Wawasan Nusantara
OLEH :
KELAS A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan dan rahmat-Nya, kami mampu menyelesaikan tugas makalah Kewarganegaraan
yang berjudul “Wawasan Nusantara” ini dengan baik sebagai mana mestinya.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua dan Bapak Nanda Ivan Natsir, SH. MH. selaku dosen
pengajar mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, sehingga kendala-kendala yang kami
hadapi teratasi dan makalah ini selesai pada waktunya.
Makalah ini disusun dengan tujuan agar memperluas pengetahuan para pembaca
tentang wawasan nusantara serta implementasinya dalam kehidupan. Harapannya, makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu,kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan dari dari para pembaca.
Penyusun
ii| W a w a s a n N u s a n t a r a
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
iii| W a w a s a n N u s a n t a r a
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian wawasan nasional, wawasan nusantara, dan geopolitik?
b. Faktor-faktor apa yang memengaruhi wawasan nusantara?
c. Bagaimana wawasan nusantara dibentuk dan unsur pembentuknya?
1| W a w a s a n N u s a n t a r a
d. Bagaimana implementasi/penerapan dari wawasan nusantara?
e. Apa hubungan wawasan nusantara dengan persatuan dan kesatuan?
f. Bagaimana contoh kasus di Indonesia dalam kaitannya dengan wawasan nusantara
terutama persatuan/kesatuan?
2| W a w a s a n N u s a n t a r a
BAB II
PEMBAHASAN
3| W a w a s a n N u s a n t a r a
dan “nesos” yang berarti pulau. Indonesia berarti kepulauan India secara harafiah.
Masyarakat Indonesia ini menyukai panggilan ini meskipun orang asing yang telah
menemukannya. Istilah indonesia sendiri diciptakana oleh Ilmuwan J.R. Logan pada
1850 dalam Journal of the Indian Archipelago and East Asia.
Berdasarkan konvensi hukum laut internasional, Indonesia sebagai negara
kepulauan, memiliki pembagian laut sebagai berikut:
Negara kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih
kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain.
Laut teritorial adalah salah satu wilayah laut yang lebarnya tidak lebih dari 12 mil
laut diukur dari garis pangkal sementara garis pangkal adalah garis air surut
terendah sepanjang pantai, seperti yang terlihat pada peta laut skala besar yang
berupa garis yang menghubungkan titik titik terluar dari dua pulau dengan batas-
batas tertentu sesuai konvensi ini.
Perairan pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari
garis pangkal
Zona Ekonomi Ekskulsif (ZEE) tidak boleh lebih dari 200 mil laut dan garis
pangkal.
Landas Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya
yang terletak di luar laut teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah
wilayah daratannya.
Wilayah Indonesia terdiri atas 17.508 pulau dari berbagai ukuran dengan 6.044
pulau sudah bernama. Luas wilayah indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2 yang
terdiri dari daratan seluas 2.028.087 km2 dan perairan 3.166.163 km2.
b. Geopolitik dan Geostrategi
Telah dijelaskan diatas bahwa geopolitik memaparkan dasar pertimbangan
dalam menentukan alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu.
Menurut Rudolf Kjellen negara merupakan sistem politik yang mencakup geopolitik,
ekonomi politik, kratopolitik, dan sosiopolitik. Pandangan geopolitik bangsa Indonesia
sendiri didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusiaan yang luhur dengan
jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945. Bangsa Indonesia menolak
paham ekspansionisme dan adu kekuatan yang berkembang di Barat, sebagaimana
yang dikemukakan Kjellen dalam rangka mempertahankan negara dan
mengembangkannya. Bangsa Indonesia juga menolak paham rasialisme, karena semua
manusia mempunyai martabat yang sama dan semua bangsa memiliki hak dan
4| W a w a s a n N u s a n t a r a
kewajiban yang sama berdasarkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang
universal.
Strategi adalah politik dalam pelaksanaan yaitu upaya bagaimana mencapai
tujuan atau sasaran yang ditetepkan sesuai dengan keinginan politik. Karena strategi
merupakan upaya pelaksanaan, maka strategi pada hakikatnya merupakan suatu seni
yang implementasinya didasari intuisi, perasaan, dan hasil pengalaman. Strategi pada
hakikatnya adalah ilmu dimana prosedurnya selalu berkaitan dengan data dan fakta
yang ada. Seni dan ilmu digunakan sekaligus untuk membina atau mengelola sumber
daya yang dimiliki dalam suatu rencana dan tindakan.
c. Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya
Wilayah negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas
Hindia Belanda berdasarkan ketentuan dalam “Territoriale Zee en Maritieme Kringen
Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah laut territorial Indonsia. Pada masa
tersebut wilayah negara Republi Indonesia bertumpu pada wilkayah daratan pulau-
pulau yang saling terpisah oleh perairan atau selat di antara pulau-pulau itu. Wilayah
laut territorial masih sangat sedikit karena untuk setiap pulau hanya ditambah perairan
sejauh 3 mil di sekelilingnya. Pada 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda
yang dinyatakan sebagai pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai
berikut.
Perwujudan bentuk wilayah NKRI yang utuh dan bulat
Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan asas negara
kepulauan.
Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin kesalamatan dan
keamanan NKRI
Asas kepulauan itu mengikuti ketentuan Yurisprudensi Mahkamah
Internasional pada 1951 ketika menyelesaikan kasus perbatasan antara Inggris dan
Norwegia. Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan UU No 4/Prp/1960 tanggal
18 Februari 1960, tentang perairan Indonesia. Sejak itu terjadi perubahan bentuk
wilayah nasional dan cara perhitungannya. Laut territorial diukur sejauh 12 mil dari
titik-titik pulau terluar yang saling dihubungkan.
Deklarasi tentang landas kontinen negara RI merupakan konsepsi politik yang
berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini diopandang pula sebagai upaya untuk
mengesahkan Wawasan Nusantara. Asas –asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi
tentang landas kontnen adalah sebagai berikut:
5| W a w a s a n N u s a n t a r a
Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landas kontinen Indonesia
adalah milik eksklusif negara RI
Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan soal garis bataas landas kontinen
dengan negara-negara tetangga melalui perundingan
Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis yang ditarik di
tengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan wilayah terluar negara
tetangga
Klaim tersebut tidak memengaruhi sifat serta status dari perairan diatas landas
kontinen Indonesia maupun udara di atasnya.
Pengumuman pemerintah negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi pada
21 Maret 1980. Batas ZEE adalah selebar 200 mil yang dihitung dari garis dasar laut
wilayah Indonesia. Alasan-alasan dibuat ZEE adalah:
Persediaan ikan yang semakin terbatas
Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia
ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional
Konvensi hukum laut internasional II di New York pada 1982 mengakui asas
Negara Kepulauan serta menetapkan asas-asas pengukuran ZEE. Pemerintah dan DPR
negara RI kemudian menetapkan UU nNo 5 Tahun 1983 tentang ZEE, UU No 17
tahun 1985 tentang Ratifikasi UNCLOS. Sejak 3 Februari 1986 Indonesia telah
tercatat sebagai salah satu dari 25 negara yang telah meratifikasi UNCLOS.
6| W a w a s a n N u s a n t a r a
Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem
pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk republik. Kedaulatan di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sistem pemerintahan, menganut sistem
presidensial. Presiden memegang kekuasaan bersadarkan UUD 1945.
Tata Kelengkapan Organisasi
Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran
bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik,
golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara.
b. Isi Wawasan Nusantara
Isi menyangkut dua hal yang essensial, yaitu:
Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita
dan tujuan nasional.
Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional.
Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia
meliputi :
Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menyebutkan :
o Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
o Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
o Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh
menyeluruh meliputi :
o Satu kesatuan wilayah nusantara.
o Satu kesatuan politik.
o Satu kesatuan sosial-budaya.
o Satu kesatuan ekonomi.
7| W a w a s a n N u s a n t a r a
o Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu sistem yang terpadu.
o Satu kesatuan kebijakan nasional.
c. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah
Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari
tata laku tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa,
semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa indonesia, sedang tata laku lahiriah
tercermin dalam tindakan , perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia.
Kedua segi tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian
bangsa Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa
bangga dan cinta kepada bangga dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme
yang tinggi dalam segala aspek kehidupan nasional.
8| W a w a s a n N u s a n t a r a
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan
akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan
membentuk sikap bela negara pada tiap warga negara Indonesia.
Implementasi wawasan nusantara dalam bidang wilayah. Adalah diterimanya
konsepsi nusantara di forum internasional. Sehingga terjaminlah integritas
wilayah territorial Indonesia. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang lingkup
tersebut menghasilkan sumber daya alam yang mencakup besar untuk
kesejahteraan bangsa Indonesia. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima
oleh dunia internasional terutama negara tetangga yang dinyatakan dengan
persetujuan yang dicapai.
9| W a w a s a n N u s a n t a r a
penjelmaan kedaulatan rakyat. Sehingga pemerintah di sini merupakan wujud
kedaulatan rakyat paling utama dimana mereka adalah sosok yang mampu
mengemban negara menuju tujuan nasionalnya. Dalam hal ini termasuk juga kekuatan
bagi negara (pemerintah) dalam menciptakan sistem pertahanan dan keamanan untuk
menjaga kesatuan negara republik Indonesia. Pertahanan dan keamanan sebagai
landasan konsepsional NKRI tertuang dalam ketahanan nasional. Ketahanan nasional
yang baik akan mendukung pembangunan nasional sehingga tujuan negara tercapai.
d. Wawasan Nusantara sebagai Prinsip yang Mendasari Persatuan dan Kesatuan
Bangsa
Dengan Wawasan Nusantara, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan
dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan.
Manusia Indonesia juga merasa berada dalam satu kesatuan, senasib sepenanggungan,
sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita
pembangunan nasional.
12| W a w a s a n N u s a n t a r a
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi
wilayah Nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita-
cita nasionalnya.
Persatuan/kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka
ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.
Persatuan dan kesatuan harus dijaga sebagai upaya bela negara sebagai bentuk
implementasi wawasan Nusantara. Sebaliknya, wawasan Nusantara juga perlu dihayati
dan diterapkan sehingga tercapai tujuan nasional, serta pemahaman nilai Pancasila
yang salah-satunya adalah persatuan dan kesatuan dapat terwujud.
Pada praktiknya di Indonesia, penerapan wanus sebagai upaya untuk mewujudkan
tujuan nasional yang dibarengi dengan ketahanan nasional masih belum sepenuhnya
berhasil. Terdapat beberapa kesalahan dari segi undang-undangnya, pemerintahannya,
maupun kesadaran masing-masing individu. Solusi yang baik mulai dari membenahi
kesadaran akan hukum di Indonesia, kemudian membenahi pemerintahan dan undang-
undang yang berlaku dengan terus mengadakan pengawasan, evaluasi dan revisi
secara berkala.
B. Saran
Saran bagi kemajuan makalah ini adalah:
Perlu ditambah beberapa literatur agar memperkaya isi makalah.
Multi-sumber yakni mencantumkan pendapat dari orang yang berbeda.
Sebaiknya pemahaman akan kasus yang terjadi di Indonesia perlu ditingkatkan agar
dalam analisa dapat memberikan hasil yang tuntas dan dalam.
13| W a w a s a n N u s a n t a r a
DAFTAR PUSTAKA
http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2524/1/teroris.di.poso?utm_source=RD&ut
m_medium=inart&utm_campaign=ktopird (terakhir diakses pada 27 Maret 2016, Pukul
09.48)
https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=12&idmateri=67&
lvl1=10&lvl2=1&lvl3=0&kl=8 (terakhir diakses pada 27 Maret 2016, Pukul 09.35)
14| W a w a s a n N u s a n t a r a