PEMBAHASAN
3. Prinsip-Prinsip Komunikasi
Adapun prinsip-prinsip komunikasi terapeutik menurut Carl Rogers
yaitu:
a. Perawat harus mengenal dirinya sendiri.
b. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, percaya,
dan menghargai.
c. Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh pasien.
d. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien, baik fisik
maupun mental.
e. Perawat harus dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman
bagi pasien.
f. Kejujuran dan terbuka.
g. Mampu sebagai role model.
h. Altruisme.
i. Bertanggung jawab.
2. Jenis Stroke
Stroke pada dasarnya terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Stroke Iskemik
Stroke jenis ini terjadi jika aliran darah ke otak terhenti karena
aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah)
atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke
otak sehingga pasokan darah ke otak terganggu. Hampir sebagian
besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini.
Menurut salah seorang ahli saraf di FKUI, Professor S.M.
Lumbantobing, stroke iskemik disebabkan kematian jaringan sel-sel
otak karena pasokan darah yang tidak mencukupi.
Pada dasarnya, stroke iskemik disebabkan oleh beberapa hal, di
antaranya sebagai berikut:
1) Ateroma (endapan lemak), yaitu penyumbatan yang bisa terjadi di
sepanjang arteri menuju otak. Penyumbatan bisa terjadi di
sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak, yaitu
pada dua arteri karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-
arteri ini merupakan cabang dari lengkungan aorta jantung. Suatu
ateroma bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis
sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini
sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam
keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak.
2) Peradangan atau infeksi yang dapat menyebabkan menyempitnya
pembuluh darah yang menuju ke otak.
3) Obat-obatan, seperti kokain dan amfetamin, juga bisa
mempersempit pembuluh darah ke otak.
4) Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba sehingga menghambat
aliran darah ke otak. Hal ini sering terjadi pada orang yang
kehilangan darah sangat banyak karena cedera atau pembedahan.
5) Emboli, yaitu endapan lemak yang terlepas dari dinding arteri dan
terbawa aliran darah lalu menyumbat arteri yang lebih kecil. Arteri
karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya juga bisa
tersumbat karena adanya pembekuan darah yang beralas dari
tempat lain, seperti dari jantung atau satu katupnya. Strokenya
semacam ini disebut sebagai stroke emboli serebral
(emboli=sumbatan, serebral=pembuluh darah otak).
Ada dua jenis stroke iskemik yang paling banyak terjadi, yaitu
sebagai berikut:
1) Thrombotic stroke, yaitu gumpalan darah (trombus) terbentuk
dalam salah satu arteri yang menyuplai darah ke otak dan
2) Embolic stroke, terjadi ketika gumpalan darah atau partikel lain
yang terbentuk di luar otak, biasanya di dalam jantung, terbawa
aliran darah, dan mempersempit pembuluh darah. Stroke jenis ini
biasanya terjadi mendadak dan penderitanya berusia muda.
b. Stroke Hemorragik
Jenis stroke hemorragik terjadi jika pembuluh darah pecah
sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes
ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70% kasus
stroke hemorragik terjadi pada penderita hipertensi.
3. Gejala Stroke
Beberapa penyakit berawal dari munculnya gejala-gejala, termasuk
stroke. Nah, waspada adalah jalan terbaik untuk mencegah terjadinya
stroke lebih parah. Apalagi, untuk mereka yang memang mempunyai
risiko terkena serangan stroke. Beberapa orang mengatakan bahwa stroke
adalah silent killer. Artinya, meskipun kadang tidak menunjukkan tanda-
tanda yang begitu berarti, serangan otak (stroke) ini bisa mematikan secara
diam-diam.
Untuk mencegah terjadinya stroke, sebenarnya ada beberapa tanda-
tanda awal yang bisa anda kenali kemungkinan terjadinya stroke.
Masalanya, gejala yang timbul tidak terlalu signifikan, bahkan dokter yang
sudah ahli dalam bidangnya pun sering tidak mengenalinya secara pasti.
Dalam kasus stroke, dikenal istilah “the golden hour”, yaitu saat-
saat sangat penting yang harus dimanfaatkan untuk membawa penderita ke
dokter, yaitu sebelum 3 jam dihitung sejak mengalami serangan. Semakin
cepat pertolongan yang diberikan, semakin kecil pula risiko kecacatan
yang akan terjadi.
Meskipun stroke tidak menunjukan gejala secara pasti, ada baiknya
anda mengenali dan segera berkonsultasi ke dokter jika anda menemukan
hal-hal yang ganjil.
Gejala-gejala stroke yang umum terjadi dimasyarakat anara lain
sebagai berikut:
a. Mati rasa mendadak pada wajar, atau rasa lemah mendadak pada
lengan, tungkai, tungki kaki, teruma pada satu sisi tubuh.
b. Mendadak sulit berjalan, kehilangan keseimbangan tubuh, atau
koordinasi anggota tubuh.
c. Merasa lemah dan tidak bertenaga.
d. Tiba-tiba pusing atau kehilangan keseimbangan.
e. Tiba-tiba menderita sakit kepala terparah selama hidup.
f. Bingung atau kesulitan berbicara.
g. Mulut mencong atau kesulitan berbicara.
h. Separo badan terasa pegal, kesemutan, dan panas.
i. Lidah mencing biloa dijulurkan.
j. Bicara pelo.
k. Sulit menelan.
l. Merasa tidak adakoordinasi antara yang dibicarakan dan yang ada
dipikirkan.
m. Tidak bisa atau sulit membaca dan menulis.
n. Penglihatan terganggu.
o. Kemunduran pendengaran.
p. Gerakan idak terkoordinasi.
q. Mendadak lumpuh setengah badan.
r. Terjadi nyeri kepala sangat hebat dengan karakter tidak lazim.
s. Kejang yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
t. Sakit kepala berat.
a. Senyum
Senyum merupakan hal yang termudah yang dilakukan oleh
setiap orang. Mintalah seseorang untuk melihat senyum anda, apakah
bibir anda terjadi keanehan ketika anda senyum. Keanehan iu seperti
pelo. Pada penderita stroke, saat tertawa atau senyum, bibirnya akan
pelo. Pada awal-awal memang tidak begitu tampak. Namun coba
perhatikan lebih teliti lagi untuk mencegah adanya kecacatan total.
b. Gerak
Untuk melihat apakah seseorang terkena stroke, pada tes gerak,
mintalah seseorang untuk memperhatikan gerak anda. Angkat kedua
tangan anda, apakah sama tinggi atau tinggi sebelah. Jika tinggi
sebelah, anda harus waspada karena kemungkinan stroke menyerang
anda.
c. Bicara
Seseorang yang normal pasti akan berbicara normal pula. Jika
di awal berbicara normal, namun setelah beberapa menit berbicara
cedal, bisa jadi terkena stroke. Orang yang bisa bicara normal tidak
akan berubah cedal hanya karena terlalu banyak bicara
5. Faktor Resiko
Keadaan yang menyebabkan atau memperparah stroke disebut sebagai
fakor resiko. Jadi, anda harus waspada terhadap serangan stroke jika anda
adalah seseorang penderita:
a. Hipertensi
b. Penyakit jantung
c. Diabetes melitus
d. Hiperlipidema
e. Gangguan pembuluh darah koroner
f. Mempunyai riwayat pernah terkena serangan stroke