Anda di halaman 1dari 1

Diabetes mellitus (DM).

Penderita DM berpotensi mengalami stroke karena 2 alasan, yeitu terjadinya peningkatan viskositas
darah sehingga memperlambat aliran darah khususnya serebral dan adanya kelainan microvaskuler
sehingga berdampak juga terhadap kelainan yang terjadi pada pembuluh darah serebral.
5. Usia lanjut
Pada usia lanjut terjadi proses kalsifikasi pembuluh darah, termasuk pembuluh darah otak.

Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan penunjang disgnostik yang dapat dilakukan adalah :
1. laboratorium: mengarah pada pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, kolesterol, dan bila perlu analisa
gas darah, gula darah dsb.
2. CT scan kepala untuk mengetahui lokasi dan luasnya perdarahan atau infark dan untuk memantau lesi
3. MRI untuk mengetahui adanya edema, infark, hematom dan bergesernya struktur otak
4. angiografi untuk mengetahui penyebab dan gambaran yang jelas mengenai pembuluh darah yang
terganggu

Pemeriksaan laboratoris semacam darah lengkap, kimia darah (kadar glukosa, serum elektrolit,
faal ginjal dan hati), juga faal hemostasis perlu dilakukan. Tentu saja ini semua tidak harus diperiksa.
Mahal, lho! (Tapi kalau Askes bisa gratis semua, alhamdulillah…) Penentuan mana saja yang harus
diperiksa sangat tergantung pada hasil anamnesis atau wawancara pasien, apakah ada riwayat kencing
manis (diabetes melitus) sehingga perlu kita periksa kadar gula darahnya, ataukah pasien cuci darah
sehingga perlu kita periksa faal ginjalnya, ataukah pasien ini punya riwayat gangguan faal hemostasis
seperti memar pada betis yang tak diketahui sebabnya.

Anda mungkin juga menyukai