Anda di halaman 1dari 8

38

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat

berjalan dengan baik dan sistematik (Nazir, 2014).

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan

pendekatan “Cross Sectional”. Pendekatan Cross Sectional adalah dimana

variabel independen dan variabel dependen dikumpulkan dalam waktu bersamaan

(Notoatmodjo, 2012).

Penelitian ini mempunyai variabel independen yaitu status gizi, kehamilan

ganda dan primigravida. Sedangkan variabel dependen yaitu kejadian hiperemesis

gravidarum.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian


4.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus Tahun 2018.

4.2.2 Tempat Penelitian

Lokasi penelitian direncanakan di Rumah Sakit Muhammadiyah

Palembang Jl. Jendral Ahmad Yani No. 13 Ulu Seberabg Ulu II Kota

Palembang, Sumatera Selatan.


39

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian


4.3.1 Populasi

Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai

generalisasi hasil penelitian. Sebagai suatu populasi, kelompok subjek ini

harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik bersama yang

membedakannya dari kelompok subjek yang lain. Ciri yang dimaksud tidak

terbatas hanya sebagai ciri lokasi akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-

karakteristik individu (Susila, 2015).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang dirawat di

Ruang Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang dari bulan Juni-

Agustus Tahun 2018 dengan perkiraan 440 ibu hamil.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian (Subset) dari populasi yang dipilih dengan

cara tertentu hingga dianggap dapat mewakili populasinya (Susila, 2015).

Sampel penelitian ini menggunakan sistem Accidental Sampling,

yaitu sample yang tidak terencana dan penggambaran hasil dari

pengumpulan data tersebut tidak didasarkan pada suatu metode yang baku

(Sabri, 2014).

4.4 Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data


4.4.1 Teknik Pengambilan Data

1. Data Primer

Data primer disebut juga data tangan pertama. Data primer

diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat


40

pengukuran atau alat pengambil data, langsung pada subjek sebagai

sumber informasi yang dicari (Saryono, 2013).

Data diperoleh langsung dari responden melalui pertemuan, data

primer diperoleh dengan cara menggunakan kuisioner. Kuisioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada

responden (Susila, 2014).

Data primer status gizi di peroleh dengan pengukuran LILA

langsung kepada ibu hamil, sedangkan data mengenai kehamilan ganda,

primigravida dan hiperemesis gravidarum diperoleh melalui wawancara

dan pengisisan kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder disebut juga data kedua. Data sekunder adalah data

yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti

dari subjek penelitiannya. Biasanya berupa data dokumentasi atau data

laporan yang telah tersedia (Saryono, 2013).

Data sekunder diperoleh dari data pustaka yang didapat dari buku,

status pasien dari rekam medik Rumah Sakit Muhammadiyah

Palembang.

4.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data berkaitan dengan alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data (Susila, 2015). Alat yang digunakan dalam

penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengungkap


41

hubungan status gizi, kehamilan ganda, dan primigravida dengan kejadian

hiperemesis gravidarum.

4.5 Pengolahan Data


Pengolahan data adalah kegiatan meringkas dan menyajikan data yang

didapat dari instrumen penelitian. Pengolahan data ini meliputi tiga kegiatan

berikut ini (Susila, 2014) :

1. Editing

Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah

dikumpulkan, karena mugkin data yang masuk (raw data) atau data yang

terkumpul tidak logis dan meragukan. Tujuan editing adalah untuk

menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan

dan bersifat koreksi. Pada tahap ini, kekurangan data atau kesalahan data dapat

dilengkapi atau diperbaiki baik dengan pengumpulan data ulang ataupun

dengan interpolasi (penyisipan).

2. Coding

Coding adalah pemberian/ pembuatan kode-kode tiap-tiap data yang

termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam

bentuk angka-angka/ huruf-huruf yang memberikan petunjuk atau identitas

pada suatu informasi atau data yang dakan dianalisis.

3. Tabulasi

Tabulasi data (Tabulating) adalah menyusun dan mengorganisir data

sedemikian rupa, sehingga akan dapat dengan mudah untuk dilakukan

penjumlahan, disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.


42

Tabulasi adalah membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah

diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Tabel tabulasi dapat

berbentuk :

a. Tabel pemindahan (Transfer Table). Tabel pemindahan disebut juga lembaran

pemindahan atau lembaran kode atau lembaran ringkasan, yaitu tabel tempat

memindahkan kode-kode dari kuisioner atau pencatatan pengamatan.

b. Tabel biasa (Mian Table). Tabel biasa adalah tabel yang disusun berdasarkan

sifat responden tertentu dan tujuan tertentu. Tabel biasa bersifat kolektif dan

membuat beberapa jenis informasi.

c. Tabel analisis (Talk Table). Tabel analisis adalah tabel yang memuat suatu

jenis informasi yang telah dianalisis. Dari tabel ini dapat ditarik suatu

kesimpulan (generalisasi). Tabel ini dapat memuat suati variabel (deskripsi

data) atau lebih dari satu variabel (tabulasi silang). Tabel ini harus memenuhi

persyaratan, yaitu, : 1. Keterangan keterangan yang bersifat kualitatif harus

dikuantitatifkan, sehingga memungkinkan pembaca dapat membuat analisis

yang lebih luas, 2. Mengefisiensikan analisis atau mempersingkat keterangan.

4.6 Analisis Data

Menurut Analisis data dilakukan dalam dua tahap yaitu :

1. Analisis Univariat

Analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri

maupun secara kelompok. Tujuan analisis univariat untuk membuat gambaran

secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai faktor-faktor serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki atau diteliti yaitu variabel


43

independen (status gizi, kehamilan ganda, primigravida) dan variabel dependen

(hiperemesis gravidarum) (Susila, 2015).

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis hubungan atau

pengaruh antara dua variabel (Susila, 2015).

Analisa yang bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel

independen (status gizi, kehamilan ganda dan primigravida) dan variabel

dependen (kejadian hiperemesis gravidarum) dengan uji kuadrat (Chi Square).

Uji chi square yang digunakan dengan batas kemaknaan α = 0,05 pada tes

signifikasi sebagai berikut :

a. P value ≤ α, H0 ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna antara

variabel independen dengan variabel dependen.

b. P value > α, H0 diterima yang berarti tidak terdapat hubungan yang

bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen.

4.7 Definisi Operasional


4.7.1 Variabel Dependen
1. Hiperemesis Gravidarum
Definisi : Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang

berlebihan pada wanita hamil sehingga pekerjaan sehari-

hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.

Cara Ukur : Wawancara

Alat Ukur : Kuesioner

Hasil Ukur :

1. Ya : Apabila ibu hamil mengalami Hiperemesis Gravidarum


44

2. Tidak : Apabila ibu hamil tidak mengalami Hiperemesis

Gravidarum.

Skala Ukur : Nominal

4.7.2 Variabel Independen

1. Status Gizi

Definisi : Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan

nutrisi. Antropometri sebagai indikator status gizi dapat

dilakukan dengan mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA).

Cara Ukur : Mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas)

Alat Ukur : Pita Ukur LILA

Hasil Ukur :

1. Normal : Jika LILA ibu hamil ≥ 23,5 cm.

2. Tidak Normal : Jika LILA ibu hamil < 23,5 cm.

Skala Ukur : Nominal

2. Kehamilan Ganda

Definisi : Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau

lebih.

Cara Ukur : Wawancara

Alat Ukur : Kuesioner

Hasil Ukur :

1. Ya : Apabila ibu sedang hamil kembar.

2. Tidak : Apabila ibu tidak sedang hamil kembar.

Skala Ukur : Nominal


45

3. Primigravida

Definisi : Primigravida adalah keadaan dimana seorang wanita mengalami

masa kehamilan untuk pertama kali.

Cara Ukur : Wawancara

Alat Ukur : Kuesioner

Hasil Ukur :

1. Ya : Apabila ibu sedang hamil pertama kali.

2. Tidak : Apabila ibu hamil > 1 kali

Skala Ukur : Nominal

Anda mungkin juga menyukai