Anda di halaman 1dari 4

BORANG PORTOFOLIO

Topik : Kejang demam


Tanggal (kasus): 11/09/2011 pukul 13.30
Nama Pasien : An. H
Tanggal presentasi : 13/10/2011
Tempat presentasi : Ruang pertemuan

Obyektif presentasi:
keilmuan ketrampilan penyegaran Tinjauan pustaka
diagnostik manajemen Masalah Istimewa
neonatus bayi anak Remaja dewasa lansia Bumil
Deskripsi:
Anak 3,5 tahun dating dengan demam tinggi dan kejang-kejang seluruh tubuh. Demam dirasakan
sejak 1 hari SMRS. Demam terus menerus. 4 jam sebelum MRS kejang 1x di rumah selama sekitar 5
menit, lalu pasien sadar sendiri dan menangis. 3 jam kemudian kejang lagi selama sekitar 5 menit
kemudian pasien sadar dan menangis. Di rumah sakit kembali kejang selam sekitar 5 menit, kejang
menyeluruh. Diberi diazepam perrektal, 5 menit kemudian An.H sadar dan menangis keras. Setelah
kejang An.H BAB 2x, lembek berwarna kuning, tidak ada lender atau darah. An.H juga mengeluhkan
batuk berdahak, berwarna putih sejak 2 hari SMRS. An.H mempunyai riwayat kejang saat demam
sejak usia 1 tahun.
Riwayat Persalinan : Persalinan Spontan, SMK, BB lahir : 3000gr, langsung menangis.
LIL (+)

BB anak : 12,5 kg
Tujuan :
Mengobati kejang dan penyebab demam tinggi
Bahan bahasan Tinjauan pustaka Riset kasus Audit
Cara membahas diskusi Presentasi dan e-mail Pos
diskusi
Data pasien Nama : An. Habil
Nama Klinik : IGD RSUD Telpon : Terdaftar sejak : 11/9/2011
Data Utama untuk bahan Diskusi :
1. Diagnosis / gambaran klinis
Kejang, demam tinggi, batuk berdahak
2. Riwayat pengobatan
Pernah berobat ke puskemas
3. Riwayat kesehatan / penyakit:
Pernah mengalami keluhan serupa sejak usia 1 tahun
4. Riwayat Keluarga
Tidak ada keluhan serupa
5. Riwayat pekerjaan
-
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik
baik
7. Riwayat imunisasi
LIL (+)
8. Lain-lain
Pemeriksaan fisik : Pediatric Coma Scale : E=4 V=4 M=6 (14), Kesadaran : CM
BB : 12,5 Kg
Status Gizi: Sedang (anak laki-laki umur 42 bulan Status Gizi Sedang 11,0-12,5)
Tanda Vital : t: 38,7 N: 110 x/menit, RR:25x/menit
Kepala : mata cowong -/-, CA-/-, SI -/-, ubun-ubun besar cekung, kaku kuduk (-)
Hidung : tidak ada kelainan, rhinorea (+), cair, bening
Telinga : tidak ada kelainan, otorhea (-)
Mulut : faring hiperemis (+), pembesaran tonsil -/-
Gigi : caries (-)
Leher : tidak ada kelainan, pembesaran Lnn (-)
Thorax : Inspeksi : bentuk dada simetris, deviasi (-)
Palpasi : pengembangan paru simetris.
Perkusi : Cor : batas jantung normal
Pulmo : Sonor semua lapang paru
Auskultasi : Cor : S1S2 Reguler, Bunyi Jantung Tambahan (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : Inspeksi : datar, pulsus peristaltic tidak tampak
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Perkusi : timpani +/+, pekak hepar (+),
Palpasi : Supel (+), nyeri tekan lepas (-), turgor kulit 1-2 detik,
Kemaluan : tidak ada kelainan
Ekstremitas : Akral hangat, Nadi kaki kuat angkat, CRT: 1-2 detik
BAB lembek, kuning, lendir (-), darah (-)
AL : 13.000
Daftar Pustaka
1. Pediatrica UGM
2. Pelayanan kesehatan anak di rumah sakit WHO
3. Kapita selekta Kedokteran Aesculapius
4. Teks dan Atlas berwarna patofisiologi EGC

Hasil pembelajaran
1. Diagnosis : Kejang Demam Komplek
2. Waspadai demam tinggi pada anak
3. Waspadai berulangnya kejang demam pada anak
4. Protap penatalaksanaan kejang pada anak
5. Mekanisme demam tinggi pemicu kejang demam
6. Edukasi untuk perilaku hidup bersih dan sehat
7. Edukasi mengenai penanganan demam tinggi di rumah dan pencegahan kejang
8. Edukasi perihal hubungan demam tinggi dengan kejang

RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO

1. Subjectif : demam tinggi, kejang, batuk berdahak.


2. Obyektif :
Pediatric Coma Scale : E=4 V=4 M=6 (14), Kesadaran : CM
BB : 12,5 Kg
Status Gizi: Sedang (anak laki-laki umur 42 bulan Status Gizi Sedang 11,0-12,5)
Tanda Vital : t: 38,7 N: 110 x/menit, RR:25x/menit
Kepala : mata cowong -/-,CA -/-, SI -/-, ubun-ubun besar cekung, kaku kuduk (-)
Hidung : tidak ada kelainan, rinorhea (+) cair, bening
Telinga : tidak ada kelainan, otorhea (-)
Mulut : faring hiperemis (+), pembesaran tonsil -/-
Gigi : caries (-)
Leher : tidak ada kelainan
Thorax : Inspeksi : bentuk dada simetris, deviasi (-)
Palpasi : pengembangan paru simetris.
Perkusi : Cor : batas jantung normal
Pulmo : sonor semua lapang paru
Auskultasi : Cor : S1S2 Reguler, Bunyi Jantung Tambahan (-)
Pulmo : vesikuler +/+, Rh -/-, Wh-/-
Abdomen : Inspeksi : datar, pulsus peristaltic tidak tampak
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Perkusi : timpani +/+, pekak hepar (+),
Palpasi : Supel (+), nyeri tekan lepas (-), turgor kulit 1-2 detik,
Kemaluan : tidak ada kelainan
Ekstremitas : akral hangat, Nadi kaki kuat angkat, CRT: 2-3 detik.,
BAB lembek, kuning, lendir (-), darah (-)
AL : 13.000
3. Assesment : tanda-tanda infeksi saluran pernapasan demam tinggipenurunan
ambang kejang pada anak kejang
4. Planing :
Medikamentosa
a. Pengobatan fase akut :
Saat kejang : - miringkan kepala pasien ( cegah aspirasi ludah dan muntahan)
- Hentikan kejang : Diazepam intrarektal 5 mg (BB<10kg) dan 10mg
(BB>10kg). Kejang (-) fenobarbital 4-5 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis.
Bila kejang (+) fenitoin 10-20mg/KgBB iv pelan.
- Turunkan Demam : Antipiretik
b. Mencari dan mengatasi penyebab :
Pemeriksaan DR atau LCS untuk memastikan kejang bukan disebabkan karena meningitis
atau ensefalitis.
Hasil DR : AL >11.000 (infeksi bacterial) pemberian antibiotik
c. Pengobatan profilaksis:
(1) Profilaksis intermiten saat demam
Diberikan diazepam oral dengan dosis 0,3-0,5 mg/KgBB/hari dibagi 3 dosis saat
pasien demam.
Diazepam intrarektal 5mg (BB<10Kg) dan 10mg (BB>10kg) bila t> 38,5C
(2) Profilaksis terus menerus dengan antikonvulsan tiap hari
Mencegah berulangnya kejang demam berat yang dapat menyebabkan kerusakan
otak.
Diberikan fenobarbital 4-5mg/kgBB/hari dalam 2 dosis.
Atau asam valproat 15-40mg/kgBB/hari.
Diberikan selama 1-2 tahun setelah kejang terakhir dan dihentikan bertahap selama
1-2 bulan.

NonMedikamentosa

- Tirah baring
- Kompres dingin
- Diet : TKTP, cairan
- Edukasi : PHBS

Anda mungkin juga menyukai