Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TRANSCULTURAL NURSING SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN


MANUSIA

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikososial dan Budaya dalam
Keperawatan
dengan dosen pengampu Hayinah Rahayu, S.Ag., M.Pd.

disusun oleh
Aprilia Nurfadillah 302017011
Dhenira firdhania 302017022
Hesti Kartika Dewi 302017037

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT, yang telah membimbing
manusia dan mengeluarkannya dari kegelapan menuju cahaya ilmu, yang telah
memberi kekuatan atas diri yang lemah, yang telah menghantarkan kita pada
pendewasaan sikap, dan atas berkat rahmat-Nya kita masih diberikan kesempatan
untuk menjalankan tugas hidup kita sebagai manusia dan khususnya Penyusun
sebagai mahasiswa. Tak lupa sholawat dan salam tercurah kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul “TRANSCULTURAL NURSING SEPANJANG DAUR
KEHIDUPAN MANUSIA” di susun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata
kuliah Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan dari Dosen Ibu Hayinah
Rahayu, S.Ag., M.Pd.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Dosen Ibu Hayinah Rahayu, S.Ag., M.Pd. dan kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini.

Bandung, April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah ............................................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORITIS ........................................................................... 3
A. Pengertian Transkultural .............................................................................. 3
B. Aplikasi Konsep dan Prinsip Transkultural Nursing Sepanjang Daur
Kehidupan Manusia ............................................................................................. 3
C. Pengkajian Asuhan Keperawatan Budaya ................................................... 7
D. Ayat Al-Qur’an tentang Daur Kehidupan Manusia ..................................... 8
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................ 10
B. Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman di era globalisasi saat ini, terjadi
peningkata jumlah penduduk baik populasi maupun variasinya. Keadaan
ini memungkinkan adanya multikultural atau variasi kultur pada setiap
wilayah. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas pun semakin tinggi. Hal ini menuntut setiap tenaga kesehatan
profesional termasuk perawat untuk mengetahui dan bertindak setepat
mungkin dengan prespektif global dan medis bagaimana merawat pasien
dengan berbagai macam latar belakang kultur atau budaya yang berbeda
dari berbagai tempat di dunia dengan memperhatikan namun tetap pada
tujuan utama yaitu memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas.
Penanganan pasien dengan latar belakang budaya disebut dengan
transcultural nursing.
Tanskultural nursing adalah suatu daerah/wilayah keilmuan
budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokusnya
memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai
asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia,
kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan
asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepda
manusia (Leininger, 2002). Proses keperawatan transkultural diaplikasikan
untuk mengurangi konflik perbedaan budaya atau lintas budaya antara
perawat sebagai profesional dan pasien.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah penjabaran dari identifikasi sebuah masalah
dan pembatasan dalam sebuah masalah. Sesuai dengan latar belakang
masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi pokok
permasalahan dalam makalah ini adalah:
1. apa yang dimaksud dengan transcultural?

1
2

2. bagaimana aplikasi konsep dan prinsip transcultural nursing


sepanjang daur kehidupan manusia?
3. bagaimana pengkajian asuhan keperawatan budaya?
4. apa ayat al-qur’an yang mengandung makna tentang daur
kehidupan manusia?

C. Tujuan Masalah
Tujuan masalah merupakan rumusan kalimat yang menunjukkan
adanya hasil atau sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai. Sesuai
dengan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang
menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui definisi transcultural.
2. untuk mengetahui aplikasi konsep dan prinsip transcultural nursing
sepanjang daur kehidupan manusia.
3. untuk mengetahui pengkajian asuhan keperawatan budaya.
4. untuk mengetahui ayat al-qur’an yang mengandung makna tentang
daur kehidupan manusia.

2
BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Transkultural
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuan budaya
pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang
perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan,
sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan
tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan
khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger,
2002).
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah
esensi dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan
tindakan keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang
dilakukan dalam memberikan dukungan kepada individu secara utuh.
Perilaku Caring semestinya diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam
perkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai dikala manusia
itu meninggal. Human caring secara umum dikatakan sebagai segala
sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan bimbingan pada manusia
yang utuh. Human caring merupakan fenomena yang universal dimana
ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara kultur satu tempat
dengan tempat lainnya.

