Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KOMUNIKASI DAN KONSELING

IBU HAMIL YANG POSITIF HIV

OLEH :

1. NI PUTU HARISTA DIANDARI ( P07124218006 )


2. MADE CHIKA DEVIRYA ( P07124218007 )
3. PUTRI NUR ASYIFA ( P07124218008 )
4. MADE VIRA YUDIA RARTRI ( P07124218009 )
5. DWI WULAN TUISNAYANI PUTRI ( P07124218010 )

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
Pada zaman ini kasus HIV semakin menigkat setiap tahunnya. Peningkatan
tersebut terjadi karena HIV sangat mudah menular seperti melalui hubungan seks,
transfuse darah, jarum suntik dan juga melalui ibu kepada anaknya. Penularan HIV
dari ibu ke anak dapat terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan menyusui.
Ketika seorang perempuan dengan HIV dalam kondisi hamil, haruslah mendapat
perawat dan konseling agar penularan.

Suatu ketika, seorang ibu mengujungi Bidan Praktek Mandiri. Ibu itu
ketakutan dan stress karena takut anaknya tertular virus HIV. Ibu itu bernama Ibu
Vira yang telah divonis Positif HIV.

Klien : Selamat pagi bu bidan (mengetuk pintu)

Bidan : Selamat pagi ibu,(membuka pintu sambil tersenyum ramah) mari bu


silahkan masuk.

(klien pun masuk ke dalam ruangan konseling tersebut)

Bidan : Maaf ibu, apakah pintunya boleh saya tutup ? supaya tidak terganggu.

Klien : Oohh tentu saja boleh ibu.

Bidan : Bak ibu, silahkan duduk.(Bidan duduk menghadap pasien)

Bidan : Sebelumnya perkenalkan ibu, saya atas nama Bidan Putri, jika boleh saya
tau siapa nama ibu ? dan umur ibu ?

Klien : Nama saya Vira bu bidan.dan umur saya 25 tahun.

Bidan : Wahh sepertinya ibu vira hamil ya ? usia berapa kehamilan ibu ?

Klien : Hehe, iya bidan sudah masuk usia ke 5 bulan


Bidan : Oohh iya sebelumnya ada apa ibu kemari ?

Klien : Begini ibu, saya kemari ingin mengetahui tentang penularan virus HIV

Bidan : Baiklah sambil kita bicara nanti, ibu jangan sungkan untuk berterus terang
supaya saya tepat memberi informasi kepada ibu dan supaya saya bisa
menolong ibu.

Bidan : Nanti ibu silahkan bertanya yaa jika ada yang kurang jelas, cerita ibu ini
akan terjaga kerahasiaannya.

Klien : Baik ibu

Bidan : Jadi, bagaimana ibu ? ibu bisa menceritakan dengan pelan – pelan

Klien : Jadi begini bidan, sebenarnya saya positif HIV

Bidan : Saya sangat menghargai atas kejujuran ibu dan ibu mau dateng kemari
untuk konseling, lalu apa yang ibu keluhkan saat ini ?

Klien : Tidak ada yang saya keluhkan saat ini bidan, sebelumnya saya juga sudah
ke dokter bidan dan diberi obat anti retroviral dan saya juga sering ikut
seminar penyuluhan tentang HIV gitu bidan.

Bidan : Wahh sangat bagus tindakkan ibu karena ibu sudah melakukan pengebotan
ke dokter dan ibu mau aktif mengikuti penyuluhan.

Klien : Tapi bidan saya sangat kepikiran dan takut anak saya juga seperti saya ini
terkena virus HIV.

Bidan : Dari penyuluhan yang ibu pernah ikuti itu ibu mengenal penularan HIV itu
seperti apa ?

Klien : Hhhmm, yang saya ketahui penularan HIV itu melalui darah, suntikkan,
berhubungan sexual, dan saat menyusui bayi, katanya sih penularannya
tersebut bisa juga melalui air susu ibu. Terus katanya tuh ibu hamil yang
positif HIV pasti anaknya bakal Positif HIV juga, jadi saya kepikiran anak
saya nanti bidan.

Bidan : Begini bu, benar yang ibu katakan tadi cara - cara penularannya itu, tetapi
ada hal yang harus ibu ketahui ada beberapa factor penularan HIV selama
masa kehamilan, yaitu yang pertama Jumlah Virus, Jumlah virus HIV dalam
darah ibu saat menjelang atau saat persalinan dan dalam air susu ibu ketika
ibu menyusui bayinya sangat mempengaruhi penularan HIV dari ibu ke
anak. Risiko penularan HIV menjadi sangat kecil jika kadar HIV rendah
(kurang dari 1.000 kopi/ml) dan sebaliknya jika kadar HIV di atas 100.000
kopi/ml akan tinggi resikonya, yang kedua Jumlah sel CD4, Ibu dengan
jumlah sel CD4 rendah lebih berisiko menularkan HIV ke janinnya. Semakin
rendah jumlah sel CD4 risiko penularan HIV semakin besar. Yang ketiga
ada status gizi selama kehamilan, Berat badan rendah serta kekurangan
vitamin dan mineral selama hamil meningkatkan risiko ibu untuk menderita
penyakit infeksi yang dapat meningkatkan jumlah virus dan risiko penularan
HIV ke janin. Dan yang terakhir yaitu Penyakit infeksi selama kehamilan,
Penyakit infeksi seperti sifilis, infeksi menular seksual, infeksi saluran
reproduksi lainnya, malaria, dan tuberkulosis, berisiko meningkatkan jumlah
virus dan risiko penularan HIV ke janin besar. Seperti itu ibu vira

Klien : Ohhh begitu bu bidan, oiya bu bidan waktu itu kan saya pernah tes lab nah
saya bawa sekarang nih bu bidan, saya mau Tanya sama bu bidan soalnya
waktu saya dijelaskan oleh dokter saya kurang paham bu bidan. Nihhh
kertas bu bidan.

Bidan : Begini bu, anggka ini menunjukan bahwa jumlah virus HIV ibu ___ .
Berdasarkan hasil lab tersebut risiko penularan HIV rendah bu.

Klien : Berarti anak saya masih ada harapan untuk tidak terkena virus HIV ya bu
bidan ? tetapi bu bidan, penularan HIV itu bisa melalui dari darah dan anak
saya kan ada di dalam kandungan pasti terkena darah saya, gimana dong bu
bidan ?

Bidan : Untuk resiko tertular itu rendah ibu, Begini Ibu Vira, didalam
kandungankan ada plasenta, nah sirkulasi darah ibu dipisahkan oleh
beberapa lapis sel yang terdapat pada plasenta. Plasenta melindungi janin
dari infeksi HIV. Meskipun oksigen, makanan, antibodi dan obat-obatan
memang dapat menembus plasenta, tetapi tidak oleh HIV. Plasenta justru
melindungi janin dari infeksi HIV. apabila terjadi inflamasi, infeksi ataupun
kerusakan pada plasenta, maka HIV bisa menembus plasenta sehingga
terjadi penularan HIV dari ibu ke janin.

Klien : Lalu apa saja pencegahan yang harus saya lakukan untuk mengurangi
resiko penularan bu bidan ?

Bidan : Dengan cara ibu mengkonsumsi obat anti retroviral dari resep dokter
tersebut sudah termasuk salah satu pencegahannya ibu dan ibu sering kontrol
ke dokter dan dengan menjaga kesehatan seperti makan makanan yang
bergizi secara teratur dan satu lagi ibu jangan terlalu berfikir berat berat
karena strees akan mengganggu kesehatan ibu.

Klien : Oohhh jadi begitu ibu bidan, sekarang saya sudah lebih tenang ibu bidan
jadi saya harus focus ke kesehatan saya ya bu bidan ?

Bidan : Betul ibu vira, ibu harus fokus terhadap kesehatan ibu, dan ibu rutin
melakukan control ke dokter dan meminum obatnya

Klien : Baik ibu

Bidan : Apakah ada yang belum ibu mengerti ? atau ada yang ingin ditanyakan ?

Klien : Tidak bu bidan, saya sudah paham dan saya lebih tenang dengan penjelasan
bu bidan dan mulai dari sekarang saya akan tenang dan focus
memperhatikan kesehatan.

Bidan : Baiklah jika tidak ada yang ibu tanyakan, dan ibu sudah paham.

Klien : Terimakasih Ibu Bidan, sudah memberikan kesempatan saya untuk


berdiskusi.

Bidan : Iya ibu vira terimakasih kembali karena ibu sudah bercerita berterus terang
dengan jujur dan ibu memberi kepercayaan kepada saya

Klien : Sama – sama bidan, saya pamit ya bu bidan, selamat siang bu bidan.

(Klienpun pergi dan meninggalkan tempat konseling tersebut).

Bidan : Hati – hati dijalan yaa Ibu vira.

Anda mungkin juga menyukai