Minggu, 7 Februari, 1999 di Desa Haurgeulis Rt. 22/Rw. 11, Sumbemulya
Kota Indramayu Jawa Barat. Merupakan hari yang menegangkan sekaligus menggembirakan bagi keluarga besar Bani Tafsir. Rumah berhalaman luas berlantai teras merah serta berpagar tanaman tinggi tersebut, menjadi saksi bisu kebahagianan keluarga ini. Dalam keluarga yang sederhana nan unik tersebut hari itu merupakan hari yang membahagiakan karena pada hari itu telah bertambah satu anak kesayangan mereka. Yah, di hari itu lahir seorang bayi cewek lucu nan imut yang dianugerahi nama yang sangat mengagumkan oleh kedua malaikat hatinya. Siti Maghfuroh. Sebuah nama yang sangat anggun nan mulia, yang mencerminkan perangainya kelak menjadi seorang gadis yang cantik nan pemaaf. “Maghfuroh”’. Nama yang sangat indah yang sejalan dengan tabiat budi pekerti orang yang menyandangnya, periang pun pemaaf kesalahan maupun kekhilafan orang-orang lain. Dikala kecil, gadis ini akrab di panggil dengan panggilan “Iyoh”. Iyoh kecil, begitu imut nan menggemaskan, pernah dikala ia akan diajak foto bersama dengan keluarganya, ia tak mau dan seakan ingin menangis, saat itu ia baru menginjak umur dua tahun pertamanya. Setiap orang yang mengetahui foto tersebut pasti berpikiran sama, yah sama-sama ingin menyubit pipi bakpau Iyoh kecil karena memang sungguh pipinya begitu tembem besar layaknya kue bakpau. Seiring berjalannya waktu, Iyoh kecil tumbuh menjadi anak yang baik dan pandai. Saat dirinya menginjak kelas 2 Mi, ia mulai menunjukan kejeniusannya. Ia menyabet peringkat pertama dalam kelasnya, sebuah prestasi yang cukup gemilang dikalangan anak seusianya.