Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelas A/2017
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga karya tulis “Pengaruh Konsumsi Makanan Pinggir Jalan
terhadap Perkembangan Kesehatan Anak” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran, waktu maupun
mterinya. Dan juga terimakasih kepada Ibu Dra. Sehati Kaban, M. Pd selaku
dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini dan bimbingannya yang sangat
berarti bagi saya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN ..........................................................................................18
B. SARAN ...............................................................................................18
LAMPIRAN ...............................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kembang anak tersebut. Oleh karena itu, penulis mengangkat topik
“Pengaruh Konsumsi Makanan Pinggir Jalan Terhadap Perkembangan
Kesehatan Anak”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat teridentifikasi masalah-
masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan makanan bergizi
2. Kebiasaan makan makanan pinggir jalan pada anak-anak usia sekolah
3. Resiko memakan makanan pinggir jalan
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang sudah
dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan menjadi satu rumusan, yaitu
bagaimana pengaruh jika mengonsumsi makanan pinggir jalan terhadap
pekembangan kesehatan anak ?
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui pengaruh
mengonsumsi makanan pinggir jalan terhadap perkembangan kesehatan
anak.
E. Prosedur Penulisan
1. Sistematika Penulisan terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
E. Prosedur Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2
A. Hakikat Makanan Sehat
B. Makanan Pinggir Jalan
C. Hakikat Kesehatan Anak
D. Pengaruh Konsumsi Makanan Pinggir Jalan Terhadap
Perkembangan Kesehatan Anak
E. Upaya Orangtua Untuk Mencegah Anak Konsumsi Makanan
Pinggir Jalan
A. Kesimpulan
B. Saran
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Makanan sehat adalah makanan dalam arti sesungguhnya dan
mampu menikmati makanan tersebut. Makanan sehat harus terdiri
dari makanan pokok dan makanan penunjang, yang disebut dengan
empat sehat, lima sempurna.
5
b. Rendah garam dan MSG, penggunaan penyedap rasa yang banyak
beredar di pasaran membuat makanan terasa lebih gurih dan
nikmat, tapi bukan berarti menjadi lebih sehat.
c. Banyak mengandung sayuran atau serat.
d. Tidak/sedikit menggunakan bahan pengawet. Setiap bahan
makanan yang dikemasa umumnya mengandung bahan pengawer,
seperti bumbu kaldu, makanan kaleng dsb.
e. Menggunakan sedikit minyak goreng,
f. Tidak bersantan.
g. Tidak terlalu pedas.
h. Dimasak matang, jadi tidak setengah matang atau terlalu lama
matang.
6
ketika kita membuat kolak. Gunakan lemak sekedarnya saja
sebagai penambah cita rasa.
c. Gula dan Asam
Kombinasi ini banyak terdapat pada buah-buahan yang segar
dan yogurt murni.
Contoh makanan dengan kombinasi Gula dan Asam adalah:
1) Yogurt murni + madu murni.
2) Yogurt murni + buah manis.
3) Buah asam + buah manis.
4) Saus asam-manis.
d. Lemak Nabati dan Protein Nabati
Lemak dan protein pada nabati cenderung rendah, jadi aman
apabila mengkombinasikan makanan yang sama-sama
mengandung protein nabati. Karena proses pencernaannya tidak
seberat ketika kita mengkonsumsi protein hewani. Justru jika kita
mengkombinasikan kedua jenis makanan ini, hal ini akan saling
mendukung sehingga melengkapi kandungan asam amino pada
kedua jenis makanan tersebut. Satu yang perlu diingat ketika
mengkombinasikan makanan ini adalah menghindari cara
mengolahnya dengan tidak menambah lemak yang berlebihan.
Contoh makanan dengan kombinasi Protein Nabati dengan Protein
Nabati adalah:
1) Nasi merah + tempe
2) Nasi + perkedel kacang merah
3) Sup isi aneka biji-bijian dan polong-polongan.
