KELAS XII.IIS.3
SMA NEGERI 102 JAKARTA TIMUR
JL. Kayu Tinggi, Cakung, Jakarta Timur Kode Pos 13910
Tahun Ajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan,
rakhmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sejarah peminatan
“Perang Dingin” ini sesuai dengan harapan dan selesai tepat pada waktunya.
Dibuatnya makalah ini penyusun bertujuan agar setiap pembaca dapat mengerti dan menambah
pengetahuannya mengenai sejarah perang dingin. Penyusun menyadari segala kekurangan dari
makalah ini, baik materi maupun bahasa, namun demikian penyusun berharap semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih bagi setiap pembaca.
Terima kasih kepada pembaca yang setia menggunakan makalah ini untuk berbagai
keperluan pembelajaran maupun sebatas mendalami materi. Semoga Allah SWT senantiasa
memberi kebaikan, yang mungkin kami tidak dapat membalasnya secara jasa a
kan tetapi kami berharap selalu diberikannya rahmat dan hidayah oleh Allah SWT.
Penulis
1
Daftar Isi
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik,
ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok
Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara
tahun 1947-1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang yaitu: koalisi
militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan
teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi.
Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, walaupun yang
akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun
1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk
menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.
Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi
pada perang dunia II, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara
yang tepat untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade
selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah
ke seluruh dunia ketika AS membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan
membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama dengan negara di
Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.
Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung,
namun konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai
perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan
Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari
beberapa sudut pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan. Krisis Rudal
3
Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan Krisis Timur Tengah juga telah
menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. Dampak lainnya adalah terbaginya
Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan
oleh Tembok Berlin. Demikianlah masalah perang dingin berdampak luas bagi
negara-negara di dunia dalam berbagai bidang kehidupan.
1.3 Tujuan
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Kerjasama diplomatik dengan 52 negara terbentuk pada saat itu. Uni Soviet pun
turut serta dalam Konferensi Paris tahun 1946, untuk membahas nasib negara-negara
bekas sekutu Jerman seperti Italia, Bulgaria, Hungaria, Rumania, dan Finlandia.
Amerika Serikat bersama Uni Soviet juga memprakarsai berdirinya PBB pada tahun
1945 bersama dengan kekuatan anti-Fasis lainnya. Namun kemesraan hubungan
negara-negara yang tergabung dalam koalisi anti-Fasisme itu tidak bertahan lamam
dan semulus yang diharapkan.
5
Pada tahun 1946, Stalin yang mengusung ide “Komunisme Internasional”
(Komintern) menuduh Inggris dan Amerika Serikat melancarkan kebijakan-
kebijakan internasional yang agresif. Tuduhan ini dijawab oleh Perdana Menteri
Inggris dengan menentang kekuatan yang disebutnya “Komunis Timur”, yang
akhirnya membelah sistem perpolitikan internasional menjadi dua, yaitu demokratis-
kapitalis dan komunis.
Perang dingin adalah sebuah era dimana terjadi konflik, ketegangan dan
kompetisi antara dunia negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Perang tersebut terjadi antara tahun 1947 – 1991. Awalnya Amerika Serikat dan Uni
Soviet dulunya bersekutu melawan Jerman saat Perang Dunia II. Namun setelah
perang berakhir, Amerika Serikat dan Uni Soviet mengalami perbedaan yang justru
menjadi pertentangan antar kedua negara tersebut. Pertentangan demi pertentangan
yang terjadi antar dua negara tersebut menimbulkan persaingan.
Bom atom merupakan salah satu senjata yang paling ditakuti sehingga dapat
membantu dalam mengakhiri Perang Dunia II. Saat itu, kota Nagasaki dan
Hiroshima diluluh lantakkan oleh bom atom pada tanggal 8 sampai 9 Agustus 1945.
Pemboman tersebut mengakibatkan Jepang menyerah kepada sekutu sehingga
berakhirlah Perang Dunia II.
6
2.2 Faktor – Faktor yang menyebabkan terjadinya Perang DIngin
1. Penyebaran Ideologi
Setelah perang Amerika dan Uni Soviet untuk melawan Jerman berakhir,
mereka mengalami perbedaan yang justru menjadi pertentangan antar kedua negara
tersebut. Perbedaannya antara lain berkaitan dengan ideologi, yaitu Amerika Serikat
menganut paham liberal-kapitalis sedang Uni Soviet dengan paham komunis.
Akibatnya, dua negara dengan kekuasaan terbesar ini bersaing untuk memengaruhi
negara-negara lain dengan menyebarkan ideologi yang mereka unggulkan.
Karena persaingan ideologi inilah dunia terbagi menjadi dua blok kekuasaan,
yakni Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat dikuasai oleh Amerika Serikat dengan
paham liberal-kapitalisnya. Sedang Blok Timur dikuasai oleh Uni Soviet dengan
paham komunisnya
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki
paham atau ideologi yang berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-
kapitalissedangkan Uni Soviet berideologi komunis.Paham Liberal-Kapitalis (AS)
yang mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan kapitalisme
berkembang dengan subur bertentangan dengan paham Sosialis-Komunis (US) yang
berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh
maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan
memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.
7
tersebut berusaha saling mengalahkan. Salah satu caranya adalah memengaruhi
negara-negara lain untuk bergabung dalam kelompoknya. Oleh karena itu, dunia ini
akhirnya seolah-olah terbagi menjadi Blok Barat yang berpaham liberal kapitalis
dengan Amerika Serikat sebagal pemimpinnya, dan Blok Timur yang berpaham
sosialis komunis dengan Uni Soviet sebagai pemimpinnya.
Amerika dan Uni Soviet saat itu saling bersaing untuk menjadi pemimpin
dunia. Amerika Serikat dengan kekuatan ekonominya berusaha untuk memengaruhi
negara-negara lain khususnya negara yang baru merdeka dengan memberi paket
bantuan ekonomi. Amerika beranggapan bahwa negara-negara yang rakyatnya
hidup makmur dapat menjadi sasaran pemasaran hasil industri. Rakyat yang makmur
dijauhkan dari pengaruh social-komunis Karena kemiskinan akan menjadi lading
subur bagi perkembangan ideologi social-komunis.
8
bantuan senjata atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-
negara tersebut.
Perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet menyangkut bidang
yang sangat luas, yaitu politik, ekonomi, militer, maupun ruang angkasa.
Selama berlangsungnya Perang Dingin, situasi dan kondisi dunia diwarnai oleh
kegiatan sebagai berikut.
Perebutan Hegemoni/kekuasaan
Posisi komunisme di Cina semakin kuat karena bantuan senjata dari Uni
Soviet yang berasal dari Jepang. Kuatnya komunisme di Cina menyebabkan
berkembangnya komunisme di Asia Tenggara. Cina berusaha menghalangi
propaganda imperialisme yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris.
Cina semakin mengembangkan komunismenya adapun alasannya adalah
karena adanya keinginan untuk mengembalikan daerah kekuasaan Cina di
zaman kuno meliputi Korea, Funan, Birma, India, bahkan lebih jauh termasuk
daerah di Asia Tenggara. Selain alasan historis juga adanya alasan geografis
dan kekayaan alam di Asia Tenggara guna memperkuat posisi ekonominya
dalam dunia internasional. Karena alasan tersebutlah maka Cina semakin
melibatkan diri di Asia Tenggara.
Apa yang dilakukan Cina dan Uni Soviet semakin mengancam kehidupan di
Asia Tenggara. Hal ini menjadi masalah yang cukup serius bagi Amerika
Serikat sehingga membuat Amerika merasa perlu membantu negara-negara
Asia Tenggara. Amerika akhirnya memutuskan membantu Perancis yang saat
itu sedang berperang melawan Vietnam (dibantu Uni Soviet dan RRC) dengan
harapan Vietnam tidak jatuh ke tangan komunis. Tetapi ternyata Vietnam
menang dan secara otomatis Vietnam berada di bawah kekuasaan komunis.
Pertentangan ideologi antara negara Amerika Serikat dan Uni Soviet terjadi
juga di Amerika dimana Presiden Kuba Fidel Castro mendirikan negara
komunis di Kuba. Tindakan ini tentu saja mendapat reaksi keras dari Amerika
Serikat dengan upaya mensponsori invasi gerakan anti komunis Kuba namun
mengalami kegagalan. Titik ketegangan perang dingin ini terjadi di Teluk
Babi pada tahun 1961.
Selama Perang Dingin berlangsung kedua negara adikuasa tidak pernah terlibat
secara langsung dalam suatu konflik (peperangan) secara terbuka. Mereka selalu
berada di belakang negara-negara yang sedang bersengketa. Mereka memberikan
bantuan persenjataan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat negara-negara
yang sedang bersengketa.
Perlu diketahui bahwa perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
menimbulkan persaingan untuk saling merangkul sekutu sebanyak-banyaknya.
Alhasil kedua negara tersebut membuat blok yang terdiri atas negara-negara yang
mendukungnya. Terbentuklah Blok Barat dengan Amerika Serikat dan Blok Timur
dengan Uni Soviet.
12
NATO atau North Atlantic Treaty Organization (Pakta Atlantik Utara) adalah
organisasi pertahanan militer yang anggotanya terdiri atas negara-negara Blok Barat.
NATO dibentuk pada 4 April 1949 oleh dua belas negara yang menandatangi
berdirinya organisasi tersebut. Dua belas negara pendiri tersebut terdiri dari
Amerika, Belanda, Belgia, Britania Raya, Denmark, Islandia, Italia, Kanada,
Luksemburg, Norwegia, Prancis, dan Portugal. Bagi Blok Barat, NATO adalah
bentuk pertahanan bersama. Jadi, bila terjadi penyerangan terhadap negara anggota
NATO, maka itu dianggap sebagai serangan terhadap Blok Barat. Beberapa dekade
kemudian, empat negara tergabung dalam organisasi NATO. Negara tersebut antara
lain Yunani, Turki, Jerman (sebagai Jerman Barat) dan Spanyol
Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat
berkuasa maka negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta
pertahanan yang dikenal dengan nama NATO (North Atlantic Treaty
Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Adapun negara-
negara yang menjadi anggota NATO adalah :
Inggris
Irlandia
Norwegia
Denmark
Belgia
Belanda
Luksemburg
Prancis
Portugal
Kanada
Amerika Serikat yang bermarkas di Brussel
13
Sementara untuk mengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet
mendirikan pakta pertahanan yaitu PAKTAWARSAWA. Anggota Pakta Warsawa
yaitu :
Uni Soviet (Rusia)
Albania
Bulgaria
Cekoslowakia
Jerman Timur
Hongaria
Polandia
Rumania
Sistem komunis (juga sering disebut system pers “totaliter Soviet atau Soviet
Totalitariann” atau “pers Komunis Soviett/Soviet Communist”) berkembang karena
munculnya Negara Uni Soviet yang berpaham komunis pada awal abad ke-20.
Sistem ini dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx tentang perubahan sosial yang
diawali oleh dialektika Hegel. Pers dalam sistem ini merupakan alat pemerintah
atau partai dan menjadi bagian integral dari Negara. Pers menjadi alat atau organ
partai yang berkuasa (Partai Komunis Uni Soviet/PKUS). dengan demikian, segala
sesuatu ditentukan oleh Negara (partai). Kritik diizinkan sejauh tidak bertentangan
14
dengan ideologi partai. Media massa melakukan yang terbaik untuk partai yang
ditentukan oleh pemimpin PKUS, (Nurudin, 2006:60).
Pemikiran soviet jauh berbeda dari konsep pers sebagai lembaga keempat
yang mengawasi dan melaporkan serta mengkritik tiga lembaga lainnya. Sejak
dimulainya revolusi kaum proletar, komunikasi massa dianggap sebagai alat. Lenin-
lah yang menyatakan bahwa surat kabar harus menjadi sebuah “propaganda kolektif
organisator kolektif”. Dengan demikian negara adalah alat yang dikontrol Negara
(yang mewakili rakyat) melalui control terhadap kemudahan material komunikasi.
Media swasta sudah lenyap sejak awal-awal sejarah Soviet. Media harus digunakan
sebagai alat untuk menyampaikan peasn seperti yang telah dipresentasikan di
Kremlin. Media harus digunakan sebagai alat perubahan social dan control social,
dalam sebuah kerangka referensi yang erat-bersatu, dan dibuat dengan teliti. Pada
akirnya media harus menjadi alat untuk tujuan-tujuan yang serius. Dengan kata lain,
media Sovietr telah tumbuh untuk mencerminkan ideologi resmi (1986 : 134).
