0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
139 tayangan2 halaman
Guru tidak seharusnya mengajarkan mata pelajaran Matematika secara parsial karena bertentangan dengan konsep pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam tema-tema tertentu agar peserta didik memperoleh pemahaman yang utuh. Dalam mengajar Matematika secara terpadu, guru diharapkan tidak bersikap otoriter, memberikan tanggung jawab pada kelompok, serta akomodatif terhadap
Guru tidak seharusnya mengajarkan mata pelajaran Matematika secara parsial karena bertentangan dengan konsep pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam tema-tema tertentu agar peserta didik memperoleh pemahaman yang utuh. Dalam mengajar Matematika secara terpadu, guru diharapkan tidak bersikap otoriter, memberikan tanggung jawab pada kelompok, serta akomodatif terhadap
Guru tidak seharusnya mengajarkan mata pelajaran Matematika secara parsial karena bertentangan dengan konsep pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam tema-tema tertentu agar peserta didik memperoleh pemahaman yang utuh. Dalam mengajar Matematika secara terpadu, guru diharapkan tidak bersikap otoriter, memberikan tanggung jawab pada kelompok, serta akomodatif terhadap
Dalam pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD, seorang guru kelas
mengajarkan mata pelajaran Matematika secara parsial. Bagaimana menurut pendapat Anda? Bagaimana seharusnya guru tersebut mengajarkan mata pelajaran Matematika? (kaitkan dengan pembelajaran terpadu menurut Fogarty) Saat ini pembelajaran terpadu telah menjadi pusat perhatian bagi para ahli pendidikan, sehingga memunculkan beberapa definisi mengenai pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkansiswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif mencari, menggalidanmenemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik (Joni, 1996:3 dalam Trianto 2014:56). Pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip- prinsip secara holistik danotentik (Depdikbud, 1996:3). Pembelajaran terpadu terjadi jika peristiwa- peristiwa otentik atau eksplorasi menjadi pengendali dalam proses pembelajaran sehingga dalam ekplorasi siswa belajar sekaligus memproses beberapa mata pelajaran secaraserempak. Implikasi diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 32 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ialah perubahan model pendekatan pembelajaran yang dilakukan di Sekolah Dasar. Pendekatan pembelajaran tersebut adalah pendekatan pembelajaran tematik terpadu atau yang seringkali disebut sebagai tematik integratif. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran dalam berbagai tema. Pendekatan pembelajaran ini digunakanuntuk seluruh kelas pada sekolah dasar. Pembelajaran dengan pendekatan tematik ini mencakup seluruh kompetensi mata pelajaran yaitu: PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS,Matematika, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Seni Budaya dan Prakarya kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. Kompetensi mata pelajaran IPA pada kelas I– III diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia danMatematika, sedangkan untuk mata pelajaran IPS diintegrasikan ke mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKN dan Matematika. Kompetensi dasar IPA dan IPS di kelas IV-VI masing- masing berdiri sendiri. Pendekatan ini dimaksudkan agar peserta didik tidak belajar secara parsial sehingga pembelajaran dapat memberikan makna yang utuh pada peserta didik seperti yang tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematik terpadu disusun berdasarkan berbagai proses integrasi yaitu integrasi intrajdisipliner, interjdisipliner, multijdisipliner dan transdisipliner. Matematika adalah suatu bidang ilmu yang melatih penalaran supaya berfikir logis dan sistematis dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. mempelajarinya memerlukan cara tersendiri karena matematika bersifat khas. Dengan memahami kekhasan matematika dan karakteristik siswa, dapat diupayakan cara-cara yang sesuaiagar tujuan pembelajaran matematika, baik yang bersifatkognitif, psikomotorik, danafektif dapat tercapai dengan optimal melalui pendekatan tematik ini. Pendekatan tematik berupa seperangkat wawasan dan aktifitas berpikir dalam merancang butir-butir pembelajaran yang ditujukan untuk menguntai tema, topik maupun pemahaman dan keterampilan yang diperoleh siswa sebagai pembelajaran secara utuh dan padu. Atau dengan pengertian lain pembelajaran tematik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan, merakit atau menghubungkan sejumlah konsep dari pembelajaran matematika, IPA, IPS dan mata pelajaran lainnya yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan siswa secara stimulan.Guru harus benar- benar profesional dalam menjalankan tugasnya.Dari penjelasan di atas, saya rasa kurang tepat seorang guru SD mengajarkan matapelajaran Matematika secara parsial, karena pengertian Parsial itu sendiri adalah sebagian dari suatu keseluruhan. Seorang guru dalam mengajar matematika dengan pembelajaran terpadu menurutFogarty di antaranya: 1. Guru dalam mengajar matematika hendaknya tidak bersikap otoriter dan jangan menjadi “single actor “ yang mendominasi pembicaraan dalam proses belajar mengajar, 2. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalamsetiap tugas matematika yang menuntut adanya kerjasarna kelompok, 3. Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam proses pembelajaran.