Anda di halaman 1dari 22

Tugas Sejarah

Bab 1 Perang Dingin dan Pengaruhnya bagi Kehidupan Politik


dan Ekonomi Global
“Latar Belakang terjadinya Perang Dingin”
Disusun Oleh :
“Kelompok 1”
M. Zul Hakim Q (Ketua Kelompok)
Islamiati
Ridho Oktofan
Wigati Nur Fadilah S.
(Kelas XII.IIS.3)

PANGKALAN ANGKATAN LAUT AMERIKA SERIKAT DI PEARL HARBOUR, HAWAI

KELAS XII.IIS.3
SMA NEGERI 102 JAKARTA TIMUR
JL. Kayu Tinggi, Cakung, Jakarta Timur Kode Pos 13910
Tahun Ajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan,
rakhmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sejarah peminatan
“Perang Dingin” ini sesuai dengan harapan dan selesai tepat pada waktunya.
Dibuatnya makalah ini penyusun bertujuan agar setiap pembaca dapat mengerti dan menambah
pengetahuannya mengenai sejarah perang dingin. Penyusun menyadari segala kekurangan dari
makalah ini, baik materi maupun bahasa, namun demikian penyusun berharap semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih bagi setiap pembaca.
Terima kasih kepada pembaca yang setia menggunakan makalah ini untuk berbagai
keperluan pembelajaran maupun sebatas mendalami materi. Semoga Allah SWT senantiasa
memberi kebaikan, yang mungkin kami tidak dapat membalasnya secara jasa a
kan tetapi kami berharap selalu diberikannya rahmat dan hidayah oleh Allah SWT.

Jakarta , 27 Juli 2016

Penulis

1
Daftar Isi

Kata Pengantar ......................................................................... 1


Daftar Isi ..................................................................................... 2
Bab 1 .......................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................... 3
1.2 Perumusan Masalah............................................................ 4
1.3 Tujuan Masalah .................................................................. 4
Bab 2 .......................................................................................... 5
2.1 Latar Belakang Perang Dingin ........................................... 5
2.2 Faktor - faktor yang menyebabkan terjadinya Perang
Dingin ................................................................................ 7
Bab 3 ....................................................................................... 18
Penutup ..................................................................................... 18
A. Kesimpulan ...................................................................... 18
Daftar Pustaka .......................................................................... 19
Pertanyaan ................................................................................ 20

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik,
ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok
Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara
tahun 1947-1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang yaitu: koalisi
militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan
teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi.
Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, walaupun yang
akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun
1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk
menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.

Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi
pada perang dunia II, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara
yang tepat untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade
selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah
ke seluruh dunia ketika AS membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan
membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama dengan negara di
Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.

Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung,
namun konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai
perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan
Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari
beberapa sudut pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan. Krisis Rudal

3
Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan Krisis Timur Tengah juga telah
menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. Dampak lainnya adalah terbaginya
Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan
oleh Tembok Berlin. Demikianlah masalah perang dingin berdampak luas bagi
negara-negara di dunia dalam berbagai bidang kehidupan.

1.2 Perumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:

a. Apakah yang melatarbelakangi terjadinya perang dingin?

b. Bagaimana proses berlangsungnya perang dingin?

c. Apa saja factor yang menyebabkan terjadinya Perang Dingin?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:


Dengan makalah ini diharapkan kita sebagai mahasiswa sejarah dapat
mengetahui dan memahami apa yang yang dimaksud dengan perang dingin. Selain
itu dapat juga mengetahui mengapa sampai terjadi perang dingin, negara-negara
yang terlibat dalam perang tersebut, serta apa dampaknya bagi dunia. Sehingga
dengan demikian kita dapat mengetahui dan memahami, dampak baik yang bersifat
positif maupun yang berdampak negatif dari perang dingin yang masih berlanjut
sampai saat ini.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Perang Dingin

Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul beberapa peristiwa penting yang


mempengaruhi kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa itu antara
lain yaitu: Pertama, Amerika Serikat muncul sebagai salah satu negara pemenang
perang di pihak Sekutu. Peran Amerika Serikat sangat besar membantu negara-
negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya setelah Perang
Dunia II. Kedua, Uni Soviet juga muncul sebagai negara besar pemenang perang
dan berperan membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur. Ketiga,
munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di wilayah
Eropa.

Perang Dunia II yang berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu tidak


terlepas dari peran Uni Soviet, Uni Soviet membebaskan Eropa Timur dari tangan
Jerman. Sambil membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman, Uni Soviet
mempergunakan kesempatan itu untuk meluaskan pengaruhnya, dengan cara
mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur seperti
di Bulgaria, Albania, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Cekoslowakia, sehingga
negara-negara tersebut masuk kedalam pengaruh pemerintahan komunis Uni Soviet.
Uni Soviet mengalami penguatan otoritas yang cukup berarti setelah Perang Dunia
II.

Kerjasama diplomatik dengan 52 negara terbentuk pada saat itu. Uni Soviet pun
turut serta dalam Konferensi Paris tahun 1946, untuk membahas nasib negara-negara
bekas sekutu Jerman seperti Italia, Bulgaria, Hungaria, Rumania, dan Finlandia.
Amerika Serikat bersama Uni Soviet juga memprakarsai berdirinya PBB pada tahun
1945 bersama dengan kekuatan anti-Fasis lainnya. Namun kemesraan hubungan
negara-negara yang tergabung dalam koalisi anti-Fasisme itu tidak bertahan lamam
dan semulus yang diharapkan.

5
Pada tahun 1946, Stalin yang mengusung ide “Komunisme Internasional”
(Komintern) menuduh Inggris dan Amerika Serikat melancarkan kebijakan-
kebijakan internasional yang agresif. Tuduhan ini dijawab oleh Perdana Menteri
Inggris dengan menentang kekuatan yang disebutnya “Komunis Timur”, yang
akhirnya membelah sistem perpolitikan internasional menjadi dua, yaitu demokratis-
kapitalis dan komunis.

Perang dingin adalah sebuah era dimana terjadi konflik, ketegangan dan
kompetisi antara dunia negara adidaya, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Perang tersebut terjadi antara tahun 1947 – 1991. Awalnya Amerika Serikat dan Uni
Soviet dulunya bersekutu melawan Jerman saat Perang Dunia II. Namun setelah
perang berakhir, Amerika Serikat dan Uni Soviet mengalami perbedaan yang justru
menjadi pertentangan antar kedua negara tersebut. Pertentangan demi pertentangan
yang terjadi antar dua negara tersebut menimbulkan persaingan.

Persaingan antar keduanya menyangkut berbagai bidang seperti bidang


ekonomi, politik, koalisi militer, industri, pengembangan teknologi, pertahanan,
persenjataan, dan lain-lain. Dikabarkan bahwa perang dingin ini akan berakhir
dengan nuklir namun nyatanya tidak terjadi. Istilah ‘perang dingin’ itu sendiri
diperkenalkan oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman asal Amerika Serikat pada
tahun 1947 untuk menggambarkan ketegangan yang terjadi antara dua negara
adidaya tersebut. Walau disebut perang, belum pernah terjadi konflik terbuka antara
kedua negara yang bertikai.

Konflik ketegangan Perang Dingin pada hakikatnya dipicu dengan adanya


perlombaan senjata antara kedua belah pihak, Amerika dan Rusia. Kedua negara
adikuasa tersebut saling berlomba dalam mempercanggih berbagai alutsista
persenjataan mereka dari yang mematikan sampai paling mutakhir, seperti bom
misalnya.

Bom atom merupakan salah satu senjata yang paling ditakuti sehingga dapat
membantu dalam mengakhiri Perang Dunia II. Saat itu, kota Nagasaki dan
Hiroshima diluluh lantakkan oleh bom atom pada tanggal 8 sampai 9 Agustus 1945.
Pemboman tersebut mengakibatkan Jepang menyerah kepada sekutu sehingga
berakhirlah Perang Dunia II.

6
2.2 Faktor – Faktor yang menyebabkan terjadinya Perang DIngin

1. Penyebaran Ideologi

Setelah perang Amerika dan Uni Soviet untuk melawan Jerman berakhir,
mereka mengalami perbedaan yang justru menjadi pertentangan antar kedua negara
tersebut. Perbedaannya antara lain berkaitan dengan ideologi, yaitu Amerika Serikat
menganut paham liberal-kapitalis sedang Uni Soviet dengan paham komunis.
Akibatnya, dua negara dengan kekuasaan terbesar ini bersaing untuk memengaruhi
negara-negara lain dengan menyebarkan ideologi yang mereka unggulkan.

Karena persaingan ideologi inilah dunia terbagi menjadi dua blok kekuasaan,
yakni Blok Barat dan Blok Timur. Blok Barat dikuasai oleh Amerika Serikat dengan
paham liberal-kapitalisnya. Sedang Blok Timur dikuasai oleh Uni Soviet dengan
paham komunisnya

Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki
paham atau ideologi yang berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-
kapitalissedangkan Uni Soviet berideologi komunis.Paham Liberal-Kapitalis (AS)
yang mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan kapitalisme
berkembang dengan subur bertentangan dengan paham Sosialis-Komunis (US) yang
berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh
maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan
memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.

Amerika Serikat adalah negara yang berideologi liberal kapitalis, sedangkan


Uni Soviet adalah negara yang berideologi sosialis komunis. Sejak awal
kelahirannya, paham sosialis komunis memang tidak sejalan dengan paham liberal
kapitalis. Bahkan, kelahiran sosialis komunis memang dipicu adanya liberal
kapitalis yang pada waktu itu bertindak sewenang-wenang. Akibat perbedaan
ideologi, setelah musuh bersama (Jerman) dapat mereka lenyapkan dalam Perang
Dunia II, pertentangan ideologi kembali terjadi. Akibatnya, kedua kekuatan adidaya

7
tersebut berusaha saling mengalahkan. Salah satu caranya adalah memengaruhi
negara-negara lain untuk bergabung dalam kelompoknya. Oleh karena itu, dunia ini
akhirnya seolah-olah terbagi menjadi Blok Barat yang berpaham liberal kapitalis
dengan Amerika Serikat sebagal pemimpinnya, dan Blok Timur yang berpaham
sosialis komunis dengan Uni Soviet sebagai pemimpinnya.

2. Keinginan untuk Berkuasa

Amerika dan Uni Soviet saat itu saling bersaing untuk menjadi pemimpin
dunia. Amerika Serikat dengan kekuatan ekonominya berusaha untuk memengaruhi
negara-negara lain khususnya negara yang baru merdeka dengan memberi paket
bantuan ekonomi. Amerika beranggapan bahwa negara-negara yang rakyatnya
hidup makmur dapat menjadi sasaran pemasaran hasil industri. Rakyat yang makmur
dijauhkan dari pengaruh social-komunis Karena kemiskinan akan menjadi lading
subur bagi perkembangan ideologi social-komunis.

Uni Soviet sendiri dengan kekuatan ekonominya juga berusaha membentengi


negara-negara yang telah mendapat pengaruhnya. Pendekatan yang dilakukan Uni
Soviet antara lain adalah paket bantuan ekonomi untuk memperbaiki keadaan
ekonomi negara-negara yang dirangkulnya, Selain itu, pendekatan yang dilakukan
Uni Soviet lainnya adalah dengan mengirim tenaga ahli dan peralatan militer untuk
membantu suatu negara yang memperjuangkan kemerdekaannya.

AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan


cara-cara yang baru. AS sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara
yang sedang berkembang berupa pinjaman modal untuk pembangunan dengan
harapan bahwa rakyat yang makmur hidupnya dapat menjadi tempat pemasaran hasil
industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh sosialis komunis. Uni Soviet yang
mulai kuatekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan nasional berupa

8
bantuan senjata atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-
negara tersebut.
Perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet menyangkut bidang
yang sangat luas, yaitu politik, ekonomi, militer, maupun ruang angkasa.

 Bidang Politik. Amerika Serikat berusaha menjadikan negara-negara yang


sedang berkembang menjadi negara demokrasi, agar hak-hak asasi manusia
dapat dijamin. Di negara-negara yang sebelumnya kalah perang seperti
Jepang dan Jerman kecuali paham demokrasi, kapitalisme juga
dikembangkan. Negara-negara tersebut dapat sehaluan dengan Amerika
Serikat dan merupakan negara pengaruhnya. Uni Soviet dengan paham
sosialis-komunisnya mendengungkan pembangunan negara dengan Rencana
Lima Tahunnya. Caranya tidak dilakukan dengan liberal, tetapi dictator.
Negara-negara yang sehaluan disebut dengan satelit Uni Soviet, karena apa
yang diperintahkannya wajib dilakukan oleh negara-negara satelit tersebut.
Penyimpangan seperti yang dilakukan oleh Polandia dan Hongaria ditindak
keras oleh Uni Soviet (1956).

 Bidang Ekonomi. Sebagai negara kreditor terbesar, Amerika Serikat dapat


memberikan pinjaman atau bantuan ekonomi kepada negara-negara yang
sedang berkembang. Negara-negara Barat yang hancur ekonominya akibat
Perang Dunia II dibantu melalui Marshall Plan. Di samping itu, ada negara
yang memperoleh “Grants in Aid” yaitu bantuan ekonomi dengan kewajiban
mengembalikannya berupa dolar atau dengan membeli barang-barang
Amerika Serikat. Untuk negara Asia, Presiden Truman mengeluarkan “The
Points Four Program for the Economic Development in Asia” berupa bantuan
teknik dalam wujud perlengkapan-perlengkapan ekonomis atau bantuan
kredit yang berasal dari sektor swasta di Amerika Serikat yang disalurkan oleh
pemerintah kepada negara-negara yang sedang berkembang.

Selama berlangsungnya Perang Dingin, situasi dan kondisi dunia diwarnai oleh
kegiatan sebagai berikut.

Perebutan Hegemoni/kekuasaan

 Kalahnya Jepang dari Sekutu menyebabkan seluruh wilayah Manchuria dan


Korea diduduki Uni Soviet hingga berdampak semakin kuatnya Uni Soviet di
daratan Cina serta wilayah Korea.
9
 Berdasarkan Konferensi Yalta maka semenanjung Korea dibagi 2 yaitu Utara
dibawah kekuasaan Uni Soviet sehingga Kim Il Sung menjalankan
pemerintahan atas dasar pemikiran komunis. Sementara di sebelah selatan,
Amerika memilih Rhee Syngman sebagai orang yang menjalankan
pemerintahan berdasarkan dasar-dasar demokrasi. Karena perbedaan ideologi
ini maka menyebabkan munculnyaperang saudara di Semenanjung
Korea pada 25 Juni 1950 dan inilah titik balik dari Perang Dingin.

 Posisi komunisme di Cina semakin kuat karena bantuan senjata dari Uni
Soviet yang berasal dari Jepang. Kuatnya komunisme di Cina menyebabkan
berkembangnya komunisme di Asia Tenggara. Cina berusaha menghalangi
propaganda imperialisme yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris.
Cina semakin mengembangkan komunismenya adapun alasannya adalah
karena adanya keinginan untuk mengembalikan daerah kekuasaan Cina di
zaman kuno meliputi Korea, Funan, Birma, India, bahkan lebih jauh termasuk
daerah di Asia Tenggara. Selain alasan historis juga adanya alasan geografis
dan kekayaan alam di Asia Tenggara guna memperkuat posisi ekonominya
dalam dunia internasional. Karena alasan tersebutlah maka Cina semakin
melibatkan diri di Asia Tenggara.

 Apa yang dilakukan Cina dan Uni Soviet semakin mengancam kehidupan di
Asia Tenggara. Hal ini menjadi masalah yang cukup serius bagi Amerika
Serikat sehingga membuat Amerika merasa perlu membantu negara-negara
Asia Tenggara. Amerika akhirnya memutuskan membantu Perancis yang saat
itu sedang berperang melawan Vietnam (dibantu Uni Soviet dan RRC) dengan
harapan Vietnam tidak jatuh ke tangan komunis. Tetapi ternyata Vietnam
menang dan secara otomatis Vietnam berada di bawah kekuasaan komunis.

 Jatuhnya Vietnam ke dalam kekuasaan komunis memungkinkan negara-


negara di Asia Tenggara jatuh ke kuasaan komunis. Perjanjian
Jenewa merupakan upaya untuk mengakhiri konflik antara kaum komunis
dan non komunis yang membagiVietnam menjadi 2 yaitu Vietnam Utara dan
Selatan. Tetapi upaya ini tidak membuahkan hasil dan tidak mendatangkan
10
kepuasan untuk mengakhiri konflik yang saling bertentangan di Vietnam.
Pertentangan tersebut menyebabkan keterlibatan campur tangan pihak asing.
Vietnam Utara sebagai negara komunis mendapat bantuan dan pengaruh dari
Cina dan Uni Soviet sementara Vietnam Selatan sebagai negara demokrasi
mendapat bantuan dari Amerika Serikat.

 Setelah bertahun-tahun diperjuangkan akhirnya tahun 1976 Vietnam dapat


dipersatukan di bawah kekuasaan kaum komunis. Vietnam membentuk
persatuan Indocina yang diberi nama Federasi Indocina dibawah kekuasaan
komunis yang menjadi ancaman militer dan ideologi bagi negara-negara Asia
Tenggara.

 Di Asia Tenggara terjadi rivalitas antarkomunisme tampak dengan adanya


konflik antara Vietnam dan Kamboja mengenai masalah perbatasan. Dalam
masalah ini Kamboja(Pol Pot) menolak usul penyelesaian konflik perbatasan
melalui forum PBB. Di balik masalah Kamboja-Uni Soviet tidak lepas dari
masalah politik yaitu konflik Sino-Soviet. Di belakang Kamboja berdiri Cina
dan di pihak Vietnam terdapat Uni Soviet. Konflik Vietnam dan Kamboja
adalah pertandingan dari jauh antara Cina dan Uni Soviet di Asia Tenggara
sementara Vietnam dan Kamboja menjadi pion-pion yang bertempur di
medan perang.

 Pertentangan ideologi antara negara Amerika Serikat dan Uni Soviet terjadi
juga di Amerika dimana Presiden Kuba Fidel Castro mendirikan negara
komunis di Kuba. Tindakan ini tentu saja mendapat reaksi keras dari Amerika
Serikat dengan upaya mensponsori invasi gerakan anti komunis Kuba namun
mengalami kegagalan. Titik ketegangan perang dingin ini terjadi di Teluk
Babi pada tahun 1961.

 Negara di kawasan Amerika Tengah lainnya seperti Nikaragua juga dikuasai


oleh kaum komunis. Dimana Nikaragua sejak 1970 sampai 1990 dikuasai oleh
kelompok Gerilyawan komunis Sandinista (Front Pembebasan Nasional
Sandinista).
11
 Di Afrika sayap kiri militer telah menguasai pemerintahan di Ethiopia antara
tahun 1974-1991. Sistem pemerintahan sosialis membuat negara tersebut
bersekutu dengan Uni Soviet. Di Angola dan Mozambik sejak 1975-1990
kelompok gerilya Marxis-Leninis menguasai pemerintahan.

 Di Afganistan (1978) pemerintahan berhaluan komunis pimpinan Noor


Mohammad Tariki berhasil membangun Daoud Khan melalui kudeta
berdarah. Untuk menyelamatkan rezim komunis di Afganistan yang saat itu
mendapat perlawanan dari kelompok pimpinan Hafizullah Amin maka Uni
Soviet pada Desember 1979 melakukan invasi militer ke Afganistan. Selain
itu guna mengimbangi kekuatan bersenjata Amerika Serikat di Asia Barat
Daya dan pengaruh liberalismenya. Tetapi invasi ini mendapat perlawanan
dari kelompok Mujahidin yang dipimpin Mohammad Najibullah yang
akhirnya berhasil memukul mundur pasukan Uni Soviet dan pada 1989
pasukan Soviet ditarik mundur dari Afganistan.

Selama Perang Dingin berlangsung kedua negara adikuasa tidak pernah terlibat
secara langsung dalam suatu konflik (peperangan) secara terbuka. Mereka selalu
berada di belakang negara-negara yang sedang bersengketa. Mereka memberikan
bantuan persenjataan dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat negara-negara
yang sedang bersengketa.

3. Berdirinya Pakta Pertahanan

Perlu diketahui bahwa perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
menimbulkan persaingan untuk saling merangkul sekutu sebanyak-banyaknya.
Alhasil kedua negara tersebut membuat blok yang terdiri atas negara-negara yang
mendukungnya. Terbentuklah Blok Barat dengan Amerika Serikat dan Blok Timur
dengan Uni Soviet.

12
NATO atau North Atlantic Treaty Organization (Pakta Atlantik Utara) adalah
organisasi pertahanan militer yang anggotanya terdiri atas negara-negara Blok Barat.
NATO dibentuk pada 4 April 1949 oleh dua belas negara yang menandatangi
berdirinya organisasi tersebut. Dua belas negara pendiri tersebut terdiri dari
Amerika, Belanda, Belgia, Britania Raya, Denmark, Islandia, Italia, Kanada,
Luksemburg, Norwegia, Prancis, dan Portugal. Bagi Blok Barat, NATO adalah
bentuk pertahanan bersama. Jadi, bila terjadi penyerangan terhadap negara anggota
NATO, maka itu dianggap sebagai serangan terhadap Blok Barat. Beberapa dekade
kemudian, empat negara tergabung dalam organisasi NATO. Negara tersebut antara
lain Yunani, Turki, Jerman (sebagai Jerman Barat) dan Spanyol

Uni Soviet sebagai komandan Blok Timur tidak ketinggalan untuk


membentuk organisasi baru. Pada tahun 1955, negara-negara Blok Timur
mendirikan Pakta Warsawa untuk menyaingi NATO. Pada kenyataannya konflik
militer tidak pernah terjadi antara Blok Barat melalui NATO dan Blok Timur melalui
Pakta Wasarwa. Adapun negara-negara anggota Blok Timur antara lain Bulgaria,
Cekoslovakia, Jerman Timur, Hungaria, Polandia, Romania, Albania, Mongolia,
Kuba, Vietnam dan Korea Utara.

Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk dapat
berkuasa maka negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat mendirikan pakta
pertahanan yang dikenal dengan nama NATO (North Atlantic Treaty
Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara. Adapun negara-
negara yang menjadi anggota NATO adalah :
 Inggris
 Irlandia
 Norwegia
 Denmark
 Belgia
 Belanda
 Luksemburg
 Prancis
 Portugal
 Kanada
 Amerika Serikat yang bermarkas di Brussel

13
Sementara untuk mengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet
mendirikan pakta pertahanan yaitu PAKTAWARSAWA. Anggota Pakta Warsawa
yaitu :
 Uni Soviet (Rusia)
 Albania
 Bulgaria
 Cekoslowakia
 Jerman Timur
 Hongaria
 Polandia
 Rumania

Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling curiga,


ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun
blok timur. Amerika dituduh menjalankan politik imperialis untuk mempengaruhi
dunia sementara Uni Soviet dianggap melakukan perluasan hegemoni atas negara-
negara demokrasi melalui ideologi komunisme. Keadaan tersebut memicu
ketegangan kian memuncak sehingga muncullah persaingan senjata di antara kedua
belah pihak. Masing-masing pihak saling diliputi oleh suasana Perang Dingin yang
bahkan mengarah pada terjadinya Perang Dunia III.

1. Teori Pers Soviet Komunis

Sistem komunis (juga sering disebut system pers “totaliter Soviet atau Soviet
Totalitariann” atau “pers Komunis Soviett/Soviet Communist”) berkembang karena
munculnya Negara Uni Soviet yang berpaham komunis pada awal abad ke-20.
Sistem ini dipengaruhi oleh pemikiran Karl Marx tentang perubahan sosial yang
diawali oleh dialektika Hegel. Pers dalam sistem ini merupakan alat pemerintah
atau partai dan menjadi bagian integral dari Negara. Pers menjadi alat atau organ
partai yang berkuasa (Partai Komunis Uni Soviet/PKUS). dengan demikian, segala
sesuatu ditentukan oleh Negara (partai). Kritik diizinkan sejauh tidak bertentangan

14
dengan ideologi partai. Media massa melakukan yang terbaik untuk partai yang
ditentukan oleh pemimpin PKUS, (Nurudin, 2006:60).

Karl Marx menemukan jawaban terutama dalam konsep Hegel tentang


dialektika dimana dua kekuasaan yang bertentangan (tesis dan antitesis)
menyelesaikan perbedaan mereka dalam sebuah sintesis. Sintesis ini pada gilirannya
akan menjadi tesis yang ditentang oleh sebuah antitesis baru, dan dari sini akan
tumbuh sintesis baru dan begitulah seterusnya, (Wilbur Shcramm, 1986:124).

Pemikiran soviet jauh berbeda dari konsep pers sebagai lembaga keempat
yang mengawasi dan melaporkan serta mengkritik tiga lembaga lainnya. Sejak
dimulainya revolusi kaum proletar, komunikasi massa dianggap sebagai alat. Lenin-
lah yang menyatakan bahwa surat kabar harus menjadi sebuah “propaganda kolektif
organisator kolektif”. Dengan demikian negara adalah alat yang dikontrol Negara
(yang mewakili rakyat) melalui control terhadap kemudahan material komunikasi.
Media swasta sudah lenyap sejak awal-awal sejarah Soviet. Media harus digunakan
sebagai alat untuk menyampaikan peasn seperti yang telah dipresentasikan di
Kremlin. Media harus digunakan sebagai alat perubahan social dan control social,
dalam sebuah kerangka referensi yang erat-bersatu, dan dibuat dengan teliti. Pada
akirnya media harus menjadi alat untuk tujuan-tujuan yang serius. Dengan kata lain,
media Sovietr telah tumbuh untuk mencerminkan ideologi resmi (1986 : 134).

Teori pers Soviet komunis muncul karena adanya pemikiran Marxis,


Leninisme, Stalinia dengan campuran pemikiran dari Hegel dan pandangan orang-
orang Rusia pada abad ke-19. Teori pers soviet komunis merupakan pers yang
terencana. Artinya pers ini disebarkan dengan seksama keseluruh negara dengan
menggunakan cara-cara khusus guna menarik sebanyak-banyaknya pembaca.
Khusus disini dapat menggunakan cara vertikal ataupun horizontal. Secara vertikal,
ada berbagai jenis surat kabar untuk berbagai jenis afiliasi dan pemilikan. Secara
horizontal, surat kabar ini membentuk sebuah piramida raksasa dengan surat kabar
diseluruh negeri. Misalnya di Soviet ada Pravda (organ Komite Pusat Partai)
dipuncaknya, ada Izvestia (organ Soviet tertinggi), yang sirkulasinya ke seluruh Uni
Soviet. Di tingkat berikutnya ada surat kabar provinsi yang sirkulasi keseluruh
wilayah-wilayah tertentu. Di tingkat lebih bawah lagi ada surat kabar lokal, melayani
distrik-distrik dan kota-kota, tanah pertanian dan pabrik milik negara. Dari ini semua
terlihat bahwa sistem Soviet komunis sangat tersusun rapi dan begitu terencana.

