Pemisahan dan identifikasi As, Sb, dan Sn dapat dilakukan mcnurut skema yang diperlihatkan pada Tabel
V.18.
Tabel V. 18 Pemisahan kation-kation Golongan IIB dengan metode amonium polisulflda Olah ekstrak
amonium polisulfida kuning dari endapan Golongan II (lihat Tabel V.14), dengan HCl encer, sambil terus
diaduk, sampai menjadi sedikit asam (uji dengan kertas lakmus), panaskan dan kocok atau aduk selama
1-2 menit. Endapan halus yang putih atau kuning hanyalah belcrang saja. Endapan flok (gumpalan
seperti kapas) yang kuning atau jingga, menunjukkan adanya As, Sb, dan/atau Sn (1). Saring dan cuci
endapan, yang mungkin mengandung As2S5, AS2S3, Sb2S3, Sb2S5 dan S, dengan sedikit air H2S; buang
air cucian (2).
Pindahkan endapan ke sebuah labu Erlenmeyer kecil, tambahkan 5-10 ml HCI pekat dan didihkan
perlahan-lahan selama 5 menit (dengan corong pada mulut labu). Encerkan dengan 2-3 ml air, alirkan
H2S selama 1 menit untuk mengendapkan kembali arsenik dalam jumlah-jumlah kecil yang mungkin
telah melarut, dan saring (3).
Residu
Larutkan endapan dalam 3-4 ml larutan NH3 cncer hangat, saring (jika perlu) tambahkan 3-4 ml larutan
H2O2 3% dan panaskan selama beberapa menit untuk mengoksidasikan arsenit menjadi arsenat.
Tambahkan beberapa ml reagensia Mg(NO3)2. Aduk dan diamkan. Endapan kristalin putih,
Mg(NH)4AsO4.6H2O. As ada.
Saring endapan, dan tuangkan 1 ml larutan AgNO3 yang mengandung 6-7 tetes asam asetat 2M ke atas
residu di atas saringan. Residu merah-kecoklatan. Ag3AsO4 (4).
Filtrat
Mungkin mengandung Sb3+ dan Sn4+. Didihkan untuk mengusir H2S, dan bagi larutan dingin menjadi
empat bagian.
(i) Jadikan larutan tepat basa dan larutan NH3 encer, abaikan setiap endapan yang sedikit. tambahkan 1-
2 g asam oksalat padat, didihkan dan alirkan H2S selama kira-kira 1 menit ke dalam filtrat yang panas
sekali.
(ii) Kepada 2 tetes larutan di atas lempeng bercak, tambahkan sebutir kristal NaNO2 yang kecil sekali,
dan lalu 2 tetes reagensia Rodamina-B.
(iii) Cairan dinetralkan sebagian (parsial), tambahkan 10 cm kawat besi yang bersih kcpada 1 ml Iarutan
itu. (Jika ada banyak Sb, lebih baik reduksi dengan bubuk Mg). Panaskan perlahan-lahan untuk
mereduksi timah menjadi ke keadaan divalen, dan saring ke dalam larutan HgCl2.
(iv) Olah 0,2-0,3 ml larutan-larutan dengan 5-10 mg bubuk Mg, tambahkan 2 tetes larutan FeCl2. 2-3
tetes larutan asam tartarat M, 1-2 tetes reagensia dimetilglioksima dan lalu larutan NH3, encer sampai
bersifat basa. Pewarnaan merah. Sn ada (6).
1. Jika Cu ada dalam endapan Golongan II yang asli, sejumlah kecil mungkin dilarutkan oleh reagensia
amonium polisulfida itu, dan berkopresipitasi di sini (merah-kecoklatan).
2. Tak mungkin kita menetapkan pada tahap ini, apakah ion-ion itu aslinya terdapat dalam keadaan
oksidasinya yang lebih rendah (As3+, Sb3+, Sn2+) atau yang lebih tinggi (As5+ ,Sb5+, Sn4+). Ini dapat
diuji dari cuplikan yang asli (untuk reaksi-reaksi spesifik, lihat bagian-bagian yang sesuai dalam mana
reaksi-reaksi dari ion-ion ini diuraikan).
3. Endapan, yang diperoleh setelah mengasamkan, mengandung AS2S5, sedikit AS2S3, Sb2S5, SnS2, dan
sedikit S (dari penguraian reagensia).
Pemisahan dengan HCl pekat didasarkan atas fakta, bahwa As2S5 dan juga As2S3, tak larut dalam HCl
pekat, sedangkan Sb2S5 dan SnS2 melarut:
l
(b) Metode kalium hidroksida
Pemisahan dan identitikasi As, Sb, dan S dari ekstrak kalium hidroksida dapat dilakukan menurut skema
yang diberikan dalam Tabel v.19.
Tabel v.19 Pemisahan kation Golongan 11B dengan metode kalium hidroksida
Filtrat dari Golongan Tembaga (ekstrak dengan KOH) mungkin mengandung AsO33-, AsS33-, SbO2-,
SbS2-, SbSO33-, SbS43-, SnO32-, SnS32-, dan [HgS2]2-
(1). Tambahkan HCl pekat dengan hati-hati (setetes demi setetes sambil diaduk hati-hati) sampai larutan
jelas asam terhadap kertas lakmus. Olah dengan H2S selama 2-3 menit untuk menjamin pengendapan
yang sempurna dari sulfida-sulfida. Pembentukan endapan menunjukkan kemungkinan adanya HgS,
AS2S3, As2S5, Sb2S3, Sb2S5, dan SnS2
(2). Saring; cuci endapan dengan sedikit air dan buang air cucian. Pindahkan endapan ke sebuah labu
Erlenmeyer, tambahkan 5-10 ml HCl pekat, panaskan sampai mendidih (KAMAR ASAM) dan jaga agar
campuran tetap berada dekat titik didih di atas api bebas selama 3-5 menit; aduk terus. Encerkan
dengan sedikit air dan saring (3).
1. Residu
Mungkin mengandung HgS, As2S3, As2S5, dan sedikit S. Jika kuning, hanya As yang ada. Cuci dengan air.
Tuang 5 ml larutan NH3 encer melalui saringan 2 atau 3 kali.
a. Residu
Pastikan seperti dalam Tabel v.16, jika Hg tak ditemukan dalam Golongan IIA.
b. Filtrat
2. Filtrat
(i) Jadikan tepat basa dengan larutan NH3 encer, abaikan setiap endapan yang sedikit sekali, tambahkan
1-4 g asam oksalat, didihkan dan alirkan H2S selama kira-kira 1 menit ke dalam larutan yang panas itu.
(ii) Kepada 2 tetes larutan di atas lempeng bercak, tambahkan sebutir kristal NaNO2 yang kecil sekali,
lalu 2 tetes reagensia Rodamina-B.
(iii) Cairan dinetralkan sebagian (parsial), tambahkan 10 cm kawat besi bersih kepada 1 ml larutan. (Jika
terdapat banyak Sb, lebih baik reduksi dengan bubuk Mg). Panaskan perlahan-lahan untuk mereduksi
timah ke keadaan bivalen, dan saring ke dalam larutan HgCl2.
(iv) Olah 0,2-0,3 ml larutan dengan 5-10 mg bubuk Mg, tambahkan 2 tetes larutan FeCl2, 2-3 tetes
larutan asam tartarat M, 1-2 tetes reagensia dimetilglioksima, lalu encerkan larutan NH3 sampai bersifat
basa. Warna merah. Sn ada (6).