Bahan pemeriksaan : cairan vagina Metoda : Tanpa pewarnaan: satu tetes cairan vaginal ditaruh pada gelas objek dan kemudian ditutup; pemeriksaan dibawah mikroskop dengan pembesaran 500 kali. Hasil yang diharapkan: sperma yang masih bergerak. Dengan pewarnaan: buat sediaan apus dari cairan vagina pada gelas objek, keringkan di udara, fiksasi dengan api, warnai dengan Malachite-green 1% dalam air, tunggu 10-15 menit, cuci dengan air, warnai dengan Eosin-yellowish 1% dalam air, tunggu 1 menit, cuci dengan air, keringkan dan diperiksa dibawah mikroskop. Hasil yang diharapkan: bagian basis kepala sperma berwarna ungu, bagian hidung merah muda. 2. Tujuan : menentukan adanya sperma Bahan pemeriksaan : pakaian Metoda : Pakaian yang mengandung bercak diambil sedikit pada bagian t engahn ya (kon s e n t r a s i s p e r m a t e r u t a m a d i b a gi a n tengah), Warnai dengan pewarnaan BAEECHI selama 2 menit, Cuci dengan HCL 1%, Dehidrasi dengan alkohol 70%, 85% dan alkohaol absolut, Bersihkan dengan Xylol, Keringkan dan letakan pada kertas saring, Dengan jarum, pakaian yang mengandung bercak diambil benangnya 1- 2 helai, kemudian diurai sampai menjadi serabut-serabut pada gelas objek, Teteskan canada balsem, ditutup dengan gelas penutup lihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 500 kali. Hasil yang diharapkan: Kepala sperma berwama merah, bagian ekor biru muda; kepala sperma tampak menempel pada serabut-serabut benang. Pembuatan pewarnaan BAEECHI : acid-fuchsin 1 % (1 tetes atau 1 ml) methylene-blue 1 % (1 tetes atau 1 ml) HCL 1 % (40 tetes atau 40 ml). 3. Tujuan : menentukan adanya air mani (asam fosfatase) Bahan pemeriksaan : Cairan vaginal Metoda : Cairan vaginal ditaruh pada kertas Whatman, diamkan sampai kering, Semprot dengan reagensia, Perhatikan warna ungu yang timbul dan catat dalam berapa detik warna ungu tersebut timbul. Hasil yang diharapkan: Warna ungu timbul dalam waktu kurang dari 30 detik, berarti asam fosfatase berasal dari prostat, berarti in dikasi besar; warna ungu timbul kurang dari 65 detik, indikasi sedang. Pembuatan reagensia: Bahan-bahan yang dibutuhkan; 1. Sodium chloride 23 gram 2. Glacial acetic acid 1/2 ml 3. Sodium acetate trihydrate 2 gram 4. Brentaminefast Blue B 50 mg 5. Sodium alpha naphthyl phosphate 50 mg 6. Aquadest 90 ml 7. Kertas Whatman no. 1 serta alat penyemprot (spray) Bahan No. 1, 2 dan 3 dilarutkan dalam aquadest menjadi larutan buffer dengan pH sekitar 5. Bahan No. 4 dilarutkan dengan sedikit larutan buffer dan kemudian bahan No. 5 dilarutkan dalam sisa buffer. Selanjutnya bahan No 4 yang sudah dilarutkan tersebut dimasukan ke dalam larutan sodium alpha-naphthyl-phosphate dan dengan cepat disaring dan dimasukkan ke dalam botol yang gelap (reagensia ini bila disimpan dalam lemari es dapat tahan beberapa minggu ). Adapun dasar reaksi ini ialah: asam fosfatase akan men- ghidrolisir alpha naphthyl phosphate dan alpha naphthol yang dibebaskan akan bereaksi dengan Brentamine dan membentuk warna ungu. 1) Bahan pemeriksaan : cairan vaginal Metode : Florence Cairan vaginal ditetesi larutan yodium Kristal yang terbentuk dilihat di bawah mikroskop Hasil yang diharapkan : Kristal-kristal kholin-peryodida tampak berbentuk jarum-jarum yang berwarna coklat 2) Bahan pemeriksaan : cairan vaginal Metode : Berberio Cairan vaginal ditetesi larutan asam pikrat, kemudian lihat di bawah mikroskop, Hasil yang diharapkan : Kristal-kristal spermin pikrat akan berbentuk rhombik atau jarum kompas yang berwarna kuning kehijauan 3) Bahan pemeriksaan : Pakaian Metoda : Inhibisi asam fosfatase dengan L (+) asam tartat, Reaksi dengan asam fosfatase, Sinar-UV : visual; taktil dan penciuman, Inhibisi asam fosfatase dengan L(+) asam tartat a. Pakaian yang diduga mengandung bercak air mani dipotong kecil dan diekstraksi dengan beberapa tetes aquades b. Pada dua helai kertas sarin diteteskan masing-masing satu tetes ekstrak ; kertas saring pertama disemprot dengan reagens 1 , yang kedua disemprot dengan regensia 2, c. Bila pada kertas saring pertama timbul warna ungu dalam waktu satu menit, sedangkan pada yang kedua tidak terjadi warna ungu, maka dapat disimpulkan bahwa bercak pada pakaian yang diperiksa adalah bercak air mani, d. Bila dalam jangka waktu tersebut warna ungu timbul pada keduanya, maka bercak pada pakaian bercak air mani, asam fosfatase yang terdapat berasal dari sumber lain . Reaksi dengan asam fosfatase 1) Kertas saring yang sudah di basahi dengan aquades diletakkan pada pakaian atau bahan yang akan diperiksa selama 5-10 menit, kemudian kertas saring diangkat dan dikeringkan, 2) Semprot dengan regensia, jika timbul warna ungu berarti pakaian atau bahan tersebut mengandung air mani, 3) Bila kertas saring tersebut diletakkan pada pakaian agau bahan seperti semula, maka dapat diketahui letak dan air mani pada bahan yang diperiksa. Sinar ultra violet;visual;taktil dan penciuman 1) Pemeriksaan dengan sinar –UV; bahan yang akan diperiksa ditaruh dalam ruang yang gelap, kemudian disinari dengan sinar ultra violet bila terdapat air mani, terjadi fluoresensi. 2) Pemeriksaan secara visual, taktil dan penciuman tidak sulit untuk dikerjakan. 3) Penentuan adanya kuman Neisseria gonorrhoeae (GO) Bahan pemeriksaan : sekret uretra dan sekret serviks uteri Metoda: pewarnaan gram Hasil yang diharapkan : kuman Neisseria gonorrhea 4) Penentuan adanya kehamilan Bahan pemeriksaan : urin Metoda : a) Hemagglutination inhibition test (prognosticon) b) Agglutination inhibition test ( gravindex) Hasil yang diharapkan : terjadi aglutinasi pada kehamilan. 5) Penentuan adanya racun (toksikologi) Bahan pemeriksaan : darah dan urin Metoda : a) TLC b) Mikrodiffusi, dan lain-lain c) Hasil yang diharapkan : adanya obat yang dapat menurunkan atau menghilangkan kesadaran. 6) Penentuan golongan darah Bahan pemeriksaan : cairan vaginal yang berisi air mani dan darah Metoda : serologi (ABO grouping test) Hasil yang diharapkan golongan darah dari air mani berbeda dengan golongan darah dari korban. Pemeriksaan ini hanya dapat dikerjakan bila tersangka pelaku kejahatan termasuk golongan “secretor”