Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS JURNAL :

Manfaat Lidah Buaya (Aloe Vera) Sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah
pada Penderita Diabetes Mellitus Tahun 2012 (Ike Setia Kurniyasari)

OLEH KELOMPOK 5:
PUTU INDAH JELITA LESTARI (173222826)
NI WAYAN KENDRANITI (173222822)
NI PUTU SUYATI NINGSIH (173222820)
NI WAYAN SUTARNI (173222824)
NI LUH WIDARSIH (173222811)
NI MADE WIDYANTHI (173222816)
I PUTU EKA SURYA (173222800)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JENJANG
2018

1
ANALISIS JURNAL :
Manfaat Lidah Buaya (Aloe Vera) Sebagai Penurun Kadar Glukosa Darah
pada Penderita Diabetes Mellitus Tahun 2012 (Ike Setia Kurniyasari)

ABSTRAK :
Diabetes Mellitus adalah keadaan peningkatan kadar glukosa darah yang
kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik (Mirza maulana,2009). Peningkatan
glukosa darah yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi antara lain
kelainan pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan serangan jantung,
gangguan fungsi ginjal, luka sulit sembuh dan membusuk (gangren) dan
merupakan penyebab utama terjadinya pengerasan dan penyempitan pembuluh
darah (Aterosklerosis) sehingga menimbulkan stroke. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui manfaat lidah buaya (Aloe Vera) sebagai penurun kadar glukosa darah
pada penderita Diabetes Mellitus.
Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah quasy
eksperimental dua kelompok. Yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol,
dengan pendekatan pre dan post perlakuan. Populasinya adalah seluruh warga di
RW 08 Dusun Gedangsewu Kulon yang terdiagnosa Diabetes Mellitus sebanyak
10 orang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 10 orang yang menderita Diabetes
Mellitus di RW 08 Dusun Gedangsewu Kulon, dimana 5 orang sebagai kelompok
perlakuan dan 5 orang sebagai kelompok kontrol.
Analisa data dilakukan dengan membandingkan tingkat kadar glukosa darah
sebelum dan sesudah perlakuan, dianalisis secara inferensial untuk menentukan
rata – rata dan standart deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
kelompok perlakuan sejumlah 5 orang terjadi penurunan kadar glukosa darah
setelah diberikan olahan Aloe Vera yaitu dari 195.40 mg/dl (Pre Test) menjadi
133.40 mg/dl (Post Test). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi
penurunan kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan yang diberikan olahan
Aloe Vera selama 5 hari berturut – turut, dalam artian olahan Aloe Vera dapat
menurunkan kadar glukosa darah pada klien Diabetes Mellitus.
Kata kunci : Aloe Vera, Glukosa Darah, Diabetes Mellitus

2
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Diabetes Mellitus adalah keadaan peningkatan kadar glukosa darah yang
kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik (Mirza maulana,2009). Hormon
insulin dihasilkan oleh sekelompok sel beta dikelenjar pancreas dan sangat
berperan dalam metabolisme glukosa dalam sel tubuh. Tingginya prevalensi
Diabetes Mellitus menjadikan sangat penting untuk segera diatasi. Namun saat
ini masih banyak masyarakat yang kurang menyadari / mengetahui akan
manfaat tanaman herbal sebagai terapi herbal dalam mengatasi Diabetes
Mellitus. Data terbaru Badan Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia menempati
urutan ke-4 dalam jumlah Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2006 jumlah
penderita Diabetes Mellitus di Indonesia 14 juta orang. Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan, didapatkan data dari jumlah klien Diabetes
Mellitus yang periksa di Puskesmas Sidorejo wilayah Desa Gedangsewu bulan
Januari-Oktober 2011 adalah sebanyak 98 orang. Sedangkan di wilayah RW
08 Desa Gedangsewu yang telah terdiagnosis Diabetes Mellitus sebanyak 10
orang. Dari 10 responden mengatakan belum mengetahui bahwa pengobatan
Diabetes Mellitus dapat menggunakan tanaman herbal, yang diketahui hanya
obat – obatan bahan kimia. Kontrol glukosa menjadi kunci utama dari
penyakit Diabetes Mellitus. Faktor perekonomian yang labil merupakan salah
satu kendala penderita diabetes melakukan proses terapi. Apabila kepatuhan
proses terapi dinilai kurang maka cenderung glukosa darah terjadi
peningkatan. Peningkatan glukosa darah yang tidak terkontrol akan
menimbulkan komplikasi antara lain kelainan pembuluh darah yang akhirnya
menyebabkan serangan jantung, gangguan fungsi ginjal, luka sulit sembuh dan
membusuk (gangren) dan merupakan penyebab utama penyempitan pembuluh
darah (Aterosklerosis) sehingga menimbulkan stroke. Untuk menanggulangi
peningkatan penderita Diabetes, maka diperlukan obat yang dapat membantu
penderita dalam menurunkan kadar glukosa yang berlebih. Disamping
mengkonsumsi obat, penderita Diabetes juga harus menjaga pola makan serta
olahraga secara teratur. Tahun 1996 di Universitas Mahidol, Bangkok,

