Anda di halaman 1dari 4

A.

Defenisi Kepemimpinan

Meskipun istilah pemimpin telah digunakan sejak tahun1300-an kata

kepemimpinan tidak dikenal dalam Bahasa inggris hingga awal pertengahan abad

ke-19. Selain relative baru dalam Bahasa inggris, kepemimpinan memiliki arti.

Chapin (1924) mendefenisikan secara teknis kepemimpinan sebagai “suatu titik

polarisasi untuk kerja sama kelempok” dan menurut De Pree (1987),

“kepemimpinan bukan suatu ilmu atau mata ajara, kepemimpinan adalah suatu seni

dan sejenisnya, yang harus dirasakan, dialami dan dibentuk (huston, 2013).

Menurut Sulvian dan Decker (1989) bahwa kepemimpinan merupakan

penggunaan keterampilan seseorang dalam mempegaruhi orang lain, untuk

melaksanankan sesuatu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya.

Kepemimpinan merupakan interaksi antara kelompok dan proses mempegaruhi

kegiatan suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah

proses interpersonal yang mempengaruhi kegiatan orang lain dalam memilih dan

mencapai tujuan.

Berdasarkan pandangan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan merupakan kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk

dapat mempegarauhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan dan kalau

perlu memaksa orang lain agara dapat berbuat sesuatau untuk mencapai tujuan

organisasi.

Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan kemampuan dan ketrampilan

seseorang pimpinan perawat dalam mempegaruhi perawat lain dibawah

pengawasannya untuk melaksanankan tugas dan tanggun jawabnya dalam

memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan


tecapai. Setiap pimpinan mempunyai potensi yang berbeda dalam kepemimpinan,

namun keterampilan ini dapat dipelajari sehingga kemampuan kepemimpinan selalu

dapat ditingkatka, (suyanto, 2009).

B. Kriteria pemimpin
Dari daftar kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin, paling sedikit

ia harus mampu untuk memimpin para pegawai/bawahan untuk mencapai tujuan

institusi dan harus mampu untuk menagani hubungan antar karyawan (interpersonal

relation). Pemimpin yang berkualitas harus memiliki kriteria sebagai berikut:


1. Mempunyai keinginan untuk menerima tanggun jawab
2. Mempunyai kemampuan untuk percevtif insight persepsi introspektif
3. Mempunayi kemampuan untuk menentukan prioritas
4. Mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi (Suarli, 2012)
C. Pendekatan Kepemimpinan
Secara umum kita mengenal 3 pendekatan kepemimpinan untuk memimpin suatu

unit organisasi, yaitu:


1. Berdasarkan sifat
Pendejatan kepemimpinan berdasarkan sifat sseorang dapat dilakukan dengan

cara:
a. Membandingkan sifat-sifat dari mereka yang menjadi pemimpin dan mereka

yang bukan pemimpin


b. Membandingkan sifat-sifat dari pemimpin yang efektif dan pemimpin yang

tidak efektif.
Sifat-sifat pemimpin yang diharapkan dari pendekatan ini adalah
a. Selalu antusias
b. Mengenal dirinya sendiri
c. Waspada
d. Mempunyai rasa percaya diri yang kuat
e. Merasa bertanggun jawab
f. Mempunyai rasa humor
2. Berdasarkan perilaku
Intisari dari pendekatan kjepemimpinan berdasarkan perilaku seperti dibawah

ini
a. Teori ini menjelaskan perilaku pemimpin yang membuat seseorang menjadi

pemimpin yang efektif


b. Pemimping yang efektif ialah pemimpin yang menggunakan cara-cara yang

dapat mewujudkann sasarannya. Misalnya, dengan medelegasikan tugas,


mengadakan komunikasi yang efektif, memotivasi bawaan dan

melaksanakan control.
3. Berdasrkan
Pendekatan ini membahas hubungan antara pemimpin dan situasi. Terdapat 3

variabel situasional yang dapat membantu gaya kepemimpinan efektif yaitu


a. Hubungan atasan dengan bawaan
b. Struktur tugas yang harus dikerjakan
c. Posisi kewenangan seseorang
Pendekatan berdasarkan situasi dapat dimanifestasikan sebagai berikut:
a. Dapat memberi perintah yang dilaksanakan
b. Menggunakan saluran yang sudah ditetapkan
c. Menaati peraturan
d. Disiplin
e. Mendengarkan informasi dari bawhan
f. Tanggap terhadap situasi
g. Membantu bawahan, (Suarli, 2012).
D. Teori kepemimpinan

Beberapa ahli meneliti bahwa tidak ada teori bagaimana menjadi seorang

pemimpin yang paling baik dan jenis pemimpin apa yang paling efektif (Tappen,

Weis & Whitehead, 1999; dikutip Anwar Kurniadi, 2013). Tetapi seorang pemimpin

perawat akan terlihat berbeda dari sisi kualitas dan perilakunya (Dunham-Taylor,

1995; Manske, 1989; Montebello, 1994; Tappen, 1995).

Di bawah ini di bahas tentang kualitas dan perilaku pemimpin dari segi latar

belakang, antara lain:

a. Trait approach, yaitu paham teori bakat kepemimpinan, pemimpin yang dilahirkan

telah memiliki bakat-bakat yaitu : intelegensi, kepekaan sosial, peran serta sosial.

Robbins & Coulter, (1999) dalam Anwar Kurniadi, (2013).


b. Situational theory, yaitu kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial.

Individu dapat menjadi seorang pemimpin pada situasi tertentu tetapi pada situasi

yang lain dapat menjadi pengikut (Stogdill, dikutip dari Anwar Kurniadi, 2013).
c. Contingency model yang dikembangkan oleh Fiedler, 1967 yaitu kepemimpinan

mempunyai 3 dimensi : pertama pemimpin-bawahan (leader-member relations),

kedua struktur tugas (a task structure) dan ketiga kekuasaan ( a position of power)
d. Transformational leadership yang diperkenalkan oleh Bennis dan Manus (1985)

dalam Anwar Kurniadi (2013). Menurut faham ini ada 2 jenis kepemimpinan yaitu

kepemimpinan transformasional.

DAFTAR PUSTAKA

Huston, Carlor J, 2013. Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Edisi 4.

EGC, Jakarta

Suyanto. 2009. Mengenal Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Di Rumah

Sakit. Mitra Cendikia Press, Yogjakarta

Sualin S. dan Yanyan Bahtiar. 2012. Manajemen keperawatan dengan pendekatan

praktis. erlangga

Anda mungkin juga menyukai