Anda di halaman 1dari 5

CRITICAL JURNAL

Nama Jurnal : JURNAL KONSELING GUSJIGANG

Judul Jurnal : MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR REMAJA MELALUI


BIMBINGAN KARIR BERBASIS LIFE SKILLS
Vol :3
Nomor :1

Penulis : INDAH LESTARI

Tahun : JANUARI-JUNI 2017

Print ISSN : 2460-1187


Online ISSN : 2503-281X

Halaman : 17-27

RINGKASAN ISI JURNAL

MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR REMAJA MELALUI BIMBINGAN KARIR


BERBASIS LIFE SKILLS
Masa remaja merupakan fase kehidupan yang sangat penting dalam siklus
perkembangan individu, Karena mengarah pada masa dewasa yang sehat. Masa ini
menunjukkan dengan jelas sifat masa transisi dari status kanak-kanak menuju dewasa. Banyak
masalah yang muncul pada masa remaja ini, salah satunya masalah kesipana karir. Hal ini
menjadi konsekuensi logis dari perkembangan remaja dimana terdapat tuntutan bagi yang
mempersiapkan karir. Permasalahan karir yang terjadi pada remaja biasanya berkaitan dengan
pemilihan jenis pendidikan, yang mengarah pada pemilihan jenis pekerjaan dimasa depan,
permasalahan ini sangat penting untuk diperhatikan sehubungan dengan banyaknya
kebinggungan yang dialami remaja dalam menentukan arah karirnya,

Untuk memenuhi kebutuhan karir remaja, perlu dilakukan pemdampingan secara


intensif dari tenaga professional seperti konselor dalam pemberian layanan bimbingan dan
konseling, kajian kebutuhan tersebut perlu dikaitkan dengan tuntutan masa kini, utamanya
kurikulum pendiidkan yang berbasis kecakapan hidup (life skill) yang telah menjadi persoalan
mendasar remaja. Untuk itu diperlukan bimbingan karir berbasis life skill dalam upaya
meningkatkan kematangan karir remaja.

Permasalahan karir yang terjadi pada remaja biasanya berkaitan dengan pemilihan jenis
pendidikan, yang mengarah pada pemilihan jenis pekerjaan dimasa depan. Permasalahan ini
penting untuk diperhatikan sehubungan dengan banyaknya kebingungan yang dialami remaja
dalam menentukan arah karirnya. Tidak hanya itu kebimbangan karir pada remaja akan berakibat
pada tingkat kematangan perkembangan kepribadian.
Layanan atau program Bimbingan karir di Indonesia seharusnya memahami dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan siswa dalam perkembangan karir sehingga memeiliki
keterampilan karir pada saat meninggalkan bangku sekolah. Hoyt (2001) mengemukakan ada
empat kebutuhan utama yaitu kebutuhaan untuk: (1) merencanakan pendidikan pasca sekolah
menengah yang berorientasi karir, (2) memperoleh ketrampilan umum dalam cakap kerja,
adaptasi kerja, dan peningkatan kerja sehingga mampu mengikuti perubahan dunia kerja setelah
dewasa, (3) penekanan pentingnya nilai-nilai kerja, (4) merencanakan cara-cara menyibukkan
diri dalam pekerjaan sebagai bagian dari keseluruhan perkembangan karir.
Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan karir siswa, perlu dilakukan pembaharuan layanan
bimbingan dan konseling, terutama dalam pelayanan bimbingan karir pada tiga aspek penting
yaitu; perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam kehidupan kelak, para siswa tidak hanya
memerlukan bekal teori-teori semata, tetapi juga bekal kemampuan praktik. Artinya pemenuhan
kebutuhan para siswa Sekolah menenggah terhadap kecakapan hidup di berbagai bidang adalah
hal yang harus terpenuhi. Banyak problem-problem para siswa Sekolah menenggah yang
berkaitan dengan persoalan kecakapan hidup yang dimiliki tertinggal dengan alumni-alumni
lembaga pendidikan formal lainnya terutama persoalan dengan perencanaan karir, maka penting
kiranya Sekolah menenggah untuk mengembangkan layanan bimbingan dan konseling, terutama
bimbingan karir terhadap siswa di SMK yang berbasis kecakapan hidup (life skills).
Bimbingan karir merupakan upaya bantuan terhadap individu agar dapat mengenal dan
memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depannya sesuai dengan
bentuk kehidupannya yang diharapkan, lebih lanjut diharapkan dengan layanan bimbingan karir,
individu mampu menentukan dan mengambil keputusan karir secara tepat dan bertanggung
jawab atas keputusan yang diambilnya sehingga mereka mampu mewujudkan dirinya secara
bermakna.
Penerapan bimbingan karir berbasis kecakapan hidup (life skill) setidaknya diperngaruhi
oleh tiga factor yaitu pertama, karakteristik bimbingan karir yaitu yang mencakup ruang lingkup
ide baru suatu bimbingan karir dan kejelasannya bagi pengguna di lapangan. Kedua, strategi
implementasi yaitu strategi yang digunakan dalam implementasi, seperti diskusi profesi, seminar,
penataran, lokakarya, penyediaan buku bimbingan karir dan kegiatan-kegiatan yang dapat
mendorong pengguna bimbingan karir dilapangan. Ketiga, karakterisitk penggunakan bimbingan
karir yang meliputi pengetahuan, ketrampilan,nilai dan guru terhadap kurikulum serta
kemampuannya untuk merealisasikan bimbingan karir dalam salah satu kegiatan pembelajaran.

