PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan
Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk
Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan
makanan,jagung bernilai gizi tidak kalah bila dibandingkan dengan beras. Sekalim
untuk bahan makanan manusia, jagung dapat digunakan untuk makanan ternak, bahan
dasar industri , minuman, sirup, kopi, kertas, minyak,cat,dan lain-lain. Hasil jagung per
ha di Indonesia masih lebih rendah di bandingkan dengan Negara lain. Rendahnya hasil
pupuk yang sangat sedikit, serta cara bercocok tanam yang belum diperbaiki.
( Suprapto, 1991)
Biji jagung termasuk golongan biji orthodox. Jenis biji ini mengikuti Rule of Thumbs,
sehingga biji ini semakin rendah kadar air dan suhu simpannya, maka semakin panjang
pula potensial umurnya. Oleh karenanya untuk menekan terjadinya kemunduran benih
yang berlangsung secara cepat selama penyimpanan, maka benih tersebut harus
disimpan pada kadar air dan suhu yang rendah. Penggunaan kemasan yang kedap udara
dan suhu ruangan yang rendah sangat disarankan untuk menekan laju kemunduran
benih tersebut selama penyimpanan. Kemunduran mutu benih alami terjadi secara
kronologis, yang berkaitan dengan waktu, dan kemunduran fisiologis yang disebabkan
oleh faktor lingkungan Proses – proses yang terlibat dalam kemunduran benih antara
(Rahmawati, 2013 )
Tiga hal penting yang berkaitan dengan kualitas benih adalah: (1) teknik produksi benih
berkualitas; (2) teknik mempertahankan kualitas benih yang telah dihasilkan dan
pendistribusian; dan (3) teknik deteksi atau mengukur kualitas benih. Selanjutnya, tiga
kriteria kualitas benih yang perlu diketahui adalah: (a) kualitas genetik, yaitu kualitas
benih yang ditentukan berdasarkan identitas genetik yang telah ditetapkan oleh pemulia
dan tingkat kemurnian dari varietas yang dihasilkan, identitas benih yang dimaksud
tidak hanya ditentukan oleh tampilan benih, tetapi juga fenotipe tanaman; (b) kualitas
fisiologi, yaitu kualitas benih yang ditentukan oleh daya berkecambah/daya tumbuh
dan ketahanan simpan benih; (c) kualitas fisik, ditentukan oleh tingkat kebersihan,
keseragaman biji dari segi ukuran maupun bobot, kontaminasi dari benih tanaman lain
Jagung dengan varietas NK 22 dan Pioneer merupakan varietas yang saat ini sangat
banyak ditanam oleh petani di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan. kedua varietas
tersebut tentunya memiliki keunggulan pada karakteristiknya masing-masing baik itu
dari segi bentuk dan ukuran pada biji dan tongkol serta penampakan lainnya. Akan
tetapi jika ditinjau dari karakteristik masing-masing kedua varietas ini belum terlalu
banyak tersedia. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka perlu dilakukan suatu
penelitian mengenai karakteristik fisik dimana dalam hal ini untuk mengetahui perilaku
dalam penggunaan benih jagung di desa batu karang kecamatan payung kabupaten karo
,kabupaten karo
3. untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam
pennggunaan benih jagung di desa batu karang kecamatan payung kabupaten karo
1) Bahan informasi dan pertimbangan bagi produsen benih jagung dalam perencanaan
benih jagung.
Tanaman jagung (Zea mays L) merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian
dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotiledon
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
merupakan komoditi tanaman pangan kedua setelah padi. Akhir-akhir ini tanaman
kompos, kayu bakar, turus (lanjaran), bahan kertas dan sayuran (Anonim, 2007) bahan
gliserol, perekat, tekstil dan asam organik bahan bakar nabati (Dinas Pertanian dan
Karakteristik Tanaman Jagung Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman
Gramineceae dengan spesies Zea mays L. Pertumbuhan tanaman jagung hibrida (Zea
mays) dibedakan dalam dua stadia pertumbuhan yaitu: 1) stadia pertumbuhan vegetatif
dan 2) stadia pertumbuhan generatif. Stadia vegetatif ialah fase perkecambahan, yang
dilanjutkan dengan fase pertumbuhan akar, batang, daun yang cepat dan akhirnya
menjadi lambat hingga stadia generatif dimulai. Stadia generatif dimulai dengan
dan pembuahan. Sedangkan proses selanjutnya termasuk fase masak yang dimulai dari
perkembangan biji atau buah hingga biji siap panen atau masak. Pertumbuhan tanaman
jagung hibrida memerlukan air dan suhu yang cukup tinggi. Temperatur optimum yang
dikehendaki ialah antara 23 - 270C. Tanaman jagung hibrida tumbuh normal pada
curah hujan 250 – 500 mm dengan derajat keasaman tanah terbaik berkisar 5,5 – 7,6
serta tingkat kemiringan yang tidak lebih dari 8 persen. Tanaman jagung hibrida
tumbuh baik mulai dari 500 LU - 400 LS dengan ketinggian tempat 3000 m dpl
(Sudjana et al. 1991; 1993; Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung hibrida dapat dibagi dalam lima periode pertumbuhan
ialah (1) periode tanam sampai tumbuh. Faktor yang sangat penting pada periode ini
ialah suhu, air, hara mineral dan keadaan fisik permukaan tanah; (2) periode sesudah
tumbuh sampai keluar malai. Faktor 13 yang penting dan perlu diperhatikan ialah
pengolahan tanah untuk mengurangi kompetisi dengan rumput dan memelihara kondisi
air dan suhu tanah. Keadaan yang tertentu sampai periode ini dapat mempengaruhi
potensi pembentukan biji dan tongkol; (3) periode keluar malai sampai keluar rambut.
Pada periode ini perpanjangan ruas batang terhenti pada saat malai melepaskan polen
dalam keadaan normal, pembungaan terjadi dalam 8 – 10 hari. Keadaan tertentu dapat
menyebabkan banyak tongkol yang tidak berbiji; (4) periode keluar rambut sampai
masak. Pada periode ini pembentukan biji, tangkai tongkol, jenggol dan klobot sudah
terbentuk lengkap pada + 2 minggu sesudah keluar rambut; (5) periode pengeringan.
Periode ini ditandai dengan terbentuknya lapisan hitam pada bagian placental biji yang
menutup mengalirnya asimilat kedalam biji. Terbentuk lapisan hitam menandai umur
2.1.1 Benih
Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk tanaman, yang telah melalui proses seleksi
sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang baik. Benih jagung adalah
simbol dari suatu permulaan, merupakan inti dari kehidupan di alam semesta yang
teknologi benih berada dalam ilmu agronomi. Dalam konteks agronomi, benih dituntut
untuk bermutu tinggi sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman yang produksi
maksimal dengan sarana teknologi yang maju (Sjamsoe'oed Sadjad, 1977). Sering
petani mengalami kerugian yang tidak sedikit baik dari segi biaya maupun waktu yang
berharga akibat menggunakan benih yang bermutu rendah. 2.3 Mutu Benih
1. Mutu genetik
Mutu genetik merupakan penampilan benih murni dari spesies atau varitas tertentu
yang menunjukkan identitas genetik dari tanaman induknya, mulai dari benih penjenis,
2. Mutu fisiologik
Mutu fisiologik menampilkan kemampuan daya hidup atau viabilitas benih yang
mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih. Bermula dari 8 kemampuan
daya hidup awal yang maksimum saat masak fisiologis dan tercermin pula pada daya
simpannya selama periode tertentu, serta bebas dari kontaminasi hama dan penyakit
benih.
3. Mutu fisik
Mutu fisik merupakan penampilan benih secara prima bila dilihat secara fisik, antara
lain ukuran yang homogen, bernas, bersih dari campuran benih lain, biji gulma dan dari
baru.Semakin besar ukuran benih, maka semakin cepat benih berkecambah dan
memiliki keserempakan dan kecepatan tumbuh yang lebih baik. Faktor dalam yang
hormon, ukuran dan besarnya biji, serta dominansi.Faktor luar yang mempengaruhi
Pemasaran sebagaimana diketahui, adalah inti dari sebuah usaha. Tanpa pemasaran
tidak ada yang namanya perusahaan, akan tetapi apa yang dimaksud dengan pemasaran
itu sendiri orang masih merasa rancu.Pengertian pemasaran menurut Kotler (1997:8)
adalah Suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
Philip Kotler dan Keller (2009 : 05) menyatakan : “Pemasaran merupakan fungsi
memberikan nilai kepada pelanggan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara
pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari
produsen ke konsumen”
Definisi pemasaran menurut William J. Stanton yang dikutip oleh Swastha dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada
Definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari konsep pemasaran adalah
pemasaran tersebut dapat dicapa dengan usaha mengenal dan merumuskan keinginan
konsumen harus menyusun kebijaksanaan produk, harga, promosi dan distribusi yang
yang berupaya memaksimumkan laba (retutns) bagi pemegang saham dengan jalan
keunggulan kompetitif.
Menurut Melydrum dalam Sudaryono (2016:41), pemasaran adalah proses bisnis yang
berusaha menyelaraskan antara sumber daya manusia, finansial dan fisik organisasi
dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggan dalam konteks strategi kompetitif.
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan produk yang
dikutip oleh Rhenald Kasali (1998:53) adalah: Pemasaran adalah suatu proses
perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga,promosi, hingga
memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien
menurut pendapat di atas menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus dipenuhi
kebutuhan dan keinginan orang lain yang memiliki nilai sehingga diminta dan
Manajemen pemasaran dikelompokkan dalam empat aspek yang sering dikenal dengan
marketing mix atau bauran pemasaran. Menurut Kotler & Armstrong (1997) bauran
pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
yaitu product, price, place dan promotion sering berhasil untuk barang, tetapi berbagai
dalam pemasaran jasa, yaitu: people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan
untuk jasa terdiri dari 7P, yakni: product (produk), price (harga), place (tempat),
promotion (promosi), people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process
(proses).
Bauran pemasaran sebenarnya adalah suatu alat dan selalu menjadi alat
pendemonstrasian prinsip inti atau dasar dari pemasaran.Di samping itu, bauran
menghadapi para pesaing serta sekaligus untuk menetapkan keputusan taktis tertentu.
pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai
usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan
daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi
Kotler & Armstrong (1997) dalam merencanakan produk atau apa yang hendak
ditawarkan ke pasar, para pemasar perlu berpikir melalui lima tingkatan produk
dari: a. Manfaat Inti (core benefit) Yaitu jasa atau manfaat fundamental yang
benarbenar di beli oleh pelanggan. Misal: kasus hotel, dimana tamu hotel
membeli “istirahat dan tidur”. b. Produk dasar (basic product). Para pemasar
harus mengubah manfaat inti menjadi produk generik (generic product), yaitu
versi dasar dari produk tersebut. Dengan demikian sebuah hotel akan terdiri dari
dan disetujui oleh pembeli ketika mereka membeli produk tersebut. Misal: tamu
hotel mengharapkan ranjang yang bersih, sabun dan handuk, lemari pakaian,
produk tersebut dimasa depan. Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai
macam sudut pandang. Berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya, produk
tahan lama ( No durable Goods). Barang tidak tahan lama adalah barang
berwujud yang biasanya habis di konsumsi dalam satu atau beberapa kali
merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak
yang ditawarkan untuk dijual. Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan oleh seseorang atau
organisasi yang mempunyai manfaat, baik berupa benda nyata maupun benda
mempunyai penampilan bentuk fisik yang bagus dan yang lebih dikenal mudah
misalnya tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji dan sebagainya. Dari
lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga merupakan
Disamping itu harga merupakan unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya
dapat diubah dengan cepat Kotler, (1997). Sedangkan menurut Alma, (2003)
ke pasar atau produk menguasai pasar, produk sudah melekat dihati konsumen
mempunyai penampilan bentuk fisik yang bagus dan yang lebih dikenal mudah
2. Harga (Price)
istilah, misalnya tarif, sewa, bunga, premium, komisi, upah, gaji dan sebagainya.
Dari sudut pandang pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran
lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak
itu harga merupakan unsur bauran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah
dengan cepat Kotler, (1997). Sedangkan menurut Alma, (2003) produsen harus
a) Keadaan/kualitas barang,
menguasai pasar, produk sudah melekat dihati konsumen atau banyak saingan
3. Promosi (Promotion)
2) Publisitas
Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide barang dan jasa secara
bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk
bauran promosi yaitu: a) Tipe Produk atau Pasar Perbedaan alat promosi
adalah strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk periklanan dan
Pembeli Pengaruh dari alat promosi bervariasi untuk tahap kesiapan pembeli
Pengaruh dari alat promosi yang berbeda juga bervariasi sesuai dengan tahap
daur hidup produk. Tahap pengenalan, iklan dan hubungan masyarakat baik
saluran distribusinya, berapa banyak saluran, dan kondisi para penyalur yang
adalah suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam menyediakan satu
produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna
serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk
menjadikan suatu produk atau jasa siap digunakan untuk konsumsi. Menurut Kotler
ke konsumen. Hal ini mengatasi kesenjangan waktu, tempat dan pemilihan yang
dan kekuatan lain yang ada saat ini maupun yang potensial dalam lingkup
yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain
sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan. d. Pemesanan, yaitu komunikasi
dari para anggota saluran pemasaran ke produsen mengenai minat untuk membeli
.e. Pembiayaan, yaitu perolehan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan untuk
dan penggerak produk fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir. h.
Pembayaran, yaitu pembeli membayar tagihan ke penjual lewat bank dan institusi
keuangan lainnya. i. Hak milik, yaitu transfer kepemilikan sebenarnya dari satu
dua atau lebih pilihan alternatif yang tersedia dengan berbagai pertimbangan yang
pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih alternatif pilihan. Keputusan
konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli tidak muncul begitu
Lebih lanjut Schiffman dan Kanuk (1994) mengemukakan ada empat prespektif
dari model manusia (model tingkah laku keputusan individu) yaitu: manusia
Tahap awal dalam pengambilan keputusan adalah pengenalan kebutuhan. Tahap ini
terjadi pada saat individu menyadari adanya perbedaan situasi yang ada (realita)
dengan situasi yang diharapkan. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan
internal maupun eksternal diantaranya dari kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa
lapar, dahaga, atau seks meningkat hingga suatu tingkat tertentu dan berubah menjadi
dorongan.
Tahap kedua adalah pencarian informasi, konsumen yang mulai timbul minatnya akan
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Pencarian informasi dapat
dalam ingatan (pencarian internal) dan pengumpulan informasi dari pasar (pencarian
eksternal).
pribadi yang diperoleh dengan sendirinya, (ii) sumber komersial yang diperoleh dari
promosi yang dilakukan pihak pemasar atau produsen, (iii) sumber umum, dan (iv)
sumber pengalaman yang berasal dari pengalaman baik individu atau orang lain.
Informasi yang diperoleh konsumen pada umumnya banyak berasal dari sumber
komersial, tetapi informasi paling efektif berasal dari sumber pribadi (Setiadi,2010).
kebutuhan konsumen. Pada tahap ini individu akan mengambil pilihan dari berbagai
alternatif yang ada. Proses ini akan melibatkan kriteria evaluasi yakni standar atau
alternatif, menilai kinerja alternatif dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat
Tahap terakhir dalam proses keputusan pembelian adalah tindakan pembelian. Pada
tahap ini konsumen harus mengambil keputusan kapan membeli, dimana membeli dan
bagaimana membayar. Ada dua faktor yang mempengaruhi maksud pembelian dan
Menurut Kotler (2004) setelah proses pembelian, maka konsumen akan mengevaluasi
dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan sesudah digunakan. Pada tahap ini
keputusan pembelian, sebagian hanya melakukan beberapa langkah saja dan yang lain
hanya melakukan langkah pembelian saja. Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan
(2003) menyebutkan ada 3 (tiga) tipe pengambilan keputusan konsumen, yaitu sebagai
berikut.
keputusan pembelian yang rumit yaitu pembelian produk-produk yang mahal dan
keputusan ini, konsumen telah memiliki sejumlah besar informasi produk dan kriteria
dasar untuk mengevaluasi kategori produk yang berasal dari pengalaman. Konsumen
Pada tipe pemecahan masalah rutin, konsumen telah memiliki banyak pengalaman
terhadap produk yang dibelinya. Pada pemecahan masalah ini, konsumen telah
memiliki standar untuk mengevaluasi merek dan cukup mengingat kembali apa yang
Menurut Engel, et al. (1994) pengaruh dasar perilaku konsumen dalam pengambilan
keputusan terdiri dari pengaruh lingkungan, perbedaan individu, dan poses psikologis,
Budaya, mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan simbol-simbollain yang bermakna
peubah utama dalam penciptaan dan komunikasi makna dari sebuah produk.Kelas
individu yang berbagi nilai, minat danperilaku yang sama. Kelas sosial dapat
konsumen, khususnya jika ada keterlibatanyang tinggi dan risiko yang dirasakan dari
suatu produk atauproduk pilihan. Pengaruh ini berasal dari kelompok acuan dan
lingkungan sosial (orang lain), waktu (momen), tugas(tujuan dan sasaran pembelian)
Sumber daya konsumen, terdiri dari sumber daya ekonomi (pendapatan dan kekayaan),
sumber daya temporal (waktu) dansumber daya kognitif (kapasitas mental yang
(Engel et al.,1994).
Motivasi dan keterlibatan, kebutuhan adalah peubah utama dalam motivasi. Bila
kebutuhan dipenuhi akan menimbulkan adanya motivasi, yaitu dorongan dalam diri
seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya yang diarahkan pada tujuan
produk dan jasa, pengetahuan yang terkaitdengan produk dan jasa tersebut, serta
perilaku. Dalammemutuskan merek apa yang akan dibeli, toko mana untukdijadikan
langganan, konsumen secara khas memilih merek atau toko yang dievaluasi secara
terhadap produkdan proses belajar yang diperolehnya dari pengalamannya sendiri dan
sebagai respons yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Sedangkan gaya hidup
didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menghabiskanwaktu, serta uang.
dalam membentuk motivasi dan perilakukonsumen. Ada tiga cara yang membentuk
Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia
pemasaran taktis yang terdiri dari produk,harga, tempat dan promosi yang dapat
Lebih lanjut Kotler (2000) menyatakan bauran pemasaran berbeda dengan strategi
dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
Sedangkan, bauran pemasaran hanya bagian dari strategi pemasaran yang merupakan
kombinasi dari empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran suatu
Keller (2009) juga menyatakan bahwa bauran pemasaran sering disebut 4P (empat ).
Persepsi pelanggan mengenai mutu suatu jasa dan kepuasan menyeluruh memiliki
beberapa indikator atau petunjuk yang bias dilihat. Pelanggan mungkin tersenyum
ketika mereka berbicara mengenai barang atau jasa. Mereka mungkin mengatakan hal-
hal yang bagus tentang barang atau jasa. Senyum merupakan suatu bukti bahwa
pelanggan dan persepsi mutu merupakan label yang kita pergunakan untuk meringkas
suatu himpunan aksi atau tindakan yang terlihat, terkait dengan produk atau jasa
(Supranto, 2001).
Schifman dan Kanuk (1997) menyatakan bahwa sikap adalahekspresi perasaan yang
mencerminkan apakah seseorang senangatau tidak senang, suka atau tidak suka, dan
setuju atau tidak terhadap suatu obyek. Obyek yang dimaksud dapat berupa
evaluasi yang diciptakan oleh sistem kognitif. Model pemrosesan kognitif dari
konsep sikap. Tujuan proses integrasi adalah untuk menganalisis relevansi pribadi dari
konsep tersebut dan menentukan apakah itu menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Evaluasi yang dihasilkan oleh proses pembentukan sikap dapatdisimpan dalam ingatan.
Pada saat sikap terbentuk dan disimpan dalam ingatan, konsumen tidak perlu terlibat
dalam proses integrasi lainnya untuk membentuk sikap lain ketika mereka
harusmengevaluasi konsep tersebut sekali lagi. Sikap yang telah adadapat diaktifkan
dari ingatan dan digunakan sebagai dasar untukmenerjemahkan informasi baru. Kotler
konsep kepuasan pelanggan terdapat dua hal yang mempengaruhinya yaitu kinerjadan
menggunakan produk.
buah tiaptiap malai, kerontokan dan kerebahan, tekstur nasi, bobot, potensihasil,
ketahanan terhadap hama dan penyakit, harga benih, desainkemasan, pengaruh orang
lain, dan promosi. Tiga belas faktor yangdianalisis terbentuk ke dalam empat
produksi yang tinggi, pentingnya penggunaan benih P12, dan parapetani mengetahui
informasi benih varietas P12 dengan sumberinformasi para kelompok tani. Atribut
yang menjadi fokus perhatian adalah produktivitas . Petani secara keseluruhan
kinerjanya.
Berdasarkan analisis sikap, petanilebih menyukai varietas Cisokan dan Anak Daro
harga beli benih. Atribut-atribut yang memilikitingkat kinerja tinggi dan kepentingan
tinggi lebih banyak terdapatpadavarietas Anak Daro dan Cisakon, tingkat kepuasan
kering terdiri dari nilai produksi, biayaproduksi, pendapatan, pemakaian tenaga kerja,
lahankering 5,4 ton/ha dan jagung komposit 3,4 ton/ha dan pendapatanpetani dari
varietas benih unggul bagi petani dalam upaya peningkatan produksi untuk
mengimbangi jumlah permintaan yang semakin meningkat seiring perkembangan
Adiluwih Kabupaten Pringsewu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) proses
karakteristik petani dan keputusan penggunaan benih jagung hibrida, dan (3) faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam penggunaan benih jagung hibrida.
Penelitian ini dilakukan di dua desa, kedua desa tersebut adalah Desa Sri Katon dan
puluh) responden dalam penelitian ini yang diperoleh dengan teknik disproporsional
keputusan penggunaan benih jagung hibrida. Ada tiga faktor dominan yang
perbedaan individu yang terdiri dari persepsi petani tentang kecukupan benih jagung
hibrida, tingkat pemahaman petani terhadap benih jagung hibrida, dan persepsi petani
terhadap tingkat kedekatan tempat tinggal dengan kios saprodi. Komponen kedua
adalah persepsi petani terhadap produk yang terdiri dari persepsi tentang ketahanan
tanaman terhadap hama dan penyakit, produksi, dan output. Komponen ketiga adalah
persepsi petani tentang harga benih jagung hibrida. Kata kunci: benih jagung hibrida,
Kerangka Pikiran
Kemasan
Kualitas
Keterjangkauan Harga
Harga (X2)
Kesesuaian Harga
Dengan Kualitas
Keputusan
Lokasi Pembelian Benih Pembelian Benih
Jagung Hibrida
Suasana Toko
Kertersediaan Parkir
Diskon
Promosi (X4)
Periklanan
2.4. Hipotesis Penelitian
penggunaan benih jagung di desa batu karang kecamamtan payung kabupaten karo
terhadap dalam penggunaan benih jagung adalah harga benih jagung tingkat
pemahaman petani, kuantitas benih jagung tingkat kedekatan kios saprodi dengan
Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di beberapa pasar modern dan
pasar tradisional yang ada di Kota Medan. Kota Medan dipilih dengan pertimbangan
daerah ini merupakan tempat persinggahan dan jalur lintas komoditas-komoditas yang
masuk ke Sumatera Utara yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu , di desa Batu
menentukan sampel berdasarkan orang yang ditemui secara kebetulan atau siapapun
yang dipandang cocok oleh peneliti sebagai sumber data. Pengambilan responden
melalui metode ini adalah dari konsumen yang sedang membeli benih jagung di mana
setiap anggota populasi mempunyai Probability yang sama untuk dijadikan responden
(Bungin, 2005).
Keterangan :
n : Ukuran sampel
N : Ukuran Populasi
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder.
Data primer diperoleh dari hasil survei di desa Batu karang Kecamatan Payung
Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait dengan penelitian ini, seperti
Badan Pusat Statistik ( BPS ) Provinsi Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik ( BPS )
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode dalam meneliti status kelompok, manusia, suatu
objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang (Nazir 2005). Analisis deskriptif dengan menganalisis variabel nama,
umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan keluarga per bulan, jumlah anggota
keluarga, frekuensi pembelian jenis benih jagung yang dibeli dan jumlah pembelian
konsumen terhadap pembelian benih jagung di desa .batu karang kecamatan payung
Persentase yang terbesar merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variabel
yang diteliti
pendapatan.
pengaruh keluarga dan teman, keragaman jenis benih , kebersihan, packaging, harga,
dan lokasi penjual. Pengolahan data yang telah diperoleh dilakukan dengan
Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan skala Likert, yaitu jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel
penelitian (fenomena sosial spesifik) seperti sikap, pendapat, dan persepsi sosial
seseorang atau sekelompok orang (Hasan, 2002). Variabel penelitian yang diukur
dengan skala Likert ini dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian dijadikan
sebagai titik tolak penyusunan itemitem instrument ini, bisa berbentuk pernyataan
Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk
harga, tempat dan promosi) dengan keputusan pembelian Benih Jagung .Pengujian
yang dilakukan peneliti menggunakan program SPSS 17 sebagai alat analisis. Selain
itu, untuk mengetahui gambaran secara umum objek penelitian, khususnya mengenai
yaitu sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu
keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah
korelasi berkisar dalam rentang 0 sampai 1 atau 0 sampai -1. Tanda positif
menunjukkan arah perubahan yang sama. Jika satu variabel naik, variabel yang lain
berlawanan. Jika satu variabel naik, variabel yang lain malah turun. Nilai korelasi yang
2. Uji Bivariate Uji Bivariate digunakan untuk menguji hubungan dua variabel bertipe
ordinal dan skala.Ada tiga macam Uji Bivariate.Uji Pearson digunakan untuk
3. Rank Spearman Korelasi Spearman ini digunakan untuk tipe data yang mempunyai
skala ordinal sehingga objek yang diteliti dimungkinkan untuk diberi rangking atau
Spearman digunakan jika kita ingin mengukur kuatnya hubungan di antara dua
variabel, dimana data tidak berdasarkan pasangan nilai data yang sebenarnya, tetapi
Menurut Sarjono dan Winda (2011) untuk mencari besarnya kekuatan pengaruh antara
Dimana:
x 100%
KP = Kekuatan pengaruh
Untuk mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap variabel Y maka
1. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig.
(0.05 < Sig. ) maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.
2. Jika nilai probabilitas lebih besar daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig.
Hipotesis:
2. Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk dalam penelitian ini adalah Benih Jagung
3. Harga adalah beban atau nilai bagi konsumenyang didapatkan dengan memperoleh
4. Tempat adalah cara-cara penyaluran dan penanganan produk dari produsen sampai
ke tangan konsumen. Lokasi penjualan Benih Jagung terletak di desa Batu karang
5. Promosi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk memacu tingkat permintaan
3. Sampel penelitian adalah konsumen Benih Jagunh yang secara kebetulan dijumpai