Anda di halaman 1dari 5

DUNIA KITA

JUMAT, 25 MARET 2016

POPULASI DAN KOMUNITAS MAKHLUK HIDUP

A. Populasi

Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous = rakyat, berarti penduduk. Didalam pelajaran ekologi,
populasi adalah sekelompok individu yang sejenis. Apabila kita membicarakan populasi, haruslah disebut
jenis individu yang dibicarakan dengan menentukan batas – batas waktunya serta tempatnya. Jadi,
populasi adalah Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu.

Populasi adalah sekelompok makhluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup pada suatu
wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya saja tanaman padi di persawahan
begitu juga dengan perumputan atau serangga yang ada.

Ahli ekologi memastikan dan menganalisis jumlah dan pertumbuhan dari populasi serta hubungan
antara masing-masing spesies dan kondisi lingkungan.

B. Sifat – sifat yang dimiliki populasi

1. Kerapatan atau kepadatan.

Kerapatan lazim digunakan pada tumbuhan, sedangkan kepadatan biasanya digunakan pada
manusia. Populasi organisme pada suatu daerah tidak akan tetap dari waktu ke waktu berikutnya. Jika
jumlah populasi suatu jenis berubah, kepadatan populasinya juga akan berubah. Ada dua hal yang
mempengaruhi perubahan kepadatan populasi organisme pada suatu daerah.

· Adanya individu yang datang, yaitu individu yang lahir dan yang datang dari tempat lain atau
imigrasi.

· Adanya individu yang pergi, yaitu individu yang mati daan yang pergi pindah ke tampat lain atau
emigrasi.

Apabila luas suatu daerah tetap dan jumlahnya individu yang datang lebih besar daripada yang
pergi maka kepadatan populasi akan mengecil. Pada suatu daerah yang tersedia cukup ruang dan
makanan akan cenderung mendorong bertambahnya jumlah individu. Hal itu akan meningkatkan jumlah
populasi sekaligus meningkatkan kepadatan populasi. Meningkatnya jumlah populasi organisme pada
suatu daerah akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan populasi. Pertumbuhan populasi akan terus
berlangsung selama lingkungan mampu menunjang kehidupan. Apabila populasi sudah mencapai titik
maksimum atau melebihi daya dukung lingkungan akan menurun.
Kecepatan pertumbuhan populasi pada dasarnya bergantung pada rasio antara natalitas dengan
mortalitas. Apabila natalitas lebih besar dari pada mortalitas, pertumbuhan populasinya meningkat.
Apabila natalitas lebih kecil dari pada mortalitas, pertumbuhan populasinya menurun.

2. Natalitas (angka Kelahiran)

Natalitas atau angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan jumlah individu baru yang
menyebabkan populasi bertambah per satuan waktu. Dengan demikan, meningkatnya natalitas
merupakan faktor pendorong meningkatnya pertumbuhan populasi.

3. Mortalitas (angka Kematian)

Mortalitas atau angka kematian adalah angka yang menunjukkan jumlah pengurangan individu
per satuan waktu. Terjadinya kematian merupakan salah satu faktor utama yang mengontrol ukuran
suatu populasi. Populasi organisme pada suatu ekosistem senantiasa mengalami perubahan. Perubahan
tersebut ada yang tampak jelas dan ada pula yang tidak jelas.

4. Bentuk pertumbuhan, Penyebaran umur dan perkembangan populasi.

Penyebaran umur merupakan cirri atau sifat penting populasi yang mempengaruhi natalitas dan
mortalitas. Karena itu suatu populasi menentukan status reproduktif yang sedang berlansung dari
populasi dan menyatakan apa yang dapat diharapkan pada masa mendatang. Biasanya populasi yang
sedang berkembang cepat mengandung sebagian besar individu – individu muda, populasi yang
stasioner memiliki umur yang lebih merata dan populasi yang menurun akan mengandung sebagian
besar individu –individu yang berumur tua. Jika dikaji lebih dalam maka terdapat tiga umur ekologi yaitu
prereproduktif, reproduktif dan posreproduktif.

