SAP Senam Nifas
SAP Senam Nifas
Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
3. Nety Ambarita
4. Rini Setiyaningsih
1
2010
2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PELAKSANAAN
HARI TANGGAL : Jumat, 8 Oktober 2010
WAKTU : 30 Menit
TUJUAN :
1. Umum : Setelah diberikan penyuluhan selama 1 X 30
menit
diharapkan ibu dapat memahami tentang kebutuhan
dasar ibu nifas khususnya mengenai senam nifas.
2. Khusus : Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama
1 X 30 menit diharapkan ibu-ibu nifas dapat :
a. ibu dapat menyebutkan kebutuhan dasar ibu nifas.
b. ibu dapat menyebutkan pengertian senam nifas.
c. ibu dapat menyebutkan tujuan senam nifas.
d. ibu dapat menyebutkan syarat senam nifas.
e. ibu dapat mempraktekkan senam nifas sendiri di
rumah.
3
KEGIATAN PENYULUHAN
1 5 menit 1. Pembukaan :
a. Mengucapkan salam. a. Klien menjawab salam.
b. Memperkenalkan diri. b. Klien menerima dengan baik.
c. Menjelaskan maksud dan c. Klien mendengarkan dengan
tujuan. baik.
d. Kontrak waktu. d. Klien mnyetujui.
e. Apersepsi e. Klien menjelaskan persepsinya.
4
EVALUASI
5
2. Jelaskan pengertian senam nifas!
Standar : ( Ibu mampu menjelaskan pengertian senam nifas )
Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu-ibu setelah melahirkan setelah keadaan
tubuhnya pulih kembali. Senam nifas bertujuan untuk mempercepat penyembuhan,
mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan menguatkan otot-otot punggung,
otot dasar panggul dan otot perut.
6
Sikap tubuh terlentang tapi kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar dengan bahu
kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat diatas muka dan kembali ke
samping. Lakukan gerakan ini hingga 5-10 kali.
Hari Ketiga
Sikap tubuh terlentang tapi kedua kaki agak dibengkokkan sehingga kedua telapak
kaki menyentuh lantai. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan ke-3 atau
ke-5 lalu turunkan pantat ke posisi semula dan ulangi kembali gerakan hingga 5-10
kali.
Hari Keempat
Sikap tubuh bagian atas terlentang dan kaki ditekuk ± 45º kemudian salah satu tangan
memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45º dan tahan hingga hitungan ke-3
atau ke-5. Lakukan gerakan tersebut 5-10 kali.
Hari Kelima
Sikap tubuh masih terlentang kemudian salah satu kaki ditekuk ± 45º kemudian
angkat tubuh dan tangan yang bersebrangan dengan kaki yang ditekuk usahakan
tangan menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian dengan kaki dan
tangan yang lain. Lakukan hingga 5-10 kali.
Hari Keenam
Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk sudut ± 90º
lakukan secara bergantian dengan kaki yang lain. Lakukan 5-10 kali.
Hari Ketujuh
Sikap tubuh tidur terlentang kaki lurus kemudian kaki dibuka sambil diputar ke arah
luar secara bergantian.
Hari kedelapan sampai kesepuluh
Sikap tubuh tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan diletakkan di tengkuk
kemudian bangun untuk duduk (sit up).
7
NIP.19710206 1995 03 2001
8
Lampiran
DASAR TEORI
A. Pendahuluan
Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya placenta sampai enam minggu
berikutnya. Pada saat hamil, beberapa otot mengalami penguluran terutama otot rahim
dan perut. Setelah melahirkan, rahim tidak secara cepat kembali seperti semula, tetapi
mengalami proses. Oleh karena itu, untuk mengembalikan ke kondisi semula diperlukan
suatu senam yang dikenal dengan nama senam nifas.
Umumnya, para ibu pasca melahirkan takut melakukan banyak gerakan. Sang ibu
biasanya khawatir gerakan-gerakan yang dilakukannya akan menimbulkan dampak yang
tidak diinginkan. Padahal, apabila ibu bersalin melakukan ambulasi dini, itu bisa
memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke bentuk semula).
Salah satu aktivitas yang dianjurkan untuk dilakukan para ibu setelah persalinan
adalah senam nifas. Senam nifas memberikan latihan gerak secepat mungkin agar otot-
otot yang mengalami penguluran selama kehamilan dan persalinan kembali normal,
seperti sebelum hamil sehingga terhindar dari segala perasaan yang kurang nyaman.
Senam ini dilakukan sejak hari pertama setelah melahirkan hingga hari kesepuluh.
Dalam pelaksanannya, harus dilakukan secara bertahap, sistematis, dan kontinyu.
Secara rutin, senam nifas dapat dilakukan oleh semua ibu yang telah melahirkan
secara spontan tanpa ada komplikasi. Jika ada tindakan atau komplikasi, senam nifas
masih tetap dapat dijalankan. Hanya saja perlu disesuaikan dengan kondisi dan
komplikasi yang terjadi.
Tujuan senam nifas ini di antaranya memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki
sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan, memperbaiki tonus otot pelvis, memperbaiki
regangan otot abdomen/ perut setelah hamil, memperbaiki regangan otot tungkai bawah,
dan meningkatkan kesadaran untuk melakukan relaksasi otot-otot dasar panggul.
9
c .Pil zat besi harus diminum, untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari
pasca bersalin
d. Kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya
melalui ASInya.
2. Kebutuhan Ambulasi
Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah persalinan usai.
Aktifitas tersebut amat berguna bagi semua sistem tubuh, terutama fungsi usus,
kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru. Hal tersebut juga membantu mencegah
trombosis pada pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan
peran sakit menjadi sehat. Aktivitas dapat dilakukan secara bertahap, memberikan
jarak antara aktivitas dan istirahat.
4. Kebersihan diri/perineum
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara
mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur
serta lingkungan dimana ibu tinggal.
Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa
nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan
dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB
yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan
sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti
minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai,
pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan
disetrika.
5. Kebutuhan Istirahat
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu
nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.
10
6. Hubungan Seksual
Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka episiotomi telah
sembuh dan lokea telah berhenti. Hendaknya pula hubungan seksual dapat ditunda
sedapat mungkin sampai 40 hari setelah persalinan, karena pada waktu itu diharapkan
organ-organ tubuh telah pulih kembali. Ibu mengalami ovulasi dan mungkin
mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama timbul setelah persalinan. Untuk
itu bila senggama tidak mungkin menunggu sampai hari ke-40, suami/istri perlu
melakukan usaha untuk mencegah kehamilan. Pada saat inilah waktu yang tepat
untuk memberikan konseling tentang pelayanan KB.
2). Secara bertahap lakukan senam ini sampai mencapai 30-50 kali 5 detik dalam
sehari.
b. Senam otot perut ( dilakukan setelah 1 minggu nifas)
Senam ini dilakukan dengan posisi berbaring dan lutut ttertekuk pada alas yang
datar dan keras. Mulailah dengan melakukan 5 kali per hari untuk setiap jenis
senam di bawah ini. Setiap minggu tambahkan frekuensinya dengan 5 kali lagi,
maka pada akhir masa nifas setiap jenis senam ini dilakukan 30 kali.
Langkah-langkah senam otot perut :
1). Menggerakkan panggul
a). Ratakan bagian bawah punggung dengan alas tempat berbaring.
b). Keraskan otot perut/panggul, tahan sampai 5 hitungan, bernafas biasa.
c). Otot kembali relaksasi, bagian bawah ounggung kembali ke posisi
semula.
2). Bernafas dalam
a). Tariklah nafas dalam-dalam dengan tangan diatas perut.
b). Perut dan tangan diatasnya akan tertarik keatas. Tahan selama 5 detik.
c). Keluarkan nafas panjang.
d). Perut dan tangan diatasnya akan terdorong kebawah.
e). Kencangkan otot perut dan tahan selama 5 detik.
11
c. Menyilangkan tungkai
1). Lakukan posisi seperti pada langkah A.
2). Pada posisi tersebut, letakkan tumit ke pantat.
3). Bila hal ini tak dapat dilakukan, maka dekatkan tumit ke pantat sebisanya.
4). Tahan selama 5 detik, pertahankan bagian bawah punggung tetap rata.
d. Menekukkan tubuh.
1). Lakukan posisi seperti langkah A.
2). Tarik nafas dengan menarik dagu dan mengangkat kepala.
3). Keluarkan nafas dan angkat kedua bahu untuk mencapai kedua lutut.
4). Tahan selama 5 detik.
5). Tariklah nafas sambil kembali ke posisi dalam 5 hitungan.
e. Bila kekuatan tubuh semakin baik, lakukan sit-up yang lebih sulit.
1). Dengan kedua lengan diatas dada.
2). Selanjutnya tangan di belakang kepala.
3). Ingatlah untuk tetap mengencangkan otot perut.
4). Bagian bawah punggung tetap menempel pada alas tempat berbaring.
Catatan :
Bila ibu merasa pusing, merasa sangat lelah atau darah nifas yang keluar bertambah
banyak, ibu sebaiknya menghentikan latihan senam nifas. Mulai lagi beberapa hari
kemudian dan membatasi pada latihan senam yang dirasakan tidak terlalu
melelahkan.
12
E. Syarat Senam Nifas
1. Waktu pelaksanaan dapat dilakukan sejak hari pertama setelah melahirkan sampai
dengan 6 minggu
2. Keadaan ibu normal sesuai rekomendasi dari tenaga kesehatan
3. Pakaian senam cukup longgar, nyaman, dan fleksibel
4. Menggunakan matras atau kasur (tidak di lantai)
5. Pelaksanan harus dilakukan secara bertahap, sistematis, dan kontinyu.
13
Sikap tubuh bagian atas terlentang dan kaki ditekuk ± 45º kemudian salah satu tangan
memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45º dan tahan hingga hitungan ke-3 atau
ke-5. Lakukan gerakan tersebut 5-10 kali.
Rasionalisasi : Latihan ini ditujukan untuk memulihkan dan menguatkan kembali otot-
otot punggung.
Hari Kelima
Sikap tubuh masih terlentang kemudian salah satu kaki ditekuk ± 45º kemudian angkat
tubuh dan tangan yang bersebrangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan
menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian dengan kaki dan tangan yang
lain. Lakukan hingga 5-10 kali.
Rasionalisasi : Latihan ini bertujuan untuk melatih sekaligus otot-otot tubuh diantaranya
otot-otot punggung, otot-otot bagian perut dan otot-otot bagian paha.
Hari Keenam
Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk sudut ± 90º
lakukan secara bergantian dengan kaki yang lain. Lakukan 5-10 kali.
Rasionalisasi : Latihan ini ditujukan untuk menguatkan otot-otot di kaki yang selama
kehamilan menyangga beban yang sangat berat. Selain itu untuk memperlancar sirkulasi
di daerah kaki sehingga mengurangi resiko edema kaki.
Hari Ketujuh
Sikap tubuh tidur terlentang kaki lurus kemudian kaki dibuka sambil diputar ke arah luar
secara bergantian.
Hari kedelapan sampai kesepuluh
Sikap tubuh tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan diletakkan di tengkuk
kemudian bangun untuk duduk (sit up).
14
2. Mengencangkan Otot Panggul
a. Posisi setengah jongkok dengan telapak tangan menyentuh lantai, angkat panggul
perlahan-lahan sambil mengangkat kedua tangan ke atas hingga posisi berdiri.
Lakukan sebanyak 8x.
b. Posisi seperti merangkak, lengan dibuka sejajar dengan kaki dan bahu. Tundukkan
kepala sambil menarik nafas, angkatlah punggung sambil mengencangkan otot
panggul. Tahan beberapa detik. Lalu kembali keposisi semula. Lakukan sebanyak
8x.
3. Mengencangkan Otot Paha
a. Posisi tetap seperti merangkak. Dorong salah satu kaki ke belakang tanpa
menyentuh lantai. Lakukan juga untuk kaki yang lainnya. Masing-masing
sebanyak 8x.
b. Posisi tetap merangkak, dorong salah satu kaki ke samping. Lakukan gerakan
yang sama untuk kaki yang lainnya. Lakukan gerakan ini masing-masing 8x.
GERAKAN INTI
1. Memutar Lengan
Posisi duduk bersila. Rentangkan tangan, lalu putarlah pergelangan tangan, lengan
dan bahu. Lakukan gerakan dengan cepat sambil mengencangkan perut.
2. Memutar Pinggang
Duduk dengan posisi kaki membuka, tangan di belakang sambil menundukan kepala.
Kemudian bawa badan ke sambaing, ke depan lalu serong dengan gerakan memutar
pinggang.
3. Mengecilkan Perut
a. Posisi tidur telentang dengan mengangkat satu kaki bersamaan dengan
mengangkat kepala dan bahu sambil tengan meraih kaki yang diangkat.
b. Posisi telentang dengan kedua kaki ditekuk, tangan di dada. Angkat kepala hingga
bahu sambil mengencangkan perut. Lakukan gerakan ini berulang-ulang.
c. Lanjutkan dengan gerakan mengangkat kepala dan punggung sampai posisi
duduk, turunkan perlahan-lahan (seperti gerakan sit up).
4. Menencangkan Paha dan Betis
a. Posisi tidur miring ke kanan. Angkat kaki kiri ke atas, kemudian turunkan
perlahan-lahan. Lakukan juga posisi sebaliknya.
b. Masih dengan posisi tidur miring kanan, ayunkan kaki kiri ke depan dan tangan
kiri ke arah berlawanan, tangan kanan menyangga tubuh. Lakukan juga
sebaliknya.
c. Posisi tidur telentang, kaki setengah ditekuk, lalu angkat salah satu kaki lurus ke
atas, lakukan secara bergantian.
PENDINGINAN
1. Posisi tidur terlentang. Rentangkan ke dua tangan ke atas sambil mengatur nafas.
Tekuk satu kaki lalu tahan dengan tangan. Lepaskan.
2. Lalu tekuk kaku sambil memiringkan badan dan tangan direntangkan ke sampan
kanan dan kiri. Tahan. Lakukan secara bergantian.
15
3. Prinsip melakukan pernafasan, perut dikunci hingga pada waktu bernafas, perut tidak
ikut bernafas. Hanya rongga dada yang bergerak
16
DAFTAR PUSTAKA
17
18