Anda di halaman 1dari 2

Nama : Priyo Dwi Mulyono

NIM : 120180401014
Prodi : Industri Pertahanan
REVIEW ARTIKEL
MEMBANGUN EKOSISTEM RISET DI INDONESIA
Pendahuluan
Riset menjadi faktor utama keunggulan Inggris dan negara-negara Eropa
dalam bersaing di kancah global. Inovasi riset menjadi kunci mendorong
perbaikan kualitas hidup manusia dan bernegara, yang pada ujungnya
adalah produktivitas dan daya saing bangsa (Nelson, 1993). Hal yang
mendasar tentang riset adalah memperluas pemahaman mengenai disiplin-
disiplin ilmu khusus dengan riset terapan akan memungkinkan adanya
komersialisasi produk serta mendorong perbaikan kebijakan sehingga
perguruan tinggi dan lembaga riset dapat menumbuhkan pemikiran kritis
kemudian komitmen bangsa terhadap jalan pemikiran yang sistematis untuk
penciptaan pengetahuan (knowledge production), menyebarkan ide-ide
baru dan menjelaskan hukum semesta melalui observasi faktual dan
pencarian kebenaran. Ia tak hanya dibutuhkan untuk perbaikan kebijakan,
namun kunci menata hidup-bersama –apalagi di era post-truth dan hoaks
seperti saat ini.
Identifikasi Masalah

Menganggap alokasi anggaran negara untuk riset akan serta merta


meningkatkan kualitas riset dan mendorong daya saing bangsa. Dekade
lalu Indonesia tertinggal dari negara-negara tetangga di bidang produksi
pengetahuan. Kini, pemerintah sadar pentingnya sektor pengetahuan.
Solusi

Disusunnya Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) lewat Peraturan


Presiden No. 38/2018 sebagai rujukan prioritas riset di Indonesia. Kedua,
draft RUU mengenai Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(RUU Sisnas Iptek) yang juga menggarisbawahi kebutuhan akan ekosistem
yang mendukung iklim riset di Indonesia. Ketiga, Peraturan Presiden No.
16/2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, yang dalam
bidang riset menekankan perlunya pengadaan publik terkait riset yang
berkualitas baik dari perguruan tinggi maupun lembaga think tank.
Keempat, Peraturan Pemerintah tentang Manajemen Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang memberi ruang untuk merekrut talenta
riset berpengalaman pada posisi yang cukup senior, yang sebelumnya tidak
dimungkinkan. Kerangka regulasi ini memberi ruang gerak bagi pemerintah
dan pihak-pihak terkait untuk membentuk kondisi pemungkin (enabling
conditions) agar penciptaan pengetahuan bisa berjalan. Kondisi pemungkin
inilah yang disebut ekosistem riset: bagaimana riset perlu ditata, dikelola,
Nama : Priyo Dwi Mulyono
NIM : 120180401014
Prodi : Industri Pertahanan
diberi sumberdaya, dan diatur dalam tata-institusi. Karena itu, muncul juga
wacana mengenai berbagai kerangka institusi di sektor pengetahuan: dari
Balitbang, Badan Riset Nasional, World Class University, hingga Dana
Abadi Penelitian dengan penataan riset yang sehat sehingga akan
menghasilkan riset yang bermutu, yang dibutuhkan untuk melahirkan
ekosistem yang lebih baik lagi yang mendorong munculnya inovasi dan
perubahan kebijakan dan terus melangkah ke depan dengan daya saing
dan produktivitas bangsa yang didorong oleh riset akan mendorong
pertumbuhan ekosistem riset yang sehat dengan akuntabilitas akan bisa
dicapai dengan definisi fungsi yang jelas. Belajar dari pengalaman negara-
negara maju, Indonesia juga harus mendobrak sentralisasi di sektor riset
dan mendorong adanya otonomi, inovasi serta kolaborasi.
Kesimpulan

Regulasi pemerintahmemberi ruang gerak bagi pemerintah dan pihak-pihak


terkait untuk membentuk kondisi pemungkin (enabling conditions) agar
penciptaan pengetahuan bisa berjalan sehingga ekosistem riset perlu
ditata, dikelola, diberi sumberdaya, dan diatur dalam tata-institusi. Hasil dari
ekosistem riset yang sehat akan terlihat saat suatu negara menjadi tujuan
pelajar dan akademisi terbaik, untuk belajar maupun bekerja di universitas
atau lembaga risetnya. Juga ketika perusahaan lokal maupun global
bersedia melakukan investasi jangka panjang di sektor pengetahuan.
Indonesia perlu merumuskan solusi jangka panjang guna meningkatkan
kualitas riset dengan memperhitungkan seluruh komponen tersebut, bukan
hanya satu atau beberapa bagiannya saja dan Indonesia juga harus
mendobrak sentralisasi di sektor riset dan mendorong adanya otonomi,
inovasi serta kolaborasi.

Anda mungkin juga menyukai