(PENGANGGURAN)
Tugas Individu
Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia
Disusun Oleh :
NAMA : LEGISTA
NIM : 161011650040
UNIVERSITAS PAMULANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
MASALAH POKOK EKONOMI
1. Masalah Produksi
Agar dapat memenuhi kebutuhan manusia, maka barang dan jasa harus tersedia.
Demi memenuhi hal ini, produsen harus mengetahui barang dan jasa apa saja yang
dibutuhkan masyarakat.
2. Masalah Distribusi
Masalah lain adalah bagaimana produk bisa terdistribusi secara baik hingga
sampai ke tangan konsumen.
3. Masalah Konsumsi
Setelah barang dan jasa sampai di konsumen, permasalahan selanjutnya adalah;
apakah barang tersebut akan dikonsumsi atau malah terbuang sia-sia karena tidak
harganya tidak terjangkau. Ini juga menjadi permasalahan lain yang harus bisa
dijawab oleh produsen selaku pembuat produk. Di sisi lain, sebagai konsumen,
kita harus bisa meningkatkan pendapatan supaya dapat menjangkau produk yang
kita inginkan.
1
harus bisa menentukan teknik produksi yang paling efisien untuk mereka. Berapa
banyak jumlah karyawan. Teknik apa yang digunakan. Selain itu, produsen juga
harus bisa menentukan apakah akan memproduksei dengan tenaga manusia, atau
bantuan mesin.
3. Untuk Siapa Barang Tersebut Diproduksi? (for whom?)
Masalah ini menyangkut soal siapa yang memerlukan barang/jasa, dan, siapa saja
yang akan ikut menikmati hasilnya. Pada dasarnya, keuntungan dari barang dan
jasa yang diproduksi bukan hanya untuk konsumen saja. Melainkan ada pihak-
pihak lain yang menerima keuntungan. Seperti misalnya, karyawan akan
menerima pendapatan, pemilik bahan baku akan mendapat upah, pemilik modal
akan menerima bunga modal, dan tentunya, produsen juga akan menerima
keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, masalah ini sangat
berkaitan dengan “siapa saja yang mendapat untung” dari diproduksinya barang
dan jasa, sehingga produsen harus bisa menyelesaikan masalah ini.
2
BAB II
PENGANGGURAN
A. Pengangguran Di Indonesia
Meskipun banyak jenis pengangguran yang muncul dalam perekonomian
indonesia, namun secara umum pengangguran akan lebih banyak memberi dampak
yang kurang baik bagi kegiatan ekonomi negara.Penggangguran akan menyebabkan
perekonomian berada kondisi dibawah kapasitas penuh, suatu kapasitas yang
dihaparkan. Pengangguran juga akan menyebabkan beban angkatan kerja yang benar-
benar produktif menjadi semakin berat, disamping secara sosial pengangguran akan
menimbulkan kecenderungan masalah-masalah kriminalitas dan masalah sosial
lainnya.
Dari seluruh penduduk Indonesia, kita bagi dalam penduduk usia kerja (PUK),
yakni penduduk yang memiliki usia ‘pantas’ kerja yakni antara 15 tahun sampai 65
tahun. Meskipun pada kenyataannya, seperti negara berkembang lainnya, penduduk
denga usia di bawah 10 tahunpun telah bekerja. Sedangkan secara umum penduduk
diluar usia kerja tersebut dinamakan penduduk diluar usia kerja (PUK), yakni bara
ballita dan manula. Dari PUK masih dibagi angakatan kerja (AK) dan bukan angkatan
kerja (BAK). AK adalah mereka yang memiliki usia kerja yang seharusnya sedang
bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Sedangkan BAK adalah mereka yang secara
usia berada dalam kelompok usia kerja, namun karena keadaan dan kondisi tertentu
yang membuat mereka belum mendapat bekerja, yakni para pelajar, ibu rumah tangga,
dan mereka yang menderita cacat. Kelompok AK selanjutnya dibagi menjadi
kelompok yang bekerja (B) dan tidak bekerja (TB). Kelompok TB inilag yang benar-
benar merupakan pengangguran, karena mereka berada dalam usia kerja, dan mereka
tidak mencari ilmu, tidak juga seorang ibu rumah tangga, maupun cacat namun tida
tersedia bekerja. Inilah yang kemudian menjadi beban masyarakat. Sedangkan
kelompok kerja adalah angkatan kerja yang benar-benar bekerja dan dibagi dalam
bekerja penuh (BP) dan setengah bekerja (SB). Yang dimaksud dengan bekerja penuh
adalah angkatan kerja yang memiliki jam kerja standar (7-8 jam kerja sehari).
Sedangkan setengah bekerja adalah angkatan kerja yang hanya bekerja kurang dari
jam kerja standar. Mungkin disebabkan sistem kerja shift yang diterapkan oleh
perusahaan. Setengah bekerja ini sendiri masih dibagi menjadi setengah bekerja
kelihatan dan setengah bekerja yang tidak kelihatan.
3
B. Pengertian Pengangguran
Sebelum membahas tentang pengangguran, ada baiknya mengetahui terlebih
dahulu apa yang disebut dengan tenaga kerja, angkatan kerja dan usia pekerja
yang ditetapkan di Indonesia.
Tenaga kerja yaitu penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan,
antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan,
mereka yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga.
Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja
maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab (petani yang
menunggu panen,karyawan yang sedang sakit,dsb).
Sedangkan yang dimaksud dengan usia pekerja adalah tingkat umur seseorang
yang diharapkan dapat bekerja dan memperoleh pendapatan. Di Indonesia kisaran
usia kerja adalah antara 15-64 tahun.
Kemudian yang disebut sebagai pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk
orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari
dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah
tangga, siswa sekolah SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain
sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Selain definisi di atas masih ada beberapa definisi pengangguran lainnya dari para
ahli misalnya menurut Sadono Sukirno Pengangguran adalah suatu keadaan
dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Menurut Payman J. Simanjuntak
Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak
bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum
pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
4
C. Jenis Pengangguran
diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara
optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu :
5
yang dibutuhkan dan keterampilan tenaga kerja yang tersedia.Perubahan struktur
ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang merupakan latar belakang
ketidakcocokan itu.
c. Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang
muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja
(pergantian pekerjaan atau pergeseran tenaga kerja). Pengangguran ini muncul
dari kemauan tenaga kerja yang bersangkutan. Ia menganggur untuk sementara
waktu dalam rangka mencari pekerjaan yang lebih baik, menantang dan
menunjang karirnya. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.
d. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian
musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
e. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin
f. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya
kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan
oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand). Contoh : suatu saat
perekonomian suatu negara mengalami masa pertumbuhan (menaik).Di saat lain,
mengalami resesi (menurun) atau bahkan depresi.Pada saat krisis ekonomi, daya
beli masyarakat menurun sehingga tingkat permintaan terhadap barang dan jasa
juga menurun.Turunnya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa
memaksa produsen untuk menurunkan kegiatan produksi.Produsen melakukan ini
antara lain dengan cara mengurangi pemakaian faktor produksi, termasuk tenaga
kerja.
a. Pengaruh Musim
Perubahan musim terjadi bukan hanya disektor pertanian saja. Tetapi sektor
terjadi juga pada sektor lain. Pada liburan dan tahun baru, misalnya suasana
sektor jasa tansportasi dan pariwisata menjadi sangat sibuk dibanding dengan
hari-hari biasa. Begitu pula hari menjelang, sedang dan bulan suci Ramadhan,
nampak permintaan antara barang dan jasa meningkat dan selanjutnya akan
6
membawa dampak otomatis terhadap permintaan tenaga kerja disektor yang
bersangkutan.
Keahlian dan produktifitas sangan erat. Orang yang memiliki keahlian akan
memiliki produktifitas tinggi karena ia mampu memanfaatkan dirinya pada
aktivitas ekonomi produktif. Untuk meningkatkan keahlian dapat dilakukan
dengan cara diantaranya adalah melalui pendidikan, atihan, magang,
pendidikan formal, membangkitkan kecerdasan tenaga kerja lewat pembinaan
motifasi kerja.
e. Diskriminasi
Diskriminasi bukan hanya pada warna kulis saja, tetapi pada tingkat
pendidikan, ekonomi, hukum, agama dan lainnya. Misalnya bila pendidikan
dan pengembangan SDM tidak diberikan seluas-luasnya kepada publik,
dampak selanjutnya adalah terpuruknya sumber SDM. Dan dalam jangka
panjang kesempatan akan sulit diraih oleh tenaga kerja.
7
f. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja
Pada dasarnya setiap orang ingin bekerja sesuai dengan latar belakang
pendidikan. Dan lagi ditambah dengan sifat gengsi maka tak heran kebanyakan
yang ditemukan di Indonesia bukan pengangguran terselubung, melainkan
pengangguran terbuka yang didominasi oleh kaum intelektual (berpendidikan
tinggi).
h. Pemalas
8
persen, Sekolah Menengah Pertama 6,22 persen, dan Sekolah Dasar ke bawah
2,74 persen.
9
insentif bagi penanaman modal, salah satunya kemudahan berinvestasi di kawasan
industri. Dari data BPS, selama setahun terakhir (Agustus 2014-Agustus 2015)
kenaikan penyerapan tenaga kerja terjadi terutama di Sektor Konstruksi sebanyak 930
ribu orang (12,77 persen), Sektor Perdagangan sebanyak 850 ribu orang (3,42 persen),
dan Sektor Keuangan sebanyak 240 ribu orang (7,92 persen).
Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2015 masih didominasi oleh penduduk
bekerja berpendidikan rendah, yaitu SD ke bawah 50,8 juta orang (44,27 persen) dan
SMP 20,7 juta (18,03 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya
sebanyak 12,6 juta orang, mencakup 3,1 juta diploma dan 9,5 juta sarjana.
predikat negeri miskin seakan sulit lepas dari bangsa yang potensi
kandungan kekayaan alamnya terkenal melimpah. Cerita pilu kemiskinan seakan
10
kian lengkap dengan terjadinya berbagai musibah alam dan bencana buatan:
gempa bumi, tsunami, lumpur panas Lapindo, dan kebakaran hutan yang di ikuti
kabut asap. Kantung-kantung kemiskinan di negeri ini kian hari kian menyebar
bakvirus ganas, mulai dari lapis masyarakat pedesaan, kaum urban perkotaan,
penganggur, hingga ke kampung-kampung nelayan. Lepas dari perdebatan
indikator yang digunakan, data kemiskinan di negeri ini terus menunjukkan trend
memburuk. Jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 17 persen dari populasi
penduduk yang kini telah mencapai angka 220 juta jiwa. Menurut data resmi
Susenas (BPS, 2006), jumlah penduduk miskin meningkat dari 35,10 juta jiwa
(15,97 persen) menjadi 29,05 juta jiwa (17,75persen). Sementara jumlah
penganggur menurut data Sakernas (BPS, 2006) juga terus meningkat dari 10,9
juta jiwa (10,3 persen) pada Februari 2005menjadi 11,1 juta jiwa (10,4 persen)
pada Februari 2006.
11
melakukan tindakan criminal seperti mencuri, mencopet, jambret atau bahkan
sampai membunuh demi mendapat sesuap nasi.
12
I. Solusi Mengatasi Pengangguran
Pengangguran dapat dihambat pertumbuhannya dengan melakukan tindakan-
tindakan sebagai berikut:
13
lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan
mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan
usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut
maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena
pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau
Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan
baku berupa pelat baja.
Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu
seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan
tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah
Pusat dan Daerah.
14
pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur
adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
Pengangguran disebabkan oleh beberapa hal seperti laju pertumbuhan penduduk yang
besar, minimnyaa lapangan pekerjaan, malasmencari pekerjaan, dll. Melemahnya
daya serap tenaga kerja di beberapa sektor industri, membuat angka pengangguran
bertambah. BPS melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015
sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang dibandingkan dengan periode
yang sama tahun lalu 7,24 juta jiwa. Pengangguran menyebabkan munculnya
kemiskinan, gangguan psikologi, tindak kejahatan daN kriminal, dan menyebabkan
tingkat pendapatan nasional menurun. Pengangguran dapat dikurangi dengan
beberapa cara seperti memperluas lapangan pekerjaan, mengadakan bimbingan,
penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah keterampilan,meningkatkan
pendidikan , dll.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan penulis adalah sebaiknya pemerintah
mengeluarkan kebijakan tertentu yang dapat mengurangi jumlah pengangguran dan
memberikan penyuluhan, pembinaan serta pelatihan kerja kepada masyarakat untuk
bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat juga
harus ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi
di Indonesia
iii
DAFTAR PUSTAKA
http://derryjie.blogspot.co.id/2013/11/makalah-dampak-pengangguran-di-
indonesia.html (diakses pada tanggal 30 Mei 2016)
http://yogotakgentar.blogspot.co.id/2014/02/makalah-penganggurandi-indonesia-
di.html (diakses pada tanggal 30 Mei 2016)
https://beritagar.id/artikel/berita/data-bps-pengangguran-di-indonesia-756-juta-
orang (diakses pada tanggal 30 Mei 201
https://blog.ruangguru.com/masalah-pokok-ekonomi-klasik-dan-modern
http://pakguruhonorer.blogspot.com/2015/06/makalah-perekonomian-indonesia-
sistem.html
https://www.kompasiana.com/tiko20langga/569e4be9379373bb153996c5/masalahma
salah-pokok-perekonomian-indonesia
Chotib, Dzazuli, Suharmo, Tri, Abubakar, Catio. 2007. Ekonomi. Jakarta: PT. Ghalia
Indonesia
http://mediaindo.co.id
http://www.esdm.go.id/beritagas.php?news_id=468
http://kompas.com/kompas-cetak/0412/28/ekonomi/1464300.htm
http://id.m.wikipedia.org/wiki/pengangguran
http://pelajaranilmu.blogspot.com/2012/06/pengertian-pengangguran.html?m=1
https://blog.ruangguru.com/masalah-pokok-ekonomi-klasik-dan-modern
http://pakguruhonorer.blogspot.com/2015/06/makalah-perekonomian-indonesia-
sistem.html
https://www.kompasiana.com/tiko20langga/569e4be9379373bb153996c5/masalahma
salah-pokok-perekonomian-
iv