Kelebihan Jurnal :
1. Isi jurnal cukup lengkap dan materi sangat mudah dipahami, sebab penulis
menggunakan pemilihan kata yang tepat yang mudah dipahami dan dimengerti
penulis. Kemudia isi materi sangat jelas dan lengkap sehingga cocok digunakan
sebagai bahan referensi dalam sebuah penulisan karya ilmiah.
2. Tampilan jurnal cukup menarik baik itu dari segi penulisan dan desain jurnal yang
telah di buat penulis. Sehingga dapat menambah minat pembaca.
3. Jurnal ini cukup membuat pembaca berfikir, karena di dalamnya di muat mengenai
persoalan yang selalu di hadapi remaja dalam pemilihan karir seperti dimulai dari
pemilihan jurusan, pemilihan jenis pekerjaan yang dialami siswa pada umumnya.
4. Di dalam jurnal ini cukup jelas dan lengkap membahas mengenai karir yang meliputi
pengertiannya secara umum, bimbingan karir, tujuannya, kemudian penerapan kurikulum
pendidikan yakni penerapan kurikulum berbasis kecakapan hidup (life skills) dapat
dikelompokan menjadi dua, yaitu kecakapan hidup yang bersifat umum (General Life
Skills/GLS) dan kecakapan hidup yang bersifat spesifik (Spesifik Life Skills/SLS). Kecakapan
hidup yang bersifat umum atau GLS adalah kacakapan yang perlu diperlukan oleh siapapun,
baik yang bekerja, yang tidak bekerja dan yang sedang menempuh pendidikan
5. Jurnal juga mengkaitkan hasil penelitian dengan jurnal lainnya sebagai bahan
referensi
6. Penggunaan referensi di dalam jurnal ini sudah cukup baik, sebagaimana dapat dilihat
pada daftar pustaka jurnal tersebut yang telah saya lampirkan.
7. Saya rasa jurnal ini cukup baik dan lengkap dan dapat direkomendasikan untuk
digunakan sebagai bahan tambahan ataupun referensi dalam pembuatan karya ilmiah
ataupun sebuah penelitian.
8.
Kekurangan Jurnal :
1. Judul jurnal adalah Meningkatkan Kematangan Karir Remaja Melalui Bimbingan Karir
Berbasis Life Skills, tetapi di dalam jurnal tidak dijelaskan mengenai solusi apa yang
tepat digunakan bagi siswa yang belum mampu menerapkan life skills dalam pemilihan
karirnya.
2. Di dalam jurnal tidak dijelaskan secara spesifik pemahaman mengenai tugas
perkembangan peserta didik seharusnya di dalam jurnal juga dimuat bagaimana tugas dan
peran peserta didik dalam pendidikan terutama bimbingan konseling. Bukan hanya
menyebutkan bahwa tugas-tugas perkembangan dirumuskan sebagai standar kompetensi
yang harus dicapai konseli, sehingga pendekatan ini disebut juga bimbingan dan
konseling berbasis standar (Standard Based Guidance and Counseling). Ketika
pendekatan bimbingan dan konseling perkembangan dipergunakan akan menggabungkan
pendekatan yang berorientasi klinis, remidial, dan preventif, guna mencapai kematangan
keputusan karir bagi siswa.
3. Di dalam jurnal tidak di bahas mengenai implikasi guru bk/konselor. Sebagaimana kita
ketahui bahwa guru bk merupakan kunci dalam proses konseling agar dapat berhasil.
Dimana disini guru bk di tuntut untuk prefesional, penentu keprofesionalan guru
pembimbing adalah standar kompetensi yang dimiliki mumpuni dan teraplikasi dalam
wujud kinerja dan prilaku yang terbuka serta menarik. Dimana kompetensi yang dimiliki
sudah mendarah daging dan menjadi satu kesatuan dalam pribadi (kualitas akademik,
personal dan sosial memadai). Alangkah lebih baiknya jika di dalam jurnal ini juga
mencantumkan implikasi guru bk sebagai bahan pertimbangan dan penambah wawasan
pembaca mengenai konseling.
4. Di dalam jurnal terdapat kata-kata layanan bimbingan dan konseling tetapi tidak di
jelaskan apa itu layanan bimbingan dan konseling, kemudian jenis layanan apa yang
digunakan penulis dalam jurnal tersebut.
5. Di judul tidak di cantumkan nama sekolah, sebaiknya penulis mencantumkan nama
sekolah tempat penelitian tersebut. karena bukan tidak mungkin jikalau jurnal ini
digunakan sebagai sumber rujukan ataupun referensi dalam penelitian ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai