Disusun oleh:
Zahira Rikiandraswida
NIM: 22010117220054
Pengesahan:
dr. Sri Woroasih, Sp.KJ dr. Mahesa Permana Kardis dr. Innawati Jusup, M.Kes Sp.KJ
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
I. DATA PRIBADI
Nama : Ny. N
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 26 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Tamat SLTA
Suku / Warganegara : Jawa/Indonesia
Alamat : Desa Tungu RT 008/RW 002, Godong Grobogan, Grobogan
Jawa Tengah
Status perkawinan : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Tanggal pemeriksaan : 14 Mei 2019
No. CM : 00091828
Diperiksa oleh : Zahira Rikiandraswida
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien belum pernah bekerja
c. Riwayat keagaaman
Pasien memahami agama secara baik terkait sholat dan mengaji dan jenis ibadah
lainnya. Pasien belajar agama di dalam keluarga dan di masjid dekat rumah. Pasien
mengaku sejak SD mulai belajar mengaji hingga kuliah. Pasien merupakan orang yang
taat beragama dan selalu tertarik dengan kegiatan islami.
d. Riwayat Perkawinan dan Psikoseksual
Pasien mengaku tidak pernah berpacaran. Pasien juga belum pernah menikah.
Pasien mengatakan ada keinginan untuk menikah namun belum bertemu dengan
pasangan yang cocok.
e. Riwayat Militer
Pasien tidak pernah melihat suatu peperangan ataupun terlibat dalam kegiatan
kemiliteran.
6. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. Pasien tinggal bersama ibu dan
kakak dan adik pasien. Kakak pasien yang kedua memiliki gangguan jiwa seperti
pasien. Dukungan keluarga terhadap pasien baik.
Silsilah keluarga :
Keterangan :
50
60
70
80
90
100
6 tahun 2 6 tahun 3 3 tahun 6 3 tahun 7
8 bulan 7 bulan
bulan bulan bulan bulan
SMRS SMRS
SMRS SMRS SMRS SMRS 1 Minggu
Pramorbid (Masuk RS (keluar RS
(Masuk (Keluar (Masuk (keluar SMRS
purwodadi purwodadi
RSJDAG RSJDAG RSJDAGke RSJDAGke
) )
pertama) pertama) dua) dua)
GAF 70 50 60 40 50 40 50 20
F. Pengendalian Impuls
Tidak dapat dikendalikan
G. Tilikan : derajat 1
Derajat tilikan yang dimiliki pasien :
1. Menyangkal sepenuhnya bahwa ia mengalami penyakit/gangguan
2. Sedikit memahami adanya penyakit pada dirinya dan membutuhkan
pertolongan, dan saat yang bersamaan pasien sekaligus menyangkalnya
3. Pasien menyadari dirinya sakit namun menyalahkan orang lain atau penyebab
eksternal atau faktor organik sebagai penyebabnya
4. Pasien menyadari dirinya sakit dan membutuhkan pertolongan, namun
penyebabnya adalah sesuatu yang tidak diketahui dari diri pasien.
5. Intellectual insight : pasien menerima kondisi dan gejala-gejala sebagai
bagian dari penyakitnya dan hal ini disebabkan oleh gangguan yang ada dalam
diripasien, namun tidak menerapkan pemahamannya ini untuk melakukan
sesuatu selanjutnya (misalnya perubahan gaya hidup)
6. Emotional insight: pasien memahami kondisi yang ada dalam dirinya seperti
tilikan derajat 5, namun pasien juga memahami perasaan dan tujuan yang ada
pada diri pasien sendiri dan orang yang penting dalam kehidupan pasien. Hal
ini membuat perubahan perilaku pada pasien.
H. Pertimbangan : Buruk
I. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
B. Status Neurologis
1. GCS : E4 M6 V5
2. Gejala rangsang selaput otak : Negatif
3. Tanda-tanda efek samping ekstrapiramidal:
- Tremor tangan : Negatif
- Akatisia : Negatif
- Bradikinesia : Negatif
- Cara berjalan : Normal
- Keseimbangan : Baik
- Rigiditas : Negatif
4. Motorik : Kekuatan baik 5 5
5 5
5. Sensorik : Baik
Kesan : tidak ada kelainan
C. Pemeriksaan Laboratorium
Tidak ada data
D. Pemeriksaan Penunjang Lain (EKG, Foto toraks, EEG, CT Scan)
EKG : Normal sinus rhytm
E. Pemeriksaan psikometri
PANSS EC Skor
P1 Gaduh gelisah 4 4 5
P7 Permusuhan 3 3 3
G4 Ketegangan 3 3 2
G8 Ketidakkooperatifan 3 3 4
G14 Pengendalian 3 3 3
impuls buruk
Total 16 16 18
Kurang lebih 3 tahun 6 bulan SMRS (2016), pasien kembali marah – marah dan
gelisah. Pasien mengatakan kepada keluarga melihat bayangan yang sering datang
ke mimpinya. Pasien juga sering mendengar bisikan yang menggangunya.
Kurang lebih 8 bulan SMRS (2018), pasien kembali marah-marah dan
mengamuk karena alasan yang tidak jelas. Pasien mengamuk hingga sulit
dikendalikan. Pasien kembali mengeluh ada bayangan hitam yang mengikutinya
sehingga membuatnya ketakutan. Pasien juga mendengar bisikan-bisikan yang tidak
ada orangnya namun tidak jelas apa yang dibicarakan bisikan tersebut.
Kurang lebih sejak 1 minggu SMRS, pasien tiba-tiba mengamuk. Pasien
mengamuk hingga membanting barang-barang di rumah. Pasien merasa ibu pasien
mengambil barang-barang milik pasien sehingga pasien menuduh dan marah-marah
kepada ibu pasien. Pasien mengatakan kepada keluarga bahwa pasien merasa
mendengar bisikan laki-laki yang selalu mengajaknya ke suatu tempat sehingga
pasien merasa terancam. Pasien juga mengatakan bahwa pasien sering melihat
bayangan hitam yang selalu ada dalam mimpinya sehingga pasien merasa ketakutan.
Pasien juga sering mengatakan bahwa akan membakar kuntilanak sehingga sering
bermain dengan korek api sehingga membahayakan dirinya dan orang lain. Waktu
luang pasien yang biasanya digunakan untuk bersih-bersih rumah, tidak lagi
dilakukannya pasien hanya sering mondar-mandir tidak jelas, berbicara sendiri dan
marah-marah. Keluarga pasien mengatakan bahwa sebelum kejadian ini pasien
sering berbicara sendiri, sering mondar-mandir dan tampak gelisah. Keluarga pasien
mengatakan bahwa satu bulan ini pasien tidak mau minum obat. Keluarga lalu
membawa pasien ke RSJDAG Semarang.
Sikap pada pemeriksa : Tidak kooperatif
Kontak : kurang,Tidak dapat dipertahankan.
Verbalisasi : cukup
Mood : Hipotim
Afek : luas
Gg. Persepsi : Halusinasi auditorik, Halusinasi Visual
Bentuk pikir : Non realistis
Arus pikir : Koheren
Isi pikir : waham bizzare/ magis-mistik, delusion of control
Tilikan : derajat 1
Pertimbangan : buruk
Taraf Dapat Dipercaya : Dapat dipercaya
VIII. TERAPI
Farmakoterapi :
Risperidon 2 x 2 mg
Injeksi Olanzapine10 mg
RSJDAGH Semang
Nama : dr Aliva
NIP : 22010117220057
Semarang, 03-02-2019
Non farmakoterapi
- Terapi Okupasi
Mengikuti rehabilitasi sesuai hasil seleksi
- Psikoedukasi pada pasien
Pada Pasien Materi yang diberikan disesuaikan dengan kondisi pasien.
- Psikoedukasi pada keluarga
Materi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan keluarga
a. Memberikan informasi kepada keluarga untuk kepatuhan minum obat
pasien
b. Memberikan pengetahuan mengenai gangguan yang dialami pasien yang
akan berlangsung lama sehingga perlu ketelatenan dalam merawat.
c. Menerangkan mengenai gejala-gejala yang mungkin muncul lagi
d. Menerangkan mengenai obat dan efek sampingnya
e. Tetap melatih/mendukung pasien untuk berinteraksi dengan lingkungan
IX PROGNOSIS:
FAKTOR BAIK BURUK
SUPPORT
LINGKUNGAN Baik Kurang
1. Harold I, Kaplan , Benjamin J.Sadock, Jack A.Grebb. Pemeriksaan Klinis pada Pasien
Psikiatri. Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri, jilid 1. 2010.
2. Stephen M. Stahl. Essential Psychopharmacology.Neuroscientific Basis and Practical
Applications.2nd Edition. University of California, San Diego. Cambridge University
Press.2000
3. PDSKJI. Konsensus Penatalaksanaan Gangguan Skizofrenia. 2011