Anda di halaman 1dari 12

A.

Judul Program
Program kegiatan ini memiliki judul : Membangun “Awareness Kampungku Bersih,
Warganya Bahagia” Di Kampung KB Ciherang, Desa Jelegong, Kecamatan
Rancaekek, Kabupaten Bandung.

B. Latar Belakang Masalah


Kampung merupakan sebuah sebutan bagi suatu daerah dimana terdapat beberapa rumah
atau keluarga yang bertempat tinggal disana, biasanya ditandai dengan ciri kehidupan yang
terjalin dalam ikatan kekeluargaan yang erat. Kampung juga identik dengan daerah yang
tertinggal, kumuh, memiliki sarana dan prasarana yang sangat terbatas, serta derajat
kehidupan masyarakatnya yang rendah (Budiharjo).

Sebagai mahasiswa pendidikan masyarakat tentu sangat prihatin ketika melihat kehidupan
masyarakat di kampung, yang memiliki lingkungan tempat tinggal tidak sehat, seperti
lingkungan kotor oleh sampah, banyak jentik nyamuk dan sanitasi yang tidak sehat. Selain
persoalan lingkungan yang kasat mata, persoalan lain yang dihadapi oleh masyarakat
kampung adalah kemiskinan yang diakibatkan oleh tingkat pengangguran yang tinggi.

Sekelumit persoalan diatas sepertinya adalah hal yang umum, sudah biasa dan bukan
sesuatu yang istimewa untuk diselesaikan. Namun bagi penulis punya ketertarikan sendiri
untuk bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat. Dalam kegiatan ini yang ingin dicapai
adalah membangun awareness/kesadaran masyarakat kampung di lokus kegiatan bahwa
kampung bukan sekedar tempat tinggal, tapi kampung adalah tempat hidup bersama,
tempat bersosialisasi, tempat bermain dan melahirkan generasi-generasi yang lebih baik,
oleh karena itu kenyamanan dan keindahan kampung adalah tanggung jawab seluruh
warganya.

Selain membangun kesadaran akan lingkungan kampung yang bersih, sehat, indah dan
nyaman, kegiatan ini juga diharapkan dapat membuat warganya lebih bahagia dengan cara
meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. Persoalan kemiskinan merupakan akibat
dari banyak faktor yang saling berkaitan, mulai dari penggangguran, yang diakibatkan oleh
terbatasnya keterampilan yang dimiliki. Keterampilan rendah karena tingkat pendidikan
rendah, pendidikan rendah dikarenakan ketidakmampuan masyarakat menyekolahkan
anak-anaknya. Sehingga kemiskinan seperti rantai persoalan yang sulit diputus. Oleh
karena itu diperlukan upaya, salah satunya dengan memberikan pembekalan keterampilan
untuk masyarakat miskin.

Kampung KB merupakan sebuah program pemerintah di bidang pengendalian penduduk,


keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Berdasarkan petunjuk teknis Pengelolaan
Kampung KB (BKKBN:2017), Kampung KB bertujuan meningkatakan capaian kesertaan
ber KB (penggunaan kontrasepsi bagi pasangan usia subur) dengan mengintegritasikan
sektor pembangunan lainnya, dalam rangka mengentaskan kemiskinan. Kriteria lokasi
pembentukan kampung KB juga menyasar wilayah dengan jumlah penduduk miskin yang
banyak dan kondisi wilayah kumuh.
Pemilihan lokus kegiatan di Kampung KB dikarenakan ada kemiripan tujuan dan sasaran.
Harapannya civitas akademik turut bersinergi memberikan kontribusi dalam
meningkatkan derajat kehidupan masyarakat di lokus kegiatan. Perpaduan antara program
pemerintah dengan akedemisi semoga akan mempercepat perubahan dilokasi intervensi.

C. Rumusan Masalah
Dalam pelaksanaan program ini nantinya, maka kami selaku tim pelaksana program
merumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana membina mental masyarakat kampung untuk melakukan suatu usaha
menciptakan lingkungan tempat tinggal yang bersih dan sehat ?
2. Bagaimana memberikan bekal keterampilan dibidang ekonomi produktif kepada
masyarakat yang menganggur agar memiliki tambahan pendapatan ekonomi?

