Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN PUSTAKA

Scabies dari kata scabere (latin) yang artinya to scratch. Diakibatkan infeksi sarcoptes
scabiei.1

ETIOLOGI
Sarcoptes scabiei adalah tungau berbentuk oval dengan bagian ventral yang datar dan
spina pada bagian dorsal.1 Disebabkan oleh Sarcoptes scabiei var. hominis,filum antropoda,
kelas arachnida, ordo ackarima, Famili sarcoptidae.1,2
Siklus hidup utmanya berada pada kulit manusia. Tungau betina mengunyah dan
menenggelankan diri dalam terowongan yang dibuatnya pada stratum korneum kulit hingga
batas stratum granulosum. Ukuran terowongan sekitar 1 Cm.2 Scabies dewasa mampu hidup
23-34 jam / ±3hari diluar tubuh host.1,2

CARA PENULARAN/ TRANSMISI


Skabies biasanya berhubungan dengan kontak langsung yang erat sering dihubungkan
dengan IMS, namun bisa juga ditularkan melalui handuk atau pakaian yang terkontaminasi.
1,2,3

Kontak lansgung : skin-to-skin (berjabat tangan, tidur bersama, hubungan seksual)


Kontak tak langsung : melalui benda (pakaian, handuk, sprei, bantal, dll (benda
terkontaminasi).2,3

EPIDEMIOLOGI
Terkena pada semua usia, suku dan jenis kelamin.2 Beberapa faktor yang menunjang
perkembangan penyakit ini : status sosial ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk,
promiskuitas.2,3

TANDA GEJALA
Biasanya keluhan berupa gatal yang muncul 4-6 hari setelah manifestasi utama.
Gatal yang berat bisa diawali dengan sensitisasi pejamu. Pada kasus reinfeksi bisa muncul
lebih cepat sekitar 2 hari gatal dimulai dalam beberapa hari dan biasanya lebih berat.1,2
Sensitisasi dimulai 2-4 minggu dari onset infeksi. Pada waktu ini, parasite mungkin sudah
ada di kulit dan sudah membentuk terowongan yang menyebabkan pruritus dan
ketidaknyamanan.1
Erupsi bervariasi tergantung lama infeksi, riwayat sensitisasi dan riwayat pengobatan
sebelumnya. Hal ini berhubungan juga dengan iklim dan status imunologis pejamu.
Biasanya lesi berbentuk papul dengan ekskoriasi. Biasa terkena pada sela jari, pergelangan
tangan, ketiak, areola, umbilicus, abdomen bagian bawah, genital dan pantat.
Terkadang juga pada siku, lipatan-lipatan, tangan, skrotum. Dan disebut lingkaran hebra.
Pada dewasa lesi bisa jarang muncul pada wajah dan kulit kepala, tetapi pada anak bisa
muncul lesi di seluruk permukaan kulit.1,2,3
Tampak adanya terowongan yang sedikit meninggi, keabu-abuan dengan tampak
garis kemerahan di kulit dengan ujung berupa vesikel atau pustule yang mengandung tungau,
terutama pada balita dan anak.
Gatal dirasakan lebih berat dimalam hari, dimana dipagi hari muncul pruritus yang
tidak begitu gatal tetapi menetap. Gatal disebabkan sensitisasi terhdap sekreta dan ekskreta
tungau.
Aktivitas tungau dimalam hari menyebabkan rasa gatal dan respon imunitas seluler
dan humoral serta bisa meningkatkan IgE di serum ataupun kulit. Scabies sangat menular.
Kelainan kulit tidak hanya disebabkan oleh tungau tetapi juga oleh penderita sendiri akibat
garukan.
Ketika lebih dari satu anggota keluarga mengalami pruritus, maka harus dicurigai
adanya scabies .

DIAGNOSIS
Untuk mengidentifikasi terowongan sebaiknya diteteskan tinta india atau gentian iolet
dan di hilangkan dengan alcohol. Maka akan tampak terowongan yang terisi tinta berupa
garis lurus seukuran benang dengan panjang 1-10mm, terowongan biasanya sangat terlihat di
sela jari, pergelangan tangan. Sulit ditemukan pada pasien yang menggaruk lesinya dengan
kuat.
Diagnosis ditegakan jika bisa menemukan tungau dalam sediaan kerokan kulit
dibawah amikroskop bisa juga ditemukan berupa telur atau hasil ekskresi/ Skibala.1,2
Biasanya tungau ditemukan dalam ujung terowongan (di vesikel atau pustule) pada anak
dapat juga ditemukan dibawah kuku pada anak yang sering menggaruk.
Diagnosis dapat tegak dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal:1
1 Pruritus nokturna (karena aktivitas tungau yang lebih tinggi pada suhu yang lebih
lembab dan panas)
2 Menyerang sekelompok manusia (keluarga, asrama, pondokan, perkampungan padat
penduduk)
3 Adanya terowongan/ kunikulus pada tempat predileksi yang berwarna putih keabu-
abuan. Berupa garis lurus atau berkelok dengan panjang 1 cm. ujung terowongan
berupa papul dan vesikel. Jika ada infeksi sekunder, ruam kulit menjadi polimorfik
(pustule, ekskoriasi, dll) karena gatal maka pasien terus menggaruk, sehingga
kunikulus dapat rusak .
Tempat predileksi : stratum korneum tipis(sela jari, pergelangan tangan bagian volar,
siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola, umbulikus, bokong, penis dan
skrotum, perut bagian belakang, pada bayi bisa ditemukan di telapak kaki, telapak
tangan, wajah dan kepala
4 Menemukan tungau à paling menunjang diagnosis. Bisa ditemukan berupa tungau ,
telur atau kotoran (skibala)

DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Merupakan the greates imitator karena menyerupai banyak penyakit kulit dengan
keluhan gatal. Dd : prurigo, pedikulosis korporis, dermatitis.1

TERAPI
Syarat obat ideal:1
1. Efektif terhadap semua stadium tungau
2. Tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik
3. Tidak berbau atau kotor, tidak merusak atau mewarnai pakaian
4. Mudah diperoleh dan harganya murah
Cara pengobatan dengan mengobati seluruh anggota keluarga, termasuk yang tidak bergejala.
Pemberian obat yang paling popular dengan pengobatan topical, tapi pengobatan dengan
ivermektin oral juga dianggap efektif,1,2,3
• Krim permethrin 5% adalah obat yang paling efektif dalam pengobatan scabies . ini
purethyroid sintetis yang letal teradap tungai dan memiliki toksisitas yang rendah
pada manusia .1,3 Penggunaan krim skabisid diberikan dari leher hingga kaki dengan
memperhatikan pada bagian lipatan, area perianal, umbilicus dan ujung bebas kuku
dan lipatan kuku. Setelah dioleskan lalu dibiarkan 8-10 jam sebelum dibilas .1,2
biasanya gejala akan membaik dalam 3 hari. Gatal dan kemerahan dapat bertahan
hingga 4 minggu. Gatal yang dirasakan berupa gatal post scabies. Pasien harus harus
diberi edukasi agar tidak menggosok badan dengan sabun teralu keras karena dapat
mengakibatkan iritasi kulit. Pengobatan lain bisa diberikan antihistamin oral dan
pelembab. 2
• Lindane (gamma-benzene hexachloride) efek toxic lebih tinggi sehingga tidak
digunakan lagi.1,3
• Cortamiton memiliki efektivitas skabisid yang lebih rendah dan harus dibiarkan 24
jam setelah dioleskan 1,3
• Ivermectin oral dengan sediaan 3 dan 6 mg . biasanya diberikan dalam dosis 200
mikrogram/kgBB. Walaupun pemakaian nyaman, tetapi pemberia oral tidak se-efektif
pemberian topical.1,3 Biasanya digunakan pada tipe scabies berkrusta dan harus
diulang 2-3 kali dengan jarak 1-2 minggu.
• Tabel pengobatan scabies:2

• Pakaian dan sprei harus diganti dan dicuci dengan baik. Bila memungkinkan,
pengobatan harus dilakukan pada orang yang berkontak erat dan mengalami gejala
serupa.1 Karena kejadian infeksi yang asimptomatik sehingga seluruh anggota
keluarga atau yang berkontak erat dengan pasien harus di obati secara simultan.2

KOMPLIKASI
• Keterlambatan pengobatan dapat mengakibatkan peningkatan jumlah orang yang
membutuhkan pengobatan.1
• Impetigenosa sekunder dan poststreptokokus glomerulonephritis dapat diakibatkan
oleh infeksi sekunder Streptokokus piogenes. Peningkatan risiko pemphigus bulosa
e.c infeksi scabies.2

PENCEGAHAN
Untuk pencegahan penularan, segala benda yang pernah dipakai oleh pasien berupa
pakaian, sprei, sarung bantal, handuk dan selimut harus dicuci dalam air panas dan
dikeringkan dalam suhu tinggi, digosok dalam suhu tinggi dan disimpan dalam kantong
plastic pada area yang hangat selama 2minggu. Segala lantai, karpet dan semua barang
dirumah dan area bermain harus di bersihkan dengan penyedot debu.2
DAFTAR PUSTAKA
1. Menaldi SLSW, Bramono K, Indiatmi W. ILMU PENYAKIT KULIT DAN
KELAMIN. 7th ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2015. P 137- 240.
2. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, and Wolff K.
FITZPATRICK’S DERMATOLOGY IN GENERAL MEDICINE. 8th ed. 2012.
New York: MC Graw Hill. P 2569-2572
3. James WD, Berger TG, Elston DM, Neuhaus IM. ANDREW’S DISEASE OF
THE SKIN, CLINICAL DERMATOLOGY. 12th ed. Philadelphia : ELESEVIER.
2016. P 445- 447

Anda mungkin juga menyukai