Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

PARAMETER AIR LIMBAH

DISUSUN OLEH :

Delika Amarasuli (061830400292)

Hasna Salsabila (061830400295)

Juandito Yudhatama (061830400297)

Muhammad Arfan (061830400298)

Putri Maya Safira (061830400299)

Rifky Destiani Putri (061830400302)

Rizka Yuni Zhafira (061830400203)

Savira Aura Shalsabila (061830400304)

Vivin Nopiana (061830400306)

Kelas : 2KB

Jurusan : Teknik Kimia

Instruktur : Dr.Ir.A. Husaini , M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN AJARAN 2018/2019


PENGUKURAN PARAMETER AIR LIMBAH

I. TUJUAN
- Menentukan kadar kandungan COD pada sampel air limbah artificial bekas cucian
- Menguji karakteristik air ( PH, TDS, DO, Kekeruhan, Konduktivity ) pada sampel
air limbah

II. ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
- Cyberscan water Proof
- Turbidimeter
- Erlenmeyer
- PH Meter
- Pipet Ukur
- Bola Karet
- Labu takar

Bahan Yang Digunakan :


- Air limbah cucian piring
- Air limbah cucian pakaian
- Air kolam

III. DASAR TEORI


Limbah domestik atau limbah rumah tangga terdiri dari pembuangan air kotor
dari kamar mandi, kakus dan dapur. Kotoran-kotoran itu merupakan campuran dari zat-
zat bahan mineral dan organik dalam banyak bentuk, termasuk partikel-partikel besar
dan kecil, benda padat, sisa-sisa bahan-bahan larrutan dalam keadaan terapung dan
dalam bentuk koloid dan setengah koloid (Martopo, 1987). Menurut keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No.12 Tahun 2003 yang dimaksud dengan limbah domestik adalah
air limbah yang berasal dari usaha dan kegiatan permukiman, rumah makan,
perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Parameter air limbah rumah tangga
terdiri dari suhu, kekeruhan dan padatan tersuspesi. Sedangkan untuk parameter kimia
air limbah domestik terdiri dari nilai pH, DHL( daya hantar listrik). BOD(Biological
Oxygen Demand) dan COD ( Chemical Oxygen Demand).

DO, BOD dan COD


DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesis dan
absorbsi atau udara. Oksigen terlarut disuatu perairan sangat berperan dalam proses
penyerapan makanan oleh makhluk dalam air. Oksigen terlarut atau juga sering disebut
dengan kebutuhan oksigen merupakan ssalah satu parameter penting dalam analisis
kualitas air ( Fioca, 2009). Dengan melihat kandungan oksigen yang terlarut di dalam
air dapat ditentukan seberapa jauh tingkat pencemaran air lingkungan telah terjadi.
Dapat diketahui dengan menggunakan uji BOD dan COD.
BOD atau kebutuhan oksigen biologi, untuk memecah (mendegradasi) bahan
buangan di dalam air limbah oleh mikroorganisme. Dalam hal ini buangan organik
akan dioksidasi oleh mikroorganisme di dalam air limbah , proses ini adalah alamiah
yang mudah terjadi apabila air lingkungan mengandung oksigen yang vukup.
Sedangkan COD atau oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di
dalam air, dalam hal ini buangan akan dioksidasi oleh bahan kimia yang di gunakan
sebagai sumber oksigen oxiding agent.

Turbidity/ Kekeruhan
Kekeruhan pada suatu cairan biasanya disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya yaitu partikel - partikel mikrokopis, zat padat terlarut dan lainnya. Untuk
mengukur tingkat suhu kekeruhan pada sampel air biasanya digunakan alat
turbidimeter. Turbidity meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk
keperluan analisa kekeruhan air atau larutan. Turbidity meter merupakan alat penguji
kekeruhan dengan sifat optik akibat dispersi cahaya / sinar.

Saliniti atau salinitas

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas
juga dapat mengacu pada kandungan garam di dalam tanah. Salinitas disebut juga
halinitas. Dalam aseanografi, halinitas biasanya digunakan bukan dalam persen tetapi
dalam “bagian perseribu” (ppt) atau permil (%).

Konduktivitas

Konduktivitas suatu larutan tergantung pada jumlah garam terlarut dan untuk larutan
yang encer konduktivitasnya kurang lebih akan sebanding dengan TDS (Total Disolved
Solid) secara matematis, dapat ditulis :

konduktivi tas s
k m
TDS mg
R

TDS ( Total Disolved Solid)

TDS secara umum merupakan patokan jumlah zat terlarut dalam air. Kadar TDS yang
kurang dan sangat diperbolehkan adalah 500 mg/l. Air dengan TDS yang kurang dari
500 mg/l bisa digunakan untuk filter air nazava. TDS adalah singkatan dari Total
Disolved Solid / total padatan terlarut dan mewakili jumlah kandungan zat yang terlarut
dalam air , satuannya adalah (mg/l).

ORP (Oxidation Reduction Potential)

Dalam setiap sistem yang melangsungkan proses oksidasi akan terjadi perubahan yang
terus menerus (continue). Rasio antara material dalam bentuk reduksi dan material
yang teroksidasi. Dalam situasi ini, potensial yan diperlukan untuk mentransfer
elektron - elektron dari oksidator ke reduktor dinyatakan sebagai ORP .

Suhu / Temperatur

Pada dasarnya, suhu sangat penting sehubungan dengan pengaruhnya terhadap


parameter - parameter atau sifat - sifat lainnya, misalnya kecepatan reaksi kimia,
pengaruhnya terhadap kelarutan suatu gas, bau rasa dan sebagainya.
IV. PROSEDUR KERJA
1. Prosedur pengukuran kekeruhan dengan alat turbidity meter
- Menyiapkan alat dan sampel air yang akan diuji
- Menghidupkan turbidity meter dengan menekan tombol on
- Mengupas kuper (botol tempat memasukan sampel air) dengan air yang akan
diuji tingkat kekeruhannya.
- Meletakan kupet yang telah diisi sampel air kebagian turbidity meter, kemudian
menekan tombol “enter” dan angka kekeruhan akan muncul.
2. Prosedur pengukuran ph dengan kertas ph
- Memasukan sampel air yang akan dicek ph nya ke dalam gelas kimia
- Menyelupkan kertas ph dalam sampel air yang akan diukur ph nya
- Menyamakan warna pada kertas ph dengan tabel penentuan ph

V. Tugas
1. Buatlah Tabel hasil percobaan
2. Apa yang dimaksud air limbah dan tuliskan metode penjernihan air limbah yang
saudara ketahui?
3. Apa saja sumber pencemar air sehingga air menjadi tercemar!

Jawab :
1. Tabel Hasil Percobaan

Sampel Warna Bau Kekeruhan PH


Air Cucian Agak Berbau 12,1 NTU 5,5
Pakaian Keruh Detergen
Air Cucian Sedikit Berbau 9,40 NTU 6,5
Piring Keruh Seperti Obat
Air Kolam Keruh Berbau 45,8 NTU 5,5
Menyengat
2. Air limbah adalah air yang telah mengalami penurunan kualitas karena pengaruh
manusia. Metode penjernihan air limbah :
A) Penyaringan (Screening)
Limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring dengan jeruji
Saring.
B) Tahap Pratreatment
Setelah penyaringan , limbah disalurkan ke sebuah tangki untuk memisahkan
partikel padat tersuspensi
C) Pengendapan
Limbah cair didiamkan agar partikel - parikel padat tersuspensi dapat mengendap
ke dasar tanki .
D) Pengapungan
Dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan gelembung -
gelembung udara yang berukuran kecil untuk menyingkirkan polutan
(lemak/minyak).
E) Pengolahan Sekunder
Pengolahan ini melibatkan mikroorganisme yang dapat mengurai atau
mendegradasi bahan organik.
F) Pengolahan Tersier
Pengolahan ini dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder masih
terdapat zat tertentu yang berbahaya bagi lingkungan.
G) Desinfeksi
Bertujuan untuk membunuh atau mengurangi mikroorganisme patogen yang ada
didalam limbah cair.

3. Sumber pencemar air


- Limbah rumah tangga
- Limbah industri
- Limbah pertanian dan peternakan
- Limbah pertambangan
- Pengundulan hutan
- Pengolahan sampah yang buruk
VI. DATA PENGAMATAN

Sampel Warna Bau Kekeruhan PH


Air Cucian Agak Berbau 12,1 NTU 5,5
Pakaian Keruh Detergen
Air Cucian Sedikit Berbau 9,40 NTU 6,5
Piring Keruh Seperti Obat
Air Kolam Keruh Berbau 45,8 NTU 5,5
Menyengat

VII. ANALISA PERCOBAAN

Praktikum yang telah kami lakukan adalah pengukuran air limbah, yakni
dengan mengamati serta mengukur kelayakan air limbah tersebut berdasarkan
pengamatan sifat fisika. Dalam praktikum ini , digunakan alat turbidimeter
untuk mengetahui tingkat kekeruhan dan kertas ph meter untuk mengetahui ph
dari masing - masing air limbah.
Sampel yang kami gunakan pada praktikum ini adalah air cucian piring , air
cucian pakaian dan air kolam. Lalu tiap - tiap sampel diamati warna dan
perubahannya serta baunnya , selanjutnya menentukan tingkat kekeruhan dan
ph dari masing - masing air limbah.
Setelah prosedur kerja dilakukan, maka didapatkan bahwa pada air cucian
pakaian memiliki warna agak keruh, berbau detergen dan tingkatan
kekeruhannya 12,1 NTU serta PH 5,5 . Pada air cucian piring memiliki warna
sedikit keruh, berbau seperti obat dan tingkat kekeruhannya 9,40 NTU serta PH
6,5. Terakhir pada air kolam memiliki warna yang keruh , berbau menyengat ,
tingkat kekeruhannya 45,8 NTU dan PH sebesar 5,5 .
VIII. KESIMPULAN
Menurut surat keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.Kep03/
MNKLH/11/1991. Ditetapkan bahwa air limbah yang boleh dibuang kesungai atau
lingkungan harus memiliki ph antara 6 - 9 . Sedangkan menurut surat keputusan
Gubernur Jawa Tengah No.Ks.48/1987 ditetapkan bahwa ph air limbah yang
diperbolehkan adalah 65,5 sampai 8,5. Sehingga air limbah yang telah memenuhi
kriteria hanya air cucian piring. Maka pada air cucian pakaian dan air kolam harus
dilakukan pengolahan lagi agar ph air tersebut sesuai kriteria.
Batas maksimum tingkat kekeruhan bagi air limbah adalah 25 NTU sehingga
hanya air cucian pakaian dan air cucian piring yang telah memenuhi syarat . Sedangkan
pada air kolam perlu dikakukan pengolahan lagi agar kekeruhannya menurun.

DAFTAR PUSTAKA

- Jobsheet.Penuntun Pratikum Teknologi Pengolahan Limbah ‘’pengukuran parameter


air limbah’’.Politeknik Negeri Sriwijaya.Palembang ; 2019
- Https://id.scribd.com/document/3356989/laporan-tetap-limbah-parameter-air
- Https://elizabethprianisihombing.blogspot.com/2016/03/perbedaan-bod-cod-dan-
dod.html?m=1
GAMBAR ALAT

Kertas lakmus Turbidimeter

Anda mungkin juga menyukai