Anda di halaman 1dari 18

LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar di antara
negara-negara lainnya di wilayah Asia dan menempati posisi keempat di dunia dengan
jumlah penduduk mencapai lebih dari 262 juta jiwa. Jumlah tersebut masih dapat terus
bertambah dari waktu ke waktu. Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, tentu
saja hal ini juga menyebabkan bertambahnya setiap kebutuhan yang ada, mulai dari
ketersediaan bahan pokok, lahan, hingga layanan publik. Sebagai contoh, layanan publik
yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat adalah jalan raya dan juga transportasi umum, baik
yang berupa bus kota maupun kereta. Namun, ketersediaan jalan raya tidak sebanding
dengan bertambahnya pengendara bermotor maupun moda transportasi lainnya. Hal ini
disebabkan karena daya dukung lahan yang tersedia semakin berkurang sehingga tidak
dapat menambah ataupun melebarkan jalan raya yang ada. Salah satu akibatnya adalah
kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia, seperti DKI Jakarta
misalnya.

Jika DKI Jakarta dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia, maka
kemacetan di DKI Jakarta dapat digolongkan menjadi yang sangat parah, karena kemacetan
tersebut seringkali menyebabkan kendaraan sama sekali tidak bisa berjalan akibat padatnya
lalu lintas. Untuk itu, salah satu cara yang dilakukan agar dapat mengurangi kemacetan di
wilayah DKI Jakarta adalah dengan proyek pembangunan transportasi masal MRT dan LRT.
MRT (Mass Rapid Transit) sendiri adalah jenis kereta yang bisa mengangkut massa dalam
jumlah yang besar. MRT ini diperkirakan bisa mengangkut sekitar 2000 orang di setiap
rangkaian yang terdiri dari 8 - 10 kereta. Sedangkan LRT (Light Rapid Transit) memiliki daya
tampung yang lebih kecil daripada MRT, yaitu sekitar 628 penumpang dari setiap rangkaian
kereta yang terdiri dari maksimal 3 kereta.

Selain proyek pembangunan MRT dan LRT, Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat mulai melaksanakan pembangunan hunian vertikal berbasis TOD yang
dimaksudkan sebagai salah satu solusi terhadap permasalahan perumahan dan kemacetan
yang ada. TOD (Transit Oriented Development) sendiri merupakan konsep pembangunan
yang berfokus di sekitar layanan transportasi umum dimana pembangunan ini
mengintegrasikan hunian, kantor, atau pusat-pusat aktivitas perkotaan dengan berbagai hal
yang mudah ditempuh dengan berjalan kaki, serta tak jauh dari transportasi umum
berkualitas sehingga memudahkan pengguna transportasi umum untuk berpindah-pindah
jalur, dan berganti moda transportasi sesuai kebutuhan. Inovasi ini juga mengoptimalkan
peruntukan ruang terbuka hijau.
Salah satu contoh pembangunan yang menerapkan konsep TOD adalah proyek
rumah susun sederhana milik (Rusunami) di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat.
Pembangunan Rusunami dengan konsep TOD di Pondok Cina, Depok ini merupakan proyek
kedua yang terdiri dari empat menara (tower), sebanyak 3.693 unit di atas lahan seluas
27.706 m2. TOD Depok juga memiliki konektivitas dengan pusat pendidikan dan pusat
kegiatan utama di Depok. Bahkan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya
pada groundbreaking proyek rumah susun sederhana milik (Rusunami) TOD di Stasiun
Pondok Cina, Depok, Jawa Barat juga menjelaskan pemerintah telah mengusung Program
Satu Juta Rumah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sejalan dengan konsep TOD.

Untuk itu, bangunan rumah susun yang dibangun haruslah didesain sedemikian rupa
sehingga memberikan kenyamanan bagi para penghuninya. Namun, selama ini rumah susun
kurang digemari karena aspek kenyamanan tersebut yang dinilai masih kurang tepenuhi.
Oleh karena itu, rumah susun yang akan dibangun tersebut haruslah memiliki fasilitas yag
memadahi, desain arsitektural yang indah, dan tetap ramah lingkungan.

Berangkat dari beberapa permasalahan di atas, perlu diadakan suatu kompetisi yang
dapat mewadahi mahasiswa untuk menyalurkan kreativitas dan mengaplikasikan ilmunya
menjadi suatu karya yang bersifat aplikatif agar dapat membantu memecahkan
permasalahan tersebut. Atas pertimbangan tersebut, EcoHouse Design Competition IX pada
tahun 2018 ini pun hadir demi melanjutkan dan meningkatkan apa yang telah diraih pada
EcoHouse Design Competition sebelum-sebelumnya, bukan hanya untuk kepentingan
pengembangan diri mahasiswa semata, namun juga demi kepentingan masyarakat luas dan
peningkatan kepedulian terhadap green living.

TENTANG LOMBA

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana rancangan suatu rumah susun yang berwawasan Transit Oriented


Development (TOD) mempunyai desain arsitektural yang menarik, desain fisika
bangunan yang nyaman, serta pemandangan dan fasilitas-fasilitas penunjang yang
nyaman dan efisien?

2. Bagaimana rancangan suatu rumah susun dengan konsep Transit Oriented


Development (TOD) yang mempunyai daya tarik terhadap konsumen dan dapat
mengubah persepsi masyarakat terhadap rumah susun?
3. Bagaimana rancangan suatu rumah susun dengan konsep Transit Oriented
Development (TOD) memiliki perencanaan konstruksi yang baik, dengan
menggunakan material yang berwawasan lingkungan, serta inovasi-inovasi dalam
pembangunannya, sehingga dihasilkan bangunan yang hemat dan ramah
lingkungan?

4. Bagaimana rancangan suatu rumah susun dengan konsep Transit Oriented


Development (TOD) yang memerhatikan aspek pengelolaan sumber daya air yang
tersedia, meliputi air bersih, pengelolaan limbah (cair maupun padat) serta memiliki
sistem pengelolaan dan pemanfaatan air hujan yang baik.?

5. Bagaimana suatu rumah susun di kawasan Transit Oriented Development (TOD)


dapat menyediakan prasarana yang memadai untuk menghubungkan rumah susun
dengan stasiun atau terminal terdekat?

TUJUAN

1. Menumbuhkan kreativitas mahasiswa/i di bidang perencanaan bangunan yang


ramah lingkungan.

2. Mampu menciptakan bangunan berbasis TOD sebagai salah satu cara mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi dengan memperhatikan aspek lingkungan,
kenyamanan, kesehatan, dan estetika, serta terintegrasi dengan fasilitas pendukung
lainnya.

3. Melakukan sosialisasi secara tidak langsung pada kalangan akademik khususnya dan
masyarakat pada umumnya mengenai perlunya bangunan berbasis TOD sebagai
salah satu cara mengurangi kemacetan.

4. Memberikan ide-ide baru mengenai bangunan berbasis TOD yang optimal dan
mungkin untuk diterapkan.

5. Menjalin hubungan silaturahmi antar sesama mahasiswa se-Indonesia.

SIFAT LOMBA

Kompetisi desain hunian ramah lingkungan “ EcoHouse Design Competition IX ” ini


merupakan lomba yang terbuka untuk mahasiswa D3/D4 atau S1 dari perguruan tinggi
negeri maupun swasta se-Indonesia yang sudah mendaftarkan timnya hingga tanggal 1
Maret 2018.
JADWAL KEGIATAN

Pendaftaran 29 Januari – 1 Maret 2018

Pengumpulan karya 1 Maret – 14 Maret 2018

Penjurian 19 Maret – 5 April 2018

Pengumuman 5 besar 6 April 2018

Pengerjaan maket 7 April – 30 April 2018

Technical Meeting, Welcoming 1 Mei 2018


Party, Pengumpulan maket

Presentasi karya oleh nominator 2 Mei 2018

Pengumuman Pemenang 3 Mei 2018

Catatan : Hasil karya berupa satu jilid karya dan satu keping CD/DVD diterima panitia paling
lambat tanggal 14 Maret 2018.

KETENTUAN UMUM

1. Gagasan desain adalah karya asli peserta dan belum pernah diperlombakan
maupun dipublikasikan (dengan menandatangani surat pernyataan bermaterai Rp
6.000,00).

