Anda di halaman 1dari 36

Wiyarni Pambudi

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
‘Growth Faltering’ & FTT

 Pertumbuhan terhambat (growth faltering):


tidak ada kenaikan BB atau TB yang adekuat selama
periode tertentu
 Gagal tumbuh (failure to thrive):

▪ Nilai pertumbuhan BB/U memotong 2 garis persentil


pada kurva standar
▪ BB dan TB <P5 (<-2SD) pd kurva standar
▪ Tidak ada pertumbuhan BB atau TB adekuat dalam
56 hari (usia 0-6 bln) atau 90 hari (>6 bln)
AAP Committee on Nutrition

Masalah Menyusui  Pemicu FTT


‘Growth Faltering’ 180 HPK

Terkait erat dengan STUNTING  rendahnya performa


kognisi, pola dan KUALITAS HIDUP yang buruk
Bayi dan Ibu Berisiko
Mengalami Masalah Menyusui
 Bayi: kendala fisiologis, medis  ineffective sucking
 Ibu: masalah persalinan, hambatan psiko-organik

 Problem sosio-kultural: rendahnya dukungan menyusui


dari fasilitas dan tenaga kesehatan, keluarga, komunitas

Sindroma
Growth Faltering
ASI ‘Kurang’

Preventable breastfeeding tragedies = mengantisipasi


kebutuhan bayi dan ibu yang berisiko
Sindroma ASI ‘Kurang’

 Kekhawatiran ibu tentang suplai ASI di 2 minggu awal,


menjadi faktor penghambat menyusui eksklusif hingga 6
bulan (OR 0,47; 95% CI 0,3-0,74)
 Early Weight Loss (EWL) tanpa penjelasan memadai

cenderung meningkatkan kekawatiran ibu dan


mempengaruhi keberhasilan menyusui
Kapasitas lambung
bayi baru lahir
 20 mL
Insufisiensi ASI
 Kondisi pre-natal yang berisiko delayed lactogenesis II
▪ Primipara, terutama primipara tua
▪ Obesitas, gestasional diabetes/hipertensi
▪ [Riwayat tindakan bedah dan hipoplasia payudara]
 Kondisi post-partum yang berisiko delayed lactogenesis II

▪ Persalinan dengan penyulit (seksio sesaria CITO!)


▪ Asupan prelakteal, penundaan IMD, pemisahan ibu-
bayi, menyusu terjadwal
▪ Stres/nyeri psikososial (kadar kortisol meningkat)
▪ Bayi besar
▪ [Bayi mengalami kesulitan pelekatan]
Skin-to-Skin Contact

 Bayi pasca SSC:


▪ Mendapat kolostrum dalam 1 jam pertama (RR 1,24; 95%
CI 1,07-1,43)
▪ Lebih mudah menyusu (RR 1,32; 95% CI 1,04-1,67)
▪ Lebih efektif menyusu (Skor IBFAT lebih tinggi)
▪ Lebih stabil (skor SCRIP  stability of cardio respiratory
system dan level GDS lebih terkendali)
Skin-to-Skin Contact

 Ibu SSC pasca bedah seksio lebih sukses menyusui


eksklusif selama 6 minggu pertama (RR 1,50;95% CI 1,18-1,90)
dan berhasil sampai 6 bulan (RR 1,30; 95% CI 1,12-1,49)
 Tidak ada perbedaan keberhasilan menyusu antara

immediate (< 10 menit post partum) dengan early SSC,


atau durasi <60 menit vs >60 menit vs 120 menit
Rawat Gabung

 Belum terbukti bahwa rawat inap sebagai faktor


penentu keberhasilan ASI eksklusif selama 6 bulan
 Frekuensi menyusui lebih sering selama 4 hari rawat

gabung  lebih mudah mempertahankan ASI eksklusif


P50 titik nadir penurunan BB terjadi pada hari ketiga pasca
persalinan per vaginam dan hari keempat pasca SC
Sekitar 50% bayi kembali ke BBL
pada hari ke-9/10 post-natal,
selebihnya perlu 2-3 minggu untuk
mencapainya
Pernyataan Setelah Penjelasan
(Persetujuan Pemberian Formula Bayi)

 Saya memahami pentingnya pemantauan berat badan bayi di


minggu pertama, dan mengerti bahwa penurunan > 8% berat
badan lahir perlu dicegah dengan menyusui sesering mungkin
dengan cara yang tepat
 Saya memahami risiko pemberian suplementasi termasuk
berkurangnya produksi ASI (apabila bayi mendapat suplementasi
tanpa disertai usaha sering menyusui atau memerah ASI)
 Saya memilih untuk:
 Menyusui eksklusif
 Menyusui dengan suplementasi ASI perah/formula hingga
mampu menyusui eksklusif
 Menyusui parsial dengan memberi formula bayi
 Hanya memberi formula bayi
Galaktogog

Galaktogog terbukti meningkatkan kadar prolaktin,


namun tidak didapatkan korelasi antara peningkatan
prolaktin dengan volume ASI yang diproduksi
Medikasi untuk Suplai ASI

Peresepan obat-obatan untuk meningkatkan suplai ASI


dapat dipertimbangkan setelah pendampingan dan
konseling menyusui  14 hari pasca persalinan belum
diperoleh volume ASI perah yang memadai
 Belum ada bukti yang cukup untuk merekomendasikan
penggunaan galaktogog farmakologis atau herbal
 Saran terbaik yang dapat dikerjakan ibu adalah
mengoptimalkan pengosongan payudara, dengan cara:
▪ Lebih sering menyusui (level of evidence I)
▪ Skin-to-skin, pijat laktasi dan relaksasi untuk
meningkatkan level oksitosin dan MER
▪ Perbaiki posisi-pelekatan, atasi nyeri puting
▪ Hindari suplementasi tanpa indikasi medis
 Jika bayi masih membutuhkan suplementasi  gunakan
feeding tube sambil menyusui (= teknik relaktasi)

 Jika refleks hisap tidak adekuat (prematur, hipotoni,


belum stabil)  ajarkan teknik memerah ASI dengan
tangan atau hospital grade breast pump
 Evaluasi kemungkinan hipogalaktia: obat-obatan, retensio

plasenta, hemoragik pasca persalinan, pasca operasi


payudara, kehamilan, primary mammary glandular
insufficiency, polycystic ovary syndrome, obesitas, diabetes,
hipotiroid, perokok berat, dll - atasi sesuai penyebabnya
 Domperidon baru boleh dipertimbangkan setelah semua
metode dukungan menyusui diupayakan
 Keputusan dan pemantauan penggunaan domperidon di

bawah supervisi dokter yang kompeten


 Domperidon tidak dapat diberikan untuk ibu atau bayi

dengan masalah jantung (ok dapat memperpanjang QT


interval) atau gangguan fungsi hepar
 Dosis untuk galaktogog 10 mg 3 kali sehari, dikonsumsi

maksimal selama 10-14 hari


“The use of Domperidone to enhance lactation is not specifically
covered by the review as it is an unlicensed (off-label) indication.
However, the recommendations from the review should apply to
its use as a galactogogue.”
EBM Tatalaksana
Dukungan Menyusui
 Mengingat potensi ESO, peresepan domperidon/meto-
klopramid sebagai obat pelancar ASI tidak direkomen-
dasikan (grade C)
 Stimulasi puting untuk persiapan menyusui atau koreksi

variasi anatomi tidak direkomendasikan (grade B)


 Penggunaan nipple shield dinilai tidak efektif mengatasi

problem nyeri menyusui (Konsensus)


 Aplikasi salep lanolin untuk puting lecet tidak lebih

unggul dari ASI (Level of evidence IV)


 Tidak ada bukti ilmiah untuk merekomendasikan

pemakaian pompa ASI (grade B)


 Tidak ada bukti pemberian air atau air gula, maupun
formula bayi dapat mengungguli manfaat ASI
 Tidak cukup bukti penambahan makanan sebelum bayi

usia 4-6 bulan membuat kenaikan BB lebih baik

 Dukungan dan bantuan praktis (7 kontak+) dari nakes


terlatih akan meningkatkan durasi dan eksklusifitas
menyusui
Nyeri Puting

 Kompres dengan glyserine gel, aplikasi lanolin atau APNO,


penggunaan breast shells terbukti memperbaiki persepsi
ibu tentang nyeri menyusui
 Olesan ASI akhir menyembuhkan puting lecet sama atau

lebih cepat dibanding salep lain, seperti lanolin


 Mayoritas keluhan nyeri menyusui dapat teratasi dalam

7-10 hari post-partum, setelah ibu mempraktikkan posisi


dan pelekatan dengan tepat
Memerah ASI

 Metode pengosongan payudara dengan tangan, dimulai


sejak 6 jam post-partum, disertai relaksasi, pijat dan
konpres hangat terbukti sama atau lebih efektif
dibanding memerah dengan electric breast pump
 Memerah ASI dengan tangan menghasilkan ASI dengan

kadar protein dan natrium lebih tinggi serta kalium lebih


rendah dibanding pompa ASI manual, kadar lemak ASI
perah lebih tinggi jika memerah disertai pijat payudara
 Variasi nutrien ASI perah  relevan dengan kondisi bayi
Pencegahan Growth Faltering
 Sebelum terjadi poor weight gain (< 20 g/hr)  evaluasi:
ada problem suplai, transfer, atau kombinasi keduanya?
 Tatalaksana dukungan menyusui:

▪ Observasi proses menyusui: latch – suck – swallow


▪ Penilaian kondisi bayi, ibu, dan payudara
▪ Pastikan menyusui lebih sering
¤ Posisi-pelekatan yang benar
¤ Dukungan psikososial
▪ Pertimbangkan suplementasi
¤ Dukungan manajemen ASI perah
¤ Teknik suplementer yang tepat
▪ Suplai ASI kurang  pertimbangkan galaktogog
IT’S JUST
BREASTFEEDING

how did it get


so complicated?
Pantau Kenaikan Berat Badan

Penentuan status gizi yang kurang tepat  mis-diagnosis


dan berakibat menurunkan rasa percaya diri ibu (BSES)
Pesan untuk Ibu:
Segera konsultasi apabila ada masalah menyusui:

 Kesulitan pelekatan, dengan atau tanpa nyeri saat bayi


mengisap, pola isapan tidak ‘biasa’
 Perilaku ‘menolak’ menyusu setiap kali bayi diposisikan

di payudara, bayi sangat iritabel atau letargis


 Frekuensi BAB kurang dari 2-3 kali per hari di hari

ketiga atau BAK kurang dari 6-8 kali di hari ketujuh


 Kehilangan berat badan masih terus berlangsung s/d hari

ketiga atau mencapai >8-10% BBL di hari kelima


Rekomendasi

Optimalkan dukungan dan bantuan


praktis menyusui, cegah suplementasi

Identifikasi tanda-tanda dini kebutuhan


suplementasi

Tentukan indikasi medis suplementasi dan


berikan dengan metode yang mendukung
menyusui
Bahan Bacaan
Bahan Bacaan

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai