Anda di halaman 1dari 19

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Minyak nilam adalah salah satu minyak atsiri yang diperoleh dengan cara
destilasi dari daun nilam dan dalam perdagangan disebut Patchouli Oil (PA).
Jumlah kebutuhan minyak nilam dunia saat ini terus meningkat. Indonesia
merupakan salah satu negara ekspor terbesar ke pasaran internasional yaitu
sebesar 70 % dan 60 % berasal dari Provinsi Aceh. Hal ini disebabkan nilam Aceh
dengan jenis Pogostemon Cablin Benth memiliki kadar Patchouli Alcohol (PA)
diatas 30%. Minyak nilam memiliki potensi yang sangat strategis di pasar dunia
sebagai bahan pengikat aroma wangi pada minyak wangi dan kosmetik, hal ini
didukung dengan permintaan pasar yang tinggi sehingga dapat dijadikan peluang
bisnis yang sangat menjanjikan meskipun kontribusi ekspor minyak atsiri masih
relatif kecil terhadap nilai devisa total Indonesia.

Tabel 1.1 Kandungan dan Manfaat Minyak Nilam


Kandungan Manfaat
Anti-Depressant Deodorant Antiphlogistic
Anti-Virus Tonic Pencahar
Pachoulol, Decongestant Desinfectant Karminatif
Caryophillene, Stimulant Anti-Septic Penurun Demam
Pogostol, Astringen Anti Radang Anti-Emetic
Seychellene,
Anti-Bacteria Pencegah Infeksi Resolven
Nor-Patchoulinol,
Anti-Fungal Vulnerary Peristaltic
Patchoulipyridine,
Jerawat Kerutan Kelelahan
Methylchavicol,
Sinus Kulit Berminyak Edema
Azulene,
Germacrene A, Alergi Herpes Tinea
a-Guaiene Kulit Terbakar Repellant Impetigo
Ketombe Obat Kumur Hemorrhoids
Kulit Kering Radang Usus Seborrhea
Eksim Vaginal Infection Konstipasi
(Sumber : American College of Healtheare Science, 2012)

Harga minyak nilam di pasaran mengalami fluktuatif pada kisaran Rp.


600.000 hingga Rp. 800.000. Hal ini disebabkan jumlah pasokan dari para petani
yang tidak menentu dikarenakan luas lahan tanam minyak nilam yang belum
cukup besar. Sehingga diperlukan adanya peran pemerintah melalui masyarakat
dalam mengembangkan potensi produksi minyak nilam. Harapannya ketika
wisatawan mancanegara maupun nusantara datang ke Aceh akan ada ikon yang
menjadi gambaran dari identitas Aceh. Hal ini dikarenakan Minyak Nilam Aceh
yang merupakan nilam terbaik di dunia.
Salah satu dari industri minyak nilam adalah sabun, parfume, lilin, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, kami melakukan terobosan mengenai inovasi produk
turunan minyak nilam menjadi balsem cair aromaterapi dengan memberi nama
usaha “Aku-Care (Aceh Kutaraja Care)” : Balsem Cair Aromaterapi Sebagai
2

Inovasi Produk Turunan Minyak Nilam Aceh. Diharapkan usaha ini akan
memiliki prospek pengembangan ekonomi di suatu daerah dalam jangka panjang
dan memiliki sebuah keuntungan usaha yang riil dalam bentuk industri kecil
menengah (IKM) dengan biaya murah, tahan lama dan berdaya saing di pasaran.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana usaha “Aku-Care” sebagai jawaban permasalahan yang
selama ini belum ada inovasi produk turunan minyak nilam yang
merupakan unsur kearifan lokal seperti balsem cair aromaterapi?
b. Bagaimana pemanfaatan kombinasi minyak nilam dan aromaterapi berupa
balsem cair aromaterapi menjadi peluang usaha yang bisa meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan GDP?

1.3 Tujuan
a. “Aku-Care” sebagai jawaban permasalahan yang selama ini belum ada
inovasi produk turunan minyak nilam berupa balsem cair aromaterapi
yang merupakan unsur kearifan lokal.
b. “Aku-Care” sebagai inovasi minyak nilam dan aromaterapi yang
menciptakan peluang usaha bernilai ekonomis serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan GDP.

1.4 Luaran yang Diharapkan


1. Munculnya balsem cair aromaterapi “Aku-Care” yang bermanfaat, bernilai
ekonomis, dan berkualitas sehingga dapat digunakan oleh masyarakat dan
pendatang khususnya sebagai ikon lokal.
2. Menciptakan inovasi produk turunan sebagai peluang usaha baru yang
dibekali dengan ilmu yang telah didapatkan di Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala.

1.5 Kegunaan
Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu jawaban atas upaya
inovasi produk turunan dengan memanfaatkan minyak nilam dan aromaterapi
yang ada di Aceh yang jumlahnya berlimpah, nilai jual tinggi, dan mendatangkan
keuntungan ekonomi bagi mahasiswa dan perekonomian daerah.

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Potensi Minyak Nilam Aceh


Provinsi Aceh merupakan provinsi yang terletak di bagian paling ujung
barat Indonesia yang memberikan letak geografis yang sangat strategis sebagai
gerbang perniagaan. Provinsi Aceh memiliki 23 kabupaten/kota yang terdiri dari
18 kabupaten dan 5 kota, 284 kecamatan, 755 mukim, dan 6.451 desa. Pada tahun
2016 jumlah tamu mancanegara yang datang ke Aceh sebesar 76.452 orang,
3

jumlah tamu nusantara sebesar 2.077.797 orang, dan jumlah penduduk Provinsi
Aceh 5.096.248 jiwa. Kondisi tersebut menjadikan provinsi Aceh sangat cocok
untuk membangun kegiatan usaha dan produksi souvenir khas Aceh. Ketersediaan
minyak nilam di Aceh sangat berlimpah, hal ini terdapat pada tabel 2.1 :

Tabel 2.1 Luas Tanam dan Produksi Nilam Perkebunan Rakyat


2015 2016
No Kabupaten/Kota Luas Area Produksi Luas Area Produksi
(Ha) (Ton) (Ha) (Ton)
1 Simelue - - - -
2 Aceh Singkil 6 1 60 6
3 Aceh Selatan 174 55 293 65
4 Aceh Tenggara 719 196 101 28
5 Aceh Timur - - - -
6 Aceh Tengah 4 1 3 0
7 Aceh Barat 115 28 131 29
8 Aceh Besar 118 30 118 18
9 Pidie 10 - 35 1
10 Bireuen 42 7 30 3
11 Aceh Utara 132 28 92 3
12 Aceh Barat Daya 42 11 3 5
13 Gayo Lues 863 275 863 274
14 Aceh Tamiang 3 1 1 -
15 Nagan Raya 82 5 102 6
16 Aceh Jaya 500 120 335 29
17 Bener Meriah - - - -
18 Pidie Jaya 3 1 3 1
19 Banda Aceh - - - -
20 Sabang 5 0 9 0
21 Langsa - - - -
22 Lhokseumawe - - - -
23 Subussalam - - - -
Jumlah/Total 2817 758 2179 466
(Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh dan Dinas Perkebunan Aceh, 2017)

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa potensi minyak nilam untuk dikelola
sebagai salah satu bentuk usaha sangat baik, dimana sebagian besarnya atau
bahkan seluruhnya diekspor ke luar negeri. Hal tersebut terjadi karena tidak
adanya pengelolaan atau inovasi produk turunan lebih lanjut dari minyak nilam
oleh masyarakat lokal. Maka dari itu usaha pengolahan minyak nilam menjadi
produk turunan berupa balsem cair aromaterapi lokal daerah Aceh adalah salah
satu upaya dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada, menjadikan produk
olahan minyak nilam menjadi produk lokal khas di Provinsi Aceh, sehingga dapat
meningkatkan perekonomian daerah.
Produk turunan minyak nilam ini diberi nama “Aku-Care”. Sasaran konsumen
dari produk Aku-Care pada saat ini masih dalam ruang lingkup Provinsi Aceh.
Berdasarkan data statistik tingkat kepadatan penduduk Provinsi Aceh pada tahun
2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
4

2.2 Peluang Pemasaran


Tabel 2.2 Kepadatan Penduduk menurut kabupaten/kota (jiwa/km2)
No Kabupaten/Kota Persentase Penduduk Kepadatan Penduduk
1 Simelue 1,77 49
2 Aceh Singkil 2,29 63
3 Aceh Selatan 4,49 55
4 Aceh Tenggara 4,01 49
5 Aceh Timur 8,07 76
6 Aceh Tengah 3,93 45
7 Aceh Barat 3,88 72
8 Aceh Besar 7,87 138
9 Pidie 8,36 134
10 Bireuen 8,70 247
11 Aceh Utara 11,65 220
12 Aceh Barat Daya 2,81 76
13 Gayo Lues 1,76 16
14 Aceh Tamiang 5,55 133
15 Nagan Raya 3,10 45
16 Aceh Jaya 1,72 23
17 Bener Meriah 2,74 73
18 Pidie Jaya 2,97 160
19 Banda Aceh 5,00 4552
20 Sabang 0,66 276
21 Langsa 3,31 832
22 Lhokseumawe 3,83 1276
23 Subussalam 1,51 66
Total 100 90
(Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, 2017)

Pada Tabel 2.2 terdapat daerah yang potensial untuk dibangun usaha yakni
Kota Banda Aceh yang memiliki kepadatan penduduk tahun 2016 sebesar 4.552
jiwa/Km2, jumlah penduduk 254.904 jiwa. Kota Banda Aceh merupakan wilayah
administratif, pusat pemerintahan dan kegiatan ekonomi Provinsi Aceh.

2.3 Kelayakan Usaha


Dalam menentukan suatu usaha layak dijalankan atau tidak dapat dilihat
dari modal produksi serta keuntungan penjualan yang akan didapatkan, hal ini
dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Penentuan Harga Pokok Penjualan


Harga
Harga Penjualan Perkemasan Rp. 10.000
Biaya Produksi Perkemasan Rp. 5.712
Keuntungan Perkemasan Rp. 4.288
5

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Aspek Produksi


Minyak nilam yang merupakan bahan baku dasar pembuatan balsem cair
aromaterapi. Tahapan persiapan diawali dengan membeli minyak nilam dari para
petani nilam di Kabupaten/Kota Provinsi Aceh. Kemudian persiapan pemilihan
lokasi dan tempat usaha yang nantinya mudah diakses oleh konsumen, dan
persiapan peralatan sebagai penunjang produksi.

Preparasi Masukkan
Masukkan
Bahan dan Aroma
Metil Salsilat
Alat Essential Oil

Panaskan Masukkan
Masukkan
Olive Oil 20 % Minyak Kayu
Minyak Nilam
diatas hotplate Putih

Masukkan
Masukkan Packaging
Kristal
Camphor Aku-Care
Menthol

Gambar 3.1 Alur pembuatan Aku-Care

Gambar 3.2 Packaging Aku-Care

3.2 Manajemen Usaha


Pemasaran Aku-Care pada tahun pertama produk direncanakan sebagai
market leader di Provinsi Aceh. Target utama pasar di Kota Banda Aceh sekitaran
kampus Universitas Syiah Kuala, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, STKIP
Bina Bangsa Getsempena, Center for Creative Industry of Syiah Kuala University
6

(CCIS), STKIP Al-Washliyah, Pekan Kebudayaan Aceh 2018, dan serta


pemasaran luar Provinsi Aceh di Hari Kebangkitan Teknologi Nasional
(HAKTEKNAS) “RITECH EXPO 2018” Provinsi Riau. Hal tersebut dilakukan
dengan beberapa pertimbangan seperti :
1. Berdasarkan data BPS Provinsi Aceh kepadatan penduduk di Kota Banda
Aceh pada tahun 2016 sebesar 5.000 jiwa/Km2 dengan jumlah penduduk
254.904 jiwa.
2. Target pasar sangat dekat dengan ruang lingkup siswa dan mahasiswa.
3. Tempat proses dekat sehingga menghemat biaya distribusi.

3.2.1 Strategi Bisnis


1. Melakukan promosi aktif kepada konsumen melalui media sosial,
personal selling, pemberian discount, dan direct selling.
2. Membuat hubungan baik kepada konsumen secara berkelanjutan, seperti
mengucapkan selamat ulang tahun melalui short message service (sms)
kepada konsumen tetap dan hal lainnya.
3. Membuka peluang bagi reseller, supplier, dan distributor.

3.2.2 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran dilakukan dengan marketing mix sehingga pemasaran
dapat lebih terfokus dan terspesifikasi.
1. Produk
Kualitas dalam memproduksi Aku-Care sangat dijaga kualitasnya, dimulai
dari pemilihan bahan baku yang baik, peralatan dan proses yang higenis,
serta penyimpanan dan pengemasan produk yang selalu dijaga mutunya.
2. Harga
Penetapan harga produk Aku-Care dilakukan dengan strategi price
penetration. Strategi ini diharapkan semua kalangan dapat merasakan
Aku-Care pada tahap pengenalan Aku-Care ke konsumen. Price
Penetration yang ditetapkan adalah Rp. 10.000,- untuk semua jenis
kemasan/10 ml dengan harga asli Rp. 12.000,-

3.2.3 Team Managemen Pelaksana

Ammar Viko Muhammad Dwi Rahyuni


Wicaksono Hera Desvita Juanda Bancin Indri

Manager Utama Manager Administrasi Manager Marketing Manager Produksi


7

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

4.1 Produksi
Hasil yang telah dicapai dalam kurun waktu 3 bulan terakhir telah
memproduksi sebanyak 250 kemasan aroma kopi gayo/10 ml.

Gambar 4.1 Produk Aku-Care

Promosi yang telah lakukan di berbagai media sosial seperti instagram,


facebook, tokopedia, dan shopee seperti tertera pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Promosi produk Aku-Care di sosial media seperti tokopedia,


Instagram, dan shopee.
8

Total produk Aku-Care yang telah terjual hingga 14 Agustus sebanyak 181
kemasan dari total 250 kemasan yang telah diproduksi. Persentase penjualan
terbanyak terdapat pada pemasaran via personal selling yaitu 147 kemasan atau
sekitar 81,21%, hal ini dikarenakan dapat menyakinkan konsumen secara
langsung mengenai produk Aku-Care. Kemudian pemasaran via sosial media
terjual sebanyak 34 kemasan atau sekitar 18,79%, pemasaran via sosial media
memiliki sedikit peminat hal ini dikarenakan produk Aku-Care merupakan produk
start-up yang popularitasnya masih rendah. Sehingga team Aku-Care terus
melakukan promosi agar popularitas produk Aku-Care meningkat.

4.2 Realisasi Penjualan


Harga jual produk Aku-Care di pasaran sebesar Rp 10.000 / kemasan 10
ml. Sehingga dalam penentuan harga pokok produksi terdapat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Total biaya produksi/kemasan 10 ml Aku-Care


Bahan Baku Unit Harga Satuan Jumlah
Kristal Menthol 2 gram Rp 640/gram Rp 1.280
Champor 0,4 gram Rp 320/gram Rp 128
Methyl Salisilat 1,5 ml Rp 110/gram Rp 165
Olive Oil 2 ml Rp 100/gram Rp 200
Minyak Nilam 0,5 ml Rp 800/ml Rp 400
Minyak Kayu Putih 1,5 ml Rp 520/ml Rp 780
Essential “Kopi Gayo” 1,5 ml Rp 656/ml Rp 984
Botol 1 Rp 775 Rp 775
Stiker + Kemasan 1 Rp 1.000 Rp 1.000
Total Biaya Produksi/Kemasan 10 ml Rp 5.712

Tabel 4.2 Total keuntungan penjualan Aku-Care hingga 14 Agustus 2018


No Bulan Terjual Modal Pendapatan Keuntungan
1 Mei 0 Rp 0 Rp 0 Rp 0
2 Juni 48 Rp 274.176 Rp 480.000 Rp 205.824
3 Juli 79 Rp 451.248 Rp 790.000 Rp 338.752
4 Agustus 54 Rp 308.448 Rp 540.000 Rp 231.552
Total 181 Rp 1.033.872 Rp 1.810.000 Rp 776.128
9

4.4 Analisa Ekonomi


4.4.1 Net Present Value (NPV)
Tabel 4.3 Perhitungan Net Present Value (NPV)

NPV > 0, dengan demikian usaha Aku-Care dinyatakan layak untuk


dilanjutkan. Kemudian team melakukan prediksi keberlanjutan usaha berdasarkan
data yang telah diperoleh sekitar 3-4 bulan pada Gambar 4.3.

Proyeksi Penjualan Akhir Tahun 2018


450
400
350
Kemasan

300
250
200
150
100
50
0
Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Proyeksi Terjual (Hingga 14 Agustus 2018)

Gambar 4.3 Prediksi Pencapaian Penjualan Akhir Tahun 2018

Pada Gambar 4.3 telah didapat proyeksi penjualan pada akhir tahun 2018
yaitu sebesar 1.421 kemasan Aku-Care dengan omset Rp 14.210.000,-. Hal
tersebut mungkin saja terjual lebih banyak seiring dengan peningkatan promosi.

4.4.2 Payback Period (PP) and Break Event Point (BEP)

Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

Gambar 4.4 Perhitungan Payback Period (PP)


10

Hasil perhitungan Payback Period (PP) yang didapat sebesar 7 Bulan 25


Hari, hasil tersebut didapat atas perhitungan dari beberapa data Earning After Tax
(EAT) dimulai dari Bulan Mei hingga Desember 2018.

BEP (Break Event Point) = Biaya Tetap / (Harga – HPP)


HPP Harga Biaya Tetap
Aku-Care Rp 5.712 Rp 10.000 Rp 4.957.250

Sehingga didapat nilai Break Event Point (BEP) sebesar 1.156 kemasan Aku-Care

4.4 Strategi Keberlanjutan Usaha


Langkah keberlanjutan usaha yang akan ditempuh adalah legalitas produk
Aku-Care sehingga lebih menjamin dan menyakinkan konsumen. Untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih maka perlunya penambahan alat dan bahan
penunjang dalam produksi sehingga meminimalisir kebutuhkan modal produksi
dan memperluas jangkauan pasar serta relasi produk Aku-Care.

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Unit usaha Aku-Care merupakan unit usaha yang bergerak pada sektor
ekonomi kreatif dengan meningkatkan kompetensi minyak nilam dengan
membuat produk turunannya, sehingga terciptanya suatu produk lokal
yang menjanjikan.
2. Total penjualan hingga 14 Agustus 2018 adalah 181 kemasan dengan total
pemasukan sebesar Rp 776.128
3. Keberlanjutan usaha ini dilakukan dengan cara mengembangkan sumber
daya yang ada dan pengembangan dalam produksi, serta memperluas
wilayah pemasaran

5.2 Saran
Produk Aku-Care sangat berpotensi untuk dikembangkan, hal ini
dikarenakan Aku-Care dapat menjadi suatu inovasi dalam pengembangan dan
pemasan minyak nilam dengan membuatnya menjadi produk turunan. Kebutuhan
masyarakat akan balem/minyak angin sangat tinggi sehingga Aku-Care dapat
diproduksi lebih banyak lagi dan dikembangkan agar didapat kualitas Aku-Care
yang baik serta dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Penambahan alat dan
bahan dalam menunjang produksi Aku-Care sangat dibutuhkan sehingga dapat
memperkecil modal dan meningkatkan pendapatan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh , 2017. Provinsi Aceh Dalam Angka Tahun
2017. Aceh : Badan Pusat Statistik
Kardinan, A. (2005). Tanaman Penghasil Minyak Atsiri. PT Agromedia Pustaka,
Jakarta.
11

LAMPIRAN

Lampiran A. Penggunaan Dana


Justifikasi Anggaran Kegiatan :
A.1 Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga
No Material Volume Harga
Pemakaian Satuan
Timbangan Menimbang
1 1 Rp. 250.000 Rp. 250.000
Dapur 5 kg Bahan Baku
Nachi Double
2 Perekat 3 Rp. 4.000 Rp. 12.000
Tape 12 MMX
Standard GSOFT
3 Alat Tulis 1 Rp. 5.500 Rp. 5.500
0,5 Black
Alat
4 Deli Scissors 2 Rp. 23.000 Rp. 46.000
Pemotong
Standard GSOFT
5 Alat Tulis 1 Rp. 5.500 Rp. 5.500
0,5 Blue
Tom & Jerry
6 Alat Tulis 1 Rp. 8.500 Rp. 8.500
Label No.123
7 Kiki BK.Quarto Alat Tulis 1 Rp. 13.750 Rp. 13.750
Swallow & Sun Rekap
8 1 Rp. 9.000 Rp. 9.000
Notta Penjualan
Ohada Address
9 Alat Tulis 1 Rp. 34.000 Rp. 34.000
Book
10 Paper One FC Kertas Print 1 Rp. 34.900 Rp. 34.900
Tissue Nice Alat
11 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000
Facial Soft 250 Pembersih
Serbet Petak Alat
12 2 Rp. 4.000 Rp. 8.000
Hijau Daun Pembersih
13 Suntikan 5 CC Suplai 5 Rp. 2.000 Rp. 10.000
14 Suntikan 10 CC Suplai 5 Rp. 3.000 Rp. 15.000
15 Roll On 30 Box Packaging 30 Rp. 15.500 Rp. 465.000
16 Roll On 20 Box Packaging 30 Rp. 15.500 Rp. 310.000
SUB TOTAL (Rp) Rp 1.242.150

A.2 Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga
No Material Volume Harga (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Bahan Baku
1 Minyak Nilam 1 Liter Rp 850.000 Rp 850.000
Utama
Bahan Baku
2 Menthol 500 gram Rp 370.000 Rp 370.000
Utama
12

Bahan Baku
3 Champor 500 gram Rp 160.000 Rp 160.000
Utama
Bahan Baku
4 Methyl Salisilat 500 ml Rp 55.000 Rp 55.000
Utama
Bahan Baku
5 Vaselin 100 gram Rp 15.000 Rp 15.000
Utama
Essential Kopi Bahan Baku
6 500 Rp 328.000 Rp 328.000
Gayo Utama
Essential Kopi Bahan Baku
7 750 ml Rp 492.000 Rp 492.000
Gayo Utama
SUB TOTAL (Rp) Rp 2.270.000

A.3 Perjalanan
Justifikasi Harga
No Kegiatan Volume Harga (Rp)
Perjalanan Satuan (Rp)
Mencari
1 Transportasi Bahan, 5 Rp 20.000 Rp 100.000
Promosi
Ongkos Bahan Ongkos
2 1 Rp 40.000 Rp 40.000
Baku Kirim
SUB TOTAL (Rp) Rp 140.000

A.4 Lain-lain
Justifikasi Harga Satuan
No Kegiatan Volume Harga (Rp)
Pemakaian (Rp)
Pelengkap
1 Stiker 500 Rp 1.000 Rp 500.000
Packaging
Promosi
2 Brosur 100 Rp 1.500 Rp 150.000
Produk
3 Print Laporan Laporan 5 Rp 20.000 Rp 100.000
4 Fotocopy Laporan 27 Rp 300 Rp 8.100
Spanduk Promosi
5 1 Rp 63.000 Rp 63.000
3x1,5 Produk
Stiker Pelengkap
6 1 Rp 90.000 Rp 90.000
Transparan Packaging
Pelengkap
7 Print Xerox 15 Rp 7.000 Rp 105.000
Packaging
8 Konsumsi Konsumsi 1 Rp 169.000 Rp 169.000
X-Banner + Promosi
9 1 Rp 120.000 Rp 120.000
Tulang Produk
SUB TOTAL (Rp) Rp 1.305.100
TOTAL BIAYA (Rp) Rp 4.957.250
13

Lampiran B. Bukti Pendukung Kegiatan

Gambar B.1 Proses Produksi Aku-Care

Gambar B.2 Pengemasan (Packaging) Aku-Care


14

Gambar B.3 Pemasaran via Personal Selling


15

Gambar B.4 Pemasaran produk via Sosial Media

Gambar B.5 Pemasaran dan Pameran Aku-Care di Hari Kebangkitan Teknologi


Nasional (HAKTEKNAS) “RITECH EXPO 2018” Provinsi Riau
16

Gambar B.6 Pemasaran dan Pameran Aku-Care di Pekan Kebudayaan Aceh


(PKA) 2018 Provinsi Aceh

Gambar B.7 Pemasaran Aku-Care via reseller


17

Gambar B.8 Team Aku-Care sebagai “PEMATERI” dalam workshop Program


Inovasi Kualitas Minyak Nilam Aceh dan Pengembangan Produk
Turunannya
18

Lampiran C. Tanda Bukti Nota/Kuitansi


19

Anda mungkin juga menyukai