokumen yang diterima dalam bentuk fax

3. Dokumen yang diterima dalam bentuk E-mail harus dicetak

4. Khusus untuk Pedoman Mutu, Prosedur Sistem Mutu, Instruksi Kerja,

RMP & buku - buku referensi tidak diberi stempel *RECEIVED*

5. Untuk daftar dokumen masuk yang dilampirkan dalam owner, dapat

menggunakan form FM/GAS-1/06

6. Jika terdapat rekaman dokumen dalam bentuk lainnya seperti CD atau data

elektronik lainnya, maka wajib diberi label identifikasi (jenis rekaman,

pemilik periode), dibuatkan daftar isi dan daftar inventarisnya, serta

disiapkan pada tempat yang ksusus.

3.2.2. Struktur Organisasi Proyek

P a g e | 19
Gambar 3.2 Organisasi Proyek

A. Project Manager

1. Membuat jadwal pekerjaan dan network planning

2. Menyusun Rencana Anggaran Proyek berdasarkan RAP awal dari

Estimate Manager dan mempresentasikan ke Direktur.

3. Mengatur dan mengkoordinasikan dan rekan kerja dalam satu tim.

4. Mengendalikan dan memastikan pelaksanaan kegiatan proyek berjalan

sesuai dengan target biaya,mutu,waktu dan safety.

5. Memastikan tagihan progres pekerjaan kepada owner telah

terealisasikan oleh bagian keuangan.

P a g e | 20
6. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang timbul selama

proses kegiatan kontruksi dibawah koordinasi Operation Direction.

B. Quality Assurance Engineer

1. Merencanakan sasaran dan program breifing dan bimbingan SMM

(Sistem Manajemen Mutu) proyek dalam rangka pemahaman dan

ketaatan dalam implementasi

2. Melakukan koordinasi dengan owner terkait masalah Quality

Assurance.

3. Membantu PM dalam menyusun RMP.

4. Mengontrol pelaksanaan sistem manajemen mutu.

5. Mengontrol akurasi dan validasi dokumen hasil pekerjaan.

C. Quality Control Engineer

1. Menyusun rencana inspeksi dan tes untuk material datang serta

rencana inspeksi dan tes proses pekerjaan dilapangan

a) Melakukan koordinasi dengan PM terkait dengan kualitas hasil

pekerjaan

b) Melakukan koordinasi deangan SM terkait dengan persiapan

lahan kerja dan hasil pekerjaan

2. Mendukung kegiatan audit dibidang QC

P a g e | 21
3. Memeriksa kualitas setiap item pekerjaan dilapangan

4. Mengontrol tindak lanjut hasil uji/tes terkait dengan QC

D. Safety Supervisor

1. Merencanakan kebutuhan APAR dan peralatan K3

2. Menyusun jadwal inspeksi audit K3 diproyek

3. Mengiventarisasi perlengkapan K3 diproyek

4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait

5. Melakukan safety control

6. Mengontrol pelakasanaan sistem dan prosedur K3 proyek

E. Cashier

1. Merencanakan pengeluaran dengan permintaan dana

2. Merencanakan data pelaporan

3. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait untuk kebutuhan dana

4. Mengatur pengeluaran yang disesuaikan dengan permintaan dana

5. Membuat permohonan permintaan dana ke kantor pusat

6. Mengamankan penyimpanan uang

F. Engineering Manager

1. Merencanakan sasaran dan program kerja Enginering

P a g e | 22
2. Merencanakan metode kerja dalam lingkup Engineering

3. Memonitor pembuatan progres report

4. Melaksanakan prosedur sesuai SMM ISO 9001 dan K3

5. Memonitor schedule dan pembuatan shop drawing

struktural,arsitektur

6. Membuat progress payment

G. Engineer

1. Merencanakan sasaran dan program kerja engineering

2. Melakukan koordnasi dengan pihak eksternal yang berkaitan

dengan fungsi dan tugasnya dengan prsetujuan atasan

3. Mengevaluasi data teknis supplier/sub kontraktor

4. Memonitor proses kegiatan pelaksanaan pekerjaan dilapangan

H. Drafter

1. Merencanakan program kerja sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab

2. Mengatur filling soft copy di komputer dan hard copy

3. Memeriksa kesesuaian gambar for construction dari owner terkait

4. Menyusun dan menyiapkam dokumen As Built Drawing

5. Mengajukan usulan-usulan perbaikan

P a g e | 23
I. Project Commersial Manager

1. Merencanakan cashflow proyek merencanakan metode kerja dalam

lingkup engineering

2. Melakukan koordinasi dengan PM dan memberikan saran terkait

dengan aspek masalah financial,procurement dan kontrak pada

level project

3. Membuat laporan kegiaatan

4. Mengidentifikasi dan menyelidiki kerugian

5. Memastikan finall account dikerjakan dan selesai pada waktu yang

ditetapkan

6. Mempelajari dan memahami RAP

7. Memonitor progress tagihan subkon

J. Quantity Surveying

1. Merencanakan program kerja (tagihan,progres proyek,pekerjaan

tambah/kurang, evaluasi anggaran, opname mandor/subkon,volume

pekerjaan, final account ke owner

2. Melakukan koordinasi dengan PM terkait dengan progress claim

proyek

3. Melakukan koordinasi dengan SM/PM terkait kebutuhan material

biaya dengan persetujuan atasan

P a g e | 24
4. Menghitung volume pekerjaan pada awal proyek untuk pembuatan

RAP

5. Membuat progres proyek

6. Menyiapkan SPK untuk mandor berdasarkan quantity yang sudah

dihitung dari approved shop drawing dan BBS

H. Site Manager

1. Bersama dengan PM menyusun bahan material rencana mutu proyek

sesuai bagiannya

2. Menyiapkan detail materi penyusunan Rencana Anggaran Proyek

3. Memimpin / mengarahan langsung para Subkontraktor, Mandor, dan

Pelaksana

4. Merencanakan kebutuhan SDM dan teknologi

5. Memproses detail berita acara tagihan

6. Mendistribusikan shopdrawing kesetiap Supervisor

7. Meyiapkan detail materi laporan bulanan bersama PM

8. Bersama dengan PM mengevaluasi kinerja Subkont berdasarkan

hasil kerja di lapangan untuk masukan kepada Dept. Logistic

P a g e | 25
3.2.3. Manajemen Proyek Mutu Biaya dan Waktu

Manajemen proyek adalah sebuah kegiatan untuk merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi dan mengontrol sumber daya

organisasi yang gunanya untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu

dengan sumber terentu.

A. Biaya

Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk

mencapai tujuan spesifik atau untuk mendapatkan sesuatu sebagai

gantinya.

Segala kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan dan pemakaian

dana proyek mulai dari proses memperkiraakan jumlah keperluan dana,

mencari dan memilih sumber dan macam pembiayaan, perencanaaan

serta pengendalian alokasi pemakaian biaya sampai pada akuntansi dan

administrasi pinjaman/keuangan . Nilai Konrak yang telah disepakati

untuk proyek Mal Ciputra yaitu Rp 190,735,000,000,-IDR (Sebelum

PPN) .

Pengelolaan biaya meliputi segala kegiatan yang berkaitan dengan

pengadaan dan pemakaian dana proyek, mulai dari proses memperkirakan

jumlah keperluan dana, mencari dan memilih sumber pembiayaan,

perencanaan serta pengendalian alokasi pemakaian biaya sampai pada

akuntansi dan administrasi pinjaman/keuangan.

Berikut ini adalah proses pengelolaan biaya :

a. Perencanaan sumber daya yaitu :

P a g e | 26
Melakukan identifikasi jenis dan kuantitas sumber daya yang

diperlukan guna melaksanakan pekerjaan sesuai dengan lingkup

proyek. Output dari proses ini ialah catatan atau daftar jenis sumber

daya yang diperlukan serta kuantitas masing-masing komponennya.

b. Perkiraan biaya proyek yaitu :

Setelah identifikasi kuantitas dilanjutkan dengan estimasi keperluan

biaya untuk pengadaan sumber daya bersangkutan yang dinyatakan

dalam satuan uang. Output dari proses ini adalah dokumen yang

berisi perkiraan biaya proyek beserta penjelasan yang diperlukan

c. Penyusunan anggaran proyek yaitu :

Merincikan biaya untuk masing-masing kegiatan yang disesuaikan

dengan jadwal penggunannya. Anggaran ini akan menjadi standar

pengendalian kinerja kegiatan yang bersangkutan. Output dari

proses ini adalah dokumen anggaran biaya proyek serta rencana

penarikannya.

d. Pengendalian biaya proyek yaitu :

Memantau dan mencatat penggunaan biaya sesuai atau tidaknya

dengan perencanaan. Jika tidak sesuai maka dicari penyebab

ketidak sesuaiannya dan dievaluasi dampak yang mungkin terjadi

serta diadakan koreksi. Output dari proses ini adalah change order

dan revisi anggaran.

B. Mutu

Pengelolaan mutu meliputi kegiatan-kegiatan yang diperlukan agar

hasil proyek memenuhi persyaratan, kriteria dan spesifikasi yang telah

P a g e | 27
ditentukan. Agar suatu produk atau servis hasil proyek memenuhi syarat

penggunaan diperlukan suatu proses ynag panjang dan kompleks mulai

dari mengkaji syarat yang dikehendaki oleh pemilik proyek atau pemesan

produk, menyusun program mutu, dan akhirnya merencanakan dan

mengendalikan aspek mutu pada tahap implementasi atau produksi.

Pada proyek Mall Ciputra untuk menentukan standar mutu QC

terlebih dahulu melakukan pengujian terhadap material yang akan

digunakan, dan pada saat pengujian material QC bersama engineer bagian

teknik dan material akan melihat langsung proses pengujian dan

menentukan atau tidaknya material tersebut dengan mutu yang sudah

ditetapkan.

MutuBeton :

Retaining Wall Fc ‘ = 35 MPa , Slump 12 ± 2 cm

Plat / Slab Fc ‘ = 35 MPa , Slump 12 ± 2 cm

Balok Fc ‘ = 35 MPa , Slump 1 2 ± 2 cm

Kolom Fc ‘ = 45 MPa , Slump 12 ± 2 cm

Bore pile Fc 35 FA 15% + ES, Slump 12 ± 2

Rap pondasi cm

Tangga Fc 35 FA 15% + ES +

Integral,Slump 12 ± 2 cm

Mutu Baja :

BJ 37 Tegangan leleh minimum (σy =

P a g e | 28
2400 kg/cm²

Tabel 3.1 Mutu dan Spesifikasi yang digunakan

C. Waktu

Pengelolaan waktu merupakan salah satu sasaran utama proyek.

Keterlambatan akan mengakibatkan berbagai bentuk kerugian misalnya

penambahan biaya, kehilangan kesempatan produk memasuki pasaran dan

lain-lainya. Pengelolaan waktu memiliki tujuan utama yaitu agar proyek

diselesaikan sesuai atau lebih cepat dari rencana dengan memperhatikan

batasan biaya, mutu dan lingkup proyek.

Waktu Pelaksanaan Proyek 549 hari kalender / 18 bulan (20 agustus

2018-19 februari 2020)

Masa Pemeliharaan 12 bulan

Tabel 3.2 pelaksanaan dan pemeliharaan proyek

3.2.4. Klaim Pembayaran

PT.Tatamulia Nusantara Indah proyek Mall Ciputra menggunakan sistem

Monthly Progress Payment untuk proses pembayaran, berikut tahapan tata

cara,waktu, dan klaim pembayaran yang diterapkan :

P a g e | 29
1. Pembayaran pertama adalah uang muka sebesar 10% dari nilai Kontrak yang

dicover oleh Bank Garansi, akan dibayarkan Owner kepada Kontraktor

Pelaksana setelah Kontraktor menyerahkan :

a. Jaminan Uang muka

b. Jaminan Pelaksananaan

c. Struktur Organisasi Proyek dan Currikulm Vitae

d. Master Schedule

e. Site Plan

f. Metode Kerja

g. HSE Plan

2. Pembayaran berikutnya akan dilakukan setiap bulan (Monthly Progress

Payment) selama waktu pelaksanaan pekerjaan berdasarkan pretasi fisik

pekerjaan yang diselesaikan.

