Anda di halaman 1dari 1

Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Puskesmas Tompaso, ditemukan bahwa insiden DM

dengan jumlah 185 kasus baru dan lama tercatat sepanjang tahun 2015, dengan prevalensi terbesar
terjadi pada bulan Mei dan Juni, di mana terdapat 39 kasus baru dan lama.12 Jumlah ini merupakan
peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan angka prevalensi tahun 2012 yang tercatat
hanya sebanyak 177 kasus baru dan lama.

Dari 23 puskesmas di Kabupaten Minahasa, puskesmas Tompaso menduduki peringkat ketiga


sebanyak 185 kasus baru dan 1.225 kasus lama dengan total 1.410 kasus. Pada peringkat kedua
yaitu puskesmas Kawangkoan sebanyak 90 kasus baru dan 1.159 kasus lama dengan total 1.249
kasus. Kasus diabetes mellitus di puskesmas Tompaso tahun 2015 berjumlah 75 kasus dan
mengalami penurunan pada tahun 2016 yaitu sebanyak 70 kasus, tetapi mengalami peningkatan
yang cukup tinggi pada tahun 2016 yaitu sebanyak 77 kasus. Ini merupakan peningkatan yang
relatif tinggi, bisa disebabkan karena masih banyak keluarga yang tidak melakukan pengontrolan
gula darah secara rutin dan tidak mengetahui tanda dan gejala dari diabetes mellitus.

Persentase prevalensi penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Manggis I ditemukan sekitar
2%, dengan perhitungan 443 jumlah kasus dibagi dengan total jumlah populasi di atas 20 tahun
sebanyak 24.159 orang. Persentase ini relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai persentase
prevalensi diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia, yakni sebesar 5,7%. Namun diperkirakan persentase ini
akan meningkat tiap tahunnya. Sedangkan untuk nilai persentase prevalensi diabetes mellitus tipe 2 di
Kabupaten Karangasem sendiri berkisar sebesar 3,5%.13

Hasil survei dari Dinas Kesehatan Kota Pamekasan tahun 2012 terdapat jumlah penderita Diabetes
Mellitus usia 50-70 tahun terdapat sejumlah 2147 orang, total jumlah lansia di Puskesmas Pademawu
sejumlah 3461 lansia sehat maupun yang sakit, sedangkan lansia yang menderita penyakit DM di
wilayah kerja puskesmas Pademawu sejumlah 214 lansia. Menurut data medical record Puskesmas
Pademawu kabupaten Pamekasan selalu terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Tingginya kasus DM
tipe 2 merupakan ancaman bagi status kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas. Penyakit DM
tipe 2 yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan berbagai permasalahan fi sik maupun psikologis.
Salah satu permasalahan adalah komplikasi DM tipe 2 yang akan semakin menurunkan kualitas hidup
penderita. Penurunan kualitas hidup DM tipe 2 dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti kurangnya
dukungan keluarga maupun sosial demografi . Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita DM, di mana belum pernah dilakukan
penelitian sejenis di Puskesmas Pademawu, Kabupaten Pamekasan.

Prevalensi penderita diabetes mellitus di kabupaten Minahasa

Anda mungkin juga menyukai