3
melaporkan Aloe Vera terbukti mengurangi kadar glukosa darah pada 72
pasien yang kadar glukosanya sangat tinggi (Rostita,2008).

2. Tujuan
Tujuan penelitian
a. Tujuan Umum
Mengetahui manfaat lidah buaya (Aloe Vera) sebagai penurun kadar
glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus.
b. Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi kadar glukosa darah pada penderita Diabetes
Mellitus sebelum diberikan olahan Aloe Vera.
2) Mengidentifikasi kadar glukosa darah pada penderita Diabetes
Mellitus sesudah diberikan olahan Aloe Vera.
3) Menganalisa manfaat lidah buaya (Aloe Vera) sebagai penurun kadar
glukosa darah.

B. METODE
1. Design Review
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
eksperimental semu (quasy eksperimental) dengan rancangan (non equivalent
control group). Dalam penelitian ini peneliti ingin melakukan perlakuan pada
responden yaitu pada penderita Diabetes Mellitus dengan pemberian terapi
herbal yang menggunakan olahan Aloe Vera pada responden yang telah dipilih
oleh peneliti dengan perlakuan sebanyak 2 kali perhari dan dalam kurun waktu
5 hari serta dikontrol sebelum dan sesudah diberikan olahan Aloe Vera.
Populasi penelitian ini adalah sebanyak 10 orang., dan keseluruhannya
dijadikan sebagai sampel penelitian (total sampling) dimana 5 orang sebagai
kelompok perlakuan dan 5 orang sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan
data dilakukan dengan lembar observasi berisikan identitas diri responden dan
kadar glukosa darah dengan menggunakan alat berupa glukosa elektronik
Nesco multicheck glucotest. Analisis data dalam penelitian ini untuk menguji
antara kelompok kontrol dengan perlakuan (Pre Test) digunakan analisis
statistik Uji One Sampel T Test. Sedangkan untuk analisis statistik (Post Test)
menggunakan Uji T Dua Sampel Berpasangan dengan cara uji dua pihak.

2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

4
Populasi pada penelitian ini sebanyak 10 orang dan keseluruhannya dijadikan
sebagai sampel penelitian (total sampling) dimana 5 orang sebagai kelompok
perlakuan dan 5 orang sebagai kelompok control dengan criteria inklusi :
1) Pasien telah terdiagnosa mengalami diabetes mellitus
2) Pasien yang bersedia menjadi responden
Adapun criteria eksklusi dalam penelitian ini adalah
1) Pasien diabetes mellitus dengan komplikasi
i. Tipe Study
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
eksperimental semu (quasy eksperimental) dengan rancangan (non
equivalent control group).
ii. Tipe responden
Berdasarkan hasil penelitian ini tipe responden perlakuan
berdasarkan umur yaitu Berdasarkan 41-45 tahun sejumlah (20%) atau
1 responden, 46-50 tahun sejumlah (20%) atau 1 responden, 51-55
tahun sejumlah (20%) atau 1 responden, 56-60 tahun sejumlah (20%)
atau 1 responden, 61-65 tahun sejumlah (20%) atau 1 responden.
Sementara tipe responden kelompok control berdasarkan umur
Berdasarkan 41-45 tahun sejumlah (20%) atau 1 responden, 46-50
tahun sejumlah (20%) atau 1 responden, 51-55 tahun sejumlah (20%)
atau 1 responden, 56-60 tahun sejumlah (20%) atau 1 responden, 61-65
tahun sejumlah (20%) atau 1 responden.
Tipe responden kelompok perlakuan berdasarkan jenis kelamin
yaitu (60%) atau sejumlah 3 responden berjenis kelamin perempuan ,
(40%) atau sejumlah 2 responden berjenis kelamin laki – laki.
Sementara pada kelompok control yaitu 5 responden pada kelompok
kontrol sebagian besar yaitu (60%) atau sejumlah 3 responden berjenis
kelamin perempuan , (40%) atau sejumlah 2 responden berjenis
kelamin laki – laki.
Tipe responden kelompok perlakuan berdasarkan pekerjaan yaitu
(60%) atau 3 Responden Tidak Bekerja, (20%) atau 1 Responden
menjadi pegawai, (20%) atau 1 Responden menjadi petani. Sementara
tipe responden kelompok control yaitu (60%) atau 3 Responden Tidak

5
Bekerja, (20%) atau 1 Responden menjadi pegawai, (20%) atau 1
Responden menjadi petani.
Tipe responden kelompok perlakuan berdasarkan riwayat penyakit
keturunan adalah (80%) atau sejumlah 4 Responden menjawab ada
riwayat keturunan Diabetes Mellitus pada keluarga dan (20%) atau
sejumlah 1 Responden menjawab tidak ada penyakit keturunan
Diabetes Mellitus pada keluarganya. Sementara pada kelompok control
adalah (80%) atau sejumlah 4 Responden menjawab ada riwayat
keturunan Diabetes Mellitus pada keluarga dan (20%) atau sejumlah 1
Responden menjawab tidak ada penyakit keturunan Diabetes Mellitus
pada keluarganya.
iii. Tipe intervensi
Menilai kadar glukosa darah tiap responden, setelah itu responden
kelompok perlakuan akan diberikan olahan aloe vera sebanyak 2 kali
perhari dan dalam kurun waktu 5 hari. Sementara kelompok control
tidak diberikan olahan aloe vera. Kemudian kelompok perlakuan
maupun control akan dilakukan pengecekan kembali pada kadar
glukosa darahnya.
iv. Tipe outcome yang diukur
Outcome yang diukur adalah kadar glukosa darah yang mengalami
penurunan setelah diberikan olahan aloe vera

3. Metode pengkajian kualitas study (critical appraisal)


a. Are the results of the study valid?
Screening Questions
1. Did the study address a clearly focused issue? Yes
HINT: A question can be focused in terms of
a. The population studied
Populasi pada penelitian ini sebanyak 10 orang dan
keseluruhannya dijadikan sebagai sampel penelitian (total
sampling) dimana 5 orang sebagai kelompok perlakuan dan 5
orang sebagai kelompok control dengan criteria inklusi pasien
telah terdiagnosa mengalami diabetes mellitus dan pasien yang

6
bersedia menjadi responden. Sedangkan criteria eksklusi pada
penelitian ini yaitu pasien diabetes mellitus dengan komplikasi
b. The intervension given
Menilai kadar glukosa darah tiap responden, setelah itu
responden kelompok perlakuan akan diberikan olahan aloe vera
sebanyak 2 kali perhari dan dalam kurun waktu 5 hari.
Sementara kelompok control tidak diberikan olahan aloe vera.
Kemudian kelompok perlakuan maupun control akan dilakukan
pengecekan kembali pada kadar glukosa darahnya.
c. Whether the study tried to detect a beneficial or harmful effect?
Studi ini mencoba melihat efek menguntungkan dari
penggunaan aloe vera atau lidah buaya pada penurunan kadar
glukosa darah pasien diabetes mellitus
2. Did the authors use an appropriate method to answer their
question? Yes
HINT: Consider
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
desain eksperimental semu (quasy eksperimental) dengan
rancangan (non equivalent control group). Desain penelitian ini
sesuai untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Dengan hasil
akhir yang didapat yaitu adanya pengaruh aloe vera terhadap
penurunan glukosa darah pada pasien diabetes mellitus
3. Were all of the patients who entered the trial properly
accounted for at its conclusion?
Semua subyek penelitian diperhitungkan dalam hasil dan
kesimpulan. Dibandingkan dengan kelompok kontrol, responden
dalam kelompok perlakuan memiliki kadar glukosa darah yang
tinggi namun saat diberikan perlakuan glukosa darah responden
menurun
a. Was follow up complete?
Follow up dijelaskan dengan lengkap. Responden perlakuan di
berikan aloe vera sebanyak 2 kali selama 5 hari
Detailed question

7
4. Were patients, health workers and study personel “blind” to
treatment? No
Pada penelitian ini, pengobatan tidak dilakukan secara “blind”.
Pengobatan yang dilakukan secara blind tidak layak, karena tidak
akan mencapai perbedaan yang memadai dalam kontrol glukosa
antara kelompok dan mungkin mengurangi keselamatan pasien.
5. Were the groups similar at the start of the trial? No
In term of other factors that might effect the outcome such as age,
sex, social class.
Pada penelitian ini, karakteristik responden berbeda-beda dari jenis
kelamin usia maupun pekerjaan. Namun dalam penelitian ini
terdapat persamaan yaitu sama-sama pasien dengan diabetes
mellitus dan memiliki kadar glukosa darah yang cukup tinggi
6. Aside from the experimental intervention, were the groups
treated equally? Yes
Selain perlakuan yang dieksperimenkan, subyek diperlakukan
sama. Kelompok kontrol dan kelompok terapi mendapatkan
beberapa perlakuan yang sama seperti dilakukan cek glukosa darah
saat pretest maupun post test pada hari yang sama.
b. What are the result?
7. How large was the treatment effect? What outcomes are
measured? Yes
Rentang penurunan kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan
mengalami penurunan setelah diberikan olahan aloe vera yaitu dari
195.40 mg/dl (pre test) menjadi 133.40 mg/dl (post test).
Sementara pada kelompok control tidak mengalami penurunan
sama sekali.
c. Will the results help locally?
8. Can the results be applied to the local population? Yes
Hasil dari penelitian ini dapat diterapkan pada populasi lokal,
karena pasien lokal dapat memenuhi kriteria pada penelitian ini,
baik kriteria inklusi maupun eksklusi.
9. Were all clinically important outcomes considered? Yes
Olahan aloe vera bisa menjadi terapi herbal bagi pasien dengan
diabetes mellitus untuk menurunkan kadar glukosa darahnya.
Selain itu penelitian ini juga telah dilakukan diberbagai tempat
salah satunya di Universitas Mahidol, Bangkok, (1996)

8
melaporkan Aloe vera terbukti mengurangi kadar glukosa darah
pada 72 pasien yang kadar glukosanya sangat tinggi.
10. Are the benefits worth the harms and costs? Yes
Manfaat dari penelitian ini sebanding dengan biaya yang
dikeluarkan bahkan melebihi ekspektasi karena penurunan glukosa
darah yang didapat (195.40 mg/dl (pre test) menjadi 133.40 mg/dl
(post test)) cukup drastis.
11. This is unlikely to be addressed by the trial. But what do you
think?
Menurut saya olahan aloe vera ini patut dicoba terutama bagi
pasien dengan diabetes mellitus. Selain biaya yang dikeluarkan
cukup sedikit, bahan yang diperlukan juga sangat mudah dicari
serta tidak terdapat efek samping yang dalam mengonsumsi olahan
tersebut namun perlu diingat dalam cara pembuatannya harus
sesuai prosedur yang ada.

4. Cara ekstraksi data


a. Analisa Univariat
1) Kadar glukosa darah sebelum diberikan olahan aloe vera (kelompok
perlakuan)
Dari penelitian ini, 5 responden pada kelompok perlakuan diantaranya
sebanyak 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah
179 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa
darah 184 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar
glukosa darah 198 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan
kadar glukosa darah 205 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden
dengan kadar glukosa darah 211 mg/dl.
Sementara pada kelompok control (Pre test)
5 responden pada kelompok kontrol diantaranya sebanyak 20% atau
sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah 176 mg/dl, 20%
atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah 181 mg/dl,
20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah 187
mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah
191 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa
darah 215 mg/dl.

9
2) Kadar glukosa darah setelah diberikan olahan aloe vera (kelompok
perlakuan)
Dalam penelitian ini didapatkan data daru 5 responden pada kelompok
perlakuan diantaranya sebanyak 20% atau sejumlah 1 responden
dengan kadar glukosa darah 124 mg/dl, 20% atau sejumlah 1
responden dengan kadar glukosa darah 128 mg/dl, 20% atau sejumlah
1 responden dengan kadar glukosa darah 133 mg/dl, 20% atau
sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah 135 mg/dl, 20%
atau sejumlah 1 responden dengan kadar glukosa darah 147 mg/dl
Sementara hasil post test pada kelompok control
Diantaranya sebanyak 20% atau sejumlah 1 responden dengan kadar
glukosa darah 183 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden dengan
kadar glukosa darah 189 mg/dl, 20% atau sejumlah 1 responden
dengan kadar glukosa darah 196 mg/dl, 20% atau sejumlah 1
responden dengan kadar glukosa darah 198 mg/dl, 20% atau sejumlah
1 responden dengan kadar glukosa darah 216 mg/dl.
b. Analisis bivariat
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan data 5 responden pada
kelompok perlakuan yang diberi olahan aloe vera diantaranya, 1 responden
dengan kadar glukosa darah pre test 211 mg/dl menjadi (post test) 147
mg/dl dengan selisih hasil -64 , 1 responden dengan kadar glukosa darah
184 mg/dl menjadi (post test) 128 mg/dl dengan selisih hasil -56, 1
responden dengan kadar glukosa darah 198 mg/dl menjadi (post test) 124
mg/dl dengan selisih hasil -74,1 responden dengan kadar glukosa darah
179 mg/dl menjadi (post test) 133 mg/dl dengan selisih hasil -46, 1
responden dengan kadar glukosa darah 205 mg/dl menjadi (post test) 135
mg/dl dengan selisih hasil -70. Rata – rata antara pre test dan post test
pada kelompok perlakuan yaitu 195.40 mg/dl menjadi 133.40 mg/dl.
Dapat disimpulkan penderita Diabetes Mellitus yang diberikan olahan aloe
vera mengalami penurunan kadar glukosa darah.
Sementara pada kelompok komtrol didapatkan hasil: 5 responden
pada kelompok kontrol yang tidak diberi olahan aloe vera diantaranya, 1
responden dengan kadar glukosa darah pre test 187 mg/dl menjadi (post
test) 196 mg/dl dengan selisih hasil +9 , 1 responden dengan kadar glukosa

10
darah 176 mg/dl menjadi (post test) 183 mg/dl dengan selisih hasil +7, 1
responden dengan kadar glukosa darah 215 mg/dl menjadi (post test) 216
mg/dl dengan selisih hasil +1, 1 responden dengan kadar glukosa darah
191 mg/dl menjadi (post test) 198 mg/dl dengan selisih hasil +7, 1
responden dengan kadar glukosa darah 181 mg/dl menjadi (post test) 189
mg/dl dengan selisih hasil +8. Rata – rata antara pre test dan post test pada
kelompok kontrol yaitu 190.00 mg/dl menjadi 196.40 mg/dl. Dapat
disimpulkan penderita Diabetes Mellitus yang tidak diberikan olahan aloe
vera tidak mengalami penurunan kadar glukosa darah.
Berdasarkan hasil tersebut, dilakukan pengujian dengan Paired T-
test dan didapatkan hasil kadar glukosa darah kelompok perlakuan
sebelum diberikan olahan aloe vera dan setelah diberikan olahan aloe vera,
didapatkan rentang penurunan kadar glukosa darah 48.062 mg/dl.
Diketahui nilai T tabel yaitu 2.776 sedangkan nilai T hitung 12.351 yang
berarti bahwa nilai T Hitung lebih besar daripada T tabel. Sehingga dapat
disimpulkan Ho ditolak dan H1 diterima yang
artinya ada manfaat lidah buaya (aloe vera) sebagai penurun kadar
glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus.