3. Material on site tidak dapat dihitung sebagai progress/prestasi pekerjaan oleh

karena itu tidak akan dilakukan pembayaran atas materi on site

4. Setiap pemasukan tagihan, Kontraktor wajib menyerahkan atau melampirkan

foto copy :

a. Bukti Setoran Pajak (SSP)

b. Bukti Penerimaan Surat dari Kantor Pajak

P a g e | 30
c. Laporan Surat Pemberitahuan Masa PPN - Formulir 1195 induk

( 2 lembar untuk tagihan sebelumnya

d. Formulir 1195A1

5. Pekerjaan tambah dan kurang yang timbul selama masa pelaksanaan pekerjaan

dan yang telah mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak pertama akan

dibuatkan Surat Intruksi perubahan sehubungan dengan penambahan dan

pengurangan pekerjaan tersebut.

6. Surat Intruksi Perubahan untuk pekerjaan tanbah dan kurang tersebut (bila ada)

akan dibuatkan secara periodik atas kesepakatanbersama para pihak yang terkait

dan disesuaikan dengan kondisi dan kemajuan fisik pekerjaan tambah dan

kurang di lapangaan.

7. Surat Intruksi Perubahan untuk pekerjaan tanbah dan kurang tersebut (bila ada)

akan dibuatkan secara periodik atas kesepakatan bersama para pihak yang

terkait dan disesuaikan dengan kondisi dan kemajuan fisik pekerjaan tambah

dan kurang dilapangaan.

8. Pembayaran atas pekerjaan tambah dan kurang dapat dilaksanakan besramaan

dengan Monthly Progress Payment

3.2.5 Teknologi Bahan dan Kontruksi

Pada teknologi bahan dan konstruksi mempelajari tentang item pekerjaan

struktur beserta bahan yang digunakan, mutu beton yang digunakan dan cara

melaksanakan pekerjaannya.

1. Metode pekerjaan kolom

P a g e | 31
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang

memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan

yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga

keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat

menyebabkan runtuhnya lantai yang bersangkutan juga runtuh total

seluruh struktur.

a. Penentuan As Kolom

Titik–titik as kolom diperoleh dari hasil pekerjaan pengukuran, yaitu

marking berupa titik-titik atau garis yang digunakan sebagai dasar

penentuan letak kolom. Cara penentuan as-as kolom adalah dengan

menggunakan alat teodolith, yaitu dengan menentukan letak as awal

dan kemudian dibuat as-as yang lain dengan megikuti jarak yang telah

disyaratkan dalam perencanaan awal.

b. Pemasangan Tulangan Kolom

Pasang rangkaian besi kolom pada titik kolom yang direncanakan

dengan menggunakan kawat bendrat, ikat tulangan pokok overlapping

dengan stek penyaluran dan lengkapi besi sengkang sesuai gambar

rencana. Perakitan kolom dilakukan di tempat los besi kemudian baru

dipindahkan ke lokasi dengan Tower Crane.

c. Pemasangan Sepatu Kolom

P a g e | 32
Pasang stek besi yang tidak terpakai kemudian dilas dengan plat siku

(50x50x5). Las angkur siku dengan stek yang sudah dibor tepat digaris

sudut marking.

d. Instal Bekisting Kolom

Instalasi Bekisting Kolom menggunakan bantuan Tower Crane atau

Mobile Crane.

e. Pekerjaan Pengecoran Kolom

Pekerjaan Pengecoran menggunakan bantuan Tower Crane dengan

Bucket Cor atau Concrete Pump.

f. Pembongkaran Bekisting Kolom

Proses pembongkaran bekisting kolom adalah sebagai berikut:

 Pembongkaran bekisting kolom dilakukan dengan menggunakan alat

tower crane atau mobile crane.

 Pembongkaran dilakukan dengan terlebih dahulu melepas push

pull props dari base plate.

 Pengendoran baut/ wing nut yang terdapat pada corner tie holder.

Setelah itu bekisting pada keempat sisi kolom di geser ke arah luar

kolom.

 Kemudian bekisting kolom tersebut diangkat dan dipindahkan

dengan bantuan alat tower crane atau mobile crane. Proses

P a g e | 33
pengangkatan ini haruslah dilakukan dengan sangat hati-hati untuk

mencegah cacatnya hasil pengecoran.

Berikut contoh gambar pemasangan tulangan kolom :

Gambar 3.3 : Pemasangan Tulangan Kolom

2. Metode pekerjaan balok dan pelat

Plat lantai dan balok merupakan bagian dari struktur inti bangunan

selain kolom dan pondasi. Maka dari itu, untuk membuat plat lantai harus

digunakan metode pengecoran yang baik. Tahap pengecoran dimulai

sejak tahap persiapan pengerjaan tulangan sampai pada saat perawatan

(curing). Pelaksanaan pengecoran yang kurang baik dapat menimbulkan

pengeroposan pada plat lantai dan balok, dan hasil yang didapat tidak

sesuai dengan apa yang direncanakan. Untuk mencegah terjadinya

pengeroposan tersebut, perlu dilakukan proses-proses pengujian kualitas

P a g e | 34
beton seperti slump test dan test kuat beton yang dilakukan oleh bagian

pengendalian mutu (Quality Control).

a. Survey titik-titik scaffolding

Survey dilaksanakan untuk penempatan scaffolding, dilaksanakan

sesuai dengan beban yang dipikul, sehingga dapat juga ditentukan

jarak antar scaffolding.

b. Pemasangan perancah (PCH)

Pemasangan perancah dibagi beberapa tahapan seperti :

a. Pemasangan Jack Base pada titik yang telah ditentukan

b. Pemasangan Standart Shoring PCH

c. Pemasangan Ledger PCH

d. Pemasangan U-Head

c. Pemasangan bekisting balok

Pemasangan bekisting balok dibagi menjadi beberapa tahapan,

seperti:

a. Pemasangan gelagar hollow

b. Persiapan balok suri & gelagar

c. Persiapan bodeman balok

d. Pemasangan siku bekisting

d. Pemasangan panel pelat lantai (Polyphenol Film)

P a g e | 35
Pemasangan panel pelat lantai kemudian dilakukan pekerjaan

pembesian pelat lantai.

e. Pengecoran balok dan pelat lantai

Pengecoran balok dan pelat lantai dibagi menjadi beberapa tahapan,

sebagai berikut :

a. Persiapan Truk Mixer

b. Pemasangan Concrete Pump dari truk mixer sampai ke lokasi

yang akan dicor

c. Masukan adukan mortar kedalam Concrete Pump.

