Salah satu ciri logam transisi adalah di mana unsur-unsur tersebut mempunyai lebih dari satu
bilangan oksidasi. Contohnya, pada senyawa vanadium diketahui mempunyai bilangan
oksidasi mulai -1 pada V(CO)6- hingga +5 pada VO43-. Bilangan oksidasi maksimum pada
logam transisi baris pertama sama dengan jumlah elektron valensi seperti titanium (+4)
dan mangan (+7) namun berkurang pada unsur-unsur selanjutnya. Pada baris kedua dan
ketiga ada ruthenium dan osmium dengan bilangan oksidasi +8. Pada senyawa seperti [Mn04]-
dan OsO4, unsur logam transisi memperoleh oktet yang stabil dengan membentuk
empat ikatan kovalen. Bilangan oksidasi terendah ada pada senyawa Cr(CO)6 (bilangan
oksidasi nol) dan Fe(CO)42- (bilangan oksidasi -2) di mana aturan 18 elektron dipatuhi.
Senyawa tersebut juga merupakan kovalen. Ikatan ion biasanya terbentuk pada bilangan
oksidasi +2 atau +3. Pada senyawa yang terlarut, ion tersebut biasanya berikatan dengan
enam molekul air yang tersusun secara oktahedral.
Katalisator homogen
RHC= CH2 + H2 + CO
Reaksi ini, walaupun kurang tepat, sering juga disebut sebagai
reaksi hidroformilasi yang mengacu pada terikatnya formaldehid
pada alkena. Katalisator Co(I) dalam bentuk kompleks
hidrokarbonil diduga mengalami perubahan sebagai berikut:
HCo(CO)4 HCo(CO)3 + CO
(2) Pada reaksi oksidasi etena menjadi metanal (proses Wacker)
dipakai katalisator Pd(II) dan Cu(II) :
H2C = CH2 + O2
+ H2O → CH3COOH + H I
Katalisator heterogen
Gambar 5.1.2 Model fisisorpsi (a) dan kemisorpsi (b) molekul gas H2 pada
permukaan logam nikel
Molekul atau atom reaktan yang mengalami fisisorpsi ataupun kemisorpsi
ternyata dapat melakukan migrasi pada permukaaan de- ngan aktif sehingga
interaksi antara molekul-molekul atau atom-atom reaktan terjadi lebih aktif
membentuk molekul produk; molekul produk ini kemudian akan mengalami
desorpsi (pelepasan) dari permukaaan logam katalisnya.
Tabel 5.1.6 Kecenderungan melakukan proses kemisorpsi beberapa logam
(logam transisi 3d dicetak tebal) terhadap beberapa molekul gas;
(+ = kuat, ± = lemah, dan - = tak teramati )
Gas
Unsur
O2 C2H2 C2H4 CO H2 CO2 N2
Ti, V, Cr, Fe + + + + + + +
Zr, Nb, Ta, Mo + + + + + + +
Hf, W, Ru, Os + + + + + + +
Ni, Co + + + + + + -
Rh, Pd, Pt, Ir + + + + + - -
Mn, Cu + + + + ± - -
Al, Au + + + + - - -
Na, K + + - - - - -
Ag, Zn, Cd + - - - - - -
In, Si, Ge, Sn + - - - - - -
Pb, As, Sb, Bi + - - - - - -
Ni ;
CH2 = CH2 + H2 C2H4
Fe ;
Kemisorpsi peruraian N2 : N2 (g) N2 (Fe) → 2 N(Fe)
Fe ; 6 H (Fe)
Kemisorpsi peruraian H2 : 3 H2 (g)
Fe ;
Penggabungan atom-atom reaktan : 2 N (Fe) + 6 H (Fe) 2 NH3 (Fe)
Desorpsi (pelepasan) molekul produk NH3 : 2 NH3 (Fe) → 2 NH3 (g)