D. Tujuan Program
Tujuan dilakukan kegiatan membangun “Awareness Kampungku Bersih, Warganya
Bahagia”, adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk melakukan penataan
lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Menggali persoalan lingkungan di kampung bersama masyarakat dan merumuskan
perubahan yang diharapkan terjadi di lingkungan kampung.
3. Menyusun pembagian tugas dan rencana kerja yang disepakati untuk 3 bulan.
4. Membekali keterampilan menjahit dan budidaya ayam arab petelur, burung puyuh,
dan belut disekitar rumah sebagai usaha produktif bagi masyarakat miskin.

E. Manfaat Program
Program mahasiswa pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bentuk keprihatinan
dan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat di perkampungan, maka program ini
diharapkan dapat benilai dan bermanfaat masyarakat, bagi pelaksana program, dan
pemerintah yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa
 Meningkatkan mental dan kreativitas mahasiswa dalam membantu dan
memajukan masyarakat.
 Memberikan pengalaman dalam melakukan analisa persoalan lingkungan yang
dihadapi masyarakat.
 Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam melakukan koordinasi dan
bekerjasama dengan berbagai lintas sektor
 Sebagai wadah untuk mengeksplor diri mahasiswa dari apa yang telah
didapatkan di ruang perkuliahan.

2. Bagi Masyarakat
 Program ini dapat menjadi motor dalam menggerakan masyarakat yang peduli
akan lingkungan yang bersih.
 Masyarakat hidup dalam lingkungan kampung yang bersih, nyaman, sehat, dan
indah.
 Dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat
kampung dalam usaha ekonomi menjahit, budidaya ayam arab petelor, burung
puyuh, dan belut.
 Dapat memberi konstribusi positif untuk membantu masyarakat dalam
mengembangkan pendapatan ekonomi.

3. Bagi Pemerintah
 Pemerintah tentunya sangat terbantu apabila masyarakat memiliki kesadaran
untuk memelihara lingkungan yang bersih dan sehat, sehingga masyarakat jauh
dari ancaman berbagai penyakit.
 Dengan adanya usaha mandiri ini, pemerintah juga dapat memberikan
konstribusi untuk membina mentalitas dan pengembangan skil masyarakat
yang mandiri dan tidak tergantung dari lowongan kerja yang ada tetapi dapat
membuat sebuah usaha dengan berwirausaha dan membantu pemerintah
mengatasi masalah pengangguran.
 Dengan pemilihan lokus di salah satu Kampung KB juga berkontribusi turut
mensukseskan program Kampung KB, dan dapat menjadi role model
bagaimana membangun sinergi antara pemerintah, universitas dan masyarakat.

F. Gambaran Umum Rencana Program


Melihat tumpukan sampah di selokan sehingga air tidak mengalir dengan lancar,
mengeluarkan bau yang tidak sedap adalah pemandangan sering kami jumpai ketika
melewati Kampung Kamurang, Desa Jelegong, Kecamatan Ranacaekek, Kabupaten
Bandung. Kampung ini terlihat cukup padat, rumah-rumah penduduk berhimpitan, dan
menyisakan gang-gang kecil sebagai akses menuju rumah yang terletak di bagian dalam
perkampungan. Mirip daerah slum di perkotaan, namun berada di desa. Terlihat juga
sebagian rumah memiliki sanitasi, sebagai saluran pembuangan limbah rumah tangga yang
alakadarnya sehingga dari sisi estetika tidak indah, dari sisi kesehatan tidak sehat.

Wilayah kampung ini sebetulnya tergolong daerah pedesaan, dengan daerah disekitar
pemukiman adalah sawah dan rawa-rawa, namun pertanian di kampung ini tidaklah begitu
bagus dimana kampung ini merupakan wilayah yang rawan banjir sehingga hasil pertanian
sering mengalami kegagalan. Disini mulai terlihat beberapa peternakan ayam potong,
namun pengusaha bukanlah warga kampung tersebut. Sebagaian warganya bekerja di
pabrik, mengingat daerah rancaekek memang banyak industry. Namun banyak pula yang
menganggur.