B. Aplikasi Konsep dan Prinsip Transkultural Nursing Sepanjang Daur


Kehidupan Manusia
1. Perkembangan dalam Kandungan
a. Periode pra-konsepsi: periode perkembangan manusia sebelum
masa pembuahan sperma dan ovum.
b. Periode pra-natal: periode perkembangan manusia yang dimulai
dari pembuahan sperma dan ovum sampai masa kelahiran. Periode
ini dibagi menjadi 4 fase; (1) fase nuthfah (zigot) yang dimulai
sejak pembuahan sampai usia 40 hari dalam kandungan, (2)

3
4

fase alaqah (embrio) selama 40 hari, (3) fase mughghah (janin)


selama 40 hari dan, (4) fase peniupan ruh ke dalam janin setelah
genap empat bulan, yang mana janin manusia telah terbentuk
secara baik, kemudian ditentukan hukum-hukum
perkembangannya, seperti masalah-masalah yang berkaitan
dengan perilaku (seperti sifat, karakter dan bakat), kekayaan,
batas usia, dan bahagia celakanya. Tugas-tugas perkembangan
yang diperankan oleh orang tua adalah; (1) memelihara suasana
psikologis yang damai dan tentram, agar secara psikologis
janin dapat berkembang secara normal, (2) senantiasa
meningkatkan ibadah dan meninggalkan maksiat, terutama bagi
ibu agar janinnya mendapat sinaran cahaya hidayah dari Allah
SWT, (3) berdoa kepada Allah SWT, terutama sebelum 4 bulan
dalam kandungan, sebab masa-masa itu hukum-hukum
perkembangan akan ditetapkan.
c. Periode kelahiran sampai meninggal dunia
Periode ini memiliki beberapa fase seperti yang terkandung dalam
Surah Al-Hajj: 5 yang artinya: “Hai manusia, jika kamu dalam
keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah)
Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya
dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu
dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai
waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu
sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang
diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan
umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu Lihat
bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan
5

berbagai macam tumbuh-tumbuhan.” Ayat diatas menunjukkan


bahwa kehidupan dunia terbagia atas 3 fase yaitu:
1) fase kanak-kanak (al-thifl) atau fase dimana kondisi
seseorang masih lemah (karena bayi atau kanak-kanak)
2) fase baligh atau fase dimana kondisi seseorang menjadi kuat
dan dewasa
3) fase usia lanjut, yang secara psikologis ditandai dengan
kepikunan dan secara biologis ditandai dengan rambut
beruban dan kondisi tubuh yang lemah. (Santrock,
John,2002)
2. Periode/Tahapan Infancy (dari lahir – 2 bulan)
Periode infancy merupakan periode yang paling pendek
dibandingkan periode-periode perkembangan lainnya. Periode ini
berlangsung sejak kelahiran hingga bayi berumur 2 minggu. Periode
ini merupakan periode penyesuaian diri, dimana bayi harus
menyesuaikan diri terhadap kehidupan baru di luar rahim ibunya,
dimana bayi hidup selama 9 bulan.
3. Periode/Tahapan Bayi (2 minggu – 2 tahun)
Periode bayi merupakan periode pertumbuhan dari
perkembangan yang cepat. Bayi pada periode ini mengalami
pertumbuhan dan pengalaman fisik dan psikologik yang cepat. Hal
mana menyebabkan suatu perubahan, tidaka hanya meliputi
penampilan tetapi juga kemampuan-kemampuan yang dimilikinya.
Seorang bayi berkembang dari makhluk yang tidak berdaya/sangat
tergantung pada orang lain menjadi makhluk yang mampu
melakukan aktifitas duduk sendiri, berjalan sendiri bahkan berbicara.
4. Tahapan Perkembangan Kanak-Kanak (2 tahun – 12/13 tahun)
Periode anak dimulai apabila anak mulai dapat “berdiri sendiri‟
hingga mencapai kematangan (2 – 12/13 tahun). Periode anak terbagi 2
yaitu :
a. Periode anak awal (Early Childhood) 2 tahun – 6 tahun.
6

Berbagai macam istilah diberikan pada periode prasekolah ini,


yaitu: orang tua sering menyebut periode ini sebagai “problem
age” atau “troublesome age” karena pada periode ini orang
tua sering dihadapkan pada problem tingkah laku, misalnya
keras kepala, tidak menurut, negativistis, tempertantrums,
mimpi buruk, iri hati, ketakutan yang irationil (tidak masuk
akal) pada siang hari dan sebagainya.
b. Periode anak akhir (Late Childhood) 6/7 tahun – 12/13 tahun.
Periode anak akhir dimulai ketika anak memasuki Sekolah
Dasar dan berakhir ketika mereka mengalami kematangan
seksual.
5. Periode/Tahapan Perkembangan Pubertas (11/12 tahun – 15/16 tahun)
Pubertas, merupakan periode remaja awal yang ditandai denngan
perubahan dalam penampilan fisik dan fungsi fisiologik, yang
memungkinkan.
6. Periode Remaja (usia 13/14 s/d 18/21 tahun)
Dalam Islam tidak mengenal usia remaja, karena sudah dianggap
usia baligh atau usia taklif yakni sudah terbeban hukum. Dalam
bidang hukum Islam bagi perempuan sudah wajib melaksanakan
kewajiban-kewajiban dalam Islam seperti shalat, puasa, dan hukum-
hukum Islam yang diwajibkan pada seorang muslim, begitu juga
laki-laki kalau sudah baligh dengan indikator usia 10 tahun atau sudah
mengalami mimpi basah sudah wajib melaksanakan hukum Islam.
Remaja dalam sisi Psikologis harus mampu mempersiapkan diri
untuk menjadi individu yang kuat dalam menjalankan kehidupan
remaja, orangtua harus mendidik anak menjadi anak yang matang
dalam menjalankan usia baligh dan menuju usia kematangan usia
dewasa. Hadits Rasulullah SAW dari Al Hakim dan Abu Daud dari
Ibnu Amr bin Al-Ash ra, Perintahkan anak-anakmu menjalankan
ibadah shalat jika mereka sudah berusia tujuh tahun. Dan jika mereka
sudah berusia sepuluh tahun, maka pukullah mereka jika tidak mau
melaksanakannya dan pisahkanlah tempat tidur mereka (HR Hakim).
7

7. Periode Dewasa Awal (usia ± 18 tahun - ± 40 tahun)


Periode dewasa merupakan periode yang terpanjang dalam
keseluruhan life span seorang individu, yaitu antara kurang lebih
18 tahun sampai individu itu meninggal. Menurut E. Hurlock
(1983, halaman 265) masa dewasa terbagi beberapa periode yaitu:
a. Periode Dewasa Awal (Early Adulthood) : 18 tahun – 40 tahun
b. Periode Dewasa Madya (Middle Adulthood) : 40 tahun – 60
tahun
c. Periode Dewasa Akhir (late Adulthood/old Age) : 60 tahun –
meninggal
8. Periode Usia Madya (Middle Age) (40 tahun sampai 60 tahun)
Periode ini di tandai dengan munculnya perubahan-perubahan
jasmaniah / fisik dan mental, demikian pula di akhiri dengan hal-hal
tersebut. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan
kekuatan/tenaga yang sering diikuti dengan berkurangnya
kewaspadaan mental. Bagi pria maupun wanita merupakan saat-saat
yang menakutkan. Ketakutan ini dipengaruhi pula oleh stereotipi-
stereotipi masyarakat tentang usia setengah baya, yang menganggap
bahwa kemunduran-kemunduran fisik maupun mental mengiringi
berhentinya reproduktivitas. Juga masyarakat yang
mengagungkan/mementingkan masa muda, dapat mempengaruhi
sikap-sikap mereka dalam menghadapi periode ini. Mereka biasanya
senang mengenangkan masa mudanya (nostalgia).

C. Pengkajian Asuhan Keperawatan Budaya


Perawat dalam menjalankan tugasnya sering menghadapi klien yang
memiliki latar belakang etnik, budaya, dan agama yang berbeda. Untuk
menghadapi situasi ini penting bagi perawat untuk memahami bahwa
klien memiliki pendangan dan interpretasi mengenai penyakit dan
kesehatan yang berbeda. Tujuan pengkajian budaya adalah untuk
mendapatkan informasi yang signifikan dari klien sehingga perawat dapat
menerapkan kesamaan budaya (Leininger dan MC Farland, 2002).
8

Dalam melaksanakan pengkajian budaya seorang perawt menjalin


hubungan dengan klien dan memiliki keterampilam dalam
berkomuknikasi. Pengkajian budaya yang komprehensif membutuhkan
keterampilan, waktu hingga persiapan dan antisipasi sangat diperlukan.

D. Ayat Al-Qur’an tentang Daur Kehidupan Manusia


Qur’an Surat Yasin: 77-79
{ ‫ِي خ َْلقَهُ قَا َل َم ْن‬
َ ‫ب لَنَا َمثَال َو َنس‬
َ ‫ض َر‬
َ ‫) َو‬77( ‫ين‬ ْ ُ‫سانُ أَنَّا َخلَ ْقنَاهُ ِم ْن ن‬
ِ ‫طفَ ٍة فَإِذَا ه َُو خ‬
ٌ ‫َصي ٌم ُم ِب‬ َ ‫أَ َولَ ْم يَ َر اإل ْن‬
ٍ ‫شأَهَا أ َ َّو َل َم َّرةٍ َوه َُو ِب ُك ِل خ َْل‬
79( ‫ق َع ِلي ٌم‬ َ ‫) قُ ْل يُحْ ِيي َها الَّذِي أ َ ْن‬78( ‫ِي َر ِمي ٌم‬
َ ‫ام َوه‬
َ ‫ظ‬َ ‫يُحْ ِيي ْال ِع‬

Artinya: Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami


menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang
yang nyata! Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada
kejadiannya; ia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-
belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah, "Ia akan dihidupkan oleh
Tuhan yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui
tentang segala makhluk, yaitu Tuhan Yang menjadikan untukmu api dari
kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”

Qur’an Surat Al-Hajj: 5

‫ضغَ ٍۃ ُّم َخلَّقَ ٍۃ َّو‬ ۡ ‫ب ث ُ َّم ِم ۡن نُّ ۡطفَ ٍۃ ث ُ َّم ِم ۡن َعلَقَ ٍۃ ث ُ َّم ِم ۡن ُّم‬ ِ ۡ‫ب ِمنَ ۡالبَع‬
ٍ ‫ث فَ ِانَّا َخلَ ۡق ٰن ُک ۡم ِم ۡن ت ُ َرا‬ ُ َّ‫ٰٰۤياَيُّ َہا الن‬
ٍ ‫اس ا ِۡن ُک ۡنت ُ ۡم فِ ۡی َر ۡي‬
ٰۤ
‫شدَّ ُک ۡم ۚ َو ِم ۡن ُک ۡم‬ َ ‫شا ٓ ُء ا ِٰلی ا َ َج ٍل ُّم‬
ُ َ‫س ًّمی ث ُ َّم نُ ۡخ ِر ُج ُک ۡم ِط ۡف اال ث ُ َّم ِلت َۡبلُغُ ٰۡۤوا ا‬ َ َ‫غ َۡي ِر ُم َخلَّقَ ٍۃ ِلنُبَيِنَ لَ ُک ۡمؕ َو نُ ِق ُّر فِی ۡاۡلَ ۡر َح ِام َما ن‬
ٰۤ
‫امدَةا فَ ِاذَ ٰۤا اَ ۡنزَ ۡلنَا‬
ِ َ‫ض ہ‬ َ ‫َّم ۡن يُّت ََوفّٰی َو ِم ۡن ُک ۡم َّم ۡن ي َُّردُّ ا ِٰلی اَ ۡرذَ ِل ۡالعُ ُم ِر ِلک َۡي َال يَعۡ َل َم ِم ۡۢۡن بَعۡ ِد ِع ۡل ٍم ش َۡيئااؕ َو ت ََری ۡاۡلَ ۡر‬
ۡۢ ۡ
ٍ‫َع َل ۡي َہا ال َما ٓ َء ا ۡہت ََّز ۡت َو َر َب ۡت َو ا َ ۡن َبت َۡت ِم ۡن ُک ِل زَ ۡو ٍۭجٍ َب ِہ ۡيج‬

Artinya: Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar
Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu
9

sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada


kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara
kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui
lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya.

Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Transcultural nursing adalah keilmuan tentang budaya dengan proses
belajar dan praktik keperawatan yang berfokus pada budaya manusia.
2. Setiap perkembangan harus dijalani dengan matang pada setiap
fase perkembangan, mulai dari dalam kandungan, infanci, bayi,
kanak-kanak, baligh, dewasa, dan lansia, karena setiap fase akan
mempengaruh perkembangan fase berikutnya baik perkembangan fisik
dan perkembangan psikis.
3. Perawat menjalankan tugasnya dengan mengkaji latar belakang, etnik,
budaya dan agama. Perawat harus memiliki keterampilan dalam
berkomunikasi.
4. Penciptaan manusia sudah dituliskan dalam al-qur’an oleh Allah SWT
dari mulai berasal dari air mani sampai tibanya kematian.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini saya selaku penulis sangat berharap
kepada seluruh mahasiswa agar mampu memahami dan mengetahui
tentang daur kehidupan manusia. Semoga dengan adanya makalah ini
dapat membawa pengaruh baik dan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu kami mengharapkan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Jannah, Miftah dkk. 2017. RENTANG KEHIDUPAN MANUSIA (LIFE SPAN


DEVELOPMENT) DALAM ISLAM, 2(1).1 maret 2017.

Santrock, John W., Life - Span Develompment (Perkembangan Sepanjang Hidup), Jilid
I, (Jakarta : Erlangga, 2002)

Leininger,M.&Mcfarland,MR.2002.Transcultural Nursing Concepts,Theories,Research


and practier. McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai