Anda di halaman 1dari 2

FORUM DISKUSI M1 KB 4

Dalam pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD, seorang guru kelas


mengajarkan mata pelajaran Matematika secara parsial. Bagaimana menurut
pendapat Anda? Bagaimana seharusnya guru tersebut mengajarkan mata
pelajaran Matematika? (kaitkan dengan pembelajaran terpadu menurut Fogarty)
Saat ini pembelajaran terpadu telah menjadi pusat perhatian bagi para ahli pendidikan, sehingga
memunculkan beberapa definisi mengenai pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu
merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkansiswa, baik secara individual maupun
kelompok, aktif mencari, menggalidanmenemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik,
bermakna dan otentik (Joni, 1996:3 dalam Trianto 2014:56). Pembelajaran terpadu pada
hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik
secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-
prinsip secara holistik danotentik (Depdikbud, 1996:3). Pembelajaran terpadu terjadi jika peristiwa-
peristiwa otentik atau eksplorasi menjadi pengendali dalam proses pembelajaran sehingga dalam
ekplorasi siswa belajar sekaligus memproses beberapa mata pelajaran secaraserempak.
Implikasi diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 32 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ialah perubahan model
pendekatan pembelajaran yang dilakukan di Sekolah Dasar. Pendekatan pembelajaran tersebut
adalah pendekatan pembelajaran tematik terpadu atau yang seringkali disebut sebagai tematik
integratif. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran dalam berbagai tema.
Pendekatan pembelajaran ini digunakanuntuk seluruh kelas pada sekolah dasar. Pembelajaran
dengan pendekatan tematik ini mencakup seluruh kompetensi mata pelajaran yaitu: PPKn, Bahasa
Indonesia, IPA, IPS,Matematika, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Seni Budaya dan
Prakarya kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.
Kompetensi mata pelajaran IPA pada kelas I– III diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia danMatematika, sedangkan untuk mata pelajaran IPS diintegrasikan ke mata pelajaran
Bahasa Indonesia, PPKN dan Matematika. Kompetensi dasar IPA dan IPS di kelas IV-VI masing-
masing berdiri sendiri. Pendekatan ini dimaksudkan agar peserta didik tidak belajar secara parsial
sehingga pembelajaran dapat memberikan makna yang utuh pada peserta didik seperti yang
tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tematik terpadu disusun berdasarkan berbagai
proses integrasi yaitu integrasi intrajdisipliner, interjdisipliner, multijdisipliner dan transdisipliner.
Matematika adalah suatu bidang ilmu yang melatih penalaran supaya berfikir logis dan sistematis
dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. mempelajarinya memerlukan cara
tersendiri karena matematika bersifat khas. Dengan memahami kekhasan matematika dan
karakteristik siswa, dapat diupayakan cara-cara yang sesuaiagar tujuan pembelajaran matematika,
baik yang bersifatkognitif, psikomotorik, danafektif dapat tercapai dengan optimal melalui
pendekatan tematik ini. Pendekatan tematik berupa seperangkat wawasan dan aktifitas berpikir
dalam merancang butir-butir pembelajaran yang ditujukan untuk menguntai tema, topik maupun
pemahaman dan keterampilan yang diperoleh siswa sebagai pembelajaran secara utuh dan padu.
Atau dengan pengertian lain pembelajaran tematik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menghubungkan, merakit atau menghubungkan sejumlah konsep dari pembelajaran matematika,
IPA, IPS dan mata pelajaran lainnya yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian
untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan siswa secara stimulan.Guru harus benar-
benar profesional dalam menjalankan tugasnya.Dari penjelasan di atas, saya rasa kurang tepat
seorang guru SD mengajarkan matapelajaran Matematika secara parsial, karena pengertian
Parsial itu sendiri adalah sebagian dari suatu keseluruhan. Seorang guru dalam mengajar
matematika dengan pembelajaran terpadu menurutFogarty di antaranya:
1. Guru dalam mengajar matematika hendaknya tidak bersikap otoriter dan jangan
menjadi “single actor “ yang mendominasi pembicaraan dalam proses belajar
mengajar,
2. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalamsetiap
tugas matematika yang menuntut adanya kerjasarna kelompok,
3. Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan
dalam proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai