Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH KONSUMSI MAKANAN PINGGIR JALAN TERHADAP

PERKEMBANGAN KESEHATAN ANAK

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Keterampilan


Berbahasa Indonseia SD

Dosen Pengampu :

Dra. Sehati Kaban, M. Pd

Disusun Oleh :

Anissa Ayu Ramadania (1107617034)

Kelas A/2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga karya tulis “Pengaruh Konsumsi Makanan Pinggir Jalan
terhadap Perkembangan Kesehatan Anak” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran, waktu maupun
mterinya. Dan juga terimakasih kepada Ibu Dra. Sehati Kaban, M. Pd selaku
dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini dan bimbingannya yang sangat
berarti bagi saya.

Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman untuk para pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar karya
tulis ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Saya yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini


karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang saya punya. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan karya tulis ini.

Jakarta, 3 Januari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1


B. Identifikasi Masalah .....................................................................................2
C. Rumusan Masalah ........................................................................................2
D. Tujuan Penulisan ..........................................................................................2
E. Prosedur Penulisan .......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat Makanan Sehat ..............................................................................4


B. Makanan Pinggir Jalan .................................................................................7
C. Hakikat Kesehatan Anak ............................................................................10
D. Pengaruh Konsumsi Makanan Pinggir Jalan Terhadap Perkembangan
Kesehatan Anak .........................................................................................12
E. Upaya Orangtua Untuk Mencegah Anak Konsumsi Makanan Pinggir
Jalan ...............................................................................................16

BAB III PENUUTP

A. KESIMPULAN ..........................................................................................18
B. SARAN ...............................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................20

LAMPIRAN ...............................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan makanan
sebagai sumber energi. Makanan yang manusia konsumsi dapat
berpengaruh terhadap tubuhnya. Dari kalimat tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa makanan sangatlah penting bagi manusia, itulah
sebabnya makanan diibaratkan sebagai bahan bakar bagi tubuh. Terlepas
dari itu semua, makanan juga memiliki pengaruh yang besr terhadap
kesehatan, terutama pada kesehatan anak yang masih daalm masa
pertumbuhan
Jika seseorang mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi maka
orang tersebut kemungkinan besar memiliki resiko terhambatnya
perkembangan tubuh. Dapat kitan bayangkan apabila yang mengkonsumsi
makanan kurang bergizi adalah anak-anak usia sekolah, tentunya negara
Indonesia akan sulit maju dan berkembang jika banyak bibit-bibit generasi
penerus bangsa banyak mengkonsumsi makanan tidak bergizi. Pada
umumnya anak-anak sangat gemar jajan makanan pinggir jalan. Tidak
jaarang, mereka menghabiskan uang jajan dalam sehari hanya untuk
membeli makanan piggir jalan atau biasa disebut jajanan.
Makanan pinggir jalan sudah menjadi bagian yang sulit dipisahkan
dari masyarakat. Anak-anak dari berbagai golongan manapun menyukai
jajan makanan pinggir jalan. Makanan pinggir jalan memiliki beberapa
keunggulan, akan tetapi di duga masih lebih beresiko terhadap kesehatan.
Terlebih lagi apabila makanan tersebut di konsumsi dengan waktu yang
cukup sering. Bagi anak-anak yang tidak terbiasa membawa bekal bahkan
tidak sempat sarapan dirumah, jajanan pinggir jalan menjadi pilihan yang
sempurna untuk menjadi sarapan dan makan siang. Dengan keadaan yang
seperti itu seringnya makanan pinggir jalan di konsumsi dan masuk ke
dalam tubuh tidak dapat di prediksi bagaimana kesehatan serta tumbuh

1
kembang anak tersebut. Oleh karena itu, penulis mengangkat topik
“Pengaruh Konsumsi Makanan Pinggir Jalan Terhadap Perkembangan
Kesehatan Anak”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat teridentifikasi masalah-
masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan makanan bergizi
2. Kebiasaan makan makanan pinggir jalan pada anak-anak usia sekolah
3. Resiko memakan makanan pinggir jalan

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang sudah
dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan menjadi satu rumusan, yaitu
bagaimana pengaruh jika mengonsumsi makanan pinggir jalan terhadap
pekembangan kesehatan anak ?

D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui pengaruh
mengonsumsi makanan pinggir jalan terhadap perkembangan kesehatan
anak.

E. Prosedur Penulisan
1. Sistematika Penulisan terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
E. Prosedur Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2
A. Hakikat Makanan Sehat
B. Makanan Pinggir Jalan
C. Hakikat Kesehatan Anak
D. Pengaruh Konsumsi Makanan Pinggir Jalan Terhadap
Perkembangan Kesehatan Anak
E. Upaya Orangtua Untuk Mencegah Anak Konsumsi Makanan
Pinggir Jalan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

2. Prosedur Pengamatan Data Melalui :


a. Wawancara
b. Observasi

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Makanan Sehat


1. Pengertian Makanan Sehat
Makanan adalah sejenis bahan, yang asalnya bisa berasal dari
hewan-hewanan dan tumbuh-tumbuhan, yang kemudian diolah atau
diproses dan dimakan oleh manusia, untuk memberikan asupan energi,
nutrisi, dan vitamin. Makanan yang sehat adalah makanan yang
mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang, yaitu makanan yang
sarat gizi dan baik untuk dikonsumsi. Tujuan memerlukan memerlukan
makanan yang sehat adalah supaya tubuh tetap terjaga kesehatannya,
dan tubuh juga dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Jika
makanan yang dikonsumsi cukup mengandung gizi, maka
pertumbuhan dan perkembangan badan akan optimal dan normal, baik
perkembangan fisik, maupun otak atau inteligensi.
Makanan sehat tidak harus makanan mahal, teteapi makanan sehat
adalah makanan yang seperti dijelaskan di atas yaitu sayuran, protein,
buah-buahan serta makanan berserat tinggi. Banyak orang tua sekarang
yang mengira bahwa memberikan makanan-makanan mahal dari
restoran mewah adalah sudah mencukupi gizi dan sudah dikatakan
makanan sehat padahal nyatanya tidak.
Beberapa pendapat ahli tentang makanan yang sehat dan higienis
adalah:
a. Dr. Suparyanto, M. Kes
Makanan sehat adalah makanan yang dengan meramu
berbagai jenis makanan yang seimbang, sehingga terpenuhi
kebutuhan gizi bagi tubuh dan mampu dirasakan secara fisik dan
mental.
b. Hulme

4
Makanan sehat adalah makanan dalam arti sesungguhnya dan
mampu menikmati makanan tersebut. Makanan sehat harus terdiri
dari makanan pokok dan makanan penunjang, yang disebut dengan
empat sehat, lima sempurna.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa makanan sehat adalah makanan


dengan gizi seimbang, yaitu empat sehat lima sempurna yang baik bagi
tubuh manusia.

2. Fungsi Makanan bagi Tubuh


Fungsi makanan bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa
lapar, tetapi lebih utama adalah untuk mendapatkan tenaga,
mendapatkan zat-zat pembangun bagi sel-sel tubuh, mempertinggi
daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin kelancaran
segala macam proses yang terjadi di dalam tubuh. Untuk itu, makanan
yang dikonsumsi setiap hari hendaknya mengandung unsur-unsur
penghasil tenaga, pembangun sel-sel, dan mengatur segala macam
proses dalam tubuh. Sesuai dengan kegunaannya, maka makanan yang
masuk ke dalam tubuh dapt dikelompokkan sebagai berikut:
a. Makanan sebagai sumber tenaga terutama yang mengandung hidrat
arang.
b. Makanan sebagai sumber zat pembangun, digunakan sebagai
pembentukan sel-sel jaringan tubuh yang baru, pembentukan sel
darah merah, sel darah putih, dan zat kekebalan atau antibody.
c. Makanan sebagai sumber zat pengatur, mutlak diperlukan
walaupun sangat sedikit.

3. Ciri-ciri Makanan Sehat


Ciri-ciri makanan sehat adalah sebagai berikut
a. Tidak banyak mengandung lemak-lemak hewani.

5
b. Rendah garam dan MSG, penggunaan penyedap rasa yang banyak
beredar di pasaran membuat makanan terasa lebih gurih dan
nikmat, tapi bukan berarti menjadi lebih sehat.
c. Banyak mengandung sayuran atau serat.
d. Tidak/sedikit menggunakan bahan pengawet. Setiap bahan
makanan yang dikemasa umumnya mengandung bahan pengawer,
seperti bumbu kaldu, makanan kaleng dsb.
e. Menggunakan sedikit minyak goreng,
f. Tidak bersantan.
g. Tidak terlalu pedas.
h. Dimasak matang, jadi tidak setengah matang atau terlalu lama
matang.

4. Jenis Makanan Sehat dan Serasi


a. Protein dan Lemak
Kombinasi kedua jenis makanan ini menjadi serasi selama
tidak diberi tambahan lemak. Misalnya, Daging dan kacang-
kacangan adalah dua jenis makanan yang memiliki kombinasi
protein dan lemak. Unsur lemak yang terkandung di dalam kedua
makanan ini berfungsi untuk melamabatkan proses pencernaan
agar protein punya cukup waktu untuk berinteraksi dengan asam
lambung. Tetapi jika lemak yang sudah ada ini ditambah dengan
lemak lain, misalnya daging digoreng dengan minyak, secara
otomatis lemak yang terkandung dalam minyak akan memberi
tambahan lemak pada daging, maka, maka lemak itu bisa
mengakibatkan proses pencernaan di dalam lambung menjadi tidak
sempurna.
b. Pati dan Lemak
Seperti halnya pada makanan yang mengandung protein dan
lemak, pati dan lemak akan menjadi kombinasi makanan yang
serasi selama tidak diberi tambahan lemak dalam mengolahnya.
Misalnya Ubi atau ketela, jangan ditambahi santan kental seperti

6
ketika kita membuat kolak. Gunakan lemak sekedarnya saja
sebagai penambah cita rasa.
c. Gula dan Asam
Kombinasi ini banyak terdapat pada buah-buahan yang segar
dan yogurt murni.
Contoh makanan dengan kombinasi Gula dan Asam adalah:
1) Yogurt murni + madu murni.
2) Yogurt murni + buah manis.
3) Buah asam + buah manis.
4) Saus asam-manis.
d. Lemak Nabati dan Protein Nabati
Lemak dan protein pada nabati cenderung rendah, jadi aman
apabila mengkombinasikan makanan yang sama-sama
mengandung protein nabati. Karena proses pencernaannya tidak
seberat ketika kita mengkonsumsi protein hewani. Justru jika kita
mengkombinasikan kedua jenis makanan ini, hal ini akan saling
mendukung sehingga melengkapi kandungan asam amino pada
kedua jenis makanan tersebut. Satu yang perlu diingat ketika
mengkombinasikan makanan ini adalah menghindari cara
mengolahnya dengan tidak menambah lemak yang berlebihan.
Contoh makanan dengan kombinasi Protein Nabati dengan Protein
Nabati adalah:
1) Nasi merah + tempe
2) Nasi + perkedel kacang merah
3) Sup isi aneka biji-bijian dan polong-polongan.

B. Makanan Pinggir Jalan


Makanan pinggir jalan merupakan makanan yang dijual atau
dijajakan di pinggir jalan atau kaki lima. Makanan pinggir jalan biasa
disebur dengan makanan jajanan. Makanan jajanan telah menjadi bagian
yang tiidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Karena makanan

7
jajanan memiliki keunggulan, yaitu murah, dan mudah didapat, serta cita
rasanya enak dan cocok dengan selera semua orang.
Beberapa pendapat mengenai definisi makanan jajanan adalah :
1. Food and agriculture organization (FAO)
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan
dijual oleh pedagang kaki lima di pinggir jalan, dan di tempat-tempat
ramai umum lain yang berlangsung di makan atau di konsumsi, tanpa
adanya persiapan atau pengolahan yang lebih lanjut.
2. Menkes Republik Indonesia
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh
pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai
makanan siap santap untuk dijual bagi umum.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulakn makanan
jajanan adalah makanan yang diperjualbelikan oleh masyarakat, yang
berada di tempat-tempat umum atau ramai, seperti di pingir jalan.
Beberapa jenis makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki
lima dapat digolonkan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Makanan jajanan yang berbentuk pangan seperti: kue kecil-kecil, pisang
goreng, martabak telor, dan sebagainya

(Gambar : martabak telor mini)


2. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama) seperti: pecal, mie
bakso, nasi goreng, dan sebagainya.

8
(Gambar: Mie ayam bakso)
3. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti: es krim, es campur,
jus buah, dan lain sebagainya, sehingga hanya siap untuk dikonsumsi,
tanpa proses pengolahan lebih lanjut oleh konsumen.

(Gambar: aneka minuman kemasan yang siap saji)

Makanan pinggir jalan biasanya dijajakan di bahu jalan. Para


pedagang menggunakan gerobak dorong yang khusus di rancang untuk
menjual makanan sesuai jenisnya atau bahkan ada yang dipikul. Biasanya
para pedagang tidak meninggalkan gerobak itu secara permanen melainkan
dibawa pulang dan baru berjualan di jam-jam tertentu mereka.

9
C. Hakikat Kesehatan Anak
1. Pengertian Kesehatan
Menurut WHO tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian
kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental dan sosial
kesejahteraaan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.
Sedangkan menurut undang-undang adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memugkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992 kesehatan adalah
keadaan sejahtera badan jiwa dan sosial, yang memungkinkan
seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dari pengertian
tersebut terdapat 4 macam kesehatan :
a. Kesehatan badan / fisik
Terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan secara klinis
memang tidak sakit. Semua organ normal dan berfungsi normal atau
tidak ada gangguan funsi tubuh
b. Kesehatan jiwa / mental
1) Pikiran ynag sehat tercermin dari cara berpikir seseorang yakni
berpikir yang logis dan runtut.
2) Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan seseorang
dalam mengekspresikan emosinya.
3) Spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang dalam
mengekspresikan rasa syukurnya, pujian dan penyembahannya
terhadap Sang Pencipta
c. Kesehatan sosial
Terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan
orang lain secara baik atau mampu berhubungan dengan orang lain
atau kelompok tanpa membeda-bedakan suku, ras,agama atau
bangsa dll.

10
d. Kesehatan ekonomi
(orang dewasa) terlihat dari produktivitas seseorang dalam arti
mempunyai kegiatan yang dapat menyokong hidupnya dan
keluarganya secara finansial.

Jadi kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, sosial dan
ekonomi yang memungkinkan setiap orang produktif.

2. Pengertian Anak
Anak menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak Dalam Pasal 1 butir 1 undang-undang ini
pengertian anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan
belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang
perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa
anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai
dari bayi (0-1 tahun) usia bermain/oddler (1-2,5 tahun),pra sekolah
(2,5-5), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun).
Jadi dari bebrerapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan anak
adalah sesorang yang berusia 0-18 tahun dan dalam masa pertumbuhan
dan perkembangan. Masa pertumbuhan dan perkembangan anak yang
paling emas dan anak banyak berkembang adalah masa anak usia
sekolah, yaitu pada saat usia 5-11 tahun.

3. Pengertian Kesehatan Anak


Dari pengertian kesehatan dan pengertian anak dapat dibuat sebuah
pengertian bahwa kesehatan anak adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, sosial dan ekonomi dari seorang yang masih dalam tahap
pertumbuhan dan perkembangan, yaitu 0-18 tahun. Kesehatan
seharusnya dipelihara dan dijaga, memelihara kesehatan berarti upaya
penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang
memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/ atau perawatan

11
Memelihara kesehatan anak sangatlah penting karena masa
pertumbuhan dan perkembangan berada ketika usia anak-anak, dari
fase bayi, balita, pra sekolah, sekolah dan ,masa remaja. Apabila pada
saat itu orang tua tidak memelihara kesehatan anak secara baik maka
pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terganggu. Salah satu hal
yang terpenting untuk menjaga kesehatan anak adalah dengan menjaga
pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi, biarkan anak
beraktifitas serta bersosialisasi.

D. Pengaruh Konsumsi Makanan Pinggir Jalan Terhadap


Perkembangan Kesehatan Anak
Makanan adalah salah satu sumber energi, dan kesehatan bagi
tubuh manusia. Apa yang di makan akan berimbas pada tubuh manusia.
Tanpa adanya makanan, manusia tidak akan bisa beraktivitas dengan baik.
Makanan yang baik adalah makanan yang bergizi dan bermanfaat bagi
tubuh. Makanan bergizi di dapatkan dari makanan yang lengkap dan sarat
akan karbohidrat, protein, vitamin tau biasa disebut dengan makanan 4
sehat 5 sempurna
Makanan dapat di bedakan atas beberapa jenis, salah satu jenisnya
adalah makanan jajanan yang biasanya dijajakan di pinggir jalan. Makanan
jajanan atau makanan pinggir jalan pada umunya tidak memperhatikan
kualitas kebersihan dan kandungan gizinya, sehingga mengakibatkan
timbulnya berbagai dampak atau pengaruh yang cenderung tidak baik.
Salah satu yang terpenting adalah berpengaruh terhadap perkembangan
kesehatan anak.
Makanan pinggir jalan dijajakan dan diproses di pinggir jalan dan
sudah pasti jalanan tersebut merupakan tempat terbuka dan banyak dilalui
oleh lalu lalang kendaraan bermotor. Tidak ada yang dapat menjamin
bagaimana kualitas dan kebersihan makanan tersebut, mulai dari debu-
debu yang bertebangan, asap kendaraan bermotor, peralatan yang
digunakan penjual untuk membuat makanan, bahan-bahan yang
digunakan, kebersihan si penjual, dan sebagainya.

12
(Gambar: beberapa gerobak yang menjual makanan di pinggir jalan)

Dapat dilihat pada gambar diatas, makanan diolah langsung di


gerobak itu dengan kondisi sekitar yng banyak dilalui kendaraan bermotor
dan tidak adanya sumber air mengalir yang bersih. Sudah pasti makanan
tersebut jauh dari kata sehat dan bergizi. Sedangkan kebanyakan
masyarakat malah mengandalkan membeli makanan tersebut karena
terbilang murah dan praktis. Terlebih lagi banyak anak-anak yang juga
sudah terbiasa membeli makanan tersebut dikarenakan warna yang
menarik, harga yang sesuai uang saku mereka, dan rasa yang sesuai
dengan selera mereka. Ditambah lagi makanan jajanan baanyak ditemui di
lingkungan sekitar sekolah, sehingga anak-anak sekolah lebih leluasa dan
bebas untuk membeli dan mengonsumsi makanan tersebut.

(Gambar: seorang anak yang sedang membeli jajanan telur gulug di


pinggir jalan)

13
Ada bebapa faktor mengapa anak sering jajan makanan di pinggir
jalan dan tidak sehat , yaitu :
a. Kebiasaan anak jajan di luar rumah mungkin saja, karena apa yang
disajikan di rumah tidak menarik baginya, dan apa yang anak ingin
makan di rumah tidak di sediakan oleh orang tuanya.
b. Kebiasaan mengemil. Bila di rumah sering kali mengemil dan
makanan yang dia suka tidak ada, maka anak akan pergi luar untuk
mencari makanan pengganti untuk cemilannya. Ini terjadi karena
orang tua membiasakan anak mengemil, ataupun kurangnya perhatian
orang tua terhadap makanan anak di rumah.
c. Orang tua yang royal belanja. Anak meniru sifat orangtua yang suka
berbelanja makanan. Ditambah bila orangtua jarang memasak dirumah
untuk anak akan memberikan cukup alasan bagi anak untuk mencari
jajanan diluar.
d. Cukup uang untuk jajan. Orang tuanya terbiasa memberikan uang
yang cukup banyak pada anak dan gampang menuruti keinginan
anaknya untuk jajan. Rang tua sangat memanjakan anaknya, ketika
anak meminta uang jajan pasti orang tua memberikan uang jajan yang
lebih.
e. Penjual makanan hanya memikirkan keuntungan yang didapatkan dari
pada efek buruk yang di akibatkan oleh jajanan yang diproduksinya
apabila mengunakan campuran zat-zat berbahaya dalam proses
produksi. Bagi penjual yang terpenting jajanan yang mereka jual laku.

Berdasarkan hasil wawancara degan dr. Desi, menurut beliau


pengaruh jangka pendek mengonsumsi makanan pinggir jalan bagi
kesehatan anak adalah pada gigi dan perut. Banyak makanan yang
dikonsumsi anak-anak dapat merusak gigi, beberapa jenis makanan yang
dapat merusak gigi anak, seperti: manisan, permen, gulali, coklat, arum
manis, jenis minuman dingin, misalnya es krim, es teh, es campur, dan
jenis makanan kering; misalnya: kue kering, dan semacamnya. Seperti

14
pada gambar di bawah yang merupakan kue coklat yang dilumuri dengan
toppig meses warna-warni, dimana kit tidak dapat menjamin terbuat dari
bahan apa bahan-bahan makanan tersebut.

(Gambar: jajanan anak-anak yang daapat menyebabkan penyakit pada gigi


dan perut)

Selain berpengaruh pada kesehatan gigi, juga berpengaruh pada


kesehatan perut. Yang dimaksud dengan kesehatan perut adalah bentuk
perut yang sesuai dengan umur anak. yaitu perut berukuran kecil, dan
sesuai dengan postur tubuh anak. Kesehatan pada gigi dan perut pada anak
dapat terjadi karena makanan jajanan ini dikonsumsi terus menrus setiap
hari, yang mengakibatkan anak tidak lagi memakan makanan yang ada di
rumah mereka, dan yang kadar gizi serta kesehatannya lebih terjamin.

(Gambar: anak-anak yang lebih meemilih jajan di pinggir jalan daripada


memakan masakan rumah)

15
Apabila setiap hari anak mengonsumsi makanan yang di beli di
pinggir jalan tidak menutup kemungkinan di kemudian hari akan ada
penyakit yang menghantui. Karena kita tidak mengetahui bahan yang
digunakan oleh penjual makanan tersebut, bisa saja penjual menggunakan
bahan-bahan yang berbahaya dan tidak semestinya digunakan. Bahan
berbahaya tersebut contohnya adalah, pengawet, zat pewarna buatan,
pemanis buatan, bahan yang sudah kadarluarsa, dan terkadang makanan
sisa kemarin yang tidak habis terjual. Untuk itu perlu adanya bimbingan
dan peran orang tua untuk mencegah anak agar tidak mengonsumsi
makanan yang dibeli di pinggir jalan.

E. Upaya Orangtua Untuk Mencegah Anak Konsumsi Makanan Pinggir


Jalan
Peran orang tua sangat diperlukan agar anak-anak tidak jajan
makanan di pinggir jalan. Orang tua, khususnya para ibu, harus
menjelaskan tentang bahaya jajanan dan panganan tersebut. Memberi
pengertian kepada anak-anak memang tidak mudah, apalagi bagi anak-
anak yang sudah terbiasa mengkonsumsi jajanan tersebut. Berikut adalah
beberpa tips yang diberikan oleh dr. Desi agar anak tidak jajan jajanan
pinggir jalan:
1. Selalu menyipkan makanan sehat di rumah
Mulailah dengan memberi contoh selalu mengkonsumsi makanan
yang sehat di rumah, termasuk cemilan. Siapkan cemilan yang dibuat
sendiri oleh orang tua dan jangan lupa selalu ingatkan agar sebelum
mengkonsumsinya untuk mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu.
Jika di rumah anak-anak sudah terbiasa dengan hidup sehat dan
mengkonsumsi panganan sehat, kemungkinan besar mereka tidak akan
lagi mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan berbahaya
tersebut.
2. Bekali anak dengan makanan yng dimasak di rumah
Bekali anak dengan panganan yang sehat dan akan lebih baik lagi
jika para Ibu-ibu sendiri yang membuatnya. Buat variasi menu bekal

16
tersebut agar Anak tidak bosan dengan bekal yang dibuat. Tampilan
dan rasanya juga usahakan yang disukai oleh anak-anak agar mereka
tertarik untuk mengkonsumsinya. Selain harus tetap memperhatikan
proses memasaknya, seperti cuci tangan sebelum memasak, pastikan
panganan yang anak Anda konsumsi cukup nutrisinya.
3. Batasi memberikan uang saku
Dengan memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong
anak untuk konsumtif. Mereka akan merasa memiliki kemampuan
untuk membeli apapun yang diinginkan, meskipun berbahaya bagi
kesehatannya. Karena itu sebaiknya batasi uang saku, agar ia membeli
hanya sesuai kebutuhannya saja.
4. Menjelaskan bahaya mengonsumsi makanan pinggir jalan
Anak jaman sekarang sering kali tidak bisa menerima begitu saja
larangan yang diberikan orang tuanya. Karena itulah perlu
memberikan penjelasan yang bisa dimengerti mereka mengapa
dilarang membeli jajanan di pimggir jalan, Penjelasan sederhana,
sebaiknya juga di beri gambaran atau contoh kongkrit, seperti
banyaknya berita TV anak mengalami diare, maka anak akan
memahami dan akhirnya mau menghindarinya.
Selain orang tua, pihak sekolah juga bisa turut membantu
mengurangi konsumsi jajanan yang berbahaya tersebut. Orang tua bisa
mengusulkan kepada pihak sekolah agar menyediakan kantin sekolah yang
menjual jajanan yang disukai oleh siswa namun bebas dari bahan-bahan
berbahaya. Selain itu sekolah harus selalu memberikan pengarahan dan
pengertian kepada para siswa tentang akibat yang bisa ditimbulkan apabila
mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan
juga selalu mengingatkan cuci tangan pakai sabun sebelum mengkonsumsi
jajanan di sekolah.
Kesehatan itu penting, apalagi untuk anak-anak yang kelak dapat
menjadi penerus bangsa, maka dari itu sebagai Ibu-ibu harus memberikan
asupan yang menyehatkan, terbaik, dan kualitas yang bagus. Jadi anak
tidak perlu lagi mengkonsumsi makanan yang dibeli di pinggir jalan.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tubuh manusia memerlukan makanan yang bergizi agar tetap
terjaga kesehtannya. Memakan makanan yang bergizi harus dibiasakan
sejak kecil. Namun msyarakat banyak yang lebih memilih untuk membeli
makanan pinggir jalan dibanding harus memasak sendiri makanan yang
pastinya lebih bergizi. Padahal makanan pinggir jalan tidak dapat dijamin
kebersihannya. Ditambah lagi banyak bahan-bahan berbahaya yang
digunakan pedagang demi meraup keunntungan yang besar.
Anak-anak usia sekolah mungkin salah satu pelanggan setia
makanan pinggir jalan karena mudah ditemui di sekitar sekolah, harga
yang sesuai uang saku mereka, rasa yang sesuai selera, dan sebagainya.
Padahal makanan piggir jalan dapat berpengaruh terhadap kesehatan anak-
anak tersebut. Seperti menimbulkan masalah kesehatan pda gigi, perut,
bahkan penyakit serius saat mereka dewasa. Oleh karena itu disinilah
butuh peran orang tua untuk membantu anak agar tdak menjadi kebiasaan
megonsumsi makanan pinggir jalan tersebut.
Peran orang tua sangat diperlukan agar anak-anak tidak jajan
makanan di pinggir jalan. Orang tua, khususnya para ibu, harus
menjelaskan tentang bahaya jajanan dan panganan tersebut. Memberi
pengertian kepada anak-anak memang tidak mudah, apalagi bagi anak-
anak yang sudah terbiasa mengkonsumsi jajanan tersebut. Berikut beberpa
upaya yang dapat dilakukan orang tua, yaitu selalu konsumsi makanan
sehat di rumah, bekali anak dengan makanan sehat, batasi memberikan
uang saku, menjelaskan bahaya megonsumsi makanan pinggir jalan.