Gambar 3.4 pemasangan tulangan balok dan plat lantai

3.3 Rincian Kegiatan

P a g e | 36
Selama melaksanakan kerja praktek di PT. TATAMULIA NUSANTARA

INDAH, Banyak hal yang sudah dilakukan dibawah bimbingan bapak Pandu

Yusticia selaku leader QC pada proyek tersebut.

Selama 2 bulan mengikuti kerja praktek pada proyek Mall Ciputra yang

berlokasi di Jl. Citra Raya Boulevard, Citra Raya, Tangerang, Banten. Pada 1

bulan pertama mahasiswa ditempatkan di posisi Quality Control (QC) dimana

mahasiswa mempelajari proses dilapangan,mengetahui permasalahan yang ada di

lapangan dan metode kerja saat pelaksanaan pekerjaan, 1 bulan berikutnya

mahasiswa ditempatkan di posisi Quantity Surveying (QS) mulai dari melakukan

perhitungan struktur sampai mempelajari Bill Off Quantity (BQ), yang semua

kegiatan tersebut didampingi dan di bimbing oleh QS Proyek Mall Ciputra.

3.3.1 Memperkenalkan Diri Kepada Seluruh Staf

Pada tahap awal melakukan kegiatan di PT TATAMULIA NUSANTARA

INDAH proyek Mall Ciputra. Mahasiswa memperkenalkan diri kepada seluruh

staf yang bekerja di proyek Mal Ciputra, tujuan memperkenalkan diri antara lain

yaitu untuk memberi kesan dan etika yang baik kepada seluruh staf dan untuk

mempermudah keakraban kepada staf yang bekerja di perusahaan tersebut. Awal

proses memperkenalkan diri pembimbing memberi copyan struktur organisasi

proyek dan mahasiswa ditugaskan untuk menemui seluruh staf serta

memperkenalkan diri kepada semua staf yang ada di kantor proyek.

P a g e | 37
3.3.2 Arahan Mengenai Safety Induction

Safety inductiom merupakan kegiatan safety yang diberikan kepada pekerja

baru, tamu proyek dan pihak-pihak yang perlu mengetahui tentang safety di suatu

proyek.

Hal-hal yang disampaikan pada saat safety induction diantaranya adalah:

1. HSE perusahaan

2. Defenisi Safety

3. Standard APD yang harus digunakan

4. Sanksi pelanggaran jika melanggar aturan yang telah ditetapkan

5. Contoh bahaya dan risiko di lokasi kerja

Gambar 3.5 Pengenalan Alat Pelindung Diri

P a g e | 38
3.3.3 Monitoring Pembesian

Pada kegiatan ini mahasiswa ditugaskan untuk pengambilan sample lalu

disusun berdasarkan tanggal yang sudah tertera di dalam sample yang mana

diameter besi tersebut telah ditentukan, dilanjutkan dengan pencocokan antara

sample dengan data yang sudah ada di format monitoring.

Gambar 3.6 Format Monitoring Pembesian

3.3.4 Monitoring Pengecoran

Pada proses ini merupakan bagian penting setelah proses pengecoran

yang telah terealisasi dikarenakan tahapan monitoring pengecoran bertujuan

untuk mengetahui kapan tanggal pengecoran, volume cor yang dibutuhkan,

item mana yang telah di cor, dengan begini tugas QC akan lebih maksimal

dan terpantau pada semua item.

P a g e | 39
Gambar 3.7 Monitoring Pengecoran

3.3.5 Izin Pekerjaan Lapangan

Izin pekerjaan lapangan (IP) adalah surat yang harus di buat oleh kontraktor

kepada owner sebelum pekerjaan pengecoran dimulai. Izin pelaksanaan diajukan

sehari sebelum pengecoran per lantai dan per zona. Berikut lampiran yang

terlampir di izin pelaksanaan lapangan :

1. Surat Izin Pelaksanaan Lapangan

2. Mapping gambar denah

3. Form Checklist

4. Surat Izin Bekerja K3

Izin pekerjaan lapangan bertujuan untuk :

1. Mengendalikan aktivitas-aktivitas di proyek.

2. Mencegah bahaya bagi pekerja.

3. Petunjuk bagi mandor untuk memulai suatu pekerjaan.

P a g e | 40
Gambar 3.8 Form Check List Pekerjaan

3.3.6 Meninjau dan Mempelajari Proses Uji Tanah Urug

Unsur terpenting yang harus diperhatikan dalam tanah timbunan adalah

karakteristik tanah dan cara stabilisasi tanah itu sendiri,stabibilisasi tanah dapat

dilakukan dengan cara pemadatan.

Gambar 3.9 Proses Pengambilan Sample Tanah

P a g e | 41
3.3.7 Proses Pengecoran

Pada proses ini pembimbing mengajarkan bagaimana proses pengecoran

yang baik kepada mahasiswa kerja praktek (KP), pada tahapan ini proses

pengecoran yang baik yaitu dengan membersihkan dahulu area yang akan di cor

dan dengan menggunakan alat-alat penunjang seperti vibration atau alat pengetar

ini yaitu untuk membuat semen jatuh kebawah sehingga semen menjadi padat

dan tidak ada yang kosong di dalam cetakan.

Metoda kegiatan pengecoran pada pekerjaan plat/slab sebelum dilakukan

pengecoran, terlebih dahulu harus melakukan pengecekan pada prakitan besi dan

pemasangan bekisting. Yang mana pada pengecekan pemasangan bekisting

bertujuan agar sewaktu pengecoran tidak lepas atau terbuka, selanjutnya

dilakukan proses pengecekan proses kedataran lantai menggunakan alat yang

dinamakan autokolimator (laser).

