Anda di halaman 1dari 15

Kekhasan Bidang Studi dan Implementasinya Dalam Pembelajaran di SD

Setiap bidang studi di SD memiliki kekhasan dari hakikat, objek kajian,


tujuan bidang studi, tujuan pembelajaran bidang studi, struktur materi, komptensi
dan nilai yang dikembangkan.

Pembelajaran yang efektif didesain oleh guru dengan memperhatikan kekhasan


bidang studi, materi dan siswa. Kekhasan tentang bagaimana seharusnya guru mendidik
atau memfasilitasi pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik bidang studi disebut
pedagogi khas bidang studi (subject specific pedagogy). Dalam pembelajaran, kekhasan
pedagogi bidang studi ini dapat dilihat dari perencanaan pembelajaran yang telah
disusun oleh guru meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media
pembelajaran, bahan ajar, dan alat evaluasi.

kekhasan pedagogi untuk bidang studi di sekolah dasar yaitu Matematika,


Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu
Pengetahuan Alam, Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan.

1. Kekhasan Bidang Studi Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada
dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang
dimilikinya (sebagai alat ekspresi diri) serta untuk menyatakan dan memperkenalkan
keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.

hakikat mata pelajaran bahasa Indonesia antara lain:

a. Sarana berpikir

b. Sarana perekat bangsa

c. Penghela ilmu pengetahuan

d. Penghalus budi pekerti

e. Pelestari budaya bangsa

Kegiatan berbahasa Indonesia mencakup kegiatan produktif dan reseptif di dalam empat
aspek berbahasa, yakni kegiatan produktif ( berbicara dan menulis), kegiatan reseptif
(membaca dan menyimak).

Prinsip pembelajaran bahasa berbasis teks terdiri dari:

(1) bahasa dipandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau
kaidah-kaidah kebahasaan,
(2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan
untuk mengungkapkan makna,

(3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang yang tidak pernah
dapat dilepaskan dari konteks karena dalam bentuk bahasa yang digunakan itu
tercermin ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya,

(4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia.

Implementasi dalam pembelajaran di SD

Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks terdiri dari langkah-


langkah sebagai berikut:

a. Membangun konteks

Tahap ini dimulai dengan memperkenalkan konteks sosial dari teks yang dipelajari
melalui presentasi konteks (gambar, benda nyata, field-trip, kunjungan, atau
wawancara), mengeksplorasi ciri-ciri dari konteks budaya umum dari teks yang
dipelajari, mempelajari tujuan dari teks tersebut (diskusi, survey), dan mengamati
konteks dan situasi yang digunakan dengan membandingkan penggunaan teks antara
dua kebudayaan berbeda, antara teman dekat, teman kerja, atau orang asing.

b. Pemodelan

Pada tahap ini, siswa mengamati pola dan ciri-ciri dari teks yang diajarkan. Siswa dilatih
untuk memahami struktur dan ciri-ciri kebahasaan teks.

c. Menyusun teks secara bersama

Pada tahap ini, siswa mulai memahami keseluruhan teks. Guru secara perlahan mulai
mengarahkan siswa agar mandiri sehingga siswa menguasai model teks yang
diajarkan.Kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kelas antara lain mendiskusikan jenis
teks, melengkapi teks rumpang, membuat kerangka teks, melakukan penilaian sendiri
atau penilaian antar teman sebaya, dan bermain teka-teki.

d. Menyusun teks secara mandiri

Pada tahap ini, siswa mulai mandiri dalam mengerjakan teks dan peran guru hanya
mengamati siswa untuk penilaian. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahapan ini
antara lain (1) untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan, siswa merespon teks
lisan, menggaris bawahi teks, menjawab pertanyaan, dan lain-lain, (2) untuk
meningkatkan kemampuan mendengarkan dan berbicara, siswa bermain peran,
melakukan dialog berpasangan atau berkelompok, (3) untuk meningkatkan kemampuan
berbicara, siswa melakukan presentasi di depan kelas, (4) untuk meningkatkan
kemampuan membaca, siswa merespon teks tertulis, menggarisbawahi teks, menjawab
pertanyaan, dan lain-lain, (5) untuk meningkatkan kemampuan menulis, siswa membuat
draft dan menulis teks secara keseluruhan.

2. Kekhasan Bidang Studi Matematika

Matematika sebagai ilmu memiliki beberapa karakteristik sebagai ciri khasnya


antara lain:

a. Memiliki objek kajian yang abstrak

b. Bertumpu pada kesepakatan

c. Berpola pikir deduktif

d. Konsisten dalam sistemnya

e. Memperhatikan semesta pembicaraan

Implementasi pembelajaran Matematika sekolah dasar hendaknya dirancang sebagai


berikut:

a. Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral

b. Pembelajaran matematika dilakukan secara bertahap

c. Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif

d. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi

e. Pembelajaran matematika hendaknya bermakna

f. Pembelajaran matematika menerapkan pendekatan matematika realistik

g. Pembelajaran matematika menerapkan metode penemuan terbimbing

h. Pembelajaran matematika berbasis masalah

i. Pembelajaran matematika menerapkan pendekatan kontekstual

j. Pembelajaran matematika menggunakan hubungan-hubungan (koneksi)

3. Kekhasan Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk Sekolah Dasar meliputi aspek-aspek
berikut:

a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan
interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
b. Benda/materi, sifat-sifat kegunaannya meliputi: benda cair, padat dan gas.

c. Energi dan perubahannya meliputi : gaya ,bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan
pesawat sederhana.

d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah ,bumi, tata surya, dan benda-benda langit
lainnya. (Depdiknas,2006 : 585).

Menurut BNSP (2006: 484) mata pelajaran IPA bertujuan agar siswa memiliki
kemampuan sebagai berikut:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan


keberadaban, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat


dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran adanya hubungan
yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan


masalah dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga


dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya


sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke SMP/ MTs.

Implementasi pembelajaran di SD

Prinsip-prinsip pembelajaran di SD :

a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu

b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar

c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah d.


Pembelajaran berbasis kompetensi

e. Pembelajaran terpadu

f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran


multi dimensi

g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif


h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills

dan soft-skills

i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik


sebagai pembelajar sepanjang hayat

j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso


sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani)

k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat

l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan


efisiensi dan efektivitas pembelajaran

m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik

n. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.

3. Kekhasan Bidang Studi Ilmu Pendidikan Sosial

Ruang lingkup IPS terdiri atas pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang
dikembangkan dari masyarakat dan disiplin ilmu sosial. Penguasaan keempat
konten ini dilakukan dalam proses belajar yang terintegrasi melalui proses kajian
terhadap konten pengetahuan. Secara rinci, materi IPS dirumuskan sebagai berikut:

a. Pengetahuan: tentang kehidupan masyarakat di sekitarnya, bangsa, dan umat


manusia dalam berbagai aspek kehidupan dan lingkungannya. Ruang lingkup materi
IPS SD terdiri dari kehidupan manusia dalam:

1) Tempat dan Lingkungan

2) Waktu Perubahan dan Keberlanjutan

3) Organisasi dan Sistem Sosial

4) Organisasi dan Nilai Budaya

5) Kehidupan dan Sistem Ekonomi

6) Komunikasi dan Teknologi

b. Keterampilan: berpikir logis dan kritis, membaca, belajar (learning skills,


inquiry), memecahkan masalah, berkomunikasi dan bekerjasama dalam kehidupan
bermasyarakat-berbangsa
c. Nilai: nilai-nilai kejujuran, kerja keras, sosial, budaya, kebangsaan, cinta damai,
dan kemanusiaan serta kepribadian yang didasarkan pada nilai-nilai tersebut.

d. Sikap: rasa ingin tahu, mandiri, menghargai prestasi, kompetitif, kreatif dan
inovatif, dan bertanggungjawab.

5. Kekhasan Bidang Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Ruang lingkup mata pelajaran PPKn terdiri atas:

(1) Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa diperankan dan
dimaknai sebagai entitas inti yang menjadi sumber rujukan dan kriteria
keberhasilan pencapaian tingkat kompetensi dan pengorganisasian dari keseluruhan
ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;

(2) substansi dan jiwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan
Republik Indonesia ditempatkan sebagai bagian integral dari Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan, yang menjadi wahana psikologis-pedagogis pembangunan
warganegara Indonesia yang berkarakter Pancasila

Secara umum tujuan mata pelajaran PPKn pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
adalah mengembangkan potensi siswa dalam seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni:

(1) sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab


kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic responsibility);

(2) pengetahuan kewarganegaraan;

(3) keterampilan kewarganegaraan termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan


(civic competence and civic responsibility).

Secara khusus Tujuan PPKn yang berisikan keseluruhan dimensi tersebut


sehingga siswa mampu:

a. menampilkan karakter yang mencerminkan penghayatan, pemahaman, dan


pengamalan nilai dan moral Pancasila secara personal dan sosial

b. memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sikap positif dan


pemahaman utuh tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
c. berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif serta memiliki semangat kebangsaan serta
cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen
Negara Kesatuan Republik Indonesia

d. berpartisipasi secara aktif, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai anggota


masyarakat, tunas bangsa, dan warga negara sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang hidup bersama dalam berbagai
tatanan sosial budaya.

6. Kekhasan Bidang Studi Seni Budaya dan Prakarya

Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) merupakan aktivitas belajar yang
menampilkan karya seni estetis, artistik, dan kreatif yang berakar pada norma, nilai,
perilaku, dan produk seni budaya bangsa. Mata pelajaran ini bertujuan mengembangkan
kemampuan siswa untuk memahami seni dalam konteks ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni serta berperan dalam perkembangan sejarah peradaban dan kebudayaan, baik
dalam tingkat lokal, nasional, regional, maupun global.