C. HASIL
Dari data yang ada didapatkan hasil didapatkan hasil kadar glukosa darah
kelompok perlakuan sebelum diberikan olahan aloe vera dan setelah diberikan
olahan aloe vera, didapatkan rentang penurunan kadar glukosa darah 48.062
mg/dl. Diketahui nilai T tabel yaitu 2.776 sedangkan nilai T hitung 12.351
yang berarti bahwa nilai T Hitung lebih besar daripada T tabel. Sehingga dapat
disimpulkan Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya ada manfaat lidah
buaya (aloe vera) sebagai penurun kadar glukosa darah pada penderita
Diabetes Mellitus.
Penelitian ini didukung oleh penelitian dari Minh Q. Ngo, Pharm.D.; Nancy
N. Nguyen, Pharm.D.; Sachin A. Shah, Pharm.D.
Penelitian ini merupakan review dari penelitian lain yang berjumlah 8
penelitian yaitu

11
a. Agarwal OP. Prevention of atheromatous heart disease. Angiology. 1985;
36: 485–92.
b. Ghannam N, Kingston M, Al-Meshaal IA, et al. The antidiabetic activity
of aloes: preliminary clinical and experimental observations. Horm Res.
1986; 24:288–94.
c. Nasiff HA, Fajardo FR, Velez F, et al. Efecto del aloe sobre la
hiperlipedemia en pacientes refractarios a la dieta. Rev Cuba Med Gen
Integr. 1993; 9:43–51. Abstract. [In Spanish].
d. Yongchaiyudha S, Rungipitarangsi V, Bunyapraphatsara N, et al.
Antidiabetic activity of Aloe vera L. juice. I. Clinical trial in new cases of
diabetes mellitus. Phytomedicine. 1996; 3:241–3.
e. Bunyapraphatsara N, Yongchaiyudha S, Rungipitarangsi V, et al.
Antidiabetic activity of Aloe vera L. juice. II. Clinical trial in diabetes
mellitus patients in combination with glibenclamide. Phytomedicine.
1996; 3:245–8.
f. Chalaprawat M. The hypoglycemic effects of aloe vera in Thai diabetic
patients. J Clin Epidemiol. 1997; 50(suppl_1):S3.
g. Devaraj S, Jialal R, Jialal I, et al. Effect of aloe vera supplements in
patients with prediabetes. FASEB J. 2009; 23:900.7. Abstract.
h. Yagi A, Hegazy S, Kabbash A, et al. Possible hypoglycemic effect of Aloe
vera L. high molecular weight fractions on type 2 diabetic patients. J Saudi
Pharm Soc. 2009; 16:209–15.
Dari 8 penelitian tersebut 6 diantaranya membahas tentang manfaat ole
vera bagi pasien diabetes mellitus, 1 diantaranya membahas tentang diabetes
mellitus dan disiplidemia dan 1 diantaranya hanya membahas disiplidemia
dengan total sampel yang digunakan sebanyak 5285 pasien, yang dinilai
menggunakan lidah buaya lisan pada manusia.. Hasil yang didapat yaitu 6
dari 8 studi yang dievaluasi pada pasien diabetes menunjukkan penurunan
yang signifikan pada glukosa darah. (Penelitian nomor a,b,d,e,h) Sementara
dua studi yang tersisa melaporkan trend menuju penurunan darah dalam
kelompok perlakukan (Penelitian nomor f,g). Salah satu contoh penelitian
yang dibahas pada jurnal ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ghannam et
al (1986) yang mempelajari lima, pasien non-insulin-dependent sehat dengan
diabetes mellitus yang mengaku pernah menggunakan latex lidah
buaya.Pasien menerima setengah sendok teh lidah buaya lateks, dalam bentuk

12
resin kering, setiap hari selama 4-14 minggu. Dan hasil yang didapatkan yaitu
gula darah pada semua pasien menurun yang awalnya rata-raya 273 ± 56 mg /
dL menjadi 151 ± 51 mg / dL setelah pengobatan ( p < 0,001). Penelitian ini
juga mendapatkan hasil penurunan HbA1c pada pasien diabetes.

