kerugian (losses) disamping produk kerja yang diinginkan. Besar kecilnya kerugian yang
terjadi tergantung dari performa peralatan tersebut yaitu efisiensi alat. Semakin efisien suatu
alat maka akan semakin kecil jumlah kerugian yang dihasilkan. Bentuk kerugian yang
umum dan pasti muncul pada suatu peralatan adalah panas. Panas yang terjadi mempunyai
sifat yang dapat merusak peralatan, sehingga panas yang terjadi harus dihilangkan atau
Sistem pembangkit listrik di PLTA PB. Soedirman telah dilengkapi dengan sistem
pendingin berupa air. Sistem air pendingin yang dipasang di PLTA PB. Soedirman
cooler generator)
Pendingin minyak bantalan poros turbin (turbine guide bearing oil cooler)
Air pendingin diambil dari tail race pada elevasi ( 134,4 m) dipompa untuk
E E
C C
A A E
R R C
IL IL A
TA TA R
T T IL
U U TA
:O :O U
T
GENERATOR 2
TO TO :O
GENERATOR 1
GENERATOR 2
GENERATOR 3
GENERATOR 3
TO
TO :
TO :
FR :
FR :
FR :
GENERATOR 1
TO :
R
TO
A
R
E
N
E
IG
TA
N
LA
TO : SHAFT + OIL
TO : SHAFT + OIL TO : SHAFT + OIL COOLER
IN COOLER COOLER
B
R
U
IT
TA
N
LA
P
W STRAINER 1 STRAINER 2 STRAINER 4 STRAINER 3
IC
TA
N
LA
BYPASS
VALVE
TO TAILRACE
(LUMPUR)
STRAINER-5
STRAINER 6
FR FR FR FR TO TAILRACE
TAILRACE TAILRACE TAILRACE TAILRACE (LUMPUR)
CWP – 1 CWP - 2 CWP - 3 CWP - 4
Cooling Water System merupakan sistem pendingin turbin yang berguna untuk
menyuplai air pendingin dari tail race hingga menuju bagian-bagian turbin yang
membutuhkan cooling water. Dalam cooling water system terdapat beberapa alat yaitu
pompa air pendingin (cooling water pump), saringan air pendingin (cooling water strainer),
air cooler generator, oil cooler, pendingin bantalan poros, shaft seal. Gambar 4.1
Pompa air pendingin (cooling air water pump) adalah suatu alat bantu turbin di
PLTA Panglima Besar Soedirman yang digunakan untuk mensuplai air keperluan
pendinginan minyak bantalan, perapat poros dan udara generator. Pompa air pendingin ini
merupakan jenis pompa sentrifugal yang digerakan oleh motor penggerak. Pengambilan air
untuk keperluan pendingin ini diambil dari tail race dengan menggunakan empat buah
pompa, tiga buah pompa dihubungkan ke saringan air pendingin (cooling water strainer)
dan satu buah pompa by-pass. Gambar 4.2 menunjukan gambar dari Cooling Water Pump
Saringan air pendingin (Cooling Water Strainer) adalah suatu alat bantu turbin
yang digunakan untuk menyaring air pendingin dari pompa air pendingin sebelum
digunakan sebagai media pendingin.Cooling Water Strainer ini berisi 16 buah stainer tube
dan cooling water strainer kecil yang berisi 16 buah strainer tube dan cooling water
strainer kecil yang berisi 9 buah strainer tube. Dua buah cooling water (no 5 dan no 6)
dipasang secara paralel dan menerima air dari cooling water pump. Tiga buah cooling water
strainer kecil dihubungkan langsung dengan masing-masing unit (cooling water strainer no
1untuk unit 1, cooling water strainer 2 untuk unit 2, cooling water strainer 3 untuk unit 3)
sedangkan satu buah cooling water strainer kecil no 4 digunakan untuk cadangan untuk
cadangan bila ada salah satu dari cooling water strainer kecil ada yang tidak beroperasi atau
sedang dalam pemeliharaan rutin. Gambar 4.3 menunjukan gambar dari Cooling Water
Strainer
Air Cooler Generator berfungsi untuk mendinginkan udara yang ada di dalam
ruang generator. Siklus udara di dalam generator merupakan siklus tertutup, sehingga perlu
pendinginan saat generator beroperasi. Prinsip air cooler generator mirip dengan prinsip dari
radiator mobil. Namun pada air cooler generator, air (water) yang mengalir dalam radiator
berfungsi untuk mendinginkan aliran udara pada ruang generator. Pada radiator mobil
setelah mendinginkan mesin, air panas bersikulasi masuk ke radiator untuk didinginkan oleh
udara yang bergerak akibat tiupan kipas atau fan. Sedangkan yang terjadi pada air cooler
generator adalah sebaliknya yaitu air dingin mengalir dalam sirip-sirip radiator kemudian
saat generator beroperasi (berputar) udara di ruang generator menjadi panas ( karena
naiknya temperatur kawat belitan dan besi inti akibat adanya rugi-rugi panas Eddy ) dan
karena putaran rotor udara panas tersebut bergerak ( seperti efek kipas ) mengalir melalui
sela-sela sirip radiator dan didinginkan oleh air didalam rongga sirip.
Pada PLTA PB. Soedirman setiap unit generator pendinginan udara dilayani oleh
delapan buah radiator yang bekerja secara bersamaan. Air dingin berasal dari strainer kecil
setelah melewati percadangan kemudian masuk ke ruang generator dan dicabang kembali
menjadi delapan menuju tiap-tiap radiator.air panas setelah pemakaian (waste) kemudian
disatukan bersama waste dari pendingin yang lain untuk selanjutnya di buang ke tail race.
Oil cooler berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas bantalan generator baik
thurst bearing maupun guide bearing. Panas yang terjadi disebabkan oleh gesekan-gesekan
atau hal lain yang menyebabkan minyak tersebut menjadi panas. Prinsip dasar oil cooler
adalah seperti halnya alat penukar kalor yang umum disebut sebagai kondensor.
terdapat puluhan pipa kecil yang didalamnya mengalir air pendingin dari strainer. Panas
yang terbawa oleh minyak pelumas akibat gesekan bantalan (bearing) diserap oleh air
pendingin yang mengalir dengan debit cukup tinggi yaitu 300 liter per menit. Minyak setelah
pendinginan dipompa dari tangki reservoir minyak menuju bantalan generator untuk
mendinginkan bantalan generator kemudian minyak panas mengalir menuju oil cooler untuk
didinginkan kembali oleh air pendingin dan setelah didinginkan ditampung oleh tangki
reservoir untuk selanjutnya dipompa ke bantalan generator,begitu seterusnya. Oleh karena
bantalan poro turbin akibat adanya gesekan atau hal lain yang menyebabkan minyak
menjadi panas.
Prinsip dasar dari pendingin bantalan poros turbin adalah air dingin yang mengalir
didalam pipa dilewatkan kedalam minyak pelumas yang panas sehingga panas yang terjadi
akibat gesekan atau hal lain diserap oleh air pendingin. Disini, minyak pelumas tidak
disirkulasikan melalui alat bantu (pompa) namun sirkulasi minyak pelumas memanfaatkan
gaya sentrifugal akibat putaran turbin saat beroperasi maka minyak pelumas tidak akan
bersirkulasi. Air setelah pendinginan dialirkan menyatu dengan air bekas pendinginan unit
Shaft seal berfungsi untuk mencegah masuknya air ruang runner turbin ke dalam
ruang guide bearing. Namun tekanan air didalam runner turbin saat beroperasi sangatlah
tinggi dan putaran poros turbin yang tidak stabil sehingga air mampu menembus sekat antara
shaft seal dan poros turbin. Untuk air mampu menembus sekat antara shaft seal perlu ditekan
saat beroperasi dan dibuat fleksibel. Tekanan tersebut didapat dengan menyemprotkan air
Pada PLTA PB. Soedirman, jenis air cooler yang digunakan adalah tipe cross-flow
(single pass) karena aliran menyilang dan satu laluan dimana secara bersamaan udara masuk
melalui sirip-sirip radiator, begitu juga air pendingin yang mengalir melalui pipa-pipa kecil
dalam air cooler generator. Gambar 4.4 menunjukann contoh gambar air cooler generator.
Gambar 4.4 Air Cooler Generator
Berikut ini merupakan skema dari air cooler generator pada PLTA PB. Soedirman.
Pabrik : ASEA
4.3.4. Perhitungan
Heat exchanger biasanya beroperasi dengan rentang waktu lama dengan tidak ada
perubahan dalam kondisi operasinya. Oleh karena itu dalam menganilisis peralatan heat
exchanger (HE) dapat diasumsikan dalam keadaan steady state (kondisi tunak). Sebagai
contoh adalah laju aliran massa dari tiap fluida adalah konstan. Kemudian energi kinetik
Tem
peratur air keluar HE, Tc¸out : 35°C
Temperatur udara keluar HE, Th¸in : 36°C
2500
𝑄𝑎𝑖𝑟 = 𝐿𝑝𝑚
8
= 312,5 𝐿𝑝𝑚
= 5,2 𝐿𝑝𝑠
ṁc = 5,2 kg/s
ṁh = 7,9 kg/s
ρ = 998,148 kg/m³
cp = 4178 J/kg K
ρ = 1,06156 kg/m³
cp = 1008 J/kg K
Kapasitas Kalor
Cc = ṁc x cp,c
= 5,2 x 4178
= 21725.6 W/ K
Ch = ṁh x cp,h
= 7,9 x 1008
= 7963,2 W/ K
𝐶𝑚𝑖𝑛
𝐶𝑟 =
𝐶𝑚𝑎𝑥
7963,2
=
21725,6
= 0,36
∆𝑇 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
ε=
𝑇ℎ,𝑖 –𝑇𝑐,𝑖
𝑇ℎ,𝑖 − 𝑇ℎ,𝑜 55 − 36
= =
𝑇ℎ,𝑖 − 𝑇𝑐,𝑖 55 − 28
= 0,7
` = 215000,64 Watt
𝒬 = ε . 𝒬max
= 0,7 . 215000,64
= 150504,48 Watt
1
𝑁𝑇𝑈 = − ln [1 + ( ) ln(1 − 𝜀 𝐶𝑟)]
𝐶𝑟
1
= − ln [1 + ( ) ln(1 − 0,7.0,36 )]
0,36
= 1.6
Dari perhitungan diatas dapat diketahui efektifitas perpindahan kalor yaitu sebesar
0,75 dan laju perpindahan kalor sebesar 152409,6 W. Karena nilai efekifitas perpindahan
kalor pada heat exchanger 0,75 maka kerja dari heat exchanger tersebut cukup baik. semakin
besar nilai efektifitas suatu heat exchanger maka akan semakin baik dalam proses transfer
panas.
Pada PLTA PB. Soedirman biasanya perawatan Air Cooler Generator dilakukan
pada saat perawatan rutin turbin setiap 3 bulan sekali. Perawatan bertujuan untuk mengecek
keadaan dari air cooler tersebut. Dan untuk pembongkaran dan pembersihan dilakukan pada
saar AI (annual inspection) yang biasanya dilakukan setahun sekali yaitu pada bulan juli
atau agustus.
Tujuan dari perawatan tersebut adalah untuk menjaga efektifitas penukar kalor agar
tidak menurun, sehingga efisiensi transfer panas tetap terjaga. Apabila terjadi penurunan
efektifitas maka temperatur keluaran udara akan meningkat. Hal ini akan mengakibatkan
kenaikan dari temperatur udara di dalam ruangan generator jika temperatur udara melebihi
temperatur yang di ijinkan yaitu 60℃. Maka kinerja generator tersebut akan terganggu dan