B. Saran
Menjaga kesehatan merupakan hal yang wajib dilakukan manusia,
dan itu harus dilakukan sejak dini. Anak-anak yang dalam masa

18
pertumbuhan dan perkembangan harus dipelihara dengan baik, salah
satunya adalah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi

19
DAFTAR PUSTAKA

Supariasa, I Dewa yoman. 2001. Makanan dan Kecerdasan Anak. Jakarta:


Gramedia.

Depkes RI. 1990. Aspek Gizi Makanan Jajanan Direktorat Jenderal Pembinaan
Kesehtan Masyarakat.

Hidayati, C. S. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisuis.

20
LAMPIRAN

PERCAKAPAN HASIL WAWANCARA

Narasumber : Desi Dyah

Pekerjaan : Dokter di salah satu klinik di Depok

Tanggal Wawancara : 3 Januari 2019

Waktu : pukul 19.00

Kegiatan wawancara yang dilakukan di rumah narasumber

Peneliti : Sebenarnya makanan yang di jual di pinggir jalan itu dapat


dikatakan makanan sehat tidak?

Narasumber : Makanan di pinggir jalan sudah pasti tidak sehat, karena belum
tentu terbukti kebersihannya

Peneliti : Bagaimana pandangan dokter tentang banyak anak-anak sekolah


yang lebih memilih makanan pinggir jalan tersebut?

Narasumber : Menurut saya tentunya hal tersebut dipengaruhi dari faktor


lingkunguan, yaitu keluarga dan sekolah. Apabila orangtua memang
sudah terbiasa mengonsumsi makanan pinggir jalan tersebut tentunya si

21
anak akan terbiasa juga, ditambah bila disekolah banyak tukang jajanan
maka si anak frekuensi mengonsumsi makanan tidak sehat tersebut
makin sering.

Peniliti : Ada tidak pengaruh apabila si anak tersebut sering mengonsumsi


makanan pinggir jalan?

Narasumber : Tentunya ada, terutama pada kesehatan si anak itu sendiri,


pengaruh yang mugkin sering kita jumpai adalah terganggunya
kesehatan gigi dan perut. Banyak pasien anak-anak yang umunya
memiliki keluhan seperti itu, dan ketika ditanya sebelumnya mereka
makan apa jawabannya adalah mereka makan jajanan yang berada di
pinggir jalan atau sekitar sekolah mereka

Peneliti : Untuk masalah kesehatan yang serius dialami anak pernah terjadi
tidak?

Narasumber : Untuk anak tidak ada yang terlalu serius. Mungkin kita
menyebutnya dampak jangka panjangnya dikemudian hari apabila
mengonsumsi makanan pinggir jalan tersebut menjadi gaya hidupnya
hingga dewasa.

Peneliti : Memang dampak seperti apa dok yang akan timbul?

Narasumbur : Seperti peyakit serius pada organ pencernaan, diabetes, kolestrol


bahkan kanker.

Peneliti : Apakah dokter ada pesan atau saran untuk mencegah anak
mengonsumsi makanan pinggir jalan?

Narasumber :

1. Selalu konsumsi makanan sehat di rumah


2. Bekali anak dengan makanan sehat
3. Batasi memberikan uang saku .
4. Menjelaskan bahaya mengonsumsi makanan pinggir jalan

22

Anda mungkin juga menyukai