D. PEMBAHASAN
Kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus sesudah diberikan
olahan aloe vera dirumah klien Diabetes Mellitus berdasarkan hasil penelitian
diketahui pengukuran kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan
mayoritas mengalami penurunan. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak
mengalami penurunan kadar glukosa darah. Rentang penurunan kadar glukosa
darah pada kelompok perlakuan mengalami penurunan setelah diberikan
olahan aloe vera yaitu dari 195.40 mg/dl (pre test) menjadi 133.40 mg/dl (post
test). Data tersebut membuktikan bahwa terjadi penurunan kadar glukosa
darah pada kelompok perlakuan. Penurunan kadar glukosa darah akibat
perlakuan dengan pemberian aloevera berfungsi untuk memperbaiki pankreas.
Senyawa yang berperan penting dalam penurunan kadar glukosa yaitu
Cromium, inositol (merupakan bagian dari Vitamin B kompleks) dan Vitamin
A. Adapun senyawa lain sebagai penurun kadar glukosa darah yaitu Mono dan
polisakarida, selulosa, glukosa, mannose, aldopentosa, rhamnosa yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, untuk
memproduksi mucopolisakarida, menekan kadar glukosa dan trigliserida post
pandrial dan menurunkan ratio glukosa post pandrial. Pada tumbuhan Aloe
Vera yang digunakan sebagai terapi yaitu daging dari aloe vera tersebut. Tahun
1996 di Universitas Mahidol, Bangkok, melaporkan Aloe vera terbukti
mengurangi kadar glukosa darah pada 72 pasien yang kadar glukosanya sangat
tinggi (Rostita,2008).
Dari uraian fakta dan teori diatas, peneliti sependapat bahwa penurunan
kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan setelah diberikan olahan aloe
vera pada penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan pada tahun 1996 di Universitas Mahidol, Bangkok, melaporkan
Aloe vera terbukti mengurangi kadar glukosa darah pada 72 pasien yang kadar
glukosanya sangat tinggi. Pada penelitian ini didapatkan rentang penurunan
kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan mengalami penurunan setelah

13
diberikan olahan aloe vera yaitu dari 195.40 mg/dl (pre test) menjadi 133.40
mg/dl (post test). Sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami
penurunan sama sekali. Hal tersebut dikarenakan kelompok perlakuan
diberikan olahan aloe vera yang direbus kemudian disaring dan diminum saat
hangat setelah makan 2-3 gelas perhari (1gelas = 200cc ). Lama pemberian
terapi aloe vera tergolong singkat hanya 5 hari berturut-turut. Sedangkan pada
kelompok kontrol yang tidak diberikan olahan aloe vera, kadar glukosa pada
penderita Diabetes Mellitus tersebut tidak mengalami penurunan.

E. PENUTUP
Pada daging aloe vera yaitu berfungsi untuk memperbaiki pankreas. Senyawa
yang berperan penting dalam penurunan kadar glukosa yaitu Cromium,
inositol (merupakan bagian dari Vitamin B kompleks) dan Vitamin A. Adapun
senyawa lain sebagai penurun kadar glukosa darah yaitu Mono dan
polisakarida, selulosa, glukosa, mannose aldopentosa, rhamnosa yang
berfungsi sebagai memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, untuk
memproduksi mucopolisakarida, menekan kadar glukosa dan trigliserida post
pandrial dan menurunkan ratio glukosa post pandrial. Pada tumbuhan Aloe
Vera yang digunakan sebagai terapi yaitu daging dari aloe vera tersebut.

F. DAFTAR PUSTAKA
Kurniasari,Ike Setya. 2012. Manfaat lidah buaya (aloe vera) sebagai penurun
kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus.
http://ejournal.akperpamenangac.id/index.php/akp/article/view
File/113/97.Diakses tanggal 13 Juli 2018
Minh Q et al.2010. Oral aloe vera for treatment of diabetes mellitus and
dyslipidemia. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20966143 .Diakses
tanggal 13 Juli 2018

14

Anda mungkin juga menyukai