Pendahuluan
Varicella atau chickenpox merupakan salah satu jenis penyakit infeksi yang
hasil dari infeksi sekunder dari Varicella Zoster Virus (VZV) (Freer dan Pistello,
2018; CDC, 2019). Dalam proses infeksi VZV dapat terjadi 2 tahap yaitu infeksi
primer dan reaktivasi, biasanya fase ini memunculkan penyakit Herpes zoster atau
Shingles (Freer dan Pistello, 2018). VZV termasuk kelompok Herpes viridae yaitu
virus berkapsul besar dan kapsid icosahedral dengan dua untai DNA. Varicella
adalah pandemik dan ditularkan melalui droplet saliva di udara atau melakukan
kontak langsung dengan lesi kulit dengan penderita varicella (Freer dan Pistello,
2018). Namun varicella termasuk mild self-limiting illness kecuali pada penderita
ensefalitis dan, cerebral ataxia, pain syndrome (Gherson, 2017). Penyakit ini
biasanya ditandai dengan demam, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan
Epidemiologi
dan orang dewasa. Di Inggris dan Wales, angka mortalitas varicella pada
kelompok umur 15-44 tahun sebesar 20 kali lipat dari angka mortalitas kelompok
umur 5-14 tahun (Presti et al., 2017). Angka untuk seroprevalensi positif di Uni
Emirat Arab, Turki, dan Iran sebesar 81.3, 94.3, dan 87.9 (Daulagala et al., 2018).
rawat inap dari 4 juta total kasus varicella yang ada (Daulagala et al., 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Sorel O dan Messaoudi I (2018). Varicella virus host interaction during latency
and reactivation lessons from simian varicella virus. Frontiers in
Microbiology. 9: 3170.
(CDC, 2019)