1836020028
Administrasi Publik
BAB 8
PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR
3. Departementalisasi (Departementalization)
Pengorganisasian adalah fungsi manajemen kedua dan dilakukan secara langsung dari
dasar yang telah dibuat olelh perencanaan yang baik. Sekali rencana-rencana dibuat, tugas
manajer adalah untuk mengatur sumber-sumber daya sesuai dengan tujuan yang tepat. Saat
semua dapat terlaksana dengan baik, pengorganisasian membagi siapa yang harus
melakukannya, mengidentifikasikan siapa yang harus memerintah dan mengadakan
hubungan-hubungan perkantoran untuk komunikasi.
A. PENGERTIAN
Menurut James D. Mooney, pengertian organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. Sementara menurut Chester I Barnard,
organisasi didefinisikan sebagai suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa "Organisasi merupakan
badan, wadah, tempat dari kumpulan orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Selain itu, organisasi merupakan suatu struktur fungsi dan sistem kerja
sama, yaitu adanya suatu struktur dan sistem kerja sama yang dilakukan berdasarkan aturan
dan penjabaran fungsi-fungsi pekerjaan scara formal.
Organisasi juga dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang saling berinteraksi
dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama. Berdasarkan definisi tersebut jelaslah
bahwa dalam suatu organisasi paling tidak terdapat tiga elemen yang satu sama lainnya
sangat sulit untuk dipisahkan. Ketiga elemen organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terdiri dari sekelompok orang.
2. Adanya interaksi dan kerja sama.
3. Memiliki tujuan bersama.
Elemen utama dari suatu organisasi adalah adanya sekelompok orang yang secara sadar
menggabungkan diri dengan suatu ikatan norma, peraturan ketentuan, dan kebijakan yang
telah diformulasikan dan masing-masing pihak siap untuk menjalankannya dengan penuh
tanggung jawab. Elemen kedua adalah bahwa dalam sebuah organisasi yang terdiri dari
sekelompok orang-orang yang saling mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi
dan menerima, dan juga saling bekerja sama untuk melahirkan dan merealisasikan suatu
maksud (purpose), sasaran (objective), dan tujuan (goal).
Elemen terakhir adalah bahwa dalam suatu organisasi yang terdiri dari sekelompok
orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama tersebut diarahkan pada suatu titik tertentu
yang merupakan tujuan bersama dan ingin direalisasikan. Setiap organisasi mempunyai
tujuan tertentu yang telah diformulasikan secara bersama- sama di antara orang-orang yang
terikat di dalamnya. Tujuan bersama yang hendak direalisasikan tersebut dapat merupakan
tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Termasuk juga tujuan-tujuan yang
pencapainnya secara rutin maupun tujuan- tujuan yang pencapaiannya secara berkala saja.
Dalam pengertian dinamis dan statis, organisasi memiliki arti yang berbeda pula. Dalam
arti dinamis, organisasi dapat diartikan sebagai suatu proses penetapan dan pembagian
pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas dan kewajiban, otoritas dan tanggung
jawab serta penetapan hubungan di antara elemen-elemen organisasi sehingga orang-orang
yang bergabung dalam organisasi tersebut dapat bekerja sama untuk merealisasikan tujuan
bersama secara efisien dan efektif.
Pengertian organisasi dalam arti statis merupakan suatu bagan atau rangka berwujud
yang bergerak demi tercapainya tujuan bersama, dalam istilah lain sering disebut sebagai
struktur atau bentuk organisasi. Jadi struktur organisasi itu sendiri merupakan manifestasi
(bentuk nyata) organisasi yang menunjukkan hubungan antara fungsi-fungsi otoritas dan
tanggung jawab yang saling interaksi dari orang-orang yang diberi tugas dan tanggung jawab
atas setiap aktivitas tertentu. Jadi, organisasi dalam arti dinamis lebih cenderung disebut
sebagai suatu alat, sedangkan dalam arti statis lebih cenderung disebut organisasi sebagai
suatu wadah.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau jaringan kerja terhadap
tugas-tugas, sistem pelaporan, dan komunikasi yang menghubungkan secara bersama
pekerjaan individual dan kelompok.
Oleh karena itu, sebuah struktur organisasi hendaknya mengalokasikan pekerjaan melalui
sebuah divisi pekerjaan dan menyediakan koordinasi dari hasil-hasil kinerja sehingga sasaran
organisasi terlaksana dengan baik. Bentuk dari pengalokasian pekerjaan tersebut dapat
digambarkan ke dalam suatu struktur organisasi atau bagan organisasi.
Beberapa faktor yang menentukan perancangan suatu struktur organisasi dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Besar kecilnya organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-
satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi. Semakin besar ukuran
organisasi, maka struktur organisasi akan semakin kompleks, demikian juga sebaliknya.
2. Strategi organisasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chandler pada perusahaan-
perusahaan industri di Amerika menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara strategi
dan struktur. la menyimpulkan batwa struktur mengikuti strategi.
3. Teknologi. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang
atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi. Perusahaan yang menggunakan
teknologi modern akan memerlukan struktur yang kompleks dibanding perusahaan
dengan teknologi tradisional.
4. Karyawan. Tingkat kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan juga
mempengaruhi bentuk struktur dari organisasi.
Paul R. Lawrence dan Jay W. Lorch mengemukakan bahwa ada empat tipe perbedaaan
dalam sikap dan cara kerja diantara bermacam-macam individu dan departemen dalam
organisasi. Menurut mereka, perbedaan tersebut mempersulit dalam mencapai koordinasi
yang efektif. Empat macam perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perbedaan orientasi waktu antar bagian. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari
orientasi waktu yang lebih pendek yang dimiliki oleh bagian produksi dibandingkan
dengan bagian riset dan pengembangan yang memiliki orientasi waktu yang lebih
panjang.
b. Tingkat formalitas. Dibandingkan dengan bagian personalia, bagian produksi memiliki
prosedur yang jelas dan formal, di mana kuantitas dan kualitas diawasi secara ketat.
Proses evaluasi dan balas jasa juga dilakukan dengan formal.
c. Tujuan yang berbeda. Masing-masing bagian dalam organisasi memiliki tujuan-tujuan
yang berbeda. Tujuan yang berbeda itu disebabkan tingkat kepentingan yang berbeda
pula. Sebagai contoh, bagian produksi biasanya menekankan pada efisiensi proses
produksi. Sedangkan bagian pemasaran selalu ingin menjual barang yang bervariasi.
d. Gaya interaksi. Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan
yang cepat agar prosesnya lancar, sedangkan bagian penelitian dan pengembangan
mungkin lebih suka mengembangkan kreativitas karena tidak diburu waktu.
R- N(2N/2+N-1)
Perhitungan di atas mengasumsikan bahwa para manajer harus menghadapi tiga jenis
hubungan sebagai berikut:
1. Hubungan tunggal langsung, yaitu hubungan yang terjadi antara manajer dan masing-
masing bawahan secara individual.
2. Hubungan kelompok langsung, yaitu hubungan yang terjadi di antara manajer dan
masing-masing permutasi (perubahan urutan dari masing-masing anggota kelompok) dari
bawahan.
3. Hubungan silang, yaitu apabila bawahan saling berinteraksi.
PERTANYAAN DISKUSI
1. Sebuah perusahaan penghasil alat permainan anak-anak (alat permainan edukatif)
ingin mengembangkan daerah pemasaran ke dua daerah baru yang dianggap potensial,
yaitu Malang dan Surabaya. Sebelumnya perusahaan telah beroperas daerah Bandung,
Medan, Jogja, dan Semarang. Perusuhaan juga sedang mempertimbangkan untuk
mengembangkan satu jenis produk terbaru, yaitu pakaian seragam anak-anak sehingga
jenis produknya bertambah jadi tiga (alat permainan, minuman, dan pakaian).
Berdasarkan informasi tersebut, jenis Struktur apa yang tepat untuk perusahaan tersebut
dan gambarkanlah dengan jelas bentuk Struktur yang Anda maksud.
2. Setiap strategi yang ditetapkan akan berdampak pada perubahan Struktur organisasi.
Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut.
DAFTAR
GAMBAR
BAB 8
PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR