Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Latihan Gerakan ROM Pasif

Disusun Oleh :

Titin Sumanti
4006180003

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Mobilisasi Fisik


Sub pokok bahasan : Latihan Gerakan ROM Pasif
Hari/Tanggal : Minggu/19 Mei 2019
Waktu : 16.30 - 16.45
Tempat : Ruang GICU I RSHS Bandung

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, Klien dan keluarganya
diharapkan dapat mengetahui dan memahami tentang Gerakan ROM,
tujuan dari Gerakan ROM, prinsip Gerakan ROM, klasifikasi Gerakan
ROM, dan cara Gerakan ROM pasif
2. Tujuan Khusus
- Keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian dari ROM
- Klien mampu menyebutkan manfaat dari Gerakan ROM.
- Klien mampu menyebutkan prinsip dari gerakan ROM.
- Klien dan keluarga mampu mempraktekkan/mendemonstrasikan
cara gerakan ROM pada ektremitas

B. Sasaran
Keluarga dan pasien Ny.D yang mengalami Hambatan mobilitas Fisik
karena Penurunan Kesadaran di Ruang GICU I RSHS Bandung

C. Pembahasan Materi
1. Pengertian ROM
2. Manfaat dilakukan ROM
3. Prinsip dari gerakan ROM
4. Demonstrasi cara gerakan ROM pada ektremitas
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

E. Media
 Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Media & Kegiatan Peserta
Metode
1 5 Menit Pembuka
• Menjawab salam
•Membuka kegiatan
dengan mengucapkan
salam. Ceramah
• Mendengarkan
• Memperkenalkan diri
• Memperhatikan
• Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
• Memperhatikan
• Kontrak waktu
2 15 Menit Pelaksanaan
• Memperhatikan
1. Menggali pengetahuan
dan pengalaman dari
peserta penyuluhan
• Mendengarkan
2. Penyampaian materi :
a. Pengertian ROM
Ceramah
b. Manfaat dilakukan
ROM Demonstrasi
c. Prinsip dari gerakan
ROM
d. Demonstrasi cara
gerakan ROM pada
ektremitas
• Bertanya dan
3. Diskusi/Tanya jawab
menjawab
3 5 Menit Terminasi
1. Evaluasi dengan • Menjawab
bertanya kepada pertanyaan
peserta penyuluhan Leaflet
tentang ROM
2. Menyimpulkan materi • Mendengarkan
penyuluhan
3. Menyampaikan salam • Menjawab salam
penutup

G. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
 Rencana kegiatan dan penyaji materi penyuluhan dipersiapkan dari
sebelum kegiatan
 Kesiapan SAP.
 Kesiapan media: Leaflet.
2. Evaluasi Proses
 Klien dan keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara benar
 Waktu sesuai dengan rencana (15 menit)
3. Evaluasi Hasil
 Keluarga mampu menjawab pertanyaan dan menyebutkan kembali
pengertian gerakan ROM
 Keluarga dan pasien mengetahui tentang manfaat dilakukan ROM
 Keluarga dan pasien mengetahui prinsip dari gerakan ROM

H. Target Capaian Jawaban


1. ROM adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot
dan tonus otot
2. Manfaat ROM yaitu : Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan
dan kelenturan otot, Memperbaiki tonus otot, Meningkatkan
pergerakan sendi, Mengurangi kelemahan, Mencegah kontraktur dan
kekakuan pada persendian
3. Prinsip gerakan ROM yaitu :
a. ROM harus diulang pada tiap gerakan sebanyak 8 kali dan di
lakukan sehari minimal 2 kali
b. ROM harus dilakukan perlahan dan hati-hati
c. Bagian – bagian tubuh yang dapat digerakkan meliputi persendian
seperti leher, jari, lengan, siku, tumit, kaki, dan pergelangan kaki
d. ROM dapat dilakukan pada semua bagian persendian atau hanya
pada bagian-bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit

I. Materi Penyuluhan
Terlampir
ROM PASIF

A. Pengertian ROM
ROM adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian
secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot
(Potter & Perry, 2005).

B. Manfaat ROM
Latihan ini memberikan manfaat yaitu :
1. Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot
2. Memperbaiki tonus otot
3. Meningkatkan pergerakan sendi
4. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
5. Meningkatkan massa otot
6. Mengurangi kelemahan
7. Mencegah kontraktur dan kekakuan pada persendian

C. Indikasi dilakukan ROM


1. Stroke atau penurunan kesadaran
2. Kelemahan otot
3. Fase rehabilitasi fisik
4. Klien dengan tirah baring lama

D. Kontra indikasi
1. Kelainan sendi atau tulang
2. Nyeri hebat
3. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak
4. Trauma baru yang kemungkinan ada fraktur yang tersembunyi

E. Prinsip gerakan ROM


e. ROM harus diulang pada tiap gerakan sebanyak 8 kali dan di lakukan
sehari minimal 2 kali
f. ROM harus dilakukan perlahan dan hati-hati
g. Bagian – bagian tubuh yang dapat digerakkan meliputi persendian seperti
leher, jari, lengan , siku, tumit, kaki, dan pergelangan kaki
h. ROM dapat dilakukan pada semua bagian persendian atau hanya pada
bagian-bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit

F. Gerakan ROM Pasif


Latihan ROM yang dilakukan dengan bantuan perawat setiap gerakan.
Indikasinya adalah pasien semi koma dan tidak sadar, pasien usia lanjut
dengan mobilisasi terbatas, pasien tirah baring total, atau pasien dengan
paralisis.
Gerakan yang dapat dilakukan meliputi
 Fleksi  Gerakan menekuk persendian
 Ekstensi  yaitu gerakan meluruskan persendian
 Abduksi  gerakan satu anggota tubuh ke arah mendekati aksis tubuh
 Adduksi  gerakan satu anggota tubuh ke arah menjauhi aksis tubuh
 Rotasi  gerakan memuatar melingkari aksis tubuh
 Pronasi  gerakan memutar ke bawah
 Supinasi  gerakan memutar ke atas
 Inversi  gerakan ke dalam
 Eversi  gerakan ke luar
Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
a. Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan

b. Fleksi dan Ekstensi Siku

c. Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah

d. Fleksi dan Ekstensi Bahu


e. Abduksi dan Adduksi Bahu

f. Rotasi bahu

Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah


a. Fleksi dan Ekstensi Jari-jari kaki

b. Inversi dan Eversi Kaki


c. Fleksi dan ekstensi Lutut

d. Rotasi Pangkal Paha

e. Abduksi dan Adduksi Pangkal Paha

Gerakan – gerakan Mobilisasi


1. Pergerakan bahu
 Pegang pergerakan tangan dan siku penderita, lalu angkat selebar
bahu, putar ke luar dan ke dalam
 Angkat tangan gerakan ke atas kepala dengan di bengkokan, lalu
kembali ke posisi awal
 Gerakan tangan dengan mendekatkan lengan kearah badan, hingga
menjangkau tangan yang lain
2. Pergerakan siku
 Buat sudut 90 0
pada siku lalu gerakan lengan keatas dan ke bawah
dengan membuat gerakan setengah lingkaran
 Gerakan lengan dengan menekuk siku sampai ke dekat dagu
3. Pergerakan tangan
 Pegang tangan pasien seperti bersalaman, lalu putar pergelangan
tangan
 Gerakan tangan sambil menekuk tangan ke bawah
 Gerakan tangan sambil menekuk tangan keatas
4. Pergerakan jari tangan
 Putar jari tangan satu persatu
 Pada ibu jari lakukan pergerakan menjauh dan mendekat dari jari
telunjuk, lalu dekatkan pada jari – jari yang lain.
5. Pergerakan kaki
 Pegang pergelangan kaki dan bawah lutut kaki lalu angkat sampai 30 o

lalu putar
 Gerakan lutut dengan menekuknya sampai 90 o
 Angkat kaki lalu dekatkan kekaki yang satu kemudian gerakan
menjauh
 Putar kaki ke dalm dan ke luar
 Lakukan penekanan pada telapak kaki keluar dan kedalam
 Jari kaki di tekuk – tekuk lalu di putar
6. Pergerakan Leher
 Pegang pipi pasien lalu gerakan kekiri dan kekanan
 Gerakan leher menekuk kedepan dan kebelakang
DAFTAR PUSTAKA

Perry, Peterson dan Potter. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar ;
Alih bahasa, Didah Rosidah, Monica Ester ; Editor bahasa Indonesia,
Monica Ester – Edisi 5. Jakarta, EGC

Meltzer, Suzanne C &Bare,Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal


Bedah Brunner & Suddarth.Alih bahasa, Agung Waluyo,dkk.Editor edisi
bahasa Indonesia, Monica Ester.Ed.8 Vol. 3. Jakarta : EGC.

Surratun dkk. 2008. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem


Muskuloskeletal. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai