Disusun oleh:
Akuntansi 6A Kelompok 1
JURUSAN AKUNTANSI
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesehatan,
rakhmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Internal Audit
“Internal Audit & Enterprise Governance” ini sesuai dengan harapan dan selesai tepat pada
waktunya.
Dibuatnya makalah ini penyusun bertujuan agar setiap pembaca dapat mengerti dan
menambah pengetahuannya mengenai Internal Audit & Enterprise Governance. Penyusun
menyadari segala kekurangan dari makalah ini, baik materi maupun bahasa, namun demikian
penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih bagi setiap
pembaca.
Terima kasih kepada pembaca yang setia menggunakan makalah ini untuk berbagai
keperluan pembelajaran maupun sebatas mendalami materi. Semoga Allah SWT senantiasa
memberi kebaikan, yang mungkin kami tidak dapat membalasnya secara jasa akan tetapi kami
berharap selalu diberikannya rahmat dan hidayah oleh Allah SWT.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1. Kesimpulan...............................................................................................15
3.2. Saran.........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iv
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Internal audit yang modern tidak lagi terbatas fungsinya dalam bidang
pemeriksaan keuangan tetapi sudah meluas ke bidang lainnya seperti audit
manajemen, audit lingkungan hidup, audit sosial. Bahkan mulai tahun 2000-an
kegiatan internal audit sudah mencakup konsultasi yang didesain untuk
menambah nilai dan meningkatkan kegiatan operasi suatu organisasi.
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Konflik antara internal auditor dan para manajer sering terjadi disebabkan
kedua belah pihak tidak ada saling pengertian sebagaimana mestinya tentang
kedudukan dan pandangan masing-masing. Para manajer menganggap para
internal auditor mempunyai pandangan yang terlalu ketat mengenai peraturan dan
penilaian transaksi-transaksi, serta bertindak sebagai penyelidik yang sering
mencari keterangan tentang penyimpangan-penyimpangan kecil dari prosedur-
prosedur yang telah ditetapkan. Sementara ini para internal auditor merasa
manajer-manajer tersebut tidak memperhatikan prosedur-prosedur yang telah
ditetapkan sebelumnya dengan baik serta tidak mau menerima saran-saran yang
diberikan.
Ada beberapa hal yang terkait dengan audit eksternal dan audit internal. Di
dalam hal ini ada beberapa poin yang membedakan antara audit eksternal dan
audit internal. Perbedaan itu adalah dari sisi :
1) Output atau keluaran dimana output utama dari audit eksternal
adalah opini sedangkan output utama dari audit internal adalah
rekomendasi.
2) Independensi, dimana audit eksternal harus independen terhadap
manajemen sedangkan audit internal tidak independen terhadap
manajemen namun harus independen terhadap aktivitas yang diaudit.
3) Klien dari audit eksternal yang merupakan pemegang saham,
komisaris dan pihak terkait diluar perusahaan sedangkan klien dari
audit internal adalah manajemen sendiri.
4) Pelaporan, dimana audit eksternal melaporkan hasil audit pada
stakeholder perusahaan sedangkan audit internal melaporkan hasil
audit pada direksi.
Internal Auditor:
Employer: Companies and governmental units
National Organization: Institute of Internal Auditor (IIA)
Certifying designation: Certified Internal Auditor (CIA)
License to practice: No
Primary Responsibility: To board of directors
Scope of audits: All activities of an organization
External Auditor:
Employer: CPA firms
National Organization: American Institute of Public Accountants (AICPA)
Certifying designation: Certified Public Accountant (CPA)
License to practice: Yes
Primary Responsibility: To third parties
Scope of audits: Primarily financial statements
(Source : Boynton)
Auditor internal dan auditor eksternal memiliki sasaran, tanggungjawab,
dan kualifikasi yang berbeda, serta bertugas dalam aktivitas yang berbeda pula.
Tetapi mereka memiliki kepentingan bersama yang menuntut adanya koordinasi
bakat mereka untuk kepentingan perusahaan.
Sasaran auditor internal adalah untuk menelaah efisiensi dan efektivitas
operasi, kepatuhan, serta kecukupan dan efektivitas kontrol internal di perusahaan
secara keseluruhan. Sedangkan sasaran auditor eksternal adalah untuk
menyatakan suatu opini tentang kewajaran dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan.
Auditor internal memerhatikan seluruh aspek aktivitas
perusahaan/organisasi, baik keuangan maupun nonkeuangan. Sedangkan auditor
eksternal memerhatikan aspek keuangan perusahaan/organisasi.
Tanggung jawab dan pelaksanaan audit oleh auditor internal dan eksternal
sangat berbeda dalam satu hal. Auditor internal bertanggung jawab kepada
manajemen dan dewan direksi, sementara auditor eksternal bertanggung jawab
kepada pengguna laporan keuangan yang mengandalkan kredibilitas laporan
keuangan pada auditor. Namun auditor internal dan eksternal memiliki kesamaan,
diantaranya:
- Harus kompeten sebagai auditor dan tetap objektif dalam menjalankan pekerjaan
dan melaporkan hasilnya
- Menjalankan metodologi yang sama dalam menjalankan audit, termasuk
merencanakan dan menjalankan pengujian pengendalian dan pengujian substantif
- Mempertimbangkan risiko dan materialitas dalam memutuskan perluasan
pengujian dan mengevaluasi hasilnya. Keputusan mereka atas materialitas dan
risiko mungkin berbeda karena pengguna eksternal dapat memiliki perbedaan
kebutuhan dengan manajemen atau dewan direksi
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit secara garis besar adalah
memberikan pendapat secara profesional dan independen kepada Dewan
Komisaris atas laporan dan hal-hal yang yang disampaikan oleh Direksi kepada
Dewan Komisaris. Berdasarkan hal tersebut, tugas dan tanggung jawab Komite
Audit antara lain adalah:
1) Melakukan penelaahan atas laporan keuangan dan informasi keuangan
Perseroan yang akan disampaikan kepada publik dan pihak regulator;
2) Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan kegiatan Perseroan;
3) Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk penunjukan
Akuntan Publik yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup
penugasan dan imbalan jasa audit;
4) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan jasa audit yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik/Akuntan Publik yang ditunjuk Perseroan;
5) Melakukan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan kegiatan fungsi
Audit Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
temuan oleh Audit Internal;
6) Memantau aktivitas pelaksanaan manajemen risiko dan pengendalian
internal yang dilakukan oleh Direksi;
7) Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan
adanya potensi benturan kepentingan;
8) Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris;
9) Membuat Laporan Tahunan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit; dan
10) Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan.
Rapat Komite Audit diadakan minimal sekali dalam 3 (tiga) bulan dan
dihadiri minimal lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota.
Setiap Rapat Komite Audit dituangkan di dalam Risalah Rapat serta
ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan
disampaikan kepada Dewan Komisaris.
Abott, Parker dan Peters (2004 dalam Akhmad Syahroza, 2009) yang juga
membahas tentang peran komite audit mengemukakan bahwa komite audit
berfungsi melakukan penunjukkan kantor akuntan publik dan melakukan evaluasi
atas kinerja kantor akuntan publik, komite audit tersebut harus melakukan
kerjasama dengan internal auditor maupun eksternal auditor dalam menghasilkan
laporan keuangan yang dapat mencerminkan kondisi good governance.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kebebasan yang dimiliki oleh audit internal antara satu perusahaan dengan
perusahaan yang lain tidak selalu sama, yang pasti dalam hal ini, semakin tinggi
kedudukan audit internal dalam organisasi, maka semakin besar pula kebebasan
yang dimilikinya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Komite audit perlu menelaah hasil pekerjaan dari internal auditor, komite
audit juga dapat mempengaruhi dan membantu pihak manejemen dalam
penunjukkan auditor dari kantor akuntan publik. Komite audit haruslah orang
yang kompeten dan memiliki kinerja yang berkualitas. Untuk itu anggota dari
komite audit sekurang-kurangnya haruslah ada yang memiliki latar belakang
akuntansi dan memiliki pengalaman di bidang audit, sehingga memiliki
pemahaman tentang isu-isu terkini tentang permasalahan akuntansi. Dengan
demikian perlu adanya kerjasama yang baik antara komite audit dengan internal
auditor dalam mewujudkan kondisi yang good corporate governance tersebut.
3.2. Saran
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
iv
Daftar Pertanyaan
iv