METHOD
METHOD
METHOD (M5)
Didalam pengelolaan pelayanan keperawatan Ruang Angsa menerapkan
Model Praktik Keperawatan Professional (MPKP). Model Praktik
Keperawatan Professional yang diterapkan di Ruang Angsa berupa MPKP
model keperawatan primer (PP) hal ini dapat dilihat dari :
1. Dalam struktur organisasi, pemberian asuhan keperawatan kepada pasien di
Angsa terdapat empat PP yang masing-masing terdiri dari 5 perawat associate.
2. Ruang Angsa merupakan ruang perawatan interna kelas 2 . PP 1 bertanggung
jawab pada pasien di kamar 201 samapai 203 dengan disetiap kamar terdapat
dua pasien, dimana memiliki lima anggota perawat associate. PP 2
bertanggung jawab di kamar 204 samapai 206 dengan disetiap kamar terdapat
dua pasien, dimana memiliki lima anggota perawat associate. PP 3
bertanggung jawab pada pasien di kamar 207 samapai 212 dengan kamar
207,208,209,210,212 terdapat dua pasien, sedangkan kamar 211 terdapat satu
pasien.PP 3 memiliki lima anggota perawat associate. PP 4 bertanggung
jawab pada pasien di kamar 213 samapai 215 dengan disetiap kamar terdapat
dua pasien, dimana memiliki lima anggota perawat associate. .Perawat
associate ini yang membantu PP dalam melaksanakan proses keperawatan
mulai dari pengkajian sampai evaluasi kondisi pasien.
3. Kepala ruangan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh PP. Untuk
penanganan tugas saat dinas sore dan dinas malam, PP menunjuk salah satu
anggotanya (perawat associate) yang paling senior dan/atau berkompeten.
Apabila terdapat masalah di ruangan, maka anggota wajib melaporkannya
kepada PP dan PP kemudian melaporkannya kepada Kepala Ruangan.
4. Kepala ruangan memegang peran penting dalam proses pemilihan PP, dimana
dalam penentuan PP didasarkan atas kompetensi, leadership, jenjang
pendidikan (minimal DIII keperawatan), dan pengalaman kerja perawat
minimal 5 tahun.
5. Apabila kepala ruangan berhalangan hadir, maka akan diwakilkan oleh wakil
kepala ruangan atau PP. Dalam hal ini pendelegasian tugas yang diberikan
dicatat dalam buku khusus “Pendelegasian Tugas Ruang Angsa” sebagai
bentuk dokumentasi dan pertanggung jawaban.
Simpulan :
1) Timbang Terima
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan
ditemukan bahwa operan dilakukan tiga kali sehari, yaitu setiap pergantian
shift malam ke pagi (pukul: 07.30), pagi ke sore (pukul: 13.30), dan sore ke
malam (pukul: 19.30). Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa sebagian
besar operan dilaksanakan dengan tepat waktu. Operan diikuti oleh perawat
yang telah dan akan dinas.
Berdasarkan hasil observasi, kegiatan operan pagi dilaksanakan
pertama di nurse station. Operan ini bersifat general yang dibuka dan dipimpin
oleh kepala ruangan dan/atau yang mewakili. Setelah operan di nurse station
maka perawat berkeliling langsung ke kamar pasien sesuai pembagian PP.
Pada saat operan jaga ke pasien semua petugas memperkenalkan nama yang
akan bertugas berikutnya ke pasien. Kegiatan timbang terima dibuka dan
ditutup oleh kepala ruangan atau yang mewakili dan sebelum dilaksanakan
operan, terlihat adanya doa bersama saat shift pagi saja. Ketika operan shift
dari pagi ke sore operan jaga dilakukan secara umum terkait kondisi pasien
dan operan tentang penyampaian tindak lanjut obat pasien dilakukan saat
pasien mendapatkan terapi obat lanjut dan untuk pasien yang mendapatkan
terapi lanjut dicatat di buku dokumentasi. Serta saat operan jaga dari pagi ke
sore dilakukan operan keliling sesuai Pembagian PP dan dilakukan perkenalan
nama perawat yang akan bertugas selanjutnya. Operan jaga dilakukan secara
umum terkait kondisi pasien dan penyampaian tindak lanjut obat pasien
dilakukan saat pasien mendapatkan terapi obat lanjut dan untuk pasien yang
mendapatkan terapi lanjut dicatat di buku dokumentasi. Metode operan yang
digunakan di ruang Angsa yaitu mengacu pada metode SBAR (Situation,
Background, Analysis, Recommendation). Dalam timbang terima di ruang
Angsa ada tiga hal penting yang harus disampaikan yaitu SDM, pelayanan dan
fasilitas. SDM misalnya tenaga perawat sudah lengkap, Pelayanan misalnya
adakah pasien yang akan di operasi, dan fasilitas misalnya adakah alat yang
dipinjam dari ruang Angsa ke ruangan lain.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan perawat jaga di
ruang Angsa, untuk pelaporan operan jaga selama ini dilakukan secara rutin
dengan cara lisan dan tertulis yang dibuat oleh perawat masing-masing dengan
catatan kecil dan untuk pendokumentasiannya.
Dari hasil data diatas, jika ditinjau dari segi penerapan MPKP di
sebuah ruangan, dapat disimpulkan operan pasien di ruang Angsa sudah
dilakukan setiap operan jaga.
2) Ronde Keperawatan
5) Supervisi
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan dan petugas
inventaris di Ruang Angsa, supervisi di ruangan ini dilakukan setiap hari, baik
oleh karu ataupun wakaru dari ruangan yang berbeda. Supervisi dilakukan
setiap hari kerja yaitu pada saat shift sore. Sementara itu, Kepala Ruangan
melakukan supervisi pada PP, dan PP melakukan supervisi pada PA dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan di ruangan setiap harinya. Hal-hal yang
disupervisi meliputi SDM di Ruang Angsa, fasilitas yang ada di ruangan,
tindakan-tindakan keperawatan yang dilakukan, serta ada tidaknya masalah
yang mungkin terjadi di ruangan sehingga dapat ditangani segera.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Kegiatan
supervisi di Ruang Angsa telah dilaksanakan sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur dan telah sesuai dengan pedoman MPKP.
6) Discharge Planning
7) Metode/Standar/Protap
Ruang Angsa merupakan Ruang Rawat Inap kelas II yang
diperuntukkan bagi perawatan pasien dengan penyakit interna. Ruang Angsa
memiliki 15 kamar dimana setiap kamar terdiri dari dua pasien kecuali kamar
211 hanya ditempati satu pasien. Kamar 211 adalah kamar khusus untuk
pasien yang merupakan anggota dari tenaga medis yang berkerja di RSUD
Wangaya. Di ruangan Angsa sudah terdapat SOP (standar operasional
prosedur) dan SAK (Standar Asuhan Keperawatan) yang berisi tentang
pedoman-pedoman tata cara tindakan keperawatan. Evaluasi SAK dilakukan
setiap tahunnya dan biasanya dilaksanakan di bulan Oktober Tindakan-
tindakan yang dilakukan di ruangan telah mengacu pada standar-standar
tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan-
tindakan yang dilakukan di Ruang Angsa telah sesuai dengan SOP (standar
operasional prosedur) dan SAK (Standar Asuhan Keperawatan), serta telah
sesuai dengan penerapan MPKP.
8) Dokumentasi Keperawatan
9) ) Uraian Tugas
a. Kepala Ruang
1) Nama Jabatan : Kepala Ruang
2) Tugas Pokok
Menyelenggarakan layanan keperawatan dan membantu penyediaan fasilitas di ruang
angsa.
3) Fungsi :
Membantu koordinator pelayanan keperawatan, koordinator administrasi, dan
pelayanan umum serta menyelenggarakan pemberian pelayanan kepada pasien dan
administrasi ruangan di angsa.
4) Uraian Tugas :
a) Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan asuhan / pelayanan keperawatan
ruangannya
b) Menyusun dan mengempangkan staf, kebutuhan alat, fasilitas, sarana, dan
prasarana
c) Mengatur dinas dan membagi tugas staf bulanan/ mingguan dan harian secara
tertulis
d) Memonitor absen harian
e) Memantau dan membina penerapan etika keperawatan pada tiap individu staf
f) Melakukan bimbingan dan pengawasan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
tiap individu pasien
g) Mensosialisasikan peraturan/ kebijakan pimpinan dan mengkaji masukan-
masukan dalam meningkatan mutu asuhan/ pelayanan keperawatan
h) Mengawasi dan mnilai system pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
tiap-tiap pasien
i) Mengendalikan penyelenggaraan tata usaha ruangan
j) Mengatur pemanfaatan alat/ dan sumber-sumber untuk efisiensi
k) Membuat laporan rutin dan insidential tentang pelaksanaan asuhan/ pelayanan
keperawatan dan etika keperawatan
5) Tanggung Jawab :
a) Bertanggungjawab kepada Koordinator Pelayanan Keperawatan ruang angsa.
b) Bertanggungjawab terhadap Koordinator Administrasidan Pelayanan Umum
terkait kegiatan administrasi di ruang angsa.
6) Wewenang :Berwewenang melakukan segala kegiatan audit pelayanan perwatan dan
administrasi di ruangan angsa sesuai dengan surat tugas dari Koordinator Pelayanan
Perawatan
b) Wakil Kepala Ruangan
1) Nama Jabatan : Wakil Kepala Ruang
2) Tugas Pokok
Membantu kepala ruangan dalam menyelenggarakan layanan keperawatan dan
membantu penyediaan fasilitas di ruang angsa.
3) Fungsi :
Membantu kepala ruangan dalam menyelenggarakan pemberian pelayanan kepada
pasien dan administrasi ruangan di angsa.
4) Uraian Tugas :
a) Membantu kepala ruangan dalam mengatur dan mengendalikan pelaksanaan
asuhan / pelayanan keperawatan ruangannya
b) Membantu kepala ruangan dalam menyusun dan mengempangkan staf, kebutuhan
alat, fasilitas, sarana, dan prasarana
c) Membantu kepala ruangan dalam mengatur dinas dan membagi tugas staf
bulanan/ mingguan dan harian secara tertulis
d) Membantu kepala ruangan dalam memonitor absen harian
e) Membantu kepala ruangan dalam memantau dan membina penerapan etika
keperawatan pada tiap individu staf
f) Membantu kepala ruangan dalam melakukan bimbingan dan pengawasan
pelaksanaan asuhan keperawatan pada tiap individu pasien
g) Membantu kepala ruangan dalam mensosialisasikan peraturan/ kebijakan
pimpinan dan mengkaji masukan-masukan dalam meningkatan mutu asuhan/
pelayanan keperawatan
h) Membantu kepala ruangan dalam mengawasi dan menilai system pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan tiap-tiap pasien
i) Membantu kepala ruangan dalam mengendalikan penyelenggaraan tata usaha
ruangan
j) Membantu kepala ruangan dalam mengatur pemanfaatan alat/ dan sumber-sumber
untuk efisiensi
k) Membantu kepala ruangan dalam membuat laporan rutin dan insidential tentang
pelaksanaan asuhan/ pelayanan keperawatan dan etika keperawatan
b. Perawat Primer (PP)
1) Nama Jabatan : Perawat Primer (PP)
2) Tugas Pokok :
Melakukan asuhan keperawatan pada pasien secara holistic, paripurna, adil dan
bermutu
3) Fungsi :
Membantu Kepala Ruangan dalam menjalankan Asuhan Keperawatan pada pasien
rawat inap
4) Uraian Tugas
5) Tanggung Jawab :
Perawat Primer bertanggung jawab kepada kepala ruangang terhadap pemberian
asuhan keperawatan pasien secara holistic, adil, bermutu dan paripurna
6) Wewenang
a) Membantu perencanaan asuhan keperawatan
b) Melakukan koordinasi dengn kepala ruangan, tim kesehatan lain dan unit terkait
c) Melakukan pendelegasian tugas kepala ruangan bila pagi hari tidak bertugas
d) Mendelegasikan tugas kepada PA pada sore, malam dan hari libur
e) Membuat administrasi ruangan
f) Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar
g) Membuat pembagian tugas PA berdasarkan tingkat ketergantungan
h) Melakukan diskusi kasus (pre conference dan post conference)
i) Melakukan pembinaan dan bimbingan PA
j) Melakukan discharge planning
k) Melakukan monitoring evaluasi asuhan keperawatan