Anda di halaman 1dari 3

Kimia analisis adalah studi pemisahan, identifikasi, dan kuantifikasi komponen kimia dalam

bahan alam maupun buatan.[1] Analisis kualitatif memberikan indikasi identitas spesies kimia
di dalam sampel. Sedangkan analisis kuantitatif menentukan jumlah komponen tertentu
dalam suatu zat. Pemisahan komponen seringkali dilakukan sebelum melakukan analisis.

Metode analisis dapat dibagi menjadi klasik dan instrumental.[2] Metode klasik (dikenal juga
sebagai metode kimia basah) menggunakan pemisahan seperti pengendapan, ekstraksi, dan
distilasi serta analisis kualitatif berdasarkan warna, bau, atau titik leleh (organoleptis).

Analisis anorganik kualitatif atau analisis kualitatif adalah bidang kimia analitik yang
membahas tentang identifikasi zat-zat, mengenai unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam
suatu sampel atau contoh [1]

Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif. Ion-
ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode analisis
kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum
emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah.

Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk
mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana
yang dipunyai hampir semua laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati langsung seperti
warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan informasi awal
yang berguna untuk analisis selanjutnya.

Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah
satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-garam
perak, garam-garam kalsium, barium dan seng. Selain itu ada cara penggolongan anion
menurut Bunsen, Gilreath dan Vogel.

Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam bariumnya,
warna, kalarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan anion
berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam
peraknya. SedangkanVogel menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunakan
dalam identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dan identifikasi anion
berdasarkan reaksinya dalam larutan. Identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan
asam dibagi dua lagi yaitu anion membentuk gas bila diolah dengan HCl encer atau
H2SO4 encer, dan anion yang membentuk gas atau uap bila diolah dengan H2SO4 pekat.
Demikian pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan dibagi dua yaitu anion
yang diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks. Berikut adalah
reaksi-reaksi sampel dengan asam sulfat dingin.
Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan
dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang dihasilkan, dan
asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan asam sulfat pekat.

Untuk keperluan sistematika analisis kualitatif kation dikelompokkan menjadi beberapa


golongan, yaitu:

Golongan I

Kation golongan ini mengendap dalam asam klorida encer. Ion yang termasuk golongan ini
adalah Pb2+, Hg+, dan Ag+.[1]

Golongan II

Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, tetapi membentuk endapan
dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam.[1] Ion-ion dalam golongan ini antara lain:

 Golongan IIA: endapan sulfida kation golongan ini tidak larut dalam larutan
amonium polisulfida. Mereka adalah Hg2+, Cu2+, Bi3+, dan Cd2+.
 Gologan IIB: endapan sufida kation golongan ini larut dalam larutan amonium
polisulfida. Mereka adalah: As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, dan Sn3+.

Golongan III

Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer maupun hidrogen sulfida
dalam suasana asam, tetapi mereka mengendap dalam amonium sulfida dalam suasana netral
atau sedikit amoniakal. Kation-kation dalam golongan ini adalah: Co2+, Ni2+, Fe2+, Fe3+,
Cr3+, Al3+, Zn2+, dan Mn2+.[1]

Golongan IV

Kation golongan ini tidak bereaksi dengan pereaksi golongan I, II, dan III. Mereka
mengendap dengan amonium karbonat dengan keberadaan amonium klorida dalam suasana
netral atau sedikit asam. Kation golongan ini adalah: Ca2+, Sr2+, dan Ba2+.[1]

Golongan V

Biasa disebut golongan sisa yaitu kation-kation yang tidak bereaksi dengan pereaksi
golongan-golongan sebelumnya. Mereka adalah: Mg2+, Na+, K+, Li+, H+, dan NH4+.[1]
Umumnya anion dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:

a. golongan sulfat : SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO2-, CO32-, C2O42-,AsO43-


b. golongan halida : Cl-, Br-, I-, S2-
c. golongan nitrat : NO3-, NO2-,C2H3O2-.

Untuk anion dikelompokkan ke dalam beberapa kelas diantaranya :


 Anion sederhana seperti : O2-, F-, atau CN- .
 Anion okso diskret seperti : NO3-, atau SO42-.
 Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosfat terkondensasi
 Anion kompleks halida seperti TaF6.
 Kompleks anion yang berbasis bangat seperti oksalat.

Anda mungkin juga menyukai