15
2. Teori Lysenko
Pada akhir 1920-an, Lysenko mulai didukung oleh beberapa pemimpin Soviet
seperti Joseph Stalin. Dukungan ini berakibat pada penggunaan wajib teori
Lysenko pada bidang pertanian di Uni Soviet, karena teorinya ini dilindungi oleh
Partai Komunis Uni Soviet. Lysenko juga menghabiskan banyak waktu untuk
menolak hal-hal yang sebenarnya benar menurut ilmu pengetahuan. Contohnya, ia
mengatakan bahwa percobaan tidaklah harus dilakukan dalam laboratorium yang
terisolasi. Teori Lysenko segera mendapat acungan jempol dan dipuji-puji oleh
Stalin dalam setiap pidatonya. Stalin adalah pendukung utama teori Lysenko.
Terbukti ketika seorang ahli biologi Uni Soviet, Nikolai Vavilov, menyatakan
dengan jelas bahwa ia menentang teori ini, Stalin mengirimkan agen NKVD untuk
menculik Vavilov dari rumahnya. Vavilov dikenai hukuman karena dicurigai ingin
menghancurkan pertanian Uni Soviet. Akhirnya, Vavilov dikirim ke kamp kerja
paksa di Saratov, Siberia, hingga meninggalnya.
Mahzab Frankfurt didirikan pada tahun 1923 sebagai kelanjutan tradisi kritis
yang pudar dengan berdirinya negara Uni Sovyet yang menjadikan tradisi kritis
Marx menjadi satu dogma Marxisme-Leninisme. Mahzab ini terkenal dengan teori
kritis yang dimaksudkan sebagai satu kritik ideologi dan kritik terhadap positivisme.
Kritik ideologi, sejalan dengan pemikiran Marx, menggugat ideologi yang sudah
dibakukan oleh kekuasaan sebagai pendukungnya. Ideologi seharusnya mempunyai
sifat dialektis sehingga tetap mendorong unsur kritis di dalamnya. Kritik
terhadap positivisme mempunyai nada yang sama karena klaim bebas nilai dan
bebas kepentingan yang diusungnya akan menjadikan ilmu sebagai pelestari status
quo semata.
Selain itu, kritik juga dilontarkan oleh Mahzab Frakfurt terhadap masyarakat
modern. Kritik terutama diarahkan terhadap rasio instrumental yang telah
mendominasi masyarakat modern. Rasio instrumental adalah suatu pemikiran yang
memandang segala sesuatu hal yang lain dalam kerangka manipulasi bagi
kepentingan seseorang. Rasio ini telah digunakan dengan baik oleh Nazi
dalam pemusnahan etnis Yahudi melalui cara yang efektif dan efisien yaitu
dengan pembangunan kamp-kamp konsentrasi.
17
Bab 3
Penutup
A. Kesimpulan
Sebuah peristiwa yang merupakan sejarah adalah pelajaran bagi umat manusia,
begitu juga dengan Perang Dingin yang menjadi bagian panjang dari kisah sejarah
umat manusia dan masih berlanjut. Perang merupakan sebuah ajang dimana
kesedihan dan ketidak adilan sangat jelas diperlihatkan, para pemimpin yang
menjadikan perang sebagai ajang pengambilan kekuasaan inilah yang harus di
luruskan, dunia ini akan lebih baik tanpa adanya perang. Adanya pencetusan HAM
seharusnya menjadi benteng bagi seluruh negara untuk meredam perang, perbedaan
ideologi seharusnya menjadi bumbu dalam citra bernegara antara negara satu dengan
degara lainnya.
18
Daftar Pustaka
http://worldisyourlivingplace.blogspot.co.id/2012/07/blok-timur-dan-
blok-barat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Blok_Timur
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dingin.
http://rinahistory.blog.friendster.com/2009/03/perang-dingin/
Setya, W. 2008. Perang Dingin. Semarang: PT Begawan ilmu.
Http://books.google.co.id/books/about/Perang_Dingin.html?Id=Mu8Py
wAACAAJ&redir_esc=y.
19
Pertanyaan
20
- Memajukan Solidaritas antar negara-negara anggota dalam
bidang ekonomi, social, budaya.
- Berusaha melenyapkan diskriminasi, segala bentuk kolonialisme.
- Memperkuat perjuangan Umat Islam dalam melindungi martabat
dan hak masing-masing negara islam.
21