Anda di halaman 1dari 19

RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL - 1
PEKERJAAN KUSEN ALLUMUNIUM DAN STEEL DOOR

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat-alat dan bahan-bahan, serta
pembuatan dan pemasangan pekerjaan allumunium arsitektural yang terdiri sebagai berikut tetapi
tidak terbatas pada :
 Daun pintu dan daun jendela.
 List , cornis , architrave .

2. PROSEDUR UMUM
2.1 Contoh Bahan.

2.1.1. Kontraktor harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan yang memperlihatkan
tekstur, finishing dan warna. Sampul profil-profil extruded panjangnya minimun 300
mm, untuk aluminium sheet, ukuran 300 x 300 mm2, ketebalan sesuai dengan yang
akan dipakai.

2.1.2. Semua sampul harus diberi tanda yang memperlihatkan ketebalan, jenis alloy,
warna dan pekerjaan dimana bahan tersebut akan dipakai.

2.1.3. Bahan harus didatangkan kelapangan dalam kemasan pabrik, lengkap dengan
instruksi-instruksi pemasangan

2.1.4. Pengiriman dan Penyimpanan.


Pekerjaan Allumunium, disimpan dalam gudang tertutup yang memiliki ventilasi,
terlindung dari perubahan cuaca dan kelembaban.

2.1.5. Bahan penyelesaian interior harus disimpan di lokasi tertutup yang disetujui dan
dibawa ke dalam bangunan setelah semua pekerjaan pelesteran selesai dan dalam
keadaan kering.

3. BAHAN-BAHAN

3.1. Allumunium

3.1.1. Mutu Allumunium.

Allumunium ditentukan harus dari kualitas yang baik, untuk semua jenis Allumunium
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi ini.
Bahan : dari bahan aluminium framing system. Ex YKK, alcan setaraf.
3.1.2. Bentuk Profil.
sesuai shop drawing yang akan disetujui Konsultan Pengawas dan Pengelolah Proyek .

3.1.3. Dimensi Profil dan Nilai Deformasi


Dimensi Profil 7 cm dan 4,5 cm (pemakaian lebar bahan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar),Nilai deformasi
yang diizinkan maksimal 2 jam

ARS - 1
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

3.1.4. Pewarnaan
Power coating, PVDF, produk PT. ESI, ketebalan coating, sesuai dengan ketentuan pabrik. .

3.2. Kusen dan Daun Pintu Baja (Steel Door)

3.1.1. Daun Pintu.

Kusen dan Daun Pintu dan adalah unit Pabrikasi yang terbuat dari bahan baja
berkualitas tinggi dengan ketebalan 1,5 mm serta telah include dengan berbagai
macam aksesorisnya sesuai dengan type yang dipilih.
Buatan merek : Marks setaraf.
3.1.2. Bentuk Profil.
sesuai shop drawing yang akan disetujui Konsultan Pengawas dan Pengelolah Proyek .

3.1.3. Pewarnaan
Warna disesuaikan dengan persetujuan Direksi..

3.3. Aksesoris.

Sekrup dan stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat alat
penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan sealant. Angkur-
angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan
zink tidak kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser.

3.4. Perekat.
Semua lem dan perekat yang digunakan harus dari jenis kedap air dan tidak berwarna bila
mengering, seperti produk neoprene based/synthetic resin based atau yang setara.

3.5. Kaca dan Aksesoris


Kaca dan aksesori untuk pintu, jendela dan partisi harus memenuhi ketentuan Persyaratan
teknis Kaca dan Aksesories.

3.6. Alat Penggantung dan Pengunci.


Alat penggantung dan pengunci pintu kayu harus memenuhi ketentuan Persyaratan teknis Alat
Penggantung dan Pengunci.

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1 Sebelum memulai pelaksanaan kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi
dilapangan (ukuran dan peil) lubang dan membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan
profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
4.2 Prioritas proses febrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap
dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan Pengawas & Pengelola Proyek meliputi gambar
denah, lokasi, kualitas, bentuk, ukuran.
4.3 Semua frame/kosen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara febrikasi dengan
teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
4.4 Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan
penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakan pada tempat yang
aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
4.5 Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dalam agar
sambungannya tidak tampak oleh mata.
4.6 Akhir bagian kosen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus
cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
4.7 Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2-3 mm dan
ditempatkan pada interval 600 mm.

ARS - 2
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

4.8 Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat/stainless steel
sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat
kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2. celah antara kaca dan sistem kosen aluminium harus
ditutup oleh sealant.
4.9 Disyaratkan bahwa kosen aluminium dilengkapi oleh kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :
4.9.1 Dapat menjadi kosen untuk dinding
kaca mati
4.9.2 Dapat cocok dengan jendela geser,
jendela putar, dan lain-lain.
4.9.3 Sistem kosen dapat menampung pintu
kaca frameless.
4.9.4 Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan secara
penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit.
4.9.5 Mempunyai accessories yang
mendukung kemungkinan diatas.
4.10 Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium akan kontak dengan
besi tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang berangkutan harus diberi lapisan
chormium untuk menghindari kontak korosi.
4.11 Toleransi pemasangan kosen aluminium disatu sisi dinding adalah 10 – 25 mm yang kemudian diisi
dengan beton ringan/grout.
4.12 Khusus untuk pekerjaan jendela geser lauminium agar diperhatikan sebelum rangka kosen
terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal pelubangan dinding yang melekat pada ambang
bawah dan atas harus waterpass.
4.13 Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang dikondisikan
hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau tahan dari
synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan double door.
4.14 Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air
dan kedap suara.
4.15 Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.
---------------

PASAL - 2
PEKERJAAN LANTAI

ARS - 3
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan bahan ubin dan bahan untuk pemasangan alat alat bantu,
persiapan / pembersihan lantai yang akan dipasang pada tempat-tempat sesuai petunjuk Gambar
Kerja serta Persyaratan teknis ini serta sesuai petunjuk MK.

2. PROSEDUR UMUM

2.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.


Contoh bahan dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada
Pengawas untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek. Contoh bahan
ubin harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) buah dengan 4 (empat) gradasi warna untuk setiap
bahan. Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2.2. Pengiriman dan Penyimpanan.
Pengiriman ubin ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang belum dibuka
dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh dan jelas.
Kontraktor wajib mennyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan bahan terpasang
untuk diserahkan kepada Pemilik Proyek.
2.3. Peil lantai yang diinginkan harus diteliti betul dan bila terdapat hal hal yang
menimbulkan persoalan harus segera dilaporkan kepada MK/Arsitek untuk dicarikan
pemecahannya.
2.4. Permukaan yang akan dipasang bahan lantai harus bersih dari berbagai macam kotoran
2.5. Permukaan lantai yang akan dipasang bahan lantai harus betul betul rata dan datar yang
harus diperiksa dengan water pass
2.6. Bahan lantai yang cacat tidak boleh dipasang.
2.7. Sebelum pekerjaan finishing lantai dilakukan maka :

- Kontraktor wajib mengadakan penelitian terhadap kemiringan lantai agar sesuai


gambar rencana / petunjuk MK
- Lapisan water profing harus sudah selesai dipasang untuk daerah – daerah toilet
elevator pit, tangki air dan tempat tempat/ruangan yang lebih rendah dari permukaan
tanah dan plat atap beton
- Pekerjaan finishing lantai tidak boleh dimulai sebelum seluruh pekerjaan plafon dan
dinding dinding selesai dikerjakan , kecuali pemasangan panel akustik
- Pekerjaan dan bahan bahan untuk hal ini terlebih dahulu harus mendapat persetujuan
MK / Arsitek
- Sebelum pekerjaan dimulai , pemborong diwajibkan untuk mengajukan gambar kerja
pelaksanaan.

3. BAHAN-BAHAN

3.1. Ubin Keramik.

3.1.1. Ubin keramik harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal seperti ROMAN
dan GRANITE atau yang setara yakni berukuran 600 mm x 600 mm dan ukuran 300 x
300 mm dengan permukaan anti slip untuk kamar mandi sedangkan untuk dinding
kamar mandi berukuran 300 x 600 mm,keramik harus memenuhi ketentuan SII. Ubin
yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudut-sudutnya tidak siku,
retak atau cacat-cacat lainnya, tidak boleh dipasang.
3.1.2. Ubin border merek ROMAN dan GRANITE atau yang setara tipe dan warna dapat
ditentukan kemudian.

3.2. Beton Acian / Screed


Beton untuk lantai yang tidak difinish dengan suatu bahan pelapis apapun, penyelesaiannya
menggunakan adukan 1pc : 3ps, dengan ketebalan minimum 5 cm.

ARS - 4
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

3.3. Adukan
Adukan terdiri dari campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 yang dipergunakan
sebagai media (“plur”) untuk meratakan level lantai agar sesuai dengan level rencana.
Sedangkan untuk pemasangan ubin keramik atau Granit pada bidang vertikal agar menggunakan
perekat yang berkwalitas untuk menghindari kekotoran dan kerusakan warna atau texture .
Bahan-bahan adukan dan bahan tambahan harus memenuhi ketentuan Persyaratan teknis
Adukan dan Plesteran.

3.4. Bahan Pengisi Celah ( Grouting )


Mengandung pasir silica untuk celah naad ubin lebih dari 3mm . Tidak mengandung pasir silica
untuk naad ubin sampai dengan 3mm. Mengandung bahan anti jamur, tahan terhadap sinar Ultra
Violet (UV) serta bersifat lentur dan berdaya lekat tinggi.
 Grouting untuk ubin Keramik : setara produk AM 50 Coloured Ceramic Grout atau atau
setara
 Grouting untuk Granit digunakan bahan yang bersifat lentur dan berdaya rekat tinggi

3.5. Plint
Plint lantai terbuat dari bahan yang disesuaikan dengan bahan lantai.
(Lihat Spesifikasi Pemakaian Bahan).

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN
4.1. Persiapan

4.1.1. Pekerjaan pasangan keramik baru boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya benar-
benar selesai.

4.1.2. Pemasangan keramik harus menunggu sampai semua alat penggantung, pengunci pintu/
jendela dan semua pekerjaan pemipaan air bersih/air kotor atau pekerjaan lainnya
yang terletak di belakang atau di bawah pasangan granit ini telah diselesaikan terlebih
dahulu.

4.1.3. Pemasangan keramik lainnya wajib memperhatikan nilai estetikanya.

4.1.4. Keramik yang akan dipasang harus berasal dari serial produksi yang sama sehingga
diacapai warna dan ukuran yang tidak berbeda.

4.1.5. Keramik atau lainnya yang akan dipasang harus dipilih/disortir di lapangan misalnya
terhadap warna dan ukuran yang tidak sama, tidak siku, gerumpil atau cacat-cacat lain.
Toleransi perbedaan ukuran yang paling besar dan paling kecil maksimum 2 mm.

4.2. Pembersihan dan Perlindungan

Setelah pemasangan selesai, permukaan ubin ( keramik dan lain ) harus benar-benar bersih,
tidak ada yang cacat.

PASAL - 3
PEKERJAAN DINDING KERAMIK

1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan bahan dinding dan bahan untuk pemasangan alat alat
bantu, persiapan / pembersihan lantai yang akan dipasang pada tempat-tempat sesuai petunjuk
Gambar Kerja serta Persyaratan teknis ini serta sesuai petunjuk MK.

ARS - 5
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

2. PROSEDUR UMUM

2.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.


Contoh bahan dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada
Pengawas untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek. Contoh bahan
harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) buah dengan 4 (empat) gradasi warna untuk setiap bahan.
Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2.2. Pengiriman dan Penyimpanan.
Pengiriman bahan ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang belum dibuka
dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh dan jelas.
Kontraktor wajib mennyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan bahan terpasang
untuk diserahkan kepada Pemilik Proyek.
2.3. Dinding yang akan difinis harus diteliti betul dan bila terdapat hal hal yang
menimbulkan persoalan harus segera dilaporkan kepada MK/Arsitek untuk dicarikan
pemecahannya.
2.4. Permukaan yang akan dipasang bahan harus bersih dari berbagai macam kotoran
2.5. Permukaan dinding yang akan dipasang bahan lantai harus betul betul rata dan datar yang
harus diperiksa dengan water pass
2.6. Bahan dinding yang cacat tidak boleh dipasang
2.7. Sebelum pekerjaan finishing lantai dilakukan maka :
- Pekerjaan dan bahan bahan untuk hal ini terlebih dahulu harus mendapat persetujuan
CM / Arsitek
- Sebelum pekerjaan dimulai , pemborong diwajibkan untuk mengajukan gambar kerja
pelaksanaan.

3. BAHAN-BAHAN

3.1. Bahan Dinding Keramik

a. Jenis : Keramik
b. Ukuran : 30 x 60 sesuai desain
c. Pengisi naad : keramik sealer sesuai warna granit
( waterproof) : - AM Grout 50
d. Produksi : lokal merk. Roman atau setara
e. Perekat : min. 2 cm
f. Pola : lihat gambar rencana

Pemilihan Material dilakukan secara bertahap .


Sebelum masuk kedalam lokasi dan sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan dilapangan.
Pemasangan :
- Bidang dinding /kolom yang akan dipasang granit harus diberi penguat dari besi beton dan
kawat kuningan untuk pengait angker.
- Setiap lembar marmer diberi penguat angkur sebanyak dua buah dan diikatkan dengan
menggunakan kawat-kawat kuningan.
- Disamping tegak , sisi harus rata ( tidak menonjol) dan saling tegak lurus Pola pemasangan
harus sesuai dengan gambar rencana
- Naad/ siar-siar yang terjadi harus sekecil mungkin dan kemudian diisi dengan marmer sealer
yang berwarna sama dengan warna dasar granit
- Pertemuan sudut adu manis sesuai dengan gambar rencana.

ARS - 6
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

Pemotongan pemotongan marmer harus dilakukan dengan mesin potong elektris dan kalau
diperlukan menggunakan laser.
3.2. Bahan Dinding Kaca (Curtain Wall)

a. Jenis : Kaca Panasaf (Warna Biru)


d. Ukuran : 5 mm
e. Kusen : Aluminium
d. Produksi : Aluminium Indalex atau setara, Kaca Panasaf

Pemilihan Material dilakukan secara bertahap .


Sebelum masuk kedalam lokasi dan sebelum dilakukan pekerjaan pemasangan dilapangan.

3.3. Bahan Panel Allumunium Compossite

a. Jenis : Panel Alluminium Cmpossite (PPDF)


b. Ukuran tebal : 0,4 mm
c. Rangka : Rangka Metal Hollow ukauran 40.40.2 mm dan 40.20.2 mm
d. Produksi : Alucobond,Marks,winstrod atau setara

-------------

PASAL - 4

ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. URAIAN PEKERJAAN.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan semua alat penggantung dan pengunci pada
semua daun pintu dan jendela sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

2. PROSEDUR UMUM

2.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.


Contoh bahan beserta data teknis/brosur bahan alat penggantung dan pengunci yang akan
dipakai harus diserahkan kepada Pengawas untuk disetujui, sebelum dibawa ke lokasi proyek.

ARS - 7
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

2.2. Pengiriman dan Penyimpanan.


Alat penggantung dan pengunci harus dikirim ke lokasi proyek dalam kemasan asli dari pabrik
pembuatnya, tiap alat harus dibungkus rapi dan masing-masing dikemas dalam kotak yang masih
utuh lengkap dengan tipe/jenis produk, nama pabrik dan mereknya. Semua alat harus disimpan
dalam tempat yang kering dan terlindung dari kerusakan.

2.3. Ketidaksesuaian.
Pengawas berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan dan
Kontraktor harus menggantinya dengan yang sesuai. Segala hal yang diakibatkan karena hal di
atas menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3. BAHAN-BAHAN.

3.1. Umum.
Semua bahan/alat yang tertulis di bawah ini harus seluruhnya baru, kualitas baik, buatan pabrik
yang dikenal dan disetujui. Semua bahan harus anti karat untuk semua tempat yang memiliki
nilai kelembaban lebih dari 70% .
Kecuali ditentukan lain, semua alat penggantung dann pengunci yang didatangkan harus sesuai
dengan tipe-tipe tersebut di bawah.

3.2. Alat Penggantung dan Pengunci.


Kunci pintu terdiri dari Lockcase dan Cylinder Logo eks Cisa, Kend, atau
yang setara ( daftar terlampir )

3.3. Warna/Lapisan.
Semua alat penggantung dan pengunci harus berwarna senada, kecuali bila ditentukan lain.

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

4.1. Umum.
Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai dengan persyaratan serta sesuai
dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih pada tempatnya, untuk
menjamin kekuatan serta kesempurnaan fungsinya.

4.2. Pemasangan Pintu.


4.2.1. Kunci pintu dipasang pada ketinggian 100 cm dari lantai.
4.2.2. Pemasangan engsel atas berjarak maksimal 28 cm dari tepi atas daun pintu dan engsel
bawah berjarak maksimal 33 cm dari tepi bawah daun pintu, sedang engsel tengah
dipasang di antara kedua engsel tersebut.

-------------------

ARS - 8
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

PASAL - 5

LANGIT - LANGIT

1. LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga, peralatan bantu dan pemasangan langit-langit
pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Persyaratan teknis ini.

2. PROSEDUR UMUM.
2.1. Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan.
Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan terlebih dahulu kepada Pengawas untuk
disetujui sebelum dikirim ke lokasi proyek.
2.2. Gambar Detail Pelaksanaan.
Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan sebelum pekerjaan dimulai, untuk
disetujui oleh Manajemen Konstruksi Gambar Detail Pelaksanaan harus mencakup penjelasan
mengenai jenis /data bahan, dimensi bahan, ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara penyambungan,
cara fabrikasi, cara pemasangan dan detail lain yang diperlukan.
2.3. Pengiriman dan Penyimpanan.
Bahan-bahan yang didatangkan harus menerapkan merek yang jelas, dan harus disimpan ditempat
yang bersih dan kering, serta dilindungi dari kerusakan.

ARS - 9
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

2.4. Ketidaksesuaian.
2.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan kesalahan/
ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah maupun pemasangan dan lainnya.
2.4.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan atau difabrikasi ternyata menyimpang atau tidak
sesuai dengan yang telah disetujui, maka akan ditolak dan Kontraktor wajib
menggantinya dengan yang sesuai.
2.4.3. Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuh- nya dan tanpa tambahan waktu.

3. BAHAN-BAHAN.
3.1. Gypsum Board
a. Ukuran : Lembaran atau sesuai gambar rencana
b. Tebal : 9 mm
c. Finish : Cat tembok ( Acrylic emulsion ), Mowilex
d. Produksi : JayaBoard atau setara
e. Naad : tanpa naad
f.Rangka : Hollow 4 x 4 cm, termasuk penggantung.
g. List : Cornish Gypsum (Lihat Spesifikasi Bahan)

3.2. Kalsiboard
a. Ukuran : Lembaran atau sesuai gambar rencana
b. Tebal : 9 mm
c. Finish : cat tembok ( Acrylic emulsion ), Mowilex
d. Rangka : Hollow 4 x 4 cm, termasuk penggantung..
e. Produksi : JayaBoard atau setara
f. Naad : tanpa naad
g. List : Cornish Gypsum (Lihat Spesifikasi Bahan)

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN.
4.1. Umum.
4.1.1. Sebelum bahan langit-langit dipasang, Kontraktor harus memeriksa kesesuaian tinggi
permukaan, pembagian bidang, ukuran dan konstruksi rangka langit-langit terhadap
ketentuan Gambar Kerja, serta lurus dan waterpas pada ketinggian yang sama.
4.1.2. Permukaan langit-langit terpasang harus rata, lurus, waterpas dan tidak bergelombang
pada seluruh permukaannya.
4.1.3. Bidang bukaan harus disediakan di langit-langit yang datar, berupa panel yang dapat
dibuka yang berukuran minimal 60 cm x 60 cm, dengan jenis penyelesaian yang sama
dengan panel di sekitarnya.
4.1.4. Semua pekerjaan lain seperti instalasi mekanikal/elektrikal yang berada diatas/dalam
langit-langit harus sudah selesai dan ditest. Pembongkaran langit-langit yang telah
terpasang akibat pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor dan tidak ada
penambahan waktu.

4.2. Pemasangan.
4.2.1. Lembaran Gypsum board dipasang pada rangka plafond dengan paku khusus yang
direkomendasikan oleh pabrik yang membuatnya, dan agak dipendam kemudian lubang
itu ditutup dengan plamur hingga tidak terlihat, rata dan rapih
4.2.2. Setiap sambungan antara lembaran Gypsum board harus diperkuat dengan perforated
draker paper tape, yang kemudian di lapisi Jointing Compound berupa Multibond
Cement M400, dan ditutup juga dengan plamur hingga rata dan rapih..
4.2.3. Pemotongan atau pembuatan lubang/bukaan pada lembaran Gypsum harus
menggunakan peralatan yang sesuai dengan maksud dan keperluannya, dan hasilnya
harus rata, halus dan rapih serta berukuran tepat.

ARS - 10
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

4.2.4. Multipleks dipasang diatas kasau sesuai kemiringan rangka atap tanpa naat/sambungan.
Sambungan antar multipleks sedemikian rupa harus tidak terlihat dari bawah.
4.2.7. Pemasangan list langit-langit diperlakukan sesuai dengan jenis bahannya seperti
tersebut diatas. Kecuali untuk penyambungan list kayu, harus dengan adu manis,
kemudian cukup didempul sampai tertutup, setelah kering diamplas sampai halus dan
rata. Kemudian list tersebut dicat sesuai dengan yang telah disetujui oleh Pengawas.
4.2.8. Letak manhole untuk plafond yang datar harus dibuat pada tempat tersembunyi.

---------------------

PASAL - 6

PENGECATAN

1. LINGKUP PEKERJAAN.

Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan, tenaga kerja dan
bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan selengkapnya, sesuai dengan Gambar
Kerja dan Persyaratan teknis ini.
Pengecatan dilakukan untuk permukaan dinding dan kayu halus kecuali bila ditentukan lain. Jenis cat
yang digunakan disesuailkan untuk aplikasi interior (terlindung) dan aplikasi eksterior (tidak
terlindung) dengan standar pengecatan sesuai dengan rekomendasi dari pabrik yang mengeluarkan
untuk hasil yang terbaik.

2. PROSEDUR UMUM.
2.1. Data Teknis dan Kartu Warna.
Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang akan digunakan,
untuk disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Manajemen Konstruksi
Semua warna ditentukan oleh Konsultan MK dan akan diterbitkan secara terpisah dalam suatu
Skema Warna.
2.2. Contoh dan Pengujian.
2.2.1. Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi proyek dalam kemasan
tertutup, bertanda merek dagang dan mencantumkan indentitas cat yang ada di
dalamnya, serta harus diserahkan tidak kurang 2 (dua) bulan sebelum pekerjaan
pengecatan, sehingga cukup dini untuk memungkinkan waktu pengujian selama 30 (tiga-
puluh) hari.
2.2.2. Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Kontraktor dan MK mengambil 1 liter contoh dari
setiap takaran yang ada dan diambil secara acak dari kaleng / kemasan yang masih

ARS - 11
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

tertutup. Isi dari kaleng / kemasan contoh harus diaduk dengan sempurna untuk
memperoleh contoh yang benar-benar dapat mewakili.
2.2.3. Untuk pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di atas 2
(dua) potongan kayu lapis atau asbes berukuran 30 cm x 30 cm untuk masing-masing
warna 1 (satu) contoh disimpan Kontraktor dan 1 (satu) contoh lagi disimpan MK guna
memberikan kemungkinan untuk pengujian di masa mendatang bila bahan tersebut
ternyata tidak memenuhi syarat setelah dikerjakan.
2.2.4. Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna cat menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

3. BAHAN - BAHAN

3.1. U m u m.
3.1.1. Cat harus dalam kaleng / kemasan yang masih tertutup patri / segel, dan masih jelas
menunjukkan nama / merek dagang, nomor formula atau spesifikasi cat, nomor
takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrik, petunjuk dari pabrik dan nama
pabrik pembuat, yang kesemuanya harus masih absah pada saat pemakaiannya.
Semua bahan harus sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat.
3.1.2. Dempul pengisi pori-pori, cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal
dari satu pabrik/merek dagang dengan cat akhir yang akan digunakan.
3.1.3. Bahan cat menggunakan merk/produksi Mowilex , Impra, Ultran atau yang setara.

3.2. Dempul/Pengisi Pori-Pori


 Wall filler untuk permukaan dinding
 Wood Filler Impra dan Ultran Filler untuk permukaan kayu transparant, sedangkan
pewarnaan menggunakan produk yang sejenis.

3.3. Cat Dasar.

Cat dasar yang digunakan harus sesuai daftar berikut atau yang setara.
 Alkali Resisting Primer/Alkali Resistant Sealer/Undercoat untuk permukaan
pelesteran dan beton.
 Sending Sealer untuk cat transparant permukaan kayu dan Wood Primer Sealer
untuk cat mate/solid permukaan kayu.
 Quick-Drying Metal Primer Chromate/Zinc Chromate Primer untuk permukaan
besi/baja.

3.4. Cat Akhir.

Cat akhir yang digunakan harus sesuai daftar berikut, atau yang setara.
 Acrylic Emulsion / Vinyl Acrylic Emulsion / Weathershield / Wheatercoat untuk
permukaan eksterior pada pelesteran dan beton.
 Melamic resin amino alkyd dan polyurethane untuk cat transparant kayu, Vinyl
Acrylic Emulsion atau Synthetic Super Gloss untuk cat mate/solid permukaan kayu.
 Aluminium Paint / Synthetic Super Gloss / Synthetic Enamel untuk besi.
 Lihat Spesifikasi Pemakaian Bahan.

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

4.1. Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan.

4.1.1. Umum.
Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan polesan
mesin dan benda-benda sejenisnya yang berhubungan langsung dengan permukaan yang

ARS - 12
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

akan dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelum pelaksanaan persiapan
permukaan dan pengecatan dimulai.
Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang tersebut.
Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan atau
pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan dengan memakai kain
bersih dan zat pelarut / pembersih yang berkadar racun rendah dan mempunyai titik
nyala di atas 380 C.
Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga debu
dan pencemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jatuh di atas
permukaan cat yang baru dan basah.

4.1.2. Permukaan Plesteran atau Beton dan Plafon Multiplex/Gypsum


Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu 4
(empat) minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua pekerjaan pelesteran atau
semen yang cacat harus dipotong dengan tepi-tepinya dan ditambal dengan pelesteran
baru hingga tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan pelesteran sekelilingnya.
Permukaan pelesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan menghilangkan bunga
garam kering, bubuk besi, kapur, debu, lumpur, lemak, minyak, aspal, adukan yang
berlebihan dan tetesan-tetesan adukan.
Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi secara
meneyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat
dicapai dengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan memberikan selang
waktu dari saat penyemprotan hingga air dapat diserap.
Penggunaan jenis cat harus sesuai dengan aplikasi untuk area eksterior dan interior.

4.1.3. Permukaan Kayu.

Permukaan kayu harus bersih dari minyak, lemak dan serbuk kayu gergajian serta,
kotoran lainnya, sebelum pelapisan cat dimulai.
Bila tidak ditentukan lain, maka kusen jendela/pintu dan daun jendela/pintu, dinding
kayu, difinish cat transparant.

4.1.4. Permukaan Besi/Baja.


Besi/Baja Baru.
Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing lainnya harus
dibersihkan secara mekanis dengan sikat. Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan
sebagainya harus dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dilap
dengan kain bersih. Sesudah pembersihan selesai, pelapisan cat dasar pada semua
permukaan besi/baja dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
Bahan cat dasar yang diaplikasikan di pabrik/bengkel harus dari merek yang sama
dengan cat akhir yang akan diaplikasikan di lokasi proyek dan memenuhi ketentuan
dalam butir 4.2. dari Persyaratan teknis ini. Besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik
/ bengkel harus dilindungi terhadap karat, baik sebelum maupun sesudah pemasangan
dengan cara segera merawat permukaan karat yang terdeteksi.
Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut untuk menghilangkan debu, kotoran,
minyak, gemuk. Bagian permukaan yang tergores atau berkarat harus dibersihkan
dengan sikat kawat sampai bersih dan kemudian dicat kembali (touch-up) dengan
bahan cat yang sama dengan yang telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yang
disyaratkan.

4.2. Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan.

Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat harus
mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disyaratkan, secepat mungkin setelah
persiapan-persiapan di atas selesai.

4.3. Pelaksanaan Pengecatan.

ARS - 13
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

4.3.1. Umum.
 Permukaan yang sudah dirapihkan harus bebas dari aliran punggung cat, tetesan
cat, penonjolan, gelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan tekstur.
Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna dan semua
lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang sama.
 Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk bagian
tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisan yang sama
dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.
 Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan permukaan yang
akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah diberi lapisan cat dasar
terlebih dahulu.
 Prosedur dan tahapan penegecatan harus menurut petunjuk yang dikeluarkan
pabriknya. Untuk pelaksanaannya, Pelaksana pekerjaan diminta untuk meminta
pengawasan /supervisi tenaga ahli dari pabriknya.

4.3.2. Proses Pengecatan.


Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan yang berikutnya untuk
memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan keadaan cuaca
dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud. Setiap tahap pengecatan harus
dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat kering) minimal 2 x pengecatan
dan menjamin hasil akhir pengecatan yang sempurna.

