DISUSUN OLEH :
Kelas : 2KB
I. TUJUAN
- Menentukan kadar kandungan COD pada sampel air limbah artificial bekas cucian
- Menguji karakteristik air ( PH, TDS, DO, Kekeruhan, Konduktivity ) pada sampel
air limbah
Turbidity/ Kekeruhan
Kekeruhan pada suatu cairan biasanya disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya yaitu partikel - partikel mikrokopis, zat padat terlarut dan lainnya. Untuk
mengukur tingkat suhu kekeruhan pada sampel air biasanya digunakan alat
turbidimeter. Turbidity meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk
keperluan analisa kekeruhan air atau larutan. Turbidity meter merupakan alat penguji
kekeruhan dengan sifat optik akibat dispersi cahaya / sinar.
Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas
juga dapat mengacu pada kandungan garam di dalam tanah. Salinitas disebut juga
halinitas. Dalam aseanografi, halinitas biasanya digunakan bukan dalam persen tetapi
dalam “bagian perseribu” (ppt) atau permil (%).
Konduktivitas
Konduktivitas suatu larutan tergantung pada jumlah garam terlarut dan untuk larutan
yang encer konduktivitasnya kurang lebih akan sebanding dengan TDS (Total Disolved
Solid) secara matematis, dapat ditulis :
konduktivi tas s
k m
TDS mg
R
TDS secara umum merupakan patokan jumlah zat terlarut dalam air. Kadar TDS yang
kurang dan sangat diperbolehkan adalah 500 mg/l. Air dengan TDS yang kurang dari
500 mg/l bisa digunakan untuk filter air nazava. TDS adalah singkatan dari Total
Disolved Solid / total padatan terlarut dan mewakili jumlah kandungan zat yang terlarut
dalam air , satuannya adalah (mg/l).
Dalam setiap sistem yang melangsungkan proses oksidasi akan terjadi perubahan yang
terus menerus (continue). Rasio antara material dalam bentuk reduksi dan material
yang teroksidasi. Dalam situasi ini, potensial yan diperlukan untuk mentransfer
elektron - elektron dari oksidator ke reduktor dinyatakan sebagai ORP .
Suhu / Temperatur
V. Tugas
1. Buatlah Tabel hasil percobaan
2. Apa yang dimaksud air limbah dan tuliskan metode penjernihan air limbah yang
saudara ketahui?
3. Apa saja sumber pencemar air sehingga air menjadi tercemar!
Jawab :
1. Tabel Hasil Percobaan
Praktikum yang telah kami lakukan adalah pengukuran air limbah, yakni
dengan mengamati serta mengukur kelayakan air limbah tersebut berdasarkan
pengamatan sifat fisika. Dalam praktikum ini , digunakan alat turbidimeter
untuk mengetahui tingkat kekeruhan dan kertas ph meter untuk mengetahui ph
dari masing - masing air limbah.
Sampel yang kami gunakan pada praktikum ini adalah air cucian piring , air
cucian pakaian dan air kolam. Lalu tiap - tiap sampel diamati warna dan
perubahannya serta baunnya , selanjutnya menentukan tingkat kekeruhan dan
ph dari masing - masing air limbah.
Setelah prosedur kerja dilakukan, maka didapatkan bahwa pada air cucian
pakaian memiliki warna agak keruh, berbau detergen dan tingkatan
kekeruhannya 12,1 NTU serta PH 5,5 . Pada air cucian piring memiliki warna
sedikit keruh, berbau seperti obat dan tingkat kekeruhannya 9,40 NTU serta PH
6,5. Terakhir pada air kolam memiliki warna yang keruh , berbau menyengat ,
tingkat kekeruhannya 45,8 NTU dan PH sebesar 5,5 .
VIII. KESIMPULAN
Menurut surat keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.Kep03/
MNKLH/11/1991. Ditetapkan bahwa air limbah yang boleh dibuang kesungai atau
lingkungan harus memiliki ph antara 6 - 9 . Sedangkan menurut surat keputusan
Gubernur Jawa Tengah No.Ks.48/1987 ditetapkan bahwa ph air limbah yang
diperbolehkan adalah 65,5 sampai 8,5. Sehingga air limbah yang telah memenuhi
kriteria hanya air cucian piring. Maka pada air cucian pakaian dan air kolam harus
dilakukan pengolahan lagi agar ph air tersebut sesuai kriteria.
Batas maksimum tingkat kekeruhan bagi air limbah adalah 25 NTU sehingga
hanya air cucian pakaian dan air cucian piring yang telah memenuhi syarat . Sedangkan
pada air kolam perlu dikakukan pengolahan lagi agar kekeruhannya menurun.
DAFTAR PUSTAKA