Anda di halaman 1dari 1

Saat ini berlangsung Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di 23 provinsi di Indonesia.

Difteri merupakan penyakit infeksi akut yang sangat menular dan bisa mengancam nyawa jika
tidak segera ditangani. Difteri biasanya terjadi pada tenggorokan, hidung, terkadang pada kulit
dan telinga.

Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Penyebaran bakteri ini dapat
terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri. Ada sejumlah
cara penularan yang perlu diwaspadai, seperti:
1. Terhirup percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk. Ini
merupakan cara penularan difteri yang paling umum.

2. Barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, contohnya mainan atau


handuk.

3. Sentuhan langsung pada luka borok (ulkus) akibat difteri di kulit penderita.
Penularan ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan yang padat
penduduk dan kebersihannya tidak terjaga.
Langkah pencegahan paling efektif untuk penyakit ini adalah dengan vaksin. Pencegahan difteri
tergabung dalam vaksin DTP. Vaksin ini meliputi difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan.
Vaksin DTP termasuk dalam imunisasi wajib bagi anak-anak di Indonesia. Pemberian vaksin ini
dilakukan 5 kali pada saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, satu setengah tahun, dan lima
tahun. Selanjutnya dapat diberikan booster dengan vaksin sejenis (Tdap/Td) pada usia 10 tahun
dan 18 tahun. Vaksin Td dapat diulangi setiap 10 tahun untuk memberikan perlindungan yang
optimal.

Anda mungkin juga menyukai