Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INSTRUMENTASI DASAR

KROMATOGRAFI

Nama anggota kelompok :

1. Herni Septiani (11180742N)

2. Berliana Wulandari (11180743N)

3. Theresa Tyra Sertani ( 11180744N)

4. Ibda Zuama Khubi Nasikha (11180745N)

Dosen Pengampu :

Soebiyanto, M.Or.Drs

PRODI D-IV ANALIS KESEHATAN/ 1 NB

UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA


1. Apa yang saudara ketahui tentang kromatografi?
2. Apa yang saudara ketahui tentang kromatografi kertas?
3. Kapan kromatografi digunakan?
4. Berikan gambar untuk Kromatografi kertas!
5. Berikan salah satu contoh percobaan yang menggunakan kromatografi kertas!

JAWABAN :
1. Kromatografi merupakan teknik yang mana solut atau zat-zat terlarut terpisah oleh
perbedaan kecepatan elusi, dikarenakan solute-solut ini melewati suatu kolom
kromatografi. Pemisahan solute-solut ini diatur oleh distribusi solute dalam fase
gerak dan fase diam. Penggunaan kromatografi cair secara sukses terhadap suatu
masalah yang dihadapi membutuhkan penggabungan secara tepat dari berbagai
macam kondisi operasional seperti jenis kolom, fase gerak, panjang dan diameter
kolom, kecepatan alir fase gerak, suhu kolom, dan ukuran sampel. Kromatografi
bermanfaat untuk menguraikan suatu campuran. Dalam kromatografi, komponen-
komponen terdistribusi dalam dua fase. Salah satu fase adalah fase diam. Transfer
massa antara fase bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekul campuran
serap pada permukaan partikel-partikel atau terserap di dalam pori-pori partikel atau
terbagi ke dalam sejumlah cairan yang terikat pada permukaan atau di dalam pori.
Ini adalah sorpsi (penyerapan). Laju perpindahan suatu molekul zat terlarut tertentu
di dalam kolom atau lapisan tipis zat penyerap secara langsung berhubungan dengan
bagian-bagian molekul tersebut di antara fase bergerak dan fase diam. Jika ada
perbedaan penahanan secara selektif, maka masing-masing komponen akan bergerak
sepanjang kolom dengan laju yang tergantung pada karakteristik masing-masing
penyerapan. Jika pemisahan terjadi, masing-masing komponen keluar dari kolom
pada interval waktu yang berbeda, mengingat bahwa proses keseluruhannya adalah
fenomena migrasi secara diferensial yang dihasilkan oleh tenaga pendorong tidak
selektif berupa aliran fase bergerak.Dengan menggunakan cara kromatografi,
pemisahan dalam banyak keadaan lebih cepat dan efektif dari pada sebelumnya dan
banyak pemisahan, dapat berhasil yang tidak akan dapat diusahakan dengan teknik
lain., pendobrakan yang tidak ada bandingnya dalam biokimia mendapatkan
pengertian dan fungsi enzim dan protein yang lain telah berasal secara langsung dari
penggunaan kromatografi dalam penelitian biologik.
2. Teknik kromatografi kertas diperkenalkan oleh Consden, Gordon dan Martin (1994),
yang menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase diam. Kertas merupakan
selulosa murni yang memiliki afinitas terhadap air atau pelarut polar lainnya. Bila air
diadsorbsikan pada kertas, maka akan membentuk lapisan tipis yang dapat dianggap
analog dengan kolom. Lembaran kertas berperan sebagai penyangga dan air
bertindak sebagai fase diam yang terserap di antara struktur pori kertas. Cairan fase
bergerak yang biasanya berupa campuran dari pelarut organik dan air, akan mengalir
membawa noda cuplikan yang didepositkan pada kertas dengan kecepatan yang
berbeda. Pemisahan terjadi berdasarkan partisi masing-masing komponen di antara
fase diam dan fase bergeraknya (Yazid, 2005).Dalam teknik kromatografi kertas,
proses pengeluaran asam mineral dari kertas disebut desalting. Larutan ditempatkan
pada kertas dengan menggunakan mikropipet pada jarak 2-3 cm dari salah satu
ujung kertas dalam bentuk coretan garis horizontal. Setelah kertas dikeringkan,
diletakkan di ruang yang sudah dijenuhkan dengan air atau dengan pelarut yang
sesuai. Penjenuhan dapat dilakukan 24 jam sebelum analisis. Descending adalah
salah satu teknik di mana cairan dibiarkan bergerak menuruni kertas akibat gravitasi.
Pada teknik ascending, pelarut bergerak ke atas dengan gaya kapiler. Nilai Rf harus
sama baik pada descending maupun ascending. Sedangkan yang ketiga dikenal
sebagai cara radial atau kromatografi kertas sirkuler. Kondisi - kondisi berikut harus
diperhatikan untuk memperoleh nilai Rf yang reprodusibel. Temperatur harus
dikendalikan dalam variasi tidak boleh lebih dari 0,5oC. Kertas harus didiamkan
dahulu paling tidak 24 jam dengan atmosfer pelarutnya, agar mencapai
kesetimbangan sebelum pengaliran pelarutnya pada kertas. Dilakukan beberapa
pengerjaan yang parallel, Rfnya tidak boleh berbeda lebih dari 0,02.
3. Aplikasi kromatografi
 Menguji apakah bahan pewarna yang digunakan dalam makanan aman atu
tidak untuk dikonsumsi.
 Menguji tinta yang digunakan pada pemalsuan dokumen, seperti surat
perjanjian, cek dan giro.
 Menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin manusia.
 Memeriksa apakah pestisida yang terdapat dalam sayuran atau bahan-bahan
masih dalam batas aman atau tidak.
 Mengetahui kandungan asam amino tertentu dari campuran asam amino.
 Dapat mengidentifikasikan keberadaan suatu unsur.
4. Gambar kromatografi kertas

5. PEMISAHAN ION LOGAM DENGAN TEKNIK KROMATOGRAFI


KERTAS
Alat Dan Bahan
Alat :

• Gelas kimia 400 mL/600 mL


• Plastik
• Kertas saring kasar dan halus
• Cawan petri dan tutup botol bekas
• Pipa kapiler
• Botol semprot untuk reagen
• Hair dryer
• Penggaris
• Pensil
Bahan :
• HCl(aq) 6M
• Aseton
• Fe3+(aq) 0,5M
• Cu2+(aq) 0,5M
• Co2+ (aq) 0,5M
• Ni2+(aq) 0,5M
• NH3(aq) pekat
• NH4CNS(aq) 10% dalam alkohol
• DMG 10%
• NaOH(aq) 0,25M
• K4Fe(CN)6(aq)
• Sampel (campuran ion-ion)
• Etanol
PROSEDUR KERJA DAN ANALISIS DATA PERCOBAAN

No Langkah Kerja Hasil Pengamatan Kesimpulan


1 Model II
Diisikan 7 mL HCl 6M + 25 mL  Warna Fe3+(aq) : kuning
aseton dalam gelas kimia + ditutup  Warna Cu2+(aq) : biru
alumunium foil
 Warna Co2+(aq) : pink
 Warna Ni2+(aq) : hijau
 Warna campuran : hijau  Kesimpulan :
kekuningan
1.Campuran ion
 Warna sampel A : orange
Disiapkan kertas saring halus ukuran  Warna sampel B : hijau logam Fe3+,
13x5 cm
Cu2+, Co2+, dan
No Sampel Warna Warna
sampel noda Ni2+ dapat
1 Fe3+ kuning biru
2+ dipisahkan
2 Cu biru Merah
Dibuat garis berjarak 2 cm dari tepi 3 Co 2+
pink Coklat dengan metode
atas dan tepi bawah 4 Ni2+ hijau - kromatografi
5 Camp Hijau Biru –
kekuni coklat kertas teknik
ngan ascending atau
Ditotolkan larutan di tempat/titik yang 6 Sampel orange Biru -
sama sebanyak 10 kali. Urutan titik : A coklat descending
Fe3+(aq), Cu2+(aq), Co2+(aq), 7 Sampel hijau Merah
Ni2+(aq), campuran, sampel A, & B
sampel B

No Sampel Kertas Kertas


kasar halus 2.Hanya ion Fe3+,
Dimasukkan kertas saring dengan cara (Cm) (Cm)
melingkarkannya namun tidak sampai 1 Fe3+ 8,5 6 Co2+ yang
menyentuh pinggir gelas kimia. kertas 2 Cu 2+
7,5 4,7
halus dimasukkan ke dalam gelas terpisahkan dari
3 Co2+ - 6,5
kimia I dan kertas saring kasar ke 2+ campuran,
gelas kimia II yang telah berisi pelarut 4 Ni - -
5 Camp Cklt : Cklt : sedangkan kation
8 4,9
Biru : Biru : Cu2+ dan Ni2+
9,3 6,3 tidak dapat
6 Sampel Biru : Biru :
A 8,7 6,2 terpisah dari
Dibiarkan fasa gerak mencapai garis Coklt: Cklt: campuran.
tepi atas + dikeluarkan + dikeringkan 7,4 6
7 Sampel 8,3 -
B
Dipotong per bagian + disemprot
dengan NaOH(aq) + dikeringkan

Disemprot reagen pengidentifikasi


sesuai dengan kationnya

Larutan/Sampel

Reagen pengidentifikasi :
Fe3+(aq) : K4[Fe(CN)6](aq)
Cu2+(aq) : K4[Fe(CN)6](aq)
Co2+(aq) : NH4SCN(aq)
Ni2+(aq) : DMG

campuran : K4[Fe(CN)6](aq),
NH4SCN(aq), DMG
sampel A (Fe3+ + Co2+) :
K4[Fe(CN)6](aq), NH4SCN(aq)
sampel B (Cu2+ + Ni2+) :
K4[Fe(CN)6](aq) , DMG

Dikeringkan + diukur jarak titik awal


penotolan hingga titik timbulnya noda
+ dihitung Rf

Anda mungkin juga menyukai