Anda di halaman 1dari 10

PERSONAL HYGIENE

Disusun oleh :

Dosen Pembimbing :

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM


PRODI KEBIDANAN BALIKPAPAN
2010

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEMA :

TOPIK :

SUBTOPIK : -
-
-
-
-

SASARAN :

PELAKSANAAN

HARI TANGGAL :

WAKTU :

LOKASI :

TUJUAN :
1. Umum : Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 45
menit,
ibu yang memiliki bayi dari usia 0 – 12 bulan
diharapkan dapat memahami tentang imunisasi
dasar dan akan membawa bayinya untuk imunisasi
dasar.
2. Khusus : Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 45 menit,
para ibu diharapkan mampu :
a. Menjelaskan
b. Mengetahui
c. Mengetahui
d.

METODE : Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

ALAT PERAGA : Leaflet dan Power Point

LAMPIRAN : Dasar Teori

2
KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan


Penyuluh Peserta
1 Pembukaan Menit a. Mengucapkan salam a. Peserta menjawab
salam
b. Memperkenalkan diri b. Peserta
mendengarkan
c. Menyampaikan tujuan c. Peserta
mendengarkan
d. Kontrak waktu d. Peserta menyetujui
e. Peserta menjelaskan
e. Apersepsi persepsinya

2 Pelaksanaan Menit a. Menjelaskan a. Peserta


mendengarkan
b. Menjelaskan dengan seksama.
c. Menjelaskan kekebalan b. Peserta mengajukan
imunisasi pertanyaan yang
d. Menjelaskan imunisasi tidak dipahami /
dasar dimengerti
e. Menjelaskan jadwal c. Peserta menerima
pemberian imunisasi leaflet
f. Membagikan leaflet

Penutup Menit a. Menyimpulkan materi a. Peserta


b. Evaluasi sumatif memperhatikan.
c. Memberi kesempatan b. Peserta menjawab
peserta untuk reflexi pertanyaan
perasaan c. Peserta
d.Mengucapkan salam menyampaikan
penutup reflexi perasaannya
d.Peserta menjawab
salam

3
EVALUASI

1. Jelaskan pengertian imunisasi ?


Standar :
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan imunitas terhadap antigen tertentu.
Sedangkan, imunitas adalah suatu reaksi kekebalan tubuh terhadap suatu antigen.
Imunitas secara aktif sudah diberi antigen sehingga tubuh bereaksi membentuk
antibody, tubuh tidak sakit, dan bila sakit, hanya sakit ringan karena antibody tidak
memberi perlindungan keseluruhan.

2. Sebutkan tujuan imunisasi !


Standar :
1. Menurunkan angka mortalitas dan morbiditas pada bayi.
2. Menurunkan angka kecacatan pada bayi.
3. Berfungsi sebagai kekebalan terhadap suatu penyakit.

3. Sebutkan minimal 3 dari 5 imunisasi dasar !


Standar :
BCG atau Bacillus Cellmete Guerin
POLIO
DPT atau Dipteri Pentusis Tetanus
HEPATITIS B
CAMPAK

Balikpapan,

Pembimbing Mata Kuliah Tim Penyusun

4
Lampiran
DASAR TEORI

A. Pendahuluan

Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali
ke keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna
akan berangsur – angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu
mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan diet
yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dan juga terutama
kebersihan diri ibu.

B. Pengertian

Kebersihan diri adalah suatu upaya untuk memelihara kebersihan tubuh dari ujung
rambut sampai ujung kaki. Kebersihan diri merupakan langkah awal memwujudkan
kesehatan diri. Dengan tubuh yang bersih meminimalkan resiko sesorang terhadap
kemungkinan terjangkitnya suatu penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan
kebersihan diri yang buruk.

C. Tujuan

1. Membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas


2. Membantu mengurangi sumber infeksi
3. Meningkatkan perasaan nyaman pada ibu

D. Kebersihan diri
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan
maupun kulit.

a. Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena
produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk
menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di
daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan
pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat
lochea.

5
b. Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat
gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda
antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan
akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup,
lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.

c. Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam
minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat
yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit
tetap kering.

d. Kebersihan vulva dan sekitarnya


 Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara
membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan
vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
 Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya
dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik
dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
 Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
 Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci
menggunakan sabun.
 Mandi di tempat tidur dilakukan sampai ibu dapat mandi sendiri di kamar
mandi.

e. Kebersihan Putting susu


Harus diperhatikan kebersihannya dan rhgade (luka peah) harus segera diobati,
karena kerusakan puting susu merupakan ported center dan dapat menimbulkan
mastitis. Air susu yang menjadi kering merupakan kerak dan dapat merangsang
kulit sehingga timbul enzema, maka sebaiknya putting susu diberikan dengan air

6
yang telah dimasak, tiap kali sebelum dan sesudah menyusukan bayi, rhagade
diobati dengan salep penicillin, lanolin, dll.

f. Kebersihan payudara dan pengeluaran ASI


Apabila pada hari ke 3-5 payudara membengkak akibat bendungan ASI lakukan.
 Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat
selam 5 menit.
 Urut payudara dari arah pangkal menuju putting.
 Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga putting susu
menjadi lunak.
 Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali.
 Apabila tidak dapat menghisap seluruh ASI keluarkan dengan tangan.
 Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui

g. Kebersihan lochia
Lochia adalah cairan yang keluar dari vagina pada masa nifas yang tidak lain
adalah secret dari rahim terutama luka plasenta. Pada 2 hari pertama, lochia
berupa darah disebut lochia rubra, setelah 3-7 hari merupakan darah encer disebut
lochia serosa dan pada hari ke 10 menjadi cairan putih atau kekuning-kuningan
yang disebut lochia alba. Lochia berbau amin dan lochia yang berbau busuk
menandakan adanya infeksi. Kalau lochia berwarna merah setelah 2 minggu ada
kemungkinan ketinggalnya sisi plasenta atau karena involusi yang kurang
sempurna yang sering disebabkan retrolexio uteri. Pengeluaran lochia
menunjukkan keadaan yang abnormal seperti:
 Pendarahan berkepanjangan.
 Pengeluaran lochia tertahan.
 Rasa nyeri yang berlebihan.
 Terdapat sisa plasenta yang merupakan sumber pendarahan.
 Terjadi infeksi intrauterine.

h. Kebersihan lingkungan
Tempat tidur perlu dijaga kebersihannya, closet harus diperhatikan untuk
menghidarkan terjadinya error infeksi, error infeksi ini juga dapat terjadi:
 Perawat tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan tindakan.
 Perawat sedang sakit, misalnya sedang batuk, pilek, atau sakit kulit.
 Kebersihan alat keperawanan yang digunakan harus asepsis dn anuseptis.

7
E. Kebersihan perineum
Bila sudah buang air besar atau buang air kecil perineum harus dibersihkan secara rutin.
Caranya dibersihkan dengan sabun yang lembut minimal sehari sekali. Biasaya ibu takut
akan jahitan yang lepas, juga merasa sakit sehingga perineum tidak dibersihkan atau tidak
dicuci. Cairan sabun yang hangat atau sejenisnya sebaiknya dipakai setelah ibu buang air
kecil atau buang air besar. Sesudah atau sebelum mengganti pad harus cuci tangan
dengan larutan desinfektan atau sabun. Ibu perlu diberitahu cara mengganti pad yaitu
bagian dalam jangan sampai terkontaminasi oleh tangan. Cara memakaikannya yaitu dari
depan ke belakang. Pada yang kotor harus segera diganti paling sedikit 4 hari sekali.

F. Penanganan kebersihan diri


 Anjurkan kebersihan seluruh tubuh.
 Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan
air.
 Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih
dahulu dari depan ke belakang, baru kemudian dibersihkan daerah sekitar anus.
 Nasehatkan pada ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air
kecil/besar.
 Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya 2 kali
sehari, kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan
di bawah matahari atau disetrika.
 Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air, sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.
 Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari dari menyentuh luka.

G. Langkah Menjaga Kebersihan


Berikut mengenai cara membersihkan vagina yang benar :
1. Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap kali habis BAK dan BAB.
Air yang digunakan tak perlu matang asalkan bersih. Basuh dari arah depan ke
belakang hingga tidak ada sisa-sisa kotoran yang menempel di sekitar vagina
baik itu dari air seni maupun feses yang mengandung kuman dan bisa
menimbulkan infeksi pada luka jahitan.

8
2. Vagina boleh dicuci menggunakan sabun maupun cairan antiseptik karena
dapat berfungsi sebagai penghilang kuman. Yang penting jangan takut
memegang daerah tersebut dengan saksama.
3. Bila ibu benar-benar takut menyentuh luka jahitan, upaya menjaga kebersihan
vagina dapat dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptik
selama 10 menit. Lakukan setelah BAK atau BAB.
4. Yang kadang terlupakan, setelah vagina dibersihkan, pembalutnya tidak
diganti. Bila seperti itu caranya maka akan percuma saja. Bukankah pembalut
tersebut sudah dinodai darah dan kotoran? Berarti bila pembalut tidak diganti,
maka vagina akan tetap lembap dan kotor.
5. Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu kenakan
pembalut baru. Ingat pembalut mesti diganti setiap habis BAK atau BAB atau
minimal 3 jam sekali atau bila sudah dirasa tak nyaman.
6. Setelah semua langkah tadi dilakukan, perineum dapat diolesi salep antibiotik
yang diresepkan oleh dokter.

9
REFERENSI

Bobak, dkk. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Saleha, Sitti.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika.

http://upeeknouvelz.blogspot.com/2009/11/kebutuhan-kebersihan-diri-masa-nifas.html

10

Anda mungkin juga menyukai