Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN KIMIA

ACARA 2
“KROMATOGRAFI KERTAS”

OLEH:
NAMA : DWI ARIANI
NIM : 21221001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS SAINS,TEKNIK DAN TERAPAN
UNDIKMA MATARAM
2023
A. Tujuan Praktikum
Identifikasi adanya kation Ag+ dan pb2+ dalam suatu campuran larutan.
B. Landasan teori
Kromatografi kertas merupakan metode analitik yang digunakan untuk
memisahkan bahan kimia berwarna, terutama pigmen. Ini juga dapat digunakan untuk
memisahkan warna primer atau sekunder dalam tinta. Metode ini telah banyak digantikan
dengan kromatografi lapisan tipis, tetapi masih tetap merupakan alat pembelajaran yang
baik. Kromatografi kertas dua arah, atau dikenal juga sebagai kromatografi dua dimensi,
melibatkan penggunaan dua pelarut dan memutar posisi 90° pada saat penggantian
pelarut. Contohnya adalah pemisahan asam amino. Jika menggunakan kertas saring,
harus kertas saring dengan mutu terbaik. Fasa gerak adalah larutan pengembang yang
dapat bergerak naik pada fasa diam sambil membawa sampel bersamanya.
Kromatografi kertas ialah suatu cara analisis kuantitatif dengan teknik
pemisahancampuran ataupun larutan dari senyawa kimia berdasarkan prinsip perbedaan
distribusiatau pola pergerakan yang memisahkan komponen-komponen dari suatu
senyawa dengan absorpsi. Misalnya kapur, alumina, dan semacamnya sehingga
penyusunnya terpisah menurut tingkat kepolaran senyawa, pada sebagian senyawa
perbedaantersebut dapat dicirikan oleh adanya perbedaan warna (sastrohamidjojo,1991).
Perbedaan distribusi antar komponen berdasarkan dua fase yang berbeda, yaitu fase gerak
(eluen) dan fase diam. Fase diam (stationer) berbentuk zat cair atau zat padat, sedangkan
fase gerak dapat berupa cairan atau gas yang mengalir sepajang fasa diamserta membawa
komponen-komponen dalam campuran (langitasari, 2021). Kromatografi kertas
merupakan salah satu jenis kromatografi berfase gerak. Hal ini dikarenakan prinsip kerja
kromatografi kertas ialah teknik pemisahan dari subtansi menjadi komponen-
komponennya dengan pergerakan eluen yang bergerak lambat pada kertas serta memiliki
laju yang berbeda dan campuran dapat dipisahkan dari perbedaan bercak warna
(sastrohamidjojo,1991). Identifikasi senyawa dapat dianalisis dengan menghitung nilai rf
(retentionfactor) ialah jarak tempuh suatu zat pada proses elusi.
Untuk memilih kertas, yang menjadi pertimbangan adalah tingkat dan
kesempurnaan pemisahan, difusivitas pembentukan spot, efek tailing, pembentukan
komet serta laju pergerakan pelarut terutama untuk teknik descending dan juga kertas
seharusnya penolak air. Sering kali nilai Rf berbeda dari satu kertas ke kertas lainnya.
Pengotor yang terdapat pada kertas saringadalah ion-ion Ca 2+, Mg2+, Fe3+, Cu2+ (J Basset
1994).

Mangan terdapat di alam sebagai oksidasinya, misalnya batu kawi.


Mangan memiliki biloks +2 sampai +7. Senyawa kalium permanganat
dangan biloks +7 berwarna ungu. Mangan digunakan dalam proses
pembuatan baja untuk mengikat oksigen. Batu kawi digunakan untuk
pembuatan baterai
Mangan terdapat di alam sebagai oksidasinya, misalnya batu kawi.
Mangan memiliki biloks +2 sampai +7. Senyawa kalium permanganat
dangan biloks +7 berwarna ungu. Mangan digunakan dalam proses
pembuatan baja untuk mengikat oksigen. Batu kawi digunakan untuk
pembuatan baterai
Mangan terdapat di alam sebagai oksidasinya, misalnya batu kawi.
Mangan memiliki biloks +2 sampai +7. Senyawa kalium permanganat
dangan biloks +7 berwarna ungu. Mangan digunakan dalam proses
pembuatan baja untuk mengikat oksigen. Batu kawi digunakan untuk
pembuatan baterai
Mangan terdapat di alam sebagai oksidasinya, misalnya batu kawi.
Mangan memiliki biloks +2 sampai +7. Senyawa kalium permanganat
dangan biloks +7 berwarna ungu. Mangan digunakan dalam proses
pembuatan baja untuk mengikat oksigen. Batu kawi digunakan untuk
pembuatan baterai
Mangan terdapat di alam sebagai oksidasinya, misalnya batu kawi.
Mangan memiliki biloks +2 sampai +7. Senyawa kalium permanganat
dangan biloks +7 berwarna ungu. Mangan digunakan dalam proses
pembuatan baja untuk mengikat oksigen. Batu kawi digunakan untuk
pembuatan baterai
Mangan terdapat di alam sebagai oksidasinya, misalnya batu kawi.
Mangan memiliki biloks +2 sampai +7. Senyawa kalium permanganat
dangan biloks +7 berwarna ungu. Mangan digunakan dalam proses
pembuatan baja untuk mengikat oksigen. Batu kawi digunakan untuk
pembuatan baterai
Mangan terdapat di alam sebagai oksidasinya, misalnya batu kawi.
Mangan memiliki biloks +2 sampai +7. Senyawa kalium permanganat
dangan biloks +7 berwarna ungu. Mangan digunakan dalam proses
pembuatan baja untuk mengikat oksigen. Batu kawi digunakan untuk
pembuatan baterai
C. Alat dan Bahan
Alat Bahan
- Kertas kromatograpi - Asam asetat glasial
- Pensil dan penggaris - Larutan standar Ag+ dan pb2+

- Pipa kapiler - Larutan kalium kromat

- Kipas
- Chamber
- Gunting
- Gelas ukur 100 ml

D. Skema kerja
Siapkan kertas kromatograpi dengan ukuran panjang 12 cm dan lebar 6 cm

Batas atas 1 cm batas bawah 2 cm

Bikim kolom-kolom panjang 4 cm

kolom 1 Ag+, kolom 2 pb2+, dan kolom 3 sampel

campurkan asam asetat dan aquades masing-masing 10 ml dan tutup rapat (sebagai fase gerak)

Totolkan larutan standard an sampel di tengah-tengah kolom bawah garis


dimasukan
Kertas kromatograpi kedalam campuran asam asetat dan aquades

Amati sampai fase gerak mencapai garis finish

keringkan

semprotkan dengan larutan kalium kromat

keringkan

Amati

E. Hasil/Data pengamatan
NO. Kation Hasil pengamatan
1. Ag+ kuning
2. Pb2+ coklat
3. Sampel Kuning

PERHITUNGAN
Diketahui : waktu = 2 jam 11 menit = 7.860 sekon
Jarak = 9 cm = 0,09 m
Laju rambat ion Pb2+ = jarak = 0,09 = 1,450 x 10-5 m/s
Waktu 7.860

F. Pertanyaan
1. Kromatograpi kertas diklasifikasikan sebagai apa, ditinjau dari fase dan mekanisme
pemisahannya?
2. Tuliskan reaksi warna apa yang terjadi untuk masing-masing kation?
3. Pada kromatografi diatas, apakah fungsi kertas kromatograpi, air dan pelarut organic
dalam system pelarut yang dipakai?

JAWABAN

1. Klasifikasi kertas kromatograpi ditinjau dari fasanya: yaitu ada 2 fasa: fasa diam dan
fasa gerak.
 Fasa diam : system kromatograpi yang berfungsi untuk memengaruhi
komponen-komponen cuplikan tetap diam ada posisnya.
 Fasa gerak : system kromatograpi yang berfungsi mendorong komponen-
komponen cuplikan untuk dapat bergerak.
Klasifikasi dari mekanisme pemisahannya:
Metode pemisahan dengan kerja dua fasa, yaitu fasa diam dan fasa gerak
yang hasil kerja kedua fasa ini berupa rambatan warna yang dapat terlihat pada
kertas kromatograpi dan bercak yang ada untuk membandingkan antara totolan
kation.
2. Ag +
: kuning
Pb2+ : coklat
Sampel : kuning

3.
- Fungai kertas kromatograpi : memisahkan bahan kimia berwarna, trutama
pigmen.
- Fungsi air : lapisan cairan pelarut (pengembang) yang teradopsi pada permukaan
kertas.
- Fungsi pelarut organic : menggerakan komponen.

G. Pembahasan
Pada hari jum’at dan sabtu tanggal 09 dan 10 Juni 2023 di Laboratorium Kimia
UNDIKMA telah melakukan peraktikum pemisahan kimia tetang Kromatograpi kertas.
Praktikum yang dilakukan dengan 3 kation yaitu: Ag+, Pb2+, dan sampel.
Pada percobaan ini menggunakan kertas saring sebagai fase diam. Kertas saring
dipotong hingga membentuk persegi panjang dengan ukuran 12 x 6 cm. pada masing-
masing kertas yang sudah di potong diberi batas bawah sepanjang 2 cm dan atas 1 cm.
tujuannya agar batas bawah tempat totolan sampel memiliki jarak sehingga totolan tidak
langsung berinteraksi dengan solusi, sedangkan jarak atas agar sebagai batas penyerapan
eluen. Digambar atau batasi dengan menggunakan pensil, karena pensil tidak berinteraksi
dengan solisi tidak seperti pena dan spidol.
Hasil pada percobaan ini, kertas saring kromatografi menunjukkan adanya bercak
noda pada masing-masing sampel. Bercak noda yang dihasilkan pada Ag + terdapat berupa
warna kuning , bercak noda yang dihasilkan pada Pb2+ berupa warna coklat, dan bercak
noda yang dihasilkan pada sampel terdapat reaksi warna kuning.
Pada kertas saring kromatografi yang pada Pb2+ bergerak hingga mencapai jarak 9 cm dan
waktu sebanyak 2 jam 11 menit . Dari hasil tersebut dapat dihitung nilai Rf nya yaitu
sebesar 1,450 x 10-5 m/s . semakin besar nilai Rf dari sampel maka semakin besar pula
jarak bergeraknya senyawa tersebut pada kromatografi kertas.
H. Kesimpulan
Kromatografi kertas merupakan metode analitik yang digunakan untuk
memisahkan bahan kimia berwarna, terutama pigmen. Metode ini berguna untuk
pemisahan campuran senyawa yang kompleks dengan kepolaran yang hampir mirip.
Identifikasi senyawa dapat dianalisis dengan menghitung nilai rf (retentionfactor) ialah
jarak tempuh suatu zat pada proses elusi.
Hasil pada percobaan ini, kertas saring kromatografi menunjukkan adanya bercak
noda pada masing-masing sampel. Bercak noda yang dihasilkan pada Ag + terdapat berupa
warna kuning , bercak noda yang dihasilkan pada Pb2+ berupa warna coklat, dan bercak
noda yang dihasilkan pada sampel terdapat reaksi warna kuning.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kromatografi_kertas
Apresianti, Rojanah. 2019. “Kromatografi kertas”. Darussalam Gontor.
Yasmin, Astri. 2021. “uji kromatografi kertas”. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai