Anda di halaman 1dari 7

RESUME

HASIL KUNJUNGAN HIDROLIKA

MISBAHUSSURUL
1621040003
A / 01

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2018/2019
PEMBAHASAN

A. JENIS ALIRAN TERBUKA

1. Definisi
Aliran Saluran terbuka adalah saluran yang mengalirkan air dengan permukaan
bebas. saluran terbuka dapat terjadi dalam bentuk yang bervariasi cukup besar, mulai
dari aliran di atas permukaan tanah yang terjadi pada waktu hujan, sampai aliran
dengan kedalaman air konstan dalam saluran prismatis. Masalah aliran saluran terbuka
banyak dijumpai dalam aliran sungai, aliran saluran-saluran irigasi, aliran saluran
pembuangan dan saluran-saluran lain yang bentuk dan kondisi geometrinya bermacam-
macam.
Mekanika aliran saluran terbuka lebih sulit dibanding dengan mekanika saluran
tertutup. Pada aliran saluran tertutup tidak terdapat permukaan bebas sehingga tidak
terdapat pengaruh langsung dari tekanan atmosfer, pengaruh yang ada hanyalah
tekanan hidraulik yang besarnya dapat lebih besar atau lebih kecil daripada tekanan
atmosfer. Sedangkan pada aliran saluran terbuka terdapat permukaan bebas yang
berhubungan dengan atmosfer dimana permukaan bebas tersebut merupakan suatu
batas antara dua fluida yang berbeda kerapatannya yaitu cairan dan udara, dan pada
permukaan ini terdapat tekanan atmosfer. Dalam hal ini hubungannya dengan atmosfer
perlu adanya pertimbangan bahwa kerapatan udara jauh lebih rendah daripada
kerapatan air.
2. Klasifikasi
Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan asal-usul:
- Saluran alam (natural channel)
Contoh: sungai-sungai kecil di daerah hulu (pegunungan) hingga sungaibesar di muara.
- Saluran buatan (artificial channel)
Contoh: saluran dreinase tepi jalan, saluran irigasi untuk mengairi persawahan, saluran
pembuangan, saluran untuk membawa air ke pembangkit listrik tenaga air, saluran
untuk supply air minum, saluran banjir.
Klasifikasi saluran terbuka berdasarkan konsistensi bentuk penampang dan kamiringan
dasar:
- Saluran prismatic (prismatic channel)
Yaitu saluran yang berbentuk penampang melintang dan kemiringan dasarnya tetap.
Contoh: saluran drainase, saluran irigasi

- Saluran non prismatic (non prismatikc channel)


Yaitu saluran yang berbentuk penampang melintang dan kemiringan dasarnya berubah-
ubah.
Contoh: sungai

Dilapangan, saluran buatan (artificial channel) bisa berupa:

- Canal: semacam parit dengan kemiringan dasar yang landau, berpenampang segi
empat,segi empat, segi tiga, trapezium maupun lingkaran. Terbuat dari galian tanah,
pasangan batu, beton ataukayu maupun logam.

- Talang (flume): semacam selokan kecil yang terbuat dari logam, beton atau kayu
yang melintas di atas permukaan tanah dengan suatu penyanggah.

- Got Miring (chute): semacam selokan dengan kemiringan dasar yang relative
curam.
- Bangunan Terjun (drop structure): semacam selokan dengan kemiringan yang
tajam. Perubahan muka air terjadi pada jarak yang sangat dekat.

- Gorong-gorong (culvert): saluran tertutup yang melintasi jalan atau menerobos


gundukan tanah dengan jarak yang relatif pendek.

- Terowongan (tunnel): saluran tertutup yang melintasi gundukan tanah atau bukit
dengan jarak yang relatif panjang.

Pengertian Fluida
Fluida adalah zat alir adalah zat dalam keadaan bisa mengalir dan memberikan
sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Ada dua macam fluida
yaitu cairan dan gas. Salah satu ciri fluida adalah kenyataan bahwa jarak antara dua
molekulnya tidak tetap, bergantung pada waktu. Ini disebabkan oleh lemahnya ikatan
antara molekul yang disebut kohesi. Gaya kohesi pernah kita pelajari saat kita berada
di bangku SMP gaya kohesi sendiri tersebut adalah gaya tarik antar partikel sejenis.
Dalam kasus ini gaya kohesi antara molekul gas sangat kecil jika dibandingkan gaya
kohesi antar molekul zat cair. Ini mnyebabkan molekul-molekul gas menjadi relatif
bebas sehingga gas selalu memenuhi ruang. Sebaliknya molekul-molekul zat cair
terikat satu sama lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan yang jelas meskipun
bentuknya sebagian ditentukan oleh wadahnya. Akibat yang lainnya adalah sifat
kemampuannya untuk dimampatkan.Gas bersifat mudah dimampatkan sedangkan zat
cair sulit. Gas jika dimampatkan dengan tekanan yang cukup besar akan berubah
manjadi zat cair. Mekanika gas dan zat cair yang bergerak mempunyai perbedaan
dalam beberapa hal, tetapi dalam keadaan diam keduanya mempunyai perilaku yang
sama dan ini dipelajari dalam statika fluida. Fluida terbagi atas dua jenis, yakni fluida
tak mengalir (hidrostatika) dan flida mengalir (hidrodinamika). Penerapannya dalam
peralatan teknik di kehidupan sehari-hari saat ini banyak sekali contohnya dari mulai
yang sangat sederhana seperti pompa angin hingga sistem pengeboran minyak lepas
pantai.
A. Fluida Statis
Fluida statis bermakna fluida atau zat alir yang tidak bergerak. Hal-hal yang
dibahas dalam Fluida statis ini yaitu mengenai massa jenis, tekanan zat cair, hukum
Pascal, tekanan hidrostatis, bejana berhubungan, hukum Archimedes, gaya apung,
tegangan permukaan, kapilaritas. Eksperimen yang dilakukan bisa menghubungkan zat
cair antar pipa yang berbeda luas dan penampang, menentukan massa jenis benda,
mengukur massa gas dalam ruang atau tabung, bahkan bisa digunakan menentukan
tekanan udara yang semakin meningkat ke atmosfer
B. Fluida Dinamis
Fluida statis adalah fluida yang diam, sedangkan fluida dinamis adalah fluida yang
bergerak atau dalam hal ini fluida yang mengalir. Aliran fluida secara umum bisa kita
bedakan menjadi dua macam, yakni aliran lurus alias laminar dan aliran turbulen.
Aliran lurus bisa kita sebut sebagai aliran mulus, karena setiap partikel fluida yang
mengalir tidak saling berpotongan. Salah satu contoh aliran laminar adalah naiknya
asap dari ujung rokok yang terbakar. Mula-mula asap naik secara teratur (mulus),
beberapa saat kemudian asap sudah tidak bergerak secara teratur lagi tetapi berubah
menjadi aliran turbulen. Aliran turbulen ditandai dengan adanya linkaran-lingkaran
kecil dan menyerupai pusaran dan kerap disebut sebagai arus eddy. Contoh lain dari
aliran turbulen adalah pusaran air.
HASIL PENGAMATAN

Fluida atau zat alir adalah zat yang bisa mengalir. Aliran fluida bila ditinjau dari
olakan yang terjadi, dibagi menjadi tiga macam yaitu :

1. Aliran Laminer Aliran dikatakan laminer apabila partikel fluida mengalir pada
satu lintasan dan bergerak dengan kecepatan yang rendah sehinga tidak terjadi
arus olakan. Karena pergerakannya yang satu lapisan meluncur secara lancar. Analogi
aliran laminer adalah bagaikan olimpiade renang, perenang hanya akan
berenang pada satu lintasannya sendiri dan tidak akan berenang pada lintasan
perenang lain.
2. Aliran Transisi Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar
ke aliran turbulen.
3. Aliran Turbulen Aliran dikatakan turbulen apabila partikel fluida bergerak
pada lintasan yang tidak beraturan dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi
arus olakan. Analogi aliran turbulen adalah balapan moto GP, pembalap akan
memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dengan bergerak di lintasan yang tidak
beraturan sehingga bisa menabrak pembalap lain. Untuk mengetahui
Dari kunjungan kemarin di dapati 3 jenis aliran hidrolika yaitu
 Laminer
 Transisi
 Turbulent

Anda mungkin juga menyukai