Ruang lingkup materi SBdP di SD/MI mencakup gambar ekspresif, mozaik,


karya relief, lagu dan elemen musik, musik ritmis, gerak anggota tubuh, meniru gerak,
kerajinan dari bahan alam, produk rekayasa, pengolahan makanan, cerita warisan
budaya, gambar dekoratif, montase, kolase, karya tiga dimensi, lagu wajib, lagu
permainan, lagu daerah, alat musik ritmis dan melodis, gerak tari bertema, penyajian tari
daerah, kerajinan dari bahan alam dan buatan (anyaman, teknik meronce, fungsi pakai,
teknik ikat celup, dan asesoris), tanaman sayuran, karya rekayasa sederhana bergerak
dengan angin dan tali, cerita rakyat, bahasa daerah, gambar ilustrasi, topeng, patung,
lagu anak-anak, lagu daerah, lagu wajib, musik ansambel, gerak tari bertema, penyajian
tari bertema, kerajinan dari bahan tali temali, bahan keras, batik, dan teknik jahit, apotik
hidup dan merawat hewan peliharaan, olahan pangan bahan makanan umbi-umbian dan
olahan nonpangan sampah organik atau anorganik, cerita secara lisan dan tulisan unsur-
unsur budaya daerah, bahasa daerah, pameran dan pertunjukan karya seni.

7. Kekhasan Bidang Studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) pada hakikatnya adalah proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik
dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.

Ruang lingkup materi mata pelajaran PJOK adalah sebagai berikut:


a. Pola gerak dasar, meliputi: 1) pola gerak dasar lokomotor atau gerakan
berpindah tempat, misalnya; berjalan, berlari, melompat, berguling, mencongklak, 2)
pola gerak non-lokomotor atau bergerak di tempat, misalnya; membungkuk,
meregang, berputar, mengayun, mengelak, berhenti, 3) pola gerak manipulatif atau
mengendalikan/ mengontrol objek, misalnya; melempar bola, menangkap bola,
memukul bola menggunakan tongkat, menendang bola.

b. Aktivitas permainan dan olahraga termasuk tradisional, misalnya; rounders, kasti,


softball, atletik sepak bola, bola voli, bola basket, bola tangan, sepak takraw, tenis
meja, bulutangkis, silat, karate. Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk
kecenderungan alami anak untuk bermain melalui kegiatan bermain informal dan
meningkatkan pengembangan keterampilan dasar, kesempatan untuk interaksi
sosial, dan menerapkannya dalam kegiatan informal dalam kompetisi dengan orang
lain, dan mengembangkan keterampilan dan memahami dari konsep-konsep
kerja sama tim, serangan, pertahanan dan penggunaan ruang dalam bentuk
eksperimen/eksplorasi untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman.

c. Aktivitas kebugaran, meliputi pengembangan komponen keburan berkaitan


dengan kesehatan, terdiri dari: daya tahan (aerobik dan anaerobik), kekuatan,
kelenturan, komposisi tubuh, dan pengembangan komponen kebugaran berkaitan
dengan keterampilan, terdiri dari; kecepatan, kelincahan, keseimbangan, dan
koordinasi.

d. Aktivitas senam dan gerak ritmik, meliputi senam lantai, senam alat, apresiasi
terhadap kualitas estetika dan artistik dari gerakan, tarian kreatif dan rakyat. Konsep
gerak berkaitan eksplorasi gerak dengan tubuh dalam ruang, dinamika perubahan
gerakan dan implikasi dari bergerak di kaitannya dengan apakah orang lain dan /nya
lingkungannya sendiri.

e. Aktivitas air, memuat kompetensi dan kepercayaan diri saat siswa berada di dekat, di
bawah dan di atas air. Memberikan kesempatan unik untuk pengajaran gaya-
gaya renang (punggung, bebas, dada, dan kupu-kupu) dan juga penyediaan
peluang untuk kesenangan bermain di air dan aspek lain dari olahraga air termasuk
pertolongan dalam olahraga air.

f. Kesehatan, meliputi; kebersihan diri sendiri dan lingkungan, makanan dan minuman
sehat, penanggulangan cidera ringan, kebersihan alat reproduksi, penyakit menular,
menghidari diri dari bahaya narkoba, psikotropika, seks bebas, P3K, dan bahaya
HIV/AIDS.
Tujuan mata pelajaran PJOK sesuai dengan ruanglingkup di atas adalah
sebagai berikut:

a. Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas fisik untuk mencapai


pertubuhan dan perkembangan tubuh serta gaya hidup aktif sepanjang hayat.

b. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan


pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola kesehatan dan kesejahteraan dengan
benar serta pola hidup sehat.

c. Mengembangkan keterampilan gerak dasar, motorik, keterampilan, konsep/


pengetahuan, prinsip, strategi dan taktik permainan dan olahraga serta konsep
gerakan.

d. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai


percaya diri, sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, pegendalian diri,
kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan aktivisas fisik.

e. Meletakkan dasar kompetitif diri (self competitive) yang sportif, percaya


diri,disiplin, dan jujur.

f. Menciptakan iklim sekolah yang lebih positif

g. Mengembangkan muatan lokal yang berkembang di masyarakat

h. Menciptakan suasana yang rekretif, berisi tantangan, ekspresi diri

i. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk aktif dan sehat


sepanjang hayat, dan meningkatkan kebugaran pribadi

Anda mungkin juga menyukai