15
2. Teori Lysenko

Beberapa media Uni Soviet membicarakan percobaan lanjutan Lysenko


dalam masalah pertanian. Dari tahun 1927-1964, percobaan teori Lysenko, dan
laporan-laporan tentang kegagalan percobaannya segera ditutupi dengan
keberhasilan yang ajaib itu. Selain itu, Lysenko mengagumi dan dibanggakan
dengan gambar "Manusia Besar"-yaitu simbolisasi petani jenius Soviet - Lysenko.

Pada akhir 1920-an, Lysenko mulai didukung oleh beberapa pemimpin Soviet
seperti Joseph Stalin. Dukungan ini berakibat pada penggunaan wajib teori
Lysenko pada bidang pertanian di Uni Soviet, karena teorinya ini dilindungi oleh
Partai Komunis Uni Soviet. Lysenko juga menghabiskan banyak waktu untuk
menolak hal-hal yang sebenarnya benar menurut ilmu pengetahuan. Contohnya, ia
mengatakan bahwa percobaan tidaklah harus dilakukan dalam laboratorium yang
terisolasi. Teori Lysenko segera mendapat acungan jempol dan dipuji-puji oleh
Stalin dalam setiap pidatonya. Stalin adalah pendukung utama teori Lysenko.
Terbukti ketika seorang ahli biologi Uni Soviet, Nikolai Vavilov, menyatakan
dengan jelas bahwa ia menentang teori ini, Stalin mengirimkan agen NKVD untuk
menculik Vavilov dari rumahnya. Vavilov dikenai hukuman karena dicurigai ingin
menghancurkan pertanian Uni Soviet. Akhirnya, Vavilov dikirim ke kamp kerja
paksa di Saratov, Siberia, hingga meninggalnya.

Setelah era Stalin, Lysenko langsung mendapat promosi dari Nikita


Khrushchev untuk tetap di jabatannya. Pada masa ini, pemerintah Soviet melonggar
seiring dengan proyek de-Stalinisasi. Mulai muncul banyak kritik dari ilmuwan-
ilmuwan Soviet, seperti Yakov Borisovich Zeldovich, Vitaly Ginzburg, and Piotr
Kapitsa. Mereka menyatakan bahwa teori Lysenko adalah ilmu pengetahuan yang
salah. Peraih Nobel Fisiologi/Kedokteran, Andrei Sakharov, mengkritik Lysenko di
depan Sidang Umum Akademi Sains Uni Soviet.

Dia [Lysenko] bertanggung jawab atas hasil yang memalukan


dalam perkembanga biologi di Uni Soviet dan juga genetika, dalam pengembangan
ilmu pengetahuan yang salah, penyalahan pembelajaran, dan atas kematian ilmuwan
Uni Soviet yang pintar. Walaupun begitu, teorinya masih dipakai oleh Cina. Lysenko
meninggal pada tahun 1976.
16
3. Mahzab Frankfurt

Mahzab Frankfurt didirikan pada tahun 1923 sebagai kelanjutan tradisi kritis
yang pudar dengan berdirinya negara Uni Sovyet yang menjadikan tradisi kritis
Marx menjadi satu dogma Marxisme-Leninisme. Mahzab ini terkenal dengan teori
kritis yang dimaksudkan sebagai satu kritik ideologi dan kritik terhadap positivisme.
Kritik ideologi, sejalan dengan pemikiran Marx, menggugat ideologi yang sudah
dibakukan oleh kekuasaan sebagai pendukungnya. Ideologi seharusnya mempunyai
sifat dialektis sehingga tetap mendorong unsur kritis di dalamnya. Kritik
terhadap positivisme mempunyai nada yang sama karena klaim bebas nilai dan
bebas kepentingan yang diusungnya akan menjadikan ilmu sebagai pelestari status
quo semata.

Selain itu, kritik juga dilontarkan oleh Mahzab Frakfurt terhadap masyarakat
modern. Kritik terutama diarahkan terhadap rasio instrumental yang telah
mendominasi masyarakat modern. Rasio instrumental adalah suatu pemikiran yang
memandang segala sesuatu hal yang lain dalam kerangka manipulasi bagi
kepentingan seseorang. Rasio ini telah digunakan dengan baik oleh Nazi
dalam pemusnahan etnis Yahudi melalui cara yang efektif dan efisien yaitu
dengan pembangunan kamp-kamp konsentrasi.

Rasio serupa digunakan oleh kaum borjuis, terutama di Amerika, guna


mengebiri potensi revolusi kaum proletar sebagaimana ramalan Marx. Kaum
proletar telah terintegrasi ke dalam kapitalisme itu sendiri melalui budaya
konsumerisme. Mereka tidak bisa lepas dan menyadari keberadaan kelasnya
sehingga amat jauh dari revolusi yang menurut Marx akan menjatuhkan kapitalisme.
Sayangnya, dominasi tersebut telah sedemikian kuatnya sehingga tidak ada lagi yang
dapat dilakukan untuk membongkarnya. Mahzab Frakfurt hanya dapat menemukan
jalan buntu teori kritisnya yang berujung pada pesimisme. Disinilah Habermas,
sebagai generasi kedua Mahzab Frankfurt, akan tampil dengan
terobosan pemikirannya.

17
Bab 3

Penutup
A. Kesimpulan

Sebuah peristiwa yang merupakan sejarah adalah pelajaran bagi umat manusia,
begitu juga dengan Perang Dingin yang menjadi bagian panjang dari kisah sejarah
umat manusia dan masih berlanjut. Perang merupakan sebuah ajang dimana
kesedihan dan ketidak adilan sangat jelas diperlihatkan, para pemimpin yang
menjadikan perang sebagai ajang pengambilan kekuasaan inilah yang harus di
luruskan, dunia ini akan lebih baik tanpa adanya perang. Adanya pencetusan HAM
seharusnya menjadi benteng bagi seluruh negara untuk meredam perang, perbedaan
ideologi seharusnya menjadi bumbu dalam citra bernegara antara negara satu dengan
degara lainnya.

18
Daftar Pustaka

http://worldisyourlivingplace.blogspot.co.id/2012/07/blok-timur-dan-
blok-barat.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Blok_Timur

http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dingin.

http://rinahistory.blog.friendster.com/2009/03/perang-dingin/
Setya, W. 2008. Perang Dingin. Semarang: PT Begawan ilmu.
Http://books.google.co.id/books/about/Perang_Dingin.html?Id=Mu8Py
wAACAAJ&redir_esc=y.

19
Pertanyaan

1. Apa badan yang menjadi kegiatan spionase dari Amerika Serikat?


Dan apa tugas dari badan tersebut? (Kelompok 2)
Jawab :
Badan yang menjadi kegiatan Spionase atau mata – mata dari
Amerika Serikat ialah seperti CIA (Central Intelligence Agency)
yang bertugas mencari keterangan beberapa informasi penting dari
pihak atau negara – negara yang berada di bawah pengaruh Uni
Soviet atau lawannya.

2. Apa isi dari perjanjian Non-Proliferasi Nuklir? (Kelompok 3)


Jawab :
Isi dari perjanjian Non-Proliferasi Nuklir adalah kesepakatan untuk
tidak menjual senjata nuklir atau memberikan informasi
persenjataan nuklir kepada pihak yang tidak mengembangkan
nuklir.

3. Apa saja yang Amerika Serikat lakukan untuk menghadapi ekspansi


Komunisme? (Kelompok 4)
Jawab :
- Penurunan jumlah pengangguran
- Pemulihan perekonomian
- Serta perkembangan IPTEK baik dalam kegiatan eksplorasi
ruang angkasa maupun peningkatan teknologi informasi dan
komunikasi

4. Sebutkan tujuan dibentuknya OKI (Organisasi Konferensi Islam)?


(Kelompok 5)
Jawab :

20
- Memajukan Solidaritas antar negara-negara anggota dalam
bidang ekonomi, social, budaya.
- Berusaha melenyapkan diskriminasi, segala bentuk kolonialisme.
- Memperkuat perjuangan Umat Islam dalam melindungi martabat
dan hak masing-masing negara islam.

5. Apa yang melatarbelakangi terbentuknya WTO? (Kelompok 6)


Jawab :
Karena adanya perkembangan perdagangan yang semakin
kompleks menuntut adanya sebuah aturan atau hokum yang tertulis
dan berlaku secara universal.

6. MEE berubah nama menjadi Uni-Eropa disebabkan oleh Perjanjian


Maastricht, Apa isi dari pilar tsb? (Kelompok 7)
Jawab :
Karena pada Perjanjian Maastricht pada tahun 1993, Masyarakat
Ekonomi Eropa (MEE) berubah nama menjadi Uni Eropa
dikarenakan mengubah pola organisasi yang lebih terbuka pada
negara non anggota dan merupakan implikasi dari terjadinya
peningkatan jangkauan kerjasama, dari kerjasama ekonomi ke
bidang-bidang politik luar negeri.
Dalam perjanjian Maastricht, Uni Eropa terdiri atas tiga pilar, yaitu;
- Pilar ekonomi; Pasar Tunggal Eropa menuju Uni Ekonomi dan
Moneter.
- Pilar politik; berdasarkan pada kebijakan luar negeri dan
keamanan bersama.
- Pilar sosio-hukum; menyangkut peradilan dan masalah dalam
negeri.
7. Apa tujuan dari organisasi APEC? (Kelompok 8)
Jawab : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran
masyarakat di kawasan Asia Pasifik.

21

Anda mungkin juga menyukai