Anda di halaman 1dari 2

ASEXUAL REPRODUCTION

Tanaman memiliki dua cara untuk melanjutkan garis keturunannya yaitu dengan cara sexual
dan asexual. Cara sexual adalah degan membentuk bunga yang akan dipolinasi menghasilkam biji, dan
cara asexual atau kloning dimana bagian dari tumbuhan dapat berkembang menjadi tanaman baru atau
dengan pembentukan benih secara apomixis.

Bagian tanaman yang dapat berkembang menjadi tanaman baru terdapat 5 cara perbanyakan
yaitu : Bulb, Corm, Rhizome, Stolon, dan Tuber. Umbi lapis atau bulbus adalah bagian dari tumpukan
daun yang tersusun secara rapat yang nantinya akan membesar membentuk umbi, anak umbi lapis
dapat dipotong dan ditanam membentuk tanaman baru. Corm adalah umbi modifikasi dari batang yang
digunakan tanaman sebagai tempat penyimpanan makanan, pada corm akan terbentuk cormlet yang
dapat dipotong dan ditanam menjadi tanaman baru. Rhizome adalah perpanjangan dari batang yang
memiliki tumbuh arah horizontal dan memiliki fungsi menyimpan makanan dan dapat tumbuh tanaman
baru. Apabila tanaman baru dari perpanjangan rhizome dipotong maka dapat . Stolon adalah
perpanjangan dari tangkai dan sama seperti rhizome, memiliki fungsi menumbuhkan tanaman baru dan
menyimpan tanaman namun stolon memiliki kapasitas yang lebih kecil namun memiliki penyebaran
yang lebih cepat. Tuber adalah modifikasi dari akar yang tidak berbentuk yang berguna sebagai tempat
penyimpanan makanan.

Perbanyakan asexual melalui biji dibagi menjadi dua yaitu apomixis fakultatif dan apomixis
obligat. Pembuatan biji secara apomixis terjadi dengan cara pembelahan sel secara mitosis atau meiosis
untuk pembuatan embrio biji tanpa adanya persatuan sel sperma dan sel telur. Pembuatan biji secara
apomixis dapat dilakukan dengan 7 cara yaitu : Apospory dimana sel somatik pada ovum membelah
secara mitotis membentuk embrio 2n. Displospory adalah pembuatan biji somatik dengan cara
mengubah induk sel megaspora menjadi embrio. Adventitious Embryony adalah pembentukan embrio
dari sel 2n pada ovule. Parthenogenesis adalah pembuatan embrio n dari sel telur tanpa fertilisasi.
Androgenesis adalah pembuatan embrio haploid dengan sel polen yang masuk ke kantung embrio.
Semigamy adalah pembuatan embrio dengan polinasi pada sel telur namun tidak terjadi fertilisasi.
Pseudogamy adalah pembuatan biji dengan fertilisasi namun sel telur dan sel sperma tidak menyatu
menjadi zigot.
Breeding Approach + sampe bagian akhir

Karakteristik yang dicari direkomendasikan mempunyai daya adaptasi yang tinggi dengan
resistensi penyakit yang luas dan hasil yang tinggi. Untuk pemilihan tetua, diusahakan memiliki
karakteristik unggul yang tidak dimiliki oleh pasangannya sehingga keturunan yang dihasilkan akan
memiliki tingkat resistensi penyakit yang luas. Untuk keturunan Diploid diusahakan homozigot dan
memiliki 2n gamet. Untk Keturunan Tetraploid diusahkan keturunannya memiliki kesamaan yang
tinggi. Garis keturunan yang baru harus dapat menurunkan sifat – sifat unggul tersebut. Metode
breeding masih belum tebuat namun untuk sementara patokannya adalah penggunaan populasi
hybrid yang cocok. Salah satu persilangan yang berhasil adalah antara S. tuberosum dan s.
andigena. Setelah pemilihan tetua garis keturunan selanjutnya harus bebas dari penyaki agar
kondisi varietas tetap maksimal.

Untuk rencana persilangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu doublecross antara keturunan
tetraploid dengan keturunan diploid atau three-way cross antara varietas tetraploid langsung dan
diploid single cross. Pembuatan benih dapat dilakukan dengan cytoplasmik male steril pada tetua
diploid.

Anda mungkin juga menyukai