Naskah Publikasi PDF
Naskah Publikasi PDF
Y
DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI HARI Ke-1
DI RUANG DAHLIA RSUD BANYUDONO
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
WAHYU ADI SETYANINGRUM
J200100014
ABSTRAK
Latar Belakang : Appendicitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu
(apendiks). Infeksi yang terjadi dapat mengakibatkan pernanahan. Bila infeksi
bertambah parah, usus buntu itu bisa pecah. Terjadinya appendicitis akut
disebabkan oleh infeksi bakteri, namun terdapat banyak factor pencetus terjadinya
penyakit ini. Diantaranya obstruksi yang terjadi pada lumen apendiks.
Pemeriksaan Ultrasonografi untuk massa apendiks, CT scan (heliks), Laparoskopi
dapat membantu dalam menentukan diagnosa Appendicitis.
Hasil : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil
nyeri berkurang, belum ada tanda-tanda infeksi, teratasi sebagian
appendicitis akut merupakan salah satu penyebab dari akut abdomen dan
RSUD Boyolali, dari seluruh jumlah pasien rawat inap tercatat sebanyak 102
penderita appendicitis dengan rincian 49 pasien wanita dan 53 pasien pria. Ini
periode 2010 sampai 2012 sebanyak 169 penderita dengan rincian 74 pasien
wanita dan 95 pasien pria, data didapatkan berdasarkan catatan remak medic
RSUD Banyudono.
B. Rumusan Masalah
infeksi bertambah parah, usus buntu itu bisa pecah. Usus buntu
merupakan saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian
awal usus besar atau sekum (cecum). Usus buntu besarnya sekitar
D. Patofisilogi
appendicitis gangrenosa. Bila dinding yang telah rapuh ini pecah, akan
Bila semua proses diatas berjalan lambat, omentum dan usus yang
Sedangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi karena telah ada
E. Penatalaksanaan
laparoskopi.
F. Pemeriksaan Penunjang
selalu leukositosis)
tubuh.
dirasakan
H. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Sdr. Y
Umur : 21 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
No. RM : 070293
Suku : Jawa
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
30 Juni 2013.
Tabel 3.1
Kemampuan 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas ditempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi ROM √
Keterangan : 0 = Mandiri
4 = Tergantung total
R: daerah abdomen
S: skala nyeri 4
I. Pemeriksaan Fisik
E : 4, V : 5, M : 5
b. Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmhg
N : 79 x/menit
Rr : 20 x/menit
S : 360 c
c. Abdomen
Perkusi : tympani
J. Pemeriksaan Penunjang
1) Infuse RL 20 tpm
K. Data Fokus
Ds :
R: daerah abdomen
S: skala nyeri 4
Do :
3) Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmhg
N : 79 x/menit
Rr : 20 x/menit
S : 360 c
BB : 70 kg
TB : 170 cm
IMT : BB(kg)/TB(m)2
70/1.72 = 24. 39
L. Diagnosa Keperawatan
M. Hasil Evaluasi
sesuai tujuan tindakan diulang pada waktu yang sama atau modifikasi
didapat klien tampak tenang, luka jahitan tampak bersih dan kering,
tidak ada pus, karena data yang didapatkan belum sesuai dengan
pemberian analgetik.
tubuh
jam resiko infeksi adalah data subjektif klien mengatakan rasa panas
N. Simpulan
maka intervensi dilanjutkan kaji skala nyeri ajarkan teknik relaksasi nafas
dalam.
DAFTAR PUSTAKA