7
jajanan memiliki keunggulan, yaitu murah, dan mudah didapat, serta cita
rasanya enak dan cocok dengan selera semua orang.
Beberapa pendapat mengenai definisi makanan jajanan adalah :
1. Food and agriculture organization (FAO)
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan
dijual oleh pedagang kaki lima di pinggir jalan, dan di tempat-tempat
ramai umum lain yang berlangsung di makan atau di konsumsi, tanpa
adanya persiapan atau pengolahan yang lebih lanjut.
2. Menkes Republik Indonesia
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh
pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai
makanan siap santap untuk dijual bagi umum.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulakn makanan
jajanan adalah makanan yang diperjualbelikan oleh masyarakat, yang
berada di tempat-tempat umum atau ramai, seperti di pingir jalan.
Beberapa jenis makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki
lima dapat digolonkan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Makanan jajanan yang berbentuk pangan seperti: kue kecil-kecil, pisang
goreng, martabak telor, dan sebagainya
8
(Gambar: Mie ayam bakso)
3. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti: es krim, es campur,
jus buah, dan lain sebagainya, sehingga hanya siap untuk dikonsumsi,
tanpa proses pengolahan lebih lanjut oleh konsumen.
9
C. Hakikat Kesehatan Anak
1. Pengertian Kesehatan
Menurut WHO tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian
kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental dan sosial
kesejahteraaan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.
Sedangkan menurut undang-undang adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memugkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992 kesehatan adalah
keadaan sejahtera badan jiwa dan sosial, yang memungkinkan
seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dari pengertian
tersebut terdapat 4 macam kesehatan :
a. Kesehatan badan / fisik
Terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan secara klinis
memang tidak sakit. Semua organ normal dan berfungsi normal atau
tidak ada gangguan funsi tubuh
b. Kesehatan jiwa / mental
1) Pikiran ynag sehat tercermin dari cara berpikir seseorang yakni
berpikir yang logis dan runtut.
2) Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan seseorang
dalam mengekspresikan emosinya.
3) Spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang dalam
mengekspresikan rasa syukurnya, pujian dan penyembahannya
terhadap Sang Pencipta
c. Kesehatan sosial
Terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan
orang lain secara baik atau mampu berhubungan dengan orang lain
atau kelompok tanpa membeda-bedakan suku, ras,agama atau
bangsa dll.
10
d. Kesehatan ekonomi
(orang dewasa) terlihat dari produktivitas seseorang dalam arti
mempunyai kegiatan yang dapat menyokong hidupnya dan
keluarganya secara finansial.
Jadi kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, sosial dan
ekonomi yang memungkinkan setiap orang produktif.
2. Pengertian Anak
Anak menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak Dalam Pasal 1 butir 1 undang-undang ini
pengertian anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan
belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang
perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa
anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai
dari bayi (0-1 tahun) usia bermain/oddler (1-2,5 tahun),pra sekolah
(2,5-5), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun).
Jadi dari bebrerapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan anak
adalah sesorang yang berusia 0-18 tahun dan dalam masa pertumbuhan
dan perkembangan. Masa pertumbuhan dan perkembangan anak yang
paling emas dan anak banyak berkembang adalah masa anak usia
sekolah, yaitu pada saat usia 5-11 tahun.
11
Memelihara kesehatan anak sangatlah penting karena masa
pertumbuhan dan perkembangan berada ketika usia anak-anak, dari
fase bayi, balita, pra sekolah, sekolah dan ,masa remaja. Apabila pada
saat itu orang tua tidak memelihara kesehatan anak secara baik maka
pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terganggu. Salah satu hal
yang terpenting untuk menjaga kesehatan anak adalah dengan menjaga
pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, biarkan anak
beraktifitas serta bersosialisasi.
12
(Gambar: beberapa gerobak yang menjual makanan di pinggir jalan)
13
Ada bebapa faktor mengapa anak sering jajan makanan di pinggir
jalan dan tidak sehat , yaitu :
a. Kebiasaan anak jajan di luar rumah mungkin saja, karena apa yang
disajikan di rumah tidak menarik baginya, dan apa yang anak ingin
makan di rumah tidak di sediakan oleh orang tuanya.
b. Kebiasaan mengemil. Bila di rumah sering kali mengemil dan
makanan yang dia suka tidak ada, maka anak akan pergi luar untuk
mencari makanan pengganti untuk cemilannya. Ini terjadi karena
orang tua membiasakan anak mengemil, ataupun kurangnya perhatian
orang tua terhadap makanan anak di rumah.
c. Orang tua yang royal belanja. Anak meniru sifat orangtua yang suka
berbelanja makanan. Ditambah bila orangtua jarang memasak dirumah
untuk anak akan memberikan cukup alasan bagi anak untuk mencari
jajanan diluar.
d. Cukup uang untuk jajan. Orang tuanya terbiasa memberikan uang
yang cukup banyak pada anak dan gampang menuruti keinginan
anaknya untuk jajan. Rang tua sangat memanjakan anaknya, ketika
anak meminta uang jajan pasti orang tua memberikan uang jajan yang
lebih.
e. Penjual makanan hanya memikirkan keuntungan yang didapatkan dari
pada efek buruk yang di akibatkan oleh jajanan yang diproduksinya
apabila mengunakan campuran zat-zat berbahaya dalam proses
produksi. Bagi penjual yang terpenting jajanan yang mereka jual laku.
14
pada gambar di bawah yang merupakan kue coklat yang dilumuri dengan
toppig meses warna-warni, dimana kit tidak dapat menjamin terbuat dari
bahan apa bahan-bahan makanan tersebut.
15
Apabila setiap hari anak mengonsumsi makanan yang di beli di
pinggir jalan tidak menutup kemungkinan di kemudian hari akan ada
penyakit yang menghantui. Karena kita tidak mengetahui bahan yang
digunakan oleh penjual makanan tersebut, bisa saja penjual menggunakan
bahan-bahan yang berbahaya dan tidak semestinya digunakan. Bahan
berbahaya tersebut contohnya adalah, pengawet, zat pewarna buatan,
pemanis buatan, bahan yang sudah kadarluarsa, dan terkadang makanan
sisa kemarin yang tidak habis terjual. Untuk itu perlu adanya bimbingan
dan peran orang tua untuk mencegah anak agar tidak mengonsumsi
makanan yang dibeli di pinggir jalan.
16
tersebut agar Anak tidak bosan dengan bekal yang dibuat. Tampilan
dan rasanya juga usahakan yang disukai oleh anak-anak agar mereka
tertarik untuk mengkonsumsinya. Selain harus tetap memperhatikan
proses memasaknya, seperti cuci tangan sebelum memasak, pastikan
panganan yang anak Anda konsumsi cukup nutrisinya.
3. Batasi memberikan uang saku
Dengan memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong
anak untuk konsumtif. Mereka akan merasa memiliki kemampuan
untuk membeli apapun yang diinginkan, meskipun berbahaya bagi
kesehatannya. Karena itu sebaiknya batasi uang saku, agar ia membeli
hanya sesuai kebutuhannya saja.
4. Menjelaskan bahaya mengonsumsi makanan pinggir jalan
Anak jaman sekarang sering kali tidak bisa menerima begitu saja
larangan yang diberikan orang tuanya. Karena itulah perlu
memberikan penjelasan yang bisa dimengerti mereka mengapa
dilarang membeli jajanan di pimggir jalan, Penjelasan sederhana,
sebaiknya juga di beri gambaran atau contoh kongkrit, seperti
banyaknya berita TV anak mengalami diare, maka anak akan
memahami dan akhirnya mau menghindarinya.
Selain orang tua, pihak sekolah juga bisa turut membantu
mengurangi konsumsi jajanan yang berbahaya tersebut. Orang tua bisa
mengusulkan kepada pihak sekolah agar menyediakan kantin sekolah yang
menjual jajanan yang disukai oleh siswa namun bebas dari bahan-bahan
berbahaya. Selain itu sekolah harus selalu memberikan pengarahan dan
pengertian kepada para siswa tentang akibat yang bisa ditimbulkan apabila
mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan
juga selalu mengingatkan cuci tangan pakai sabun sebelum mengkonsumsi
jajanan di sekolah.
Kesehatan itu penting, apalagi untuk anak-anak yang kelak dapat
menjadi penerus bangsa, maka dari itu sebagai Ibu-ibu harus memberikan
asupan yang menyehatkan, terbaik, dan kualitas yang bagus. Jadi anak
tidak perlu lagi mengkonsumsi makanan yang dibeli di pinggir jalan.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tubuh manusia memerlukan makanan yang bergizi agar tetap
terjaga kesehtannya. Memakan makanan yang bergizi harus dibiasakan
sejak kecil. Namun msyarakat banyak yang lebih memilih untuk membeli
makanan pinggir jalan dibanding harus memasak sendiri makanan yang
pastinya lebih bergizi. Padahal makanan pinggir jalan tidak dapat dijamin
kebersihannya. Ditambah lagi banyak bahan-bahan berbahaya yang
digunakan pedagang demi meraup keunntungan yang besar.
Anak-anak usia sekolah mungkin salah satu pelanggan setia
makanan pinggir jalan karena mudah ditemui di sekitar sekolah, harga
yang sesuai uang saku mereka, rasa yang sesuai selera, dan sebagainya.
Padahal makanan piggir jalan dapat berpengaruh terhadap kesehatan anak-
anak tersebut. Seperti menimbulkan masalah kesehatan pda gigi, perut,
bahkan penyakit serius saat mereka dewasa. Oleh karena itu disinilah
butuh peran orang tua untuk membantu anak agar tdak menjadi kebiasaan
megonsumsi makanan pinggir jalan tersebut.
Peran orang tua sangat diperlukan agar anak-anak tidak jajan
makanan di pinggir jalan. Orang tua, khususnya para ibu, harus
menjelaskan tentang bahaya jajanan dan panganan tersebut. Memberi
pengertian kepada anak-anak memang tidak mudah, apalagi bagi anak-
anak yang sudah terbiasa mengkonsumsi jajanan tersebut. Berikut beberpa
upaya yang dapat dilakukan orang tua, yaitu selalu konsumsi makanan
sehat di rumah, bekali anak dengan makanan sehat, batasi memberikan
uang saku, menjelaskan bahaya megonsumsi makanan pinggir jalan.
B. Saran
Menjaga kesehatan merupakan hal yang wajib dilakukan manusia,
dan itu harus dilakukan sejak dini. Anak-anak yang dalam masa
18
pertumbuhan dan perkembangan harus dipelihara dengan baik, salah
satunya adalah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi
19
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1990. Aspek Gizi Makanan Jajanan Direktorat Jenderal Pembinaan
Kesehtan Masyarakat.
20
LAMPIRAN
Narasumber : Makanan di pinggir jalan sudah pasti tidak sehat, karena belum
tentu terbukti kebersihannya
21
anak akan terbiasa juga, ditambah bila disekolah banyak tukang jajanan
maka si anak frekuensi mengonsumsi makanan tidak sehat tersebut
makin sering.
Peneliti : Untuk masalah kesehatan yang serius dialami anak pernah terjadi
tidak?
Narasumber : Untuk anak tidak ada yang terlalu serius. Mungkin kita
menyebutnya dampak jangka panjangnya dikemudian hari apabila
mengonsumsi makanan pinggir jalan tersebut menjadi gaya hidupnya
hingga dewasa.
Peneliti : Apakah dokter ada pesan atau saran untuk mencegah anak
mengonsumsi makanan pinggir jalan?
Narasumber :
22