KROMATOGRAFI
Dosen Pengampu :
Soebiyanto, M.Or.Drs
JAWABAN :
1. Kromatografi merupakan teknik yang mana solut atau zat-zat terlarut terpisah oleh
perbedaan kecepatan elusi, dikarenakan solute-solut ini melewati suatu kolom
kromatografi. Pemisahan solute-solut ini diatur oleh distribusi solute dalam fase
gerak dan fase diam. Penggunaan kromatografi cair secara sukses terhadap suatu
masalah yang dihadapi membutuhkan penggabungan secara tepat dari berbagai
macam kondisi operasional seperti jenis kolom, fase gerak, panjang dan diameter
kolom, kecepatan alir fase gerak, suhu kolom, dan ukuran sampel. Kromatografi
bermanfaat untuk menguraikan suatu campuran. Dalam kromatografi, komponen-
komponen terdistribusi dalam dua fase. Salah satu fase adalah fase diam. Transfer
massa antara fase bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekul campuran
serap pada permukaan partikel-partikel atau terserap di dalam pori-pori partikel atau
terbagi ke dalam sejumlah cairan yang terikat pada permukaan atau di dalam pori.
Ini adalah sorpsi (penyerapan). Laju perpindahan suatu molekul zat terlarut tertentu
di dalam kolom atau lapisan tipis zat penyerap secara langsung berhubungan dengan
bagian-bagian molekul tersebut di antara fase bergerak dan fase diam. Jika ada
perbedaan penahanan secara selektif, maka masing-masing komponen akan bergerak
sepanjang kolom dengan laju yang tergantung pada karakteristik masing-masing
penyerapan. Jika pemisahan terjadi, masing-masing komponen keluar dari kolom
pada interval waktu yang berbeda, mengingat bahwa proses keseluruhannya adalah
fenomena migrasi secara diferensial yang dihasilkan oleh tenaga pendorong tidak
selektif berupa aliran fase bergerak.Dengan menggunakan cara kromatografi,
pemisahan dalam banyak keadaan lebih cepat dan efektif dari pada sebelumnya dan
banyak pemisahan, dapat berhasil yang tidak akan dapat diusahakan dengan teknik
lain., pendobrakan yang tidak ada bandingnya dalam biokimia mendapatkan
pengertian dan fungsi enzim dan protein yang lain telah berasal secara langsung dari
penggunaan kromatografi dalam penelitian biologik.
2. Teknik kromatografi kertas diperkenalkan oleh Consden, Gordon dan Martin (1994),
yang menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase diam. Kertas merupakan
selulosa murni yang memiliki afinitas terhadap air atau pelarut polar lainnya. Bila air
diadsorbsikan pada kertas, maka akan membentuk lapisan tipis yang dapat dianggap
analog dengan kolom. Lembaran kertas berperan sebagai penyangga dan air
bertindak sebagai fase diam yang terserap di antara struktur pori kertas. Cairan fase
bergerak yang biasanya berupa campuran dari pelarut organik dan air, akan mengalir
membawa noda cuplikan yang didepositkan pada kertas dengan kecepatan yang
berbeda. Pemisahan terjadi berdasarkan partisi masing-masing komponen di antara
fase diam dan fase bergeraknya (Yazid, 2005).Dalam teknik kromatografi kertas,
proses pengeluaran asam mineral dari kertas disebut desalting. Larutan ditempatkan
pada kertas dengan menggunakan mikropipet pada jarak 2-3 cm dari salah satu
ujung kertas dalam bentuk coretan garis horizontal. Setelah kertas dikeringkan,
diletakkan di ruang yang sudah dijenuhkan dengan air atau dengan pelarut yang
sesuai. Penjenuhan dapat dilakukan 24 jam sebelum analisis. Descending adalah
salah satu teknik di mana cairan dibiarkan bergerak menuruni kertas akibat gravitasi.
Pada teknik ascending, pelarut bergerak ke atas dengan gaya kapiler. Nilai Rf harus
sama baik pada descending maupun ascending. Sedangkan yang ketiga dikenal
sebagai cara radial atau kromatografi kertas sirkuler. Kondisi - kondisi berikut harus
diperhatikan untuk memperoleh nilai Rf yang reprodusibel. Temperatur harus
dikendalikan dalam variasi tidak boleh lebih dari 0,5oC. Kertas harus didiamkan
dahulu paling tidak 24 jam dengan atmosfer pelarutnya, agar mencapai
kesetimbangan sebelum pengaliran pelarutnya pada kertas. Dilakukan beberapa
pengerjaan yang parallel, Rfnya tidak boleh berbeda lebih dari 0,02.
3. Aplikasi kromatografi
Menguji apakah bahan pewarna yang digunakan dalam makanan aman atu
tidak untuk dikonsumsi.
Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen, seperti surat
perjanjian, cek dan giro.
Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin manusia.
Memeriksa apakah pestisida yang terdapat dalam sayuran atau bahan-bahan
masih dalam batas aman atau tidak.
Mengetahui kandungan asam amino tertentu dari campuran asam amino.
Dapat mengidentifikasikan keberadaan suatu unsur.
4. Gambar kromatografi kertas
Larutan/Sampel
Reagen pengidentifikasi :
Fe3+(aq) : K4[Fe(CN)6](aq)
Cu2+(aq) : K4[Fe(CN)6](aq)
Co2+(aq) : NH4SCN(aq)
Ni2+(aq) : DMG
campuran : K4[Fe(CN)6](aq),
NH4SCN(aq), DMG
sampel A (Fe3+ + Co2+) :
K4[Fe(CN)6](aq), NH4SCN(aq)
sampel B (Cu2+ + Ni2+) :
K4[Fe(CN)6](aq) , DMG