Penataan kampung yang bersih, indah dan sehat sebenarnya sudah banyak dilakukan di
beberapa wilayah. Misalnya kampung warna-warni di Jodipan Kota Malang.
Perkampungan di bantaran sungai brantas yang awalnya terlihat sangat kumuh saat ini
telah menjadi ikon wisata yang indah dan bersih.
Suasana Kampung Warna-Warni Jodipan, Malang

Beberapa warga juga sudah banyak yang berhasil mengubah selokan yang penuh sampah
menjadi bersih. Malah selokan bisa digunakan sebagai kolam untuk memelihara ikan.
Contohnya sebagai berikut :

Selokan yang kotor penuh sampah

Selokan yang bersih dari sampah bisa digunakan sebagai media memelihara ikan
Oleh karena itu, melalui program ini kami ingin mengajak masyarakat untuk
membersihkan lingkungan yang kotor dan membiasakan warganya untuk menjaga
lingkungannya. Program kegiatan yang ingin kami tawarkan diantaranya :
1. Membersihkan selokan dari sampah
2. Membuat pesan-pesan penyuluhan dan ajakan menajaga lingkungan
3. Mewajibkan disetiap rumah memilah sampah organik dan non organik.
4. Adanya tempat pembuangan sampah organik bersama di kampung dan tempat
menampung sampah non organik.
5. Membuat saluran pembuangan air limbah rumah tangga yang rapih dan sehat.
6. Mewajibkan setiap rumah menanam sayuran atau buah-buahan dalam pot agar
lingkungan terlihat alami.
7. Melakukan pengecatan di jalan-jalan utama agar lingkungan lebih indah.
8. Diadakan lomba kebersihan antar RT diakhir program dan pemberian
reward/penghargaan kepada warga teladan menjaga lingkungan.
Selain program penataan lingkungan agar bersih dan indah, kami juga ingin agar
masyarakat miskin, masyarakat yang menganggur, dan masyarakat yang mau
mendapatkan tambahan penghasilan. Keluarga-keluarga tersebut diberikan keterampilan
agar memiliki sebuah usaha ekonomi yang mudah dilakukan, bahan baku telah banyak
tersedia dan pemasaran produk yang mudah serta harga stabil. Untuk itu usaha yang ingin
kami tawarkan yaitu :
1. Pelatihan Menjahit
2. Pelatihan Budidaya Ayam Arab Petelur
3. Pelatihan Budidaya Burung Puyuh
4. Pelatihan Budidaya Belut

Ke empat jenis usaha diatas kami pilih dan tawarkan karena hampir semua orang
membutuhkan penjahit, kemudian kebutuhan masyarakat akan telur ayam kampung, telur
burung puyuh, dan belut cukup tinggi setiap hari di pasar. Jenis ayam arab petelur, burung
puyuh dan belut juga tidak membutuhkan lahan yang luas, bisa dipelihara disekitar rumah
masing-masing keluarga.

Contoh kandang ayam arab petelor di sekitar


Contoh budidaya burung puyuh skala rumah tangga

Contoh budidaya belut memanfaatkan media tong

Selain keterampilan tatacara menjahit atau budidaya yang diberikan dalam program ini,
juga akan menyambungkan dengan berbagai sumber-sumber pembiayaan. Misalnya,
mencarikan investor warga yang mampu di sekitar kampung dengan metode bagi hasil,
memperkenalkan tatacara mengakses program pemerintah berupa Kredit Usaha Mikro,
bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa, bekerjasama dengan perusahaan melalui
Corporate Social Responsibility (CSR), membentuk kelompok usaha bersama, dan
alternatif-alternatif lainnya sepanjang meliliki prinsip win-win solution.

G. Metode Pelaksanaan
Empowement atau pemberdayaan adalah salah satu strategi atau merupakan paradigma
pembangunan yang dilaksanakan dalam kegiatan pembangunan masyarakat, khususnya
pada negara-negara yang sedang berkembang. Pemberdayaan ini muncul dikarenakan
adanya kegagalan-kegagalan yang dialami dalam proses dan pelaksanaan pembangunan
yang cenderung sentralistis seperti community development atau pengembangan
komunitas. Model ini tidak memberi kesempatan langsung kepada rakyat untuk terlibat
dalam proses pembangunan, terutama dalam proses pengambilan keputusan yang
menyangkut pemilihan pejabat, perencanan, pelaksanaan dan evaluasi program
pembangunan.

Sumartiningsih MS (2004) menawarkan konsep atau strategi pembangunan yang populer


disebut dengan empowerment atau pemberdayaan. Konsep pemberdayaan ini adalah
sebagai suatu konsep alternatif pembangunan yang pada intinya memberikan tekanan pada
otonomi dalam mengambil keputusan di suatu kelompok masyarakat yang dilandaskan
pada sumberdaya pribadi, bersifat langsung, demokratis dan pembelajaran sosial melalui
pengalaman langsung. Fokus utama pemberdayaan, menurut Friedmann, adalah
sumberdaya lokal, namun bukan berarti mengabaikan unsur-unsur lain yang berada di luar
kelompok masyarakat, bukan hanya ekonomi akan tetapi juga politik, agar masyarakat
memiliki posisi tawar menawar yang seimbang, baik ditingkat lokal, nasional maupun
internasional.

Metode pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ini, menggunakan strategi dari metode


Participatory Rural Appraisal (PRA). Menekankan adanya peran serta aktif dari
masyarakat dalam merencanakan pembangunan (penyelesaian masalah) mulai dari
pengenalan wilayah, pengidentifikasikasian masalah sampai penentuan skala prioritas.
Dengan PRA diharapkan kelompok sasaran akan lebih cepat dalam menyerap pengetahuan
dan dapat secara cepat menjadi masyarakat madani yang mampu mandiri dalam
pengelolaan lingkungan dan potensi dirinya (Sari, 2015). Lebih detil proses pelaksanaan
kegiatan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pertama tim pelaksana akan melakukan kunjungan awal (survey) untuk bertemu
dengan tokoh-tokoh masyarakat menyampaiakan rencana kegiatan. Dalam survey
ini akan dinilai respon mereka apakah tokoh-tokoh tersebut mendukung atau
menolak terhadap rencana program. Apabila menerima maka program akan
dilanjutkan, apabila menolak maka program akan dilaksanakan ditempat yang lain
(mencari pengganti).

2. Langkah berikutnya adalah mengurus perijinan kepada aparat pemerintah, seperti


Kepala Desa Jelegong, UPTD KB, UPTD Kesehatan, dan UPTD Pertanian.
Melalui perijinan akan memperkuat landasan kegiatan. Selain itu juga akan
diperoleh informasi awal program-program pemerintah yang dapat disinergikan
dilokasi kegiatan.

3. Selanjutnya melakukan pertemuan sosialisasi program kepada tokoh masyarakat


kampung, untuk mendiskusikan rancangan program serta sasaran. Kelompok
sasaran kegiatan kebersihan lingkungan dibagi menjadi 3 kelompok :
a. Sasaran kepala rumah tangga (kelompok bapak-bapak)
b. Sasaran ibu rumah tangga (kelompok ibu-ibu)
c. Sasaran Remaja (kelompok pemuda dan pemudi)

4. Sedangkan sasaran program ekonomi produktif akan dilakukan pendataan


berdasarkan minat dan potensi yang sesuai dengan lingkungan tempat tinggal
sasaran. Program diutamakan bagi masyarakat yang menganggur.
5. Apabila telah disepakati, dialanjutkan dengan membentuk struktur organisasi
untuk membagi tugas. Dan membuat rencana kerja bersama dimasing-masing RT.
Rencana kerja tersebut selanjutnya akan disosialisasikan kepada warga masyarakat
oleh masing-masing penanggungjawab RT untuk selanjutnya dilaksanaan dengan
prinsip gotong royong.

6. Tim pelaksana program melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah,


BUMN/BUMD, instansi swasta, maupun perorangan untuk mendukung program.

7. Program pelatihan ekonomi produktif dilaksanakan dengan mengundang pelatih


yang kompeten, dan apabila diperlukan dilanjutkan dengan proses magang.

8. Diakhir program dilakukan evaluasi bersama sekaligus memberikan apresiasi


kepada warga masyarakat yang dinilai berkontribusi besar dan berhasil
melaksanakan program dengan baik

H. Jadwal Program
Program kegiatan membangun “Awareness Kampungku Bersih, Warganya Bahagia”
direncanakan berlangsung selama 3 (tiga) bulan. Jadwal kegiatan dibagi menjadi 2
kegiatan utama, yaitu mewujudkan lingkungan bersih dan mewujudkan masyarakat yang
memiliki usaha ekonomi produktif. Lebih jelasnya kami tampilkan dalam tabel berikut ini:

Bulan I Bulan II Bulan III


Uraian Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Survey lokasi
Penyediaan alat dan bahan
Perijinan dengan instansi
pemerintah
Pelaksanaan Program
“Kampungku Bersih”
Sosialisasi Kepada Tokoh
Masyarakat
Struktur Organisasi dan
Rencana Kerja tiap RT
Sosialisasi program kerja
kepada masyarakat di tiap RT
Kerja Bakti membersihkan
selokan
Membuat media luar ruang
berisi pesan-pesan menjaga
kebersihan lingkungan
Mencari tempat penampungan
sampah non organik dan organik
di tiap RT
Memperbaiki saluran
pembuangan air limbah rumah
tangga
Pengecatan jalan dan gang
lingkungan, gapura, dan
pembatas RT
Pembuatan tabulapot untuk
dibagikan kepada warga
masyarakat
Evaluasi program sekaligus
inagurasi program
Pelaksanaan Program
“Warganya Bahagia”
Koordinasi dengan berbagai
instansi pemerintah dan swasta
Pendataan sasaran dan
penggalian potensi
Menyiapkan Bahan dan
Narasumber/Pelatih
Melaksanakan Pelatihan
Magang/On Job Training
Persiapan usaha di rumah
Realisasi usaha
Bimbingan dan Monitoring
Penutup
Evaluasi program sekaligus
inagurasi program
Pembuatan Laporan
I. Kebutuhan Biaya
Alokasi dana yang dibutuhkan dalam menjalankan program ini sebagai berikut :
Harga
No Uraian Belanja Volume Jumlah
Satuan
1. ATK 1 PKT Rp. 500.000 Rp 500.000
2. Konsumsi Pertemuan 8 Kali Rp 250.000 Rp 2.000.000
3. Transport Tim Pelaksana 5 Orang Rp 500.000 Rp 2.500.000
4. Transport Narasumber 4 Orang Rp 500.000 Rp 2.000.000
5. Pembelian Cat 1 PKT Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
6. Pembelian Papan, kaso, paku, 1 PKT Rp 300.000 Rp 300.000
paralon, semen dan pasir
7. Pembelian benih sayuran dan 1 PKT Rp 300.000 Rp 300.000
plastik polibag
8. Biaya latihan menjahit 1 PKT Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
9. Biaya latihan budidaya ayam arab 1 PKT Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
petelur
10. Biaya latihan budidaya burung 1 PKT Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
puyuh
11. Biaya latihan budidaya belut 1 PKT Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
12. Apresiasi lomba 1 PKT Rp. 500.000 Rp 500.000
Jumlah Rp 13.100.000,00
Daftar Pustaka

Anonim. 2017. Petunjuk Teknis Kampung KB. BKKBN.Jakarta

Budiharjo, dalam https://www.scribd.com/document/336903948/Pengertian-kampung,


diakses pada Senin, 25 Februari 2019.

Sari, Ayu Kumala. 2015. Pemberdayaan Pengelolaan Industri Tenun ATBM Menembus Pasar
Global. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Sunartiningsih, MS. 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat, Adiya Media, Yogyakarta.


TUGAS
PROPOSAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Mata Kuliah :
Studi Komparatif Pengelolaan
Pemberdayaan Masyarakat
(Dosen Pengampu : DR. HJ. TITA ROSITA, M.Pd)

OLEH :
SYAEFUL ANWAR, S.Sos
NIM 18105023

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MASYARAKAT


IKIP SILIWANGI
2018

Anda mungkin juga menyukai