2. Karya yang diterima (CD dan hard copy) akan menjadi hak milik panitia dan tidak
dikembalikan.

3. Panitia tidak bertanggung jawab atas segala tindakan hukum yang muncul dari hasil
karya peserta yang dilombakan ataupun sebagai dampak dari keikutsertaan peserta
pada lomba ini.

4. Panitia tidak melayani pertanyaan maupun surat menyurat selain mengenai


ketentuan pelaksanaan lomba.

5. Keputusan dewan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
KRITERIA PESERTA

1. Peserta adalah mahasiswa D3 atau D4 atau S1 dari perguruan tinggi negeri maupun
swasta se-Indonesia yang masih tercatat aktif sebagai mahasiswa hingga tanggal 2
Mei 2018 (Final EcoHouse Design Competition IX ).

2. Peserta adalah kelompok dengan anggota 1-4 orang.

3. Peserta dapat terdiri dari mahasiswa D3, D4 atau S1 maupun kombinasinya selama
masih berasal dari perguruan tinggi yang sama.

4. Peserta wajib mencantumkan nomor telepon yang mudah dihubungi.

5. Satu kelompok peserta boleh terdiri dari mahasiswa dari jurusan yang berbeda
selama masih berasal dari perguruan tinggi yang sama.

6. Setiap tim wajib berisikan minimal 1 (satu) orang anggota dari prodi Teknik Sipil.

7. Anggota tim diperbolehkan berasal dari semua jurusan dengan ketua tim berasal
dari jurusan Teknik Sipil atau Teknik Arsitektur.

8. Peserta yang tidak ber-tim (individu) harus berasal dari prodi Teknik Sipil atau
Teknik Arsitektur.

9. Bersedia menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Karya Desain bermaterai Rp


6.000,00. Surat pernyataan dapat didownload melalui civilinactionugm.id yang
penyerahannya bersamaan dengan penyerahan hasil karya.

KETENTUAN PENDAFTARAN

1. Peserta lomba dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 200.000,00 untuk setiap


tim. Biaya pendaftaran dikirimkan ke rekening EcoHouse Design Competition IX di
Bank BCA dengan nomor rekening 0373-818-353 atas nama Fathika Julianisa R.
2. Peserta mengisi formulir pendaftaran pada tautan ugm.id/ecohouseix yang
dilengkapi dengan :
● Pas foto 3 x 4 peserta (soft copy)
● File copy digital ( scan ) bukti slip pembayaran pendaftaran.
● File copy digital ( scan ) Kartu Tanda Mahasiswa peserta yang masih berlaku
dalam format *.pdf.
● File copy digital ( scan ) Surat Keterangan bahwa peserta adalah mahasiswa dari
fakultas masing-masing.
● File copy digital ( scan ) Lembar Pernyataan Keikusertaan EcoHouse Design
Competition IX.
● Peserta melakukan submit pendaftaran dan mengunggah 5 (lima) lampiran di
atas paling lambat pada tanggal 1 Maret 2018 pukul 23.59 WIB.
3. Peserta wajib melakukan konfirmasi kepada panitia dengan mengirimkan email ke
ecohouse@civilinaction.com setelah menyelesaikan prosedur pendaftaran,
dengan subject NAMA TIM – NAMA INSTITUSI – ASAL dan isi pesan “ Telah
melengkapi semua administrasi ”.

PERSYARATAN KOMPETISI

1. Karya adalah karya orisinil peserta yang memiliki seluruh hak kekayaan intelektual.
Setiap pelanggaran atas hak kekayaan intelektual orang lain akan diproses secara
hukum. Karya peserta harus dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.
2. Setiap karya yang disertakan dalam lomba harus belum pernah diperlombakan dan
dipublikasikan untuk keperluan yang bersifat komersial serta harus bebas dari setiap
kontrak atau ikatan lain yang membatasi peserta dan penyelenggara untuk
melakukan publikasi karya tersebut pada media yang berhubungan dengan
perlombaan ini.
3. Panitia tidak bertanggung jawab apabila ada klaim dari pihak lain atas ketidak-
orisinil-an karya peserta.
4. Karya yang dilombakan harus sesuai dengan tema lomba dan memenuhi kriteria
perlombaan.
5. Jumlah karya yang diikutsertakan oleh setiap tim yang akan dilombakan maksimal 1
karya.
6. Keikutsertaan peserta dalam lomba, peserta dianggap telah menerima dan
menyetujui seluruh persyaratan lomba.