Gambar 3.10 Proses Pengecoran

P a g e | 42
3.3.8 Melakukan Pengawasan di Lapangan

Pengawasan yang dilakukan selama di lapangan di dampingi oleh

pembimbing lapangan, pengawasan yang biasa di lakukan seperti pengawasan

pemasangan besi, pemasangan bekisting atau perkuatan dan pengecoran.

pengawasan pemasangan besi seperti melihat apakah ukuran dan jarak antara

besi sesuai atau tidak dengan yang di tetapkan, karena apabila tidak sesuai

dengan yang di tetapkan akan menyebabkan kerugian dan pengurangan mutu

pada proyek tersebut.

Gambar 3.11 Proses Pengawasan area zona 1

3.3.9 Perhitungan Volume Kolom Lantai 1

Pada kegiatan perhitungan volume ini mahasiswa ditugaskan untuk

menghitung volume beton dan bekisting pada lantai 1, format yang digunakan

adalah format yang dibuat sendiri dikarenakan perhitungan volume pada proyek

mal ciputra ini tidak ada standarnya, namun format yang dibuat dapat dipahami

dan mampu menjelaskan nya dengan rasional.

P a g e | 43
Tabel 3.3 Perhitungan Volume kolom lantai 1

P a g e | 44
BAB IV

STUDY KASUS

4.1 Pendahuluan

Pada Study Kasus ini penulis mengambil perhitungan pada lantai 1 yang

mana dalam lantai 1 tersebut membahas perhitungan Kolom, Balok, Tangga, dan

Plat. Yang mana item yang akan dijabarkan adalah perhitungan volume kolom.

4.1.1 Latar Belakang Proyek

Citraraya Tanggerang adalah proyek pembangunan kota baru terpadu yang

terbesar oleh Grup Ciputra. Kota baru ini mulai dibangun sejak tahun 1994

dengan luas pengembangan mencapai 2,760 hektar. Hingga kini, CitraRaya telah

mengalami pertubuhan yang sangat pesat dengan segala kelengkapan fasilitas

umum dan komersialnya, dalam memenuhi segala unsur penghuninya. Salah satu

kegiatan pembangunan yang terbaru adalah melaksanakan peletakan batu pertama

(groundbreaking) Mall Ciputra - CitraRaya Tanggerang pada 19 Oktober 2017.

President Director PT Ciputra Residence Bapak Budiarsa Sastrawinata

mengatakan peletakan batu pertama tersebut merupakan langkah awal dimulainya

pembangunan pusat perbelanjaan terbesar di Tanggerang Barat, Mall Ciputra akan

dibangun diatas lahan seluas 4,5 hektar di kawasan Central Business District

CitraRaya. Mall Ciputra CitraRaya Tanggerang ini tidak hanya akan menjadi ikon

tetapi sekaligus sebagai pusat kegiatan bisnis retail modern dan menjadi dsestinasi

baru di kota CitraRaya dan sekitarnya.

P a g e | 45
Mall Ciputra CitraRaya Tanggerang terdiri dari 6 lantai dan merupakan

bagian dalam pengembangan tahap pertama kawasan Central Business District

(CBD) CitraRaya seluas 164.075 m2 gross floor area. Kawasan CBD tersebut

dibangun dalam 3 tahapan pembangunan hotel, dimana 2 tahun pertama akan

dibangun mal, tahap kedua adalah perluasan mal dan pembangunan hotel, dan

ketiga pembangunan high rise apartment.

Kota Mandiri CitraRaya telah menjelma sebagai salah satu regional business

center yang kuat di Tanggerang Barat, untuk memposisikan diri sebagai regional

business center CitraRaya semakin melengkapi diri dengan membangun fasilitas -

fasilitas prestisius dan dan ikonik berwawasan lingkungan, kini CitraRaya telah

berdiri lebih dari 25.000 unit perumahan dan komersial, dengan jumlah penduduk

lebih dari 65.000 jiwa.

Terlebih CitraRaya juga dikelilingi oleh lebih dari 600 perusahaan nasional

dan mancanegara. Tentunya ini merupakan potensi yang menguntungkan bagi

para tenant dalam mengembangkan bisnisnya di CitraRaya, Perkembangan

populasi CitraRaya yang pesat dibarengi dengan berbagai penambahan fasilitas

skala kota yang existing seperti, Pasar Modern, City Market, Auto Center,

Sekolah, Universitas, Rumah Ibadah, Sport Club, Hotel, dan masih banyak lagi.

Kawasan kota ini juga dilengkapi pusat kuliner seperti CitraRaya Food

Festival dan juga dilengkapi dengan Office Park. Kebutuhan akan gedung

perkantoran ini tidak lepas dari terus berkembangnya kawasan industri Koridor

Cikupa - Cikande - Cilegon sebagai destinasi investasi bagi perusahaan swasta

nasional dan multinasional.

P a g e | 46
Dengan dimulainya pembangunan Mall Ciputra CitraRaya Tanggerang ini,

Maka makin lengkaplah fasilitas komersial untuk memenuhi kebutuhan gaya

hidup perkotaan warga CitraRaya dan sekitarnya.