5. Perluasan atau penyebaran populasi.

Perluasan atau penyebaran populasi adalah gerakan individu – individu atau anak – anaknya
kedalam atau keluar darerah dari populasi. Ada tiga bentuk penyebaran populasi yaitu sebagai berikut:

Emigrasi yaitu gerakan keluar atau kepergian individu keluar dari batas – batas tempat populasi sehingga
populasinya berkurang.

Imigrasi yaitu gerakan kedalam batas – batas tempat populasi, sehingga populasi bertambah.

Migrasi yaitu berangkat (pergi) dan dating (kembai) secara periodic.

6. Mempunyai sifat – sifat genetic yang berhubungan secara lansung dengan ekologi, yaitu : beradaptasi,
keserasian, reproduktif dan ketahanan.

C. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu
yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan
yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.

Dalam tingkatan komunitas ciri, sifat dan kemampuannya lebih tinggi dari populasi misalnya dalam hal
interaksi. Dalam komunitas bisa terjadi interaksi antar populasi, tidak hanya antar individu-spesies
seperti pada populasi. Hubungan antar populasi ini menggambarkan berbagai keadaan yaitu bisa saling
menguntungkan sehingga terwujud sutau hubungan timbal balik yang positif bagi kedua belah pihak
(mutualisme). Sebaliknya bisa juga terjadi hubungan salah satu pihak dirugikan (parasitisme).

Yang harus diperhatikan bila suatu komunitas sudah terbentuk, maka populasi-populasi yang ada
haruslah hidup berdampingan atau bertetangga satu sama lainnya. Dalam biosistem komunitas ini
berasosiasi dengan komponen non hidup (abiotik) membentuk suatu ekosistem.

1. Nama Komunitas

Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas tersebut. Cara
yang paling sederhana, memberi nama itu dengan menggunakan kata-kata yang dapat menunjukkan
bagaimana wujud komunitas seperti padang rumput, padang pasir, hutan jati. Cara yang paling baik
untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik
hidup maupun tidak. Ringkasannya pemberian nama komunitas dapat berdasarkan :

a. Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator lainnya seperti
hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan Dipterocarphaceae, dapat juga berdasarkan sifat
tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil

b. Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur, komunitas pantai
pasir, komunitas lautan, dll

c. Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe metabolisme komunitas.


Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim, misalnya terdapat di daerah tropik dengan curah hujan
yang terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut hutan hujan tropik.

2. Macam-macam Komunitas

Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi dalam dua
bagian yaitu:

a. Komunitas akuatik, misalnya yang terdapat di laut, danau, sungai, parit atau kolam.

b. Komunitas terestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang
rumput, di padang pasir, dll.
Struktur Komunitas

1. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas.

Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.

2. Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran merupakan nilai
yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat.

Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit contoh, atau persatuan
luas/volume, atau persatuan penangkapan

3. Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah yang
berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai
akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu. Proses ini berakhir
dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimas. Dalam tingkat ini komunitas sudah
mengalami homoestosis. Menurut konsep mutahir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh
jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya.

rizkiya di 20.56

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

MENGENAI SAYA

Foto saya

rizkiya

Lihat profil lengkapku


Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Evolusi
    Makalah Evolusi
    Dokumen21 halaman
    Makalah Evolusi
    Rahmat Pullaweng
    Belum ada peringkat
  • Pratikum Cacing
    Pratikum Cacing
    Dokumen45 halaman
    Pratikum Cacing
    Rahmat Pullaweng
    Belum ada peringkat
  • Estimasi
    Estimasi
    Dokumen45 halaman
    Estimasi
    Rahmat Pullaweng
    Belum ada peringkat
  • Makalah Parasitologi
    Makalah Parasitologi
    Dokumen23 halaman
    Makalah Parasitologi
    Rahmat Pullaweng
    Belum ada peringkat
  • Giardia
    Giardia
    Dokumen7 halaman
    Giardia
    Rahmat Pullaweng
    Belum ada peringkat
  • Entamoeba
    Entamoeba
    Dokumen41 halaman
    Entamoeba
    Rahmat Pullaweng
    Belum ada peringkat