4.3.3. Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran.


Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras, membentuk
selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya. Cat harus diaduk, disaring
secara menyeluruh dan juga agar seragam konsistensinya selama pengecatan.
Bila disyaratkan oleh keadaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecatan, maka
cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati petunjuk
yang diberikan oleh pabrik pembuat cat dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat
pengencer yang baik untuk 4 liter cat.
Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab Kontraktor untuk
memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis di
bawahnya).

4.3.4. Metoda Pengecatan.


Cat dasar untuk permukaan pelesteran dan beton diberikan dengan kuas dan lapisan
berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
Cat dasar untuk permukaan kayu diberikan dengan kuas dan lapisan berikutnya dengan
kuas atau spayer.
Cat dasar untuk permukaan barang besi/baja diberikan dengan kuas atau disemprotkan
dan lapisan berikutnya boleh menggunakan sprayer.
Khusus untuk dinding luar maka lapisan akhir harus menggunakan jenis Weathershield
sebanyak 2 (dua) lapis.

4.4. Pemasangan Kembali Barang-barang yang Dilepas.


Sesudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka barang-barang yang dilepas harus dipasang
kembali oleh pekerja yang ahli dalam bidangnya.

--------------------

ARS - 14
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

PASAL - 7

PERLENGKAPAN SANITAIR

1. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan dan pemasangan semua perlengkapan sanitasi
pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau Persyaratan teknis ini,
termasuk Pengawasan percobaan yang diperlukan agar keseluruhan sistem dapat berjalan dengan
baik.

2. PROSEDUR UMUM.
2.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.
Contoh dan/atau data teknis/brosur perlengkapan sanitasi yang akan digunakan harus
diperlihatkan kepada Pengawas untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.
Data teknis harus mencantumkan tipe, dimensi, warna dan data lain yang diperlukan untuk
pemasangan.
2.2. Gambar Detail Pelaksanaan.
Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan yang mencakup
dimensi, detail tata letak, cara pemasangan dan pengencangan dan detail lain yang diperlukan,
kepada MK untuk diperiksa dan disetujui.
2.3. Penyimpanan.
Semua perlengkapan sanitasi harus disimpan dalam tempat yang bersih dan kering serta
terlindung dari kerusakan, sebelum dan sesudah pemasangan.

3. BAHAN-BAHAN.

Perlengkapan Sanitair menggunakan produk AMERICAN STANDAR atau setara


(Lihat Spesifikasi Pemakaian Bahan).

TOILET
 Closet Duduk : C 406 lengkap TOTO
 Washtafel : L 521 V 1 A, Over Counter, Self Rimming TOTO
 Floor drain : TX 1 B
 Faucet Wastafel : TX 101 LBW single lever faucet TOTO
 Paper Holder : TX 720 ACR (chrome) TOTO
 Mirror : Heavy Duty mirror TOTO

ARS - 15
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

PANTRY
Sink menggunakan bahan Stainless steel
Faucet dengan Type T23 BQ 13 N ( TOTO )

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

4.1. Umum.
4.1.1. Semua perlengkapan harus dipasang menurut petunjuk pabrik dan Persyaratan teknis
ini, kecuali dinyatakan lain secara tertulis.
Ukuran vertikal dan horisontal serta jumlah setiap jenis perlengkapan sesuai dengan
petunjuk dalam Gambar Kerja.
4.1.2. Kecuali disyaratkan lain, maka semua perlengkapan pemasangan harus sesuai dengan
petunjuk dan detail dari pabrik pembuatnya.
4.1.3. Kontraktor bertanggung jawab melengkapi semua perlengkapan sanitasi yang
diperlukan sehingga pemasangan terlaksana dengan baik. Oleh karenanya semua
perlengkapan pekerjaan sanitasi harus diperiksa dengan rinci.

4.2. Pemasangan.
4.2.1. Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup sambungan antara fixture
sanitair dengan bidang lainnya harus menggunakan waterproof silicon rubber sealent.
Penutup tersebut harus diselesaikan sedemikian rupa sehingga tampak rapi dan bersih.
Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada bidang-bidang pertemuan
sambungan sampai semua sambungan dipasang kuat dan diuji. Semua saluran ekspos ke
perlengkapan sanitasi harus diselesaikan sedemikian rupa sehingga tampak bersih dan
rapih dan sesuai ketentuan Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuat.
4.2.2. Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus dilaksanakan sesuai
ketentuan Persyaratan teknis perlengkapan saniter.
4.2.3. Semua perlengkapan sanitair dipasang pada ketinggian sesuai petunjuk Gambar Kerja.
4.2.4. Kesalahan pemasangan yang mengakibatkan fixture menjadi rusak/cacat harus diganti
dengan yang baru, dan biaya tersebut dibebankan ke kontraktor.

--------------

ARS - 16
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

PASAL - 8

ARMATUUR

1. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan dan pemasangan semua perlengkapan pada
tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau Persyaratan teknis ini, termasuk
Pengawasan percobaan yang diperlukan agar keseluruhan sistem dapat berjalan dengan baik.

2. PROSEDUR UMUM.
2.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.
Contoh dan/atau data teknis/brosur Armatur yang akan digunakan harus diperlihatkan kepada
Pengawas untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek. Data teknis harus
mencantumkan tipe, dimensi, warna dan data lain yang diperlukan untuk pemasangan.
2.2. Gambar Detail Pelaksanaan.
Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan yang mencakup
dimensi, detail tata letak, cara pemasangan dan pengencangan dan detail lain yang diperlukan,
kepada Pengawas untuk diperiksa dan disetujui.
2.3. Penyimpanan.
Semua perlengkapan sanitasi harus disimpan dalam tempat yang bersih dan kering serta
terlindung dari kerusakan, sebelum dan sesudah pemasangan.

3. BAHAN-BAHAN.

Armatur menggunakan produk MG atau setara di mana bentuk dan warna disesuaikan dengan detail
desain Architecture

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

4.1. Umum.
4.1.1. Semua perlengkapan harus dipasang menurut petunjuk pabrik dan Persyaratan teknis ini,
kecuali dinyatakan lain secara tertulis.
Ukuran vertikal dan horisontal serta jumlah setiap jenis perlengkapan sesuai dengan
petunjuk dalam Gambar Kerja.
4.1.2. Kecuali disyaratkan lain, maka semua perlengkapan pemasangan harus sesuai dengan
petunjuk dan detail dari pabrik pembuatnya.
4.1.3. Kontraktor bertanggung jawab melengkapi semua perlengkapan Armatur yang diperlukan
sehingga pemasangan terlaksana dengan baik. Oleh karenanya semua perlengkapan
pekerjaan sanitasi harus diperiksa dengan rinci.
4.2. Pemasangan.
4.2.1. Semua pemasangan harus rapi dan tampak bersih sesuai petunjuk pemasangan dari
Pabrik
4.2.2. Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus dilaksanakan sesuai
ketentuan Persyaratan teknis perlengkapan saniter.
4.2.3. Semua perlengkapan armatuur dipasang pada ketinggian sesuai petunjuk Gambar Kerja.

ARS - 17
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

4.2.4. Kesalahan pemasangan yang mengakibatkan armatuur menjadi rusak/cacat harus


diganti dengan yang baru, dan biaya tersebut dibebankan ke kontraktor.

--------------------

PASAL - 9

WATER PROOFING

1. LINGKUP PEKERJAAN.

Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan dan pemasangan semua perlengkapan pada
tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau Persyaratan teknis ini, termasuk
Pengawasan percobaan yang diperlukan agar keseluruhan sistem dapat berjalan dengan baik.

2. PROSEDUR UMUM.
2.1. Contoh Bahan dan Data Teknis.
Contoh dan/atau data teknis/brosur Water Proofing yang akan digunakan harus diperlihatkan
kepada Pengawas untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek. Data teknis
harus mencantumkan tipe, ketebalan, dan data lain yang diperlukan untuk pemasangan.
2.2. Gambar Detail Pelaksanaan.
Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan yang mencakup
dimensi, detail tata letak, cara pemasangan dan pengencangan dan detail lain yang diperlukan,
kepada MK untuk diperiksa dan disetujui.
2.3. Penyimpanan.
Semua perlengkapan sanitasi harus disimpan dalam tempat yang bersih dan kering serta
terlindung dari kerusakan, sebelum dan sesudah pemasangan.

3. BAHAN-BAHAN.

Water Proofing menggunakan jenis membrane dengan tulangan non woven polyester fabric tebal 3
mm

a. Produksi : Paralon 77 ( italy ) – MTCM


Testudo 1620 (italy ) – INDEX
PARFOR 30 PY (prancis ) SIPLAST
Digunakan pada plat beton atap
b. Heydi K 11 ( ex Jerman )
Untuk ruang ruang kedap air, teras, septic tank, toilet, pantry , janitor , ruang wudhu dan lain
yang diperlukan .

4. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

4.1. Umum.
4.1.1. Semua perlengkapan harus dipasang menurut petunjuk pabrik dan Persyaratan teknis
ini, kecuali dinyatakan lain secara tertulis.
Ukuran vertikal dan horisontal serta jumlah setiap jenis perlengkapan sesuai dengan
petunjuk dalam Gambar Kerja.
4.1.2. Kecuali disyaratkan lain, maka semua perlengkapan pemasangan harus sesuai dengan
petunjuk dan detail dari pabrik pembuatnya.
4.1.3. Kontraktor bertanggung jawab melengkapi semua perlengkapan yang diperlukan
sehingga pemasangan terlaksana dengan baik. Oleh karenanya semua perlengkapan
pekerjaan water proofing harus diperiksa dengan rinci.
4.2. Pemasangan.
4.2.1. Semua pemasangan harus rapi dan tampak beresih sesuai petunjuk pemasangan dari
Pabrik

ARS - 18
RKS PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAHASISWA KABUPATEN TOJO UNA-UNA

----------------

ARS - 19

Anda mungkin juga menyukai