4.1.2 Data Umum Proyek

Gambar 4.1 Proyek Mal Ciputra

4.1.2.1 Data Proyek

1. Nama Proyek : MALL CIPUTRA CITRA RAYA

2. Lokasi Proyek : Jl. Citra Raya Boulevard, Citra Raya,

Tangerang, Banten

3.Luas Bangunan : ± 57.716 m2

4.Jumlah Lantai : 6 Lapis Lantai + Lantai Roof

5. Pemilik : PT Ciputra Residence

6. Konsultan Arsitektur : DP Architects PTE LTD

P a g e | 47
7. Konsultan Struktur : PT Ketira Engineering Consultants

8. Konsultan M/E : PT Metakom S Pranata

9. Konsultan QS : PT Arthareka Graha Sarana

10. Tipe Kontrak : Lumpsum-fixed price

11. Nilai Kontrak : Rp 190.735.813.257,-

12. Waktu Pelaksanaan : 549 Hari Kalender (20 Agustus 2018 - 19

Februari 2020)

13. Lingkup Pekerjaan : Struktur, Arsitektur, dan Plumbing

14. No SPK : 001/CR-SPK/19.10.100/A-Mall/VIII/

2 018

4.1.2.2 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan Struktur

1. Pekerjaan Tanah

2. Pekerjaan Pondasi Sumuran

3. Pekerjaan Raft Foundation & Pile Cap

4. Pekerjaan Kolom

5. Pekerjaan Balok dan Pelat

6. Pekerjaan Dinding Beton

7. Pekerjaan Tangga

8. Pekerjaan Kanop

9. Pekerjaan Baja Rangka Atap

Pekerjaan Arsitektur

1. Pekerjaan Pasangan Bata Ringan

P a g e | 48
2. Pekerjaan Plesteran dan Acian

3. Pekerjaan Plafond

4. Pekerjaan Pemasangan Keramik

5. Pekerjaan Railing

6. Pekerjaan Pintu & Jendela Alumunium

7. Pekerjaan Pengecatan Dinding

8. Pekerjaan Perabot & Perlengkapan

Pekerjaan Plumbing

1. Pekerjaan Instalasi Air Bersih

2. Pekerjaan Instalasi Air Kotoran

3. Pekerjaan Instalasi Pipa Air Hujan

4. Pekerjaan Instalasi Pipa Gas

5. Pekerjaan Instalasi Sistem Pipa Vent

6. Pekerjaan Rooftank

4.1.2.3 Lokasi Proyek

Proyek Mall Ciputra Citra Raya terletak di Jalan Citra Raya Boulevard,

Perumahan Citra Raya, Tangerang, Banten. Lebih tepatnya, proyek ini terletak di

bundaran lima perumahan Citra Raya. Sisi selatan & timur proyek langsung

berbatasan dengan pemukiman warga, sedangkan sisi utara dan barat berbatasan

dengan jalan raya.

Adapun posisi proyek dapat dilihat pada gambar berikut ini:

P a g e | 49
Gambar 4.2 Lokasi Proyek

4.2 Quantity Take Off

Quantity take off adalah perhitungan volume pekerjaan dengan menggunakan

taking off paper, dimana item-item pekerjaan yang akan dihitung diuraikan dalam

taking off list, dengan menggunakan format kertas A4. Dalam hal ini bangunan

yang dihitung volumenya adalah pekerjaan kolom, pekerjaan balok,pekerjaan plat

lantai, pekerjaan tangga.

Berikut ini adalah penjabaran dari item pekerjaan yang telah dikerjakan :

1. Pekerjaan Kolom

Kolom merupakan batang tekan vertikal dari rangka struktur yang

memikul beban dari balok. Pada pekerjaan kolom ada beberapa pekerjaan

yang harus dihitung terlebih dahulu yaitu : menghitung volume beton

kolom, bekisting kolom, dan pembesian kolom. Perhitungan tersebut dapat

dihitunng dengan menggunakan rumus berikut ini :

a. Beton kolom (M3)

V = Panjang x Lebar x Tinggi x Banyak Kolom.

b. Bekisting kolom (M2)

P a g e | 50
V = ((2 x Panjang) + (2 x Lebar)) x Tinggi Kolom x Banyak

Kolom

c. Pembesian kolom (Kg)

- Besi utama

V = (Panjang + bengkokan + overlap ) x banyak besi x banyak

kolom x R. Besi

- Besi Sengkang

V = ((2 x Panjang) + (2 x Lebar) + bengkokan – selimut beton) x

banyak besi x banyak kolom x R. Besi

2. Pekerjaan Balok

Balok adalah elemen struktur yang menyalurkan beban dari lantai ke

kolom penyangga yang vertikal. Pada pekerjaan balok ada beberapa item

pekerjaan yang harus dihitung terlebih dahulu yaitu : menghitung volume

beton balok, bekisting balok, dan pembesian balok. Perhitungan tersebut

dapat dihitunng dengan menggunakan rumus berikut ini :

a. Beton balok (M3)

V = Panjang x Lebar x (Tinggi – Kolom) x Banyak Balok

b. Bekisting balok (M2)

V = Panjang x ((2 x Tinggi Balok) + Lebar Balok) x Banyak Balok

c. Pembesian balok (Kg)

- Besi utama

P a g e | 51
V = (Panjang + bengkokan + overlap) x banyak besi x banyak

balok x R. Besi

- Besi sengkang

V = ((2 x Panjang) + (2 x Lebar) + bengkokan – selimut beton) x

banyak besi x R. Besi

3. Pekerjaan Plat Lantai

Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak diatas tanah langsung,

merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat

yang lainnya. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada

kolom-kolom. Pada pekerjaan plat ada beberapa item pekerjaan yang harus

dihitung terlebih dahulu yaitu : menghitung volume beton plat, bekisting

plat, dan pembesian plat. Perhitungan tersebut dapat dihitunng dengan

menggunakan rumus berikut ini :

a. Beton plat (M3)

V = Panjang x Lebar x Tebal Plat

b. Bekisting plat (M2)

V = Panjang x Lebar

c. Pembesian plat (Kg)

V = (Panjang + bengkokan) x Banyak besi x R. Besi

4. Pekerjaan Tangga

Tangga adalah suatu konstruksi bangunan yang digunakan untuk

menghubungkan antara lantai bawah dengan lantai atas. Pada pekerjaan

P a g e | 52
tangga ada beberapa item pekerjaan yang harus dihitung terlebih dahulu

yaitu : menghitung volume beton tangga, bekisting tangga, dan pembesian

tangga. Perhitungan tersebut dapat dihitunng dengan menggunakan rumus

berikut ini :

a. Beton tangga (M3)

-Anak tangga

V = Panjang x Lebar x Tebal x Banyak Anak Tangga x 0,5

-Plat tangga

V = Panjang x Lebar x Tebal Plat Tangga

-Bordes

V = Panjang x Lebar x Tebal Bordes

-Balok bordes

V = Panjang x Lebar x Tinggi Balok Bordes

b. Bekisting tangga (M2)

-Anak tangga

V = Panjang x Lebar x Banyak Anak Tangga

-Plat tangga, Bordes, dan Balok bordes

V = Panjang x Lebar

c. Pembesian tangga (Kg)

-Plat tangga

V = (Panjang + bengkokan) x Banyak besi x R. Besi

-Bordes

V = (Panjang + bengkokan) x Banyak besi x R. Besi

-Balok bordes

P a g e | 53
V = (Panjang + bengkokan ) x Banyak besi x R. Besi

Item pekerjaan yang dijabarkan adalah pekerjaan kolom. kolom merupakan.

Struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban

hidup (manusia dan barang), serta beban hembusan angin, kolom berfungsi sangat

penting agar bangunan tidah mudah roboh. Beban kolom dimulai dari atap, beban

atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom, seluruh beban yang

diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah dibawahnya

Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga

beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak

tiga kali dimensi lateral terkecil.

Pada perhitungan kolom lantai 1 type K1H dimensi (650 x 650) dengan tinggi

4,5 taking of list nya adalah :

a. Beton (concrete) m3

b. Bekisting (formwork) m2

c. Pembesian (rebar) kg

a. Beton

= Volume Beton

= P x L x Tk x banyak

= 0.65 x 0.65 x 4.5 x 4

= 7.605 m³

b. Bekisting

= (2 x P) + ( 2 x L) x banyak

P a g e | 54
= (2 x 0.65) + (2 x 0.65) x 4

= 10.4 m2

c. Pembesian

Besi Utama : 24 D22

Panjang Besi : 4.5 M

Sengkang : D10 - 100/150

Ties : D10 - 100/150

Panjang Tulangan Utama

= Panjang besi x besi utama x banyak kolom

= 4.50 x 24 x 4

= 432 m

Berat Besi :

= Diameter x diameter x 0.074 / 12

= 22 x 22 x 0.074 / 12

= 2.9847 Kg

Volume Total :

= P. Tulangan Utama x Berat Besi

= 432 x 2.9847

= 1289.39 Kg

Sengkang D10 – 100/150

Banyak Besi :

= Panjang besi / jarak (tumpuan)

= (4.5 / 4) / 100

= 11 x 2

P a g e | 55
= 22 bh

Banyak Besi :

= Panjang besi / jarak (lapangan)

= (4.5 / 2) / 150

= 15 bh

Total Banyak Besi :

= 22 + 15

= 37 bh

Panjang Besi :

= (P x jumlah besi) + (L x jumlah besi) + bengkokan (2 x 6

x D(10)) – selimut beton (8 x 40)

= (650 x 2) + (650 x 2) + 0,12 – 320

= (1,300+ 1,300) + 120 - 320

= 2,402 m

V. Total Panjang Besi :

= Panjang besi x B. besi x B. Kolom

= 2,688 x 37 x 4

= 398.12 m

Ties D10 – 100 :

H=3 V=3

Banyak Besi :

Tumpuan = Panjang besi / jarak x 2

= 1,13 / 100 x 2

= 22

P a g e | 56
= B Besi x ( H + V)

= 22 x ( 3 + 3 )

= 132

Lapangan = Panjang besi / jarak

= 2,25 / 150

= 15

= B Besi x ( H + V )

= 15 x ( 3 + 3 )

= 90

Total = Tumpuan + Lapangan

= 132 + 90

= 222

Panjang Besi :

= P. Besi + bengkokan (2 x 6 x D(10)) – selimut beton (4 x40 )

= 650 + 120 - 160

= 610 cm / 1000

= 0,61 m

V. Total Panjang Besi :

= Panjang besi x B. besi x B. Kolom

= 0,61 x 222 x 4

= 541,68 m

V. Total Besi D10 :

= Panjang besi sengkang + panjang besi ties

P a g e | 57
= 398.12 + 541.68

= 939.8 m

Berat besi :

= Diameter x diameter x 0.074 / 12

= 10 x 10 x 0.074 / 12

= 0,617 Kg

Volume Total :

= P. Besi x Berat Besi

= 939.8 x 0,617

= 579.98 Kg

Dari perhitungan di atas dapat di jelaskan bahwa pada kolom lantai 1 tipe

K1H banyak kolom 4 dengan panjang 0.65, lebar 0,65, tinggi 4.50 maka dapatlah

beton sebanyak 7.605 m³ dan untuk bekisting 10.4 m² dan besi utama D22 2.9847

kg dan untuk besi D10 579.98 kg lebih jelasnya dapat dilihat pada lampran 6.

4.3 Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah hasil perhitungan biaya suatu

bangunan yang sudah diketahui harga dari tiap-tiap item pekerjaan bangunan

tersebut. RAB di dapatkan dari hasil perkalian antara volume item pekerjaan

dengan analisa harga satuan tiap-tiap pekerjaan. Harga total dari tiap-tiap

pekerjaan tadi dimasukkan kedalam rekapitulasi total.

Untuk menghitung RAB diperlukan data-data antara lain :

1. Gambar rencana bangunan.

2. Spesifikasi teknis pekerjaan.

P a g e | 58
3. Volume item-item pekerjaan.

Analisa harga satuan pekerjaan pengolahan dari data-data diatas

akanmenghasilkan harga detail per item-item pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Total dari harga pekerjaan selanjutnya dirangkumkan ke dalam Rekapitulasi

Rencana Anggaran Biaya.

Perhitungan rencana anggaran biaya dibedakan berdasarkan oleh siapayang

membuat dan kapan dibuat. Untuk menjawab oleh siapa rencana anggaran biaya

dibuat, perlu diingat bahwa pihak utama yang terlibat dalam suatu proyek adalah

pemilik dan kontraktor. Pemilik proyek (owner) biasanya dibantu atau diwakili

oleh konsultan, baik konsultan perencana maupun konsultan pengawas.

Ada 4 langkah menghitung rencana anggaran biaya antara lain:

a. Menghitung volume pekerjaan

Menghitung semua item pekerjaan. Mulai dari pekerjaan persiapan yang

meliputi pekerjaan pematangan lahan sampai pekerjaan finishing.

Volume pekerjaan bisa dalam satuan meter kubik, meter persegi, dan

juga meter panjang tergantung dengan item pekerjaan. Contoh : Sebidang

tanah dengan panjang 20 meter dan lebar 14 meter maka volumenya

adalah 280 meter persegi.

b. Menghitung analisa harga satuan

Menghitung analisa setiap item pekerjaan. Contoh : Pekerjaan bekisting

kolom dibutuhkan 0,66 pekerja OH (orang per hari) dan 0,03 mandor OH

untuk setiap meter persegi. Dalam menghitung analisa harga satuan ini,

P a g e | 59
analisa harga yang digunakan adalah analisa harga satuan yang telah

ditetapkan oleh proyek Mal Ciputra. Setelah itu mengalikan dengan harga

satuan upah tenaga kerja.

c. Menghitung RAB

Menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya) dengan cara mengalikan

volume pekerjaan dengan analisa harga satuan

d. Membuat rekapitulasi biaya

Menjumlahkan semua item pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan,

pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi, pekerjaan dinding hingga pekerjaan

finishing. Sehingga didapatkan estimasi biaya dari proyek tersebut untuk

menghitung setiap bobot pekerjaan, maka diperlukan sebuah acuan/indeks

yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, terdapat pada lampiran

4.3.1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)

Analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) merupakan pedoman buku untuk

menghitung harga standar satuan pekerjaan konstruksi.Yang dimaksud dengan

harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja

berdasarkan perhitungan analisis satuan pekerjaan. Harga satuan pekerjaan

didapat dari harga bahan dan material di pasaran, sedangkan upah tenaga kerja

didapatkan di lokasi kemudian dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar dan

dikalikan dengan analisa koefesien pengali, total dari hasil pengalian bahan dan

upah tersebut disebut analisa harga satuan pekerjaan.

Harga satuan pekerjaan akan berbeda antara daerah satu dengan daerah

yang lain, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan harga pasaran bahan dan

P a g e | 60
harga/upah tenaga kerja yang berlaku di setiap daerah. Jadi dalam menghitung dan

menyusun anggaran biaya suatu proyek, harus berpedoman pada harga satuan

bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan di lokasi pekerjaan yang akan dibuat.

Harga satuan pekerjaan upah dan bahan di dapatkan dari harga upah dan bahan

Tanggerang..

Analisa merupakan perumusan guna menetapkan harga dan upah

masing-masing pekerjaan dalam bentuk satuan. Didalam daftar anggaran itu

disusun banyaknya tiap bagian-bagian dari pekerjaan itu sebagaimana disebutkan

dalam bestek, berturut-turut mengenai penjelasan tentang bagain-bagian itu.

Bilamana jumlah satuan di dapat (misalnya isi atau volume dalam m³ dan luas

dalam m²), kemudian jumlah ini dikalikan dengan harga satuan dari tiap-tiap

macam dari pekerjaan itu. Selanjutnya jumlah semua bagian-bagian itu adalah

anggaran biaya bangunan.

Dalam suatu pelaksanaan proyek, biaya proyek terbagi atas 2 yaitu:

1. Biaya langsung (direct cost), merupakan seluruh biaya yang berkaitan

langsung dengan fisik proyek yaitu meliputi seluruh biaya dari

kegiatan yang dilakukan di proyek (dari persiapan hingga penyelesaian)

dan biaya mendatangkan seluruh sumber daya yang diperlukan oleh

proyek tersebut. Biaya langsung terdiri atas :

a) Biaya bahan atau material

b) Biaya upah kerja (tenaga)

c) Biaya alat

d) Biaya subkontraktor

P a g e | 61
2. Biaya tidak langsung (indirect cost), merupakan biaya yang diperlukan

untuk mendukung penyelesaian pekerjaan/proyek. Biaya tidak

langsung terdiri atas:

a) Biaya lapangan (Site Expenses) seperti biaya operasional kantor

lapangan, keamanan.

b) Biaya overhead kantor pusat biaya asuransi (Construction All Risk,

Third Party Liabilities, Asuransi Tenaga Kerja)

c) Biaya provisi bank (jaminan tender, jaminan pelaksanaan, jaminan

uang muka, jaminan masa pemeliharaan).

Dalam penyusunan biaya, diperlukan sekali gambar-gambar dan daftar

sebagai berikut :

1) Bestek (rencana pekerjaan) dan gambar-gambar bestek yang

kurang lengkap

2) Daftar upah

3) Daftar harga bahan-bahan (barang)

4) Daftar analisa (buku analisa)

P a g e | 62
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

a. Melalui data yang tertera dalam laporan ini dapat menjelaskan tentang apa

saja kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek.

b. Pemahaman yang didapat di bangku perkuliahan dapat di implementasikan

di lapangan

c. Mengetahui serta memahami apa saja yang terjadi di site/lapangan.

d. Melalui laporan ini dapat dijelaskan berbagai permasalahan yang terjadi di

proyek.

5.2 SARAN

a. Untuk koordinasi lebih ditingkatkan lagi agar pekerjaan yang dilaksanakan

dilapangan sesuai dengan shop drawing yang dikeluarkan

b. Untuk kedepannya dirasa perlu untuk menambah perkuliahan dilapangan,

agar teori yang didapat dibangku perkuliahan dapat diimbangi dengan

pelaksanaan dilapangan. Untuk mahasiswa QS sangat dibutuhkan

penguasaan dalam aplikasi-aplikasi pendukung seperti Autocad, Microsoft

office, dan Microsoft project.

P a g e | 63
DAFTAR PUSTAKA

PT.TataMulia Nusantara Indah. Profil Perusahaan Tata 1984

https://www.tatamulia.co.id/

Ciputra Residence.PT https://citraraya.com

Setiawati, Wiwik., 2008. Laporan Praktek Kerja Profesi.Padang. Teknik

Ekonomi Konstruksi. Universitas Bung Hatta

Khairati, Resa., 2018. Laporan Praktek Kerja Profesi.Padang. Teknik Sipil.

Universitas Bung Hatta

P a g e | 64

Anda mungkin juga menyukai