SYARAT DAN KETENTUAN RANCANGAN

A. Ketentuan Bangunan dan Lahan

− Perencaanan pembangunan rusun dapat memilih salah satu lokasi stasiun yang
lahannya akan dibuat kawasan Transit Oriented Development (TOD) oleh
Kementrian PUPR, untuk diambil data kontur tempat direncanakannya
pembangunan rumah susun.

− Lokasi tapak harap dicantumkan dalam peta yang nantinya peserta lampirkan.
− Kondisi tanah di lokasi pembangunan dianggap cukup stabil dengan jenis tanah
lempung kepasiran.

− Bangunan rumah susun beserta sarana pendukungnya seperti taman, pos keamanan,
parkir dan lain-lain terletak di lokasi yang bebas ditentukan oleh peserta bedasarkan
poin kedua seluas ±10000 m2.

− Rumah susun direncanakan dengan spesifikasi bangunan 20-25 lantai (jumlah


gedung yang dibangun dan luas bangunan dapat ditentukan sendiri) yang harus
diperhitungkan perbandingan antara luas bangunan dan ruang terbuka hijau sesuai
kaidah green building.

− Rumah susun terdiri dari sejumlah unit kamar yang dapat ditentukan sendiri oleh
peserta, setiap unit kamar dimungkinkan dapat dihuni 4 orang secara layak.

− Rancangan berupa detail rancangan bangunan beserta sarana pendukung dalam satu
ruang lingkup, detail rancangan denah lantai, dan detail rancangan unit kamar.

− Bangunan telah memenuhi persyaratan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

− Pengadaan fasilitas lain yang mampu menunjang penghuni bangunan bebas sesuai
inovasi peserta dan berhubungan dengan fasilitas yang dibutuhkan rumah susun
dalam kawasan TOD.

− Perencanaan pembangunan bangunan rumah susun harus mempertimbangkan


aspek struktural, arsitektural, fisika bangunan dan lingkungan, serta konektivitas
dengan stasiun dan angkutan umum di dekatnya.

− Perencanaan bangunan rumah susun didasarkan pada kriteria bangunan hijau yang
sesuai standart bangunan gedung yang ada dalam peraturan yang berlaku di
Indonesia.

B. Aspek Penilaian Rancangan

Rancangan harus memenuhi aspek-aspek penilaian yang sesuai dengan konsep


EcoHouse yang diangkat dalam perlombaan ini yaitu :

1. Aspek Manajemen Konstruksi (35%)


Aspek manajemen konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen
secara sistematis pada suatu proyek dengan menggunakan sumber daya yang ada
secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Dimana dalam
aspek ini ditekankan pada faktor Metode Konstruksi, Penjadwalan Proyek dan
Rancangan Anggaran Biaya dari bangunan tersebut.
- Metode Konstruksi (15%)

Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang


mengikuti prosedur dan telah dirancang sesuai dengan pengetahuan maupun
standar yang telah diujicobakan. Dalam setiap pelaksanaan konstruksi dibutuhkan
inovasi teknologi, agar berbagai kegiatan pembangunan dapat berjalan secara
efisien dan efektif, serta diperoleh produk konstruksi yang lebih berkualitas.

Dalam lomba Eco House Design Competition IX ini peserta dituntut kreatifitasnya
dalam membuat bagan alir pelaksanaan pembangunan disertai penjelasan-
penjelasan tentang inovasi, teknologi dan komponen struktural seperti apa yang
digunakan dalam pelaksaan pembangunan tersebut beserta keunggulannya,
sehingga dengan diterapkannya inovasi, teknologi dan komponen struktural itu
penggunaan bahan material menjadi efisien (tidak ada/sedikit material terbuang
karena berlebihan) dan juga pengunaan energi dari alat berat maupun manusia
seminimal mungkin. Selain itu penggunaan green material pun sangat diutamakan
dalam pelaksaan pembangunan.

- Penjadwalan Proyek (10%)

Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan


pelaksanaan kontruksi yang harus diselesaikan, sehingga waktu pengerjaan dan
biaya menjadi lebih efisien. Penjadwalan yang dibuat dalam hal ini hanya pada
tahap pelaksanaan kontruksinya saja, yang dapat dibagi menjadi empat komponen
yaitu Tahapan persiapan, pekerjaan komponen struktural, pekerjaan arsitektural
dan pekerjaan landscape beserta fasilitas pendukungnya. Dari empat komponen
tersebut, dapat dijabarkan menjadi poin-poin lagi bedarsarkan metode kontruksi
(langkah-langkah pembangunan) yang diterapkan dan kreativitas peserta yang
disajikan dalam satu tabel time line.

- Ekonomi Bangunan (Rencana Anggaran Biaya) (10%)

Estimasi biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan bangunan dipengaruhi oleh


pemilihan material, efektifitas kerja dan perencanaan yang inovatif dari setiap
perencanaan sebuah proyek. Hal ini dilakukan agar dapat meminimalisir dana yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan kontruksi. Di sini peserta diminta untuk memberi
gambaran lengkap mengenai biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek,
seperti biaya bahan yang digunakan untuk pembangunan, biaya saat proses
pembangunan, serta biaya perawatan bangunan.
2. Aspek Konektivitas dengan Kawasan TOD (10%)
Pembangunan rumah susun berbasis TOD diharapkan mampu mendekatkan akses
antara rumah dengan moda transportasi KA yang terintegrasi dengan moda lain,
menciptakan efisiensi biaya, waktu, dan tenaga bagi para commuters, serta
pengurangan polusi kendaraan dan meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat.
Oleh karena itu dalam Ecohouse Design Competition IX ini peserta diharapkan dapat
mendesain sarana dan prasarana yang nyaman, aman dan efisien yang dapat
menunjang konektivitas rumah susun dengan stasiun dan angkutan umum lainnya
sehingga penghuni rumah susun dapat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi
umum. Selain itu pemilihan lokasi pun menjadi aspek yang perlu diperhatikan karena
lokasi rumah susun yang strategis dengan sarana transportasi umum lainnya pun
akan menjadikan penghuni mendapatkan pilihan transportasi umum yang lebih
banyak. Peserta juga dapat menambahkan commercial area atau fasilitas lain pada
rumah susun yang akan dibangun yang dapat mengembangkan kawasan TOD
tersebut.

3. Aspek Arsitektural dan Lansekap (25%)


- Desain Arsitektural (10 %)

Desain arsitektural suatu bangunan sangat menentukan bangunan tersebut


menarik atau tidak untuk dilihat. Bukan hanya dari segi estetika dan kontruksi,
tetapi juga dari segi fungsi bangunan. Peserta dituntut untuk dapat mendesain
bentuk rumah susun yang memiliki desain interior maupun eksterior yang indah,
berwawasan lingkungan, dapat memberikan kesan nyaman, memiliki fungsi yang
tepat, serta realistis sehingga diharapkan dapat membuka pandangan masyarakat
tentang rumah susun masyarakat pada umumnya.

- Fisika Bangunan (10 %)

Pembangunan rumah susun harus diperhatikan untuk mewujudkan rumah susun


yang sehat, nyaman, serta penggunaan energi yang efisien. Hal yang perlu
diperhatikan dalam aspek fisika bangunan antara lain tata letak bangunan,
perencanaan sistem sirkulasi udara dalam bangunan, perencanaan sistem
pencahayaan alami, dan efisiensi penggunaan energi. Diharapkan peserta dapat
berinovasi dalam merancang bangunan agar dapat memenuhi kebutuhan
penerangan, pemanasan, pendinginan, dan sirkulasi udara dengan dampak negatif
terhadap lingkungan seminimal mungkin.
- Landscape dan Fasilitas Penunjang (5%)

Penataan ruang terbuka hijau disekitar rumah susun dengan lahan yang tersedia
disertai fasilitas-fasilitas penunjang yang disediakan, diharapkan dapat menunjang
interaksi sosial, budaya, kerohanian, kenyamanan dan keamanan penghuninya.

4. Aspek Lingkungan (30%)


- Manajemen Limbah Padat dan Cair (15%)

Pemanfaatan bangunan sebagai bangunan tinggal tentu akan berujung pada


dihasilkannya limbah rumah tangga, baik limbah padat maupun limbah cair (limbah
dapur dan limbah toilet). Peserta diharapkan dapat mendesain sistem dan
manajemen pengolahan limbah (baik padat maupun cair) yang sesuai dengan
kondisi lingkungan sekitarnya.

Catatan : penyelesaian secara desain untuk limbah padat dan cair terbatas pada
limbah organik, karena limbah non-organik memerlukan fasilitas khusus untuk
proses pengolahannya. Untuk itu diperlukan juga pemisahan limbah organik
dengan limbah non - organik.

- Pengelolaan Air Hujan (15%)

Karena rumah susun terletak dalam kawasan padat yang sedikit resapan air,
peserta diharapkan dapat mendesain sistem drainase dan saluran air hujan yang
memadai sehingga bangunan dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Selain itu
air hujan dapat pula dipanen (rainwater harvesting) dan dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan lainnya. Adanya inovasi dalam bidang pemanfaatan air hujan ini
penting dalam aspek lingkungan bangunan dalam mewujudkan suatu bangunan.
TEKNIK PENYAJIAN HASIL KARYA

1. Gambar

− Gambar kerja dibuat dengan menggunakan software CAD, dan dicetak sesuai
dengan ketentuan dalam tabel di bawah.

− Kertas yang digunakan adalah kertas ukuran A3 (420 mm x 294 mm) dengan HVS
100gr, dan wajib dijilid spiral.

− Peserta diwajibkan membuat gambar visualisasi 3D dari ruang lingkup bangunan


beserta sarana penunjang (bangunan, sarana penunjang dan landscape
bangunan), desain eksterior dan interior bangunan dengan menggunakan
software Autodesk 3Ds Max, Google Skecth-Up, ArchiCAD atau 3D Modelling
Software lain yang dikuasai peserta.

− Gambar perspektif interior dan eksterior harus menggunakan teknik penyajian


berwarna.

− Urutan gambar dalam buku karya sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.

− Gambar rancangan meliputi:

GAMBAR SKALA LAYOUT KET

Rencana tapak : Bebas** 1 Lembar A3 (Ukuran foto *


Lokasi di mana bangunan disesuaikan)
akan dibangun, dengan
cara menandai site plan
stasiun (dapat
menggunakan foto dari
Google Earth).

Peta Situasi dan Layout Bebas** 2 Lembar A3 *


Plan (mencakup denah
lantai 1 disertai landscape
dan sarana penunjang
dalam lingkungan sekitar)

Tampak semua sisi Bebas** 1 lembar A3 untuk tiap *


bangunan (depan, tampak
belakang, atas, samping)
Denah lantai bangunan Bebas** 1 lembar A3 setiap lantai, *
boleh menggunakan
denah tipikal.

Potongan bangunan Bebas** 1 lembar A3 setiap *


(melintang dan potongan
memanjang) disertai
detail bahan material

Detail konstruksi, Bebas** 1 lembar A3 untuk *


arsitektural atau detail beberapa Detail
lain (apabila diperlukan)

Perspektif interior Bebas** 1 lembar kertas art paper *


ukuran A3

Perspektif eksterior Bebas** 1 lembar kertas art paper *


ukuran A3

Detail pengelolaan Bebas** 1 lembar A3 setiap Detail *


jaringan air bersih dan air
limbah, Detail drainase
rusun beserta daerah
rasapannya

Gambar skema Bebas** 1 lembar A3 (dapat dibuat *


manajemen limbah padat dengan software
Coreldraw atau
Photoshop)

Detail Prasarana dan Bebas** 1 lembar A3 jika *


Sarana Penunjang memungkinkan
Konektivitas Rumah Susun
dengan Stasiun

Catatan : * Harus diserahkan sebagai syarat lolos verifikasi

** Skala bebas, disesuaikan dengan desain bangunan dari peserta.


(proposional dengan ukuran kertas A3)

Bangunan lain yang dirancang oleh peserta untuk menunjang aktivitas warga yang
tinggal di rusun tidak perlu disajikan dalam bentuk gambar teknik hasil CAD.
2. Tulisan

− Peserta diwajibkan membuat bagan alir pelaksanaan pembangunan disertai


penjelasan-penjelasan singkat tentang inovasi, teknologi, komponen struktural
apa saja yang digunakan/diterapkan dalam pelaksaan pembangunan tersebut
disertai tabel timeline rencana pembangunan dalam 1 lembar A3 (jika
memungkinkan)

− Peserta diwajibkan membuat tulisan mengenai konsep bangunan, keunggulan


bangunan dan aspek yang ditonjolkan/diutamakan pada bangunan tersebut
dalam 1 lembar A3

− Peserta diwajibkan membuat tulisan mengenai pemilihan lokasi rumah susun,


apa keunggulan daerah stasiun tersebut dibanding stasiun lainnya, dan aspek
lain yang mendukung pemilihan lokasi tersebut (sosial dan ekonomi) serta
menjelaskan prasarana dan sarana apa saja yang dibangun untuk menunjang
konektivitas dengan stasiun dan angkutan umum lainnya dalam 1 lembar A3.

− Layout tulisan-tulisan di atas dapat dibuat semenarik mungkin dan dicetak


berwarna.

PENYERAHAN HASIL KARYA

− Seluruh gambar dan dokumen rancangan diserahkan dalam format digital dalam
satu keping CD/DVD.

− Seluruh gambar harus dicetak di kertas dengan jenis & ukuran yang telah ditentukan.

− Pemberian Logo Universitas, indentitas kelompok dan peserta HANYA di cover buku
karya saja, tidak perlu di lembar lain.

− Tulisan mengenai konsep bangunan, aspek yang ditonjolkan/diutamakan pada


bangunan tersebut dan metode konstruksi (bagan alir pelaksanaan) dicetak di kertas
A3, layout dibuat semenarik mungkin, dan dijilid bersama gambar yang telah dibuat.

− Isi setiap CD/DVD disusun dalam folder “FILE LOMBA”, yang berisi :

● Layout gambar-gambar rancangan, file gambar AutoCAD disimpan dalam


format AutoCAD 2010 Drawing (*.dwg) dan PDF serta file gambar yang
menggunakan software lain harus dikonversi ke dalam bentuk file gambar
(*.jpg).

● Soft copy konsep rancangan dan estimasi biaya bangunan ukuran A3 dalam
format *.doc; *docx; atau *.pdf.
− Untuk menghindari kerusakan, CD/DVD harus dikemas dalam pelindung yang kuat,
bukan berupa pelindung plastik biasa atau kertas. Panitia tidak bertanggung jawab
atas segala kerusakan yang terjadi pada saat pengiriman.

− CD/DVD diberi label identitas kelompok peserta seperti dibawah ini:

EDCIX – (nama kelompok) contoh : EDCIX – XXXX

− Gambar print-out dan CD/DVD karya lomba dimasukkan ke dalam amplop disertai
Surat Pernyataan Penyerahan Karya Desain yang sudah ditandatangani di atas
materai Rp 6.000,00. Formulir Surat pernyataan bisa didownload di
www.civilinaction.com tanggal 29 Januari 2018.

− Hasil karya dikirim ke sekretariat panitia “ EcoHouse Design Competition IX ” dengan


alamat:

Pelayanan Komputer Teknik Sipil (PKTS)


Departemen Teknik Sipil Dan Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Jalan Grafika No. 2 Kampus UGM, Yogyakarta 55281

− Hasil karya berupa satu jilid karya dan satu keping CD/DVD diterima panitia paling
lambat tanggal 14 Maret 2018.

− Peserta wajib melakukan konfirmasi kepada panitia dengan mengirim email ke


ecohouse@civilinaction.com setelah mengirimkan hasil karya, dengan subject NAMA
TIM – NAMA INSTITUSI – ASAL dan isi pesan “ Telah mengirim hasil karya ”.

− Ketidak-lengkapan berkas akan menyebabkan peserta terdiskualifikasi dari lomba.

3. Maket

Khusus untuk 5 nominator terbaik hasil penjurian tahap pertama wajib mengumpulkan
maket dengan ketentuan sebagai berikut:

− Pengerjaan maket secara keseluruhan meliputi bangunan rancangan, lansekap dan


fasilitas penunjang bangunan.

− Lansekap (alas maket) untuk bagunan kawasan secara keseluruhan dan disajikan
dengan ukuran maksimal 60x80 cm2.

− Maket terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak.

− Waktu pengerjaan maket mulai dari tanggal 7 April – 30 April 2018.


− Maket diterima paling lambat satu hari sebelum presentasi karya finalis yaitu pada
tanggal 1 Mei 2017 di sekretariat panitia “ EcoHouse Design Competition IX ” dengan
alamat:

Pelayanan Komputer Teknik Sipil (PKTS)


Departemen Teknik Sipil Dan Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Jalan Grafika No. 2 Kampus UGM, Yogyakarta 55281

− Maket dikumpulkan saat technical meeting yang diselenggarakan pada tanggal 1 Mei
2018.

− Bagian maket diberi label identitas kelompok peserta seperti di bawah ini:

EDCIX – (nama kelompok) contoh : EDCIX – XXXX

PENJURIAN DAN PRESENTASI NOMINATOR

− Penjurian dilakukan pada tanggal 19 Maret – 5 April 2018.

− Juri terdiri dari 4 orang yang mewakili bidang-bidang berikut:

1. Bidang Lingkungan

2. Bidang Transportasi

3. Bidang Konstruksi

4. Bidang Arsitektur

− Penjurian akan menghasilkan 5 nominator dengan nilai tertinggi dan hasil penjurian
akan diumumkan tanggal 6 April 2018 di website www.civilinaction.id dan akan
dihubungi langsung oleh panitia.

− Kelima nominator ini akan dipanggil untuk Technical meeting pada hari Selasa, 1 Mei
2018 guna memperlancar proses di acara EcoHouse Design Competition IX.

− Kelima nominator ini akan dipanggil untuk presentasi di Yogyakarta pada Hari Rabu
tanggal 2 Mei 2018 di hadapan para juri, audience dan peserta EcoHouse Design
Competition IX lainnya.

− Kelima nominator wajib mematuhi dan mengikuti timeline yang sudah disiapkan
oleh panitia

− Finalis lomba EcoHouse Design Competition IX wajib mempersiapkan modul


presentasi berupa format *.ppt/*.pptx.
− Presentasi tanggal 2 Mei 2018 akan menghasilkan tiga nominator terbaik sebagai
juara dan dua nominator sebagai juara harapan.

− Pemenang lomba akan diumumkan pada tanggal 3 Mei 2018 bersamaan dengan
pengumuman pemenang lomba International Roof Truss Design Competition dan
Lomba Karya Tulis Ilmiah VIII.

− Hasil keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

PENGHARGAAN

− Pemenang lomba EcoHouse Design Competition IX ini akan mendapatkan hadiah


senilai:

● Juara I : Rp 7.500.000,00 + trophy + piagam

● Juara II : Rp 6.000.000,00 + trophy + piagam

● Juara III : Rp 5.000.000,00 + trophy + piagam

● Juara Harapan I : Rp 3.000.000,00 + trophy + piagam

● Juara Harapan II : Rp 2.000.000,00 + trophy + piagam

− Peserta yang tidak lolos sebagai finalis akan mendapatkan sertifikat keikutsertaan
lomba yang akan dikirimkan ke alamat perguruan tinggi masing-masing sesuai
dengan yang tercantum di formulir pendaftaran.

− Hadiah bagi pemenang lomba diberikan secara langsung atau dikirim via Pos atau
Transfer Bank setelah berakhirnya presentasi pemenang lomba.
INFORMASI DAN KETERANGAN

Sekretariat Panitia EcoHouse Design Competition IX :

Pelayanan Komputer Teknik Sipil (PKTS)


Departemen Teknik Sipil Dan Lingkungan
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Jalan Grafika No. 2 Kampus UGM, Yogyakarta 55281

Contact Person :

1. Yudi Kurniawan (0853 9908 4022)

2. Alika Widy (0821 3647 9823)

Anda mungkin juga menyukai