DrNico-Asuhan Pas Terintegrasi
DrNico-Asuhan Pas Terintegrasi
12 – 13 Juli 2018
Powerpoint Templates
Templates
Page 2
Ketua Bidang Lit Bang – Mutu – Man Risiko KARS th 2014-
2018
Ketua Komite Etik-Disiplin KARS th 2014-2017, 2017-2020
Koordinator Konsilor KARS sejak 2016
Komite Nasional Keselamatan Pasien RS – Kem Kes th 2012-
2015, 2016
Ketua Komite Keselamatan Pasien RS (KKPRS) – PERSI 2005-
2012
KKPRS diubah namanya menjadi IKPRS. Ketua IKPRS-Institut
Keselamatan Pasien RS th 2005-2012, 2012-2015, 2015-
2018
Advisory Council Asia Pacific, Joint Commission
International, sejak 2009
Kelompok Staf Medis Penyakit Dalam – Ginjal Hipertensi RS
Mediros, Jakarta, sejak 1996
Powerpoint Templates
Templates
Page 3
Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sejak 1995
Konsilor KARS sejak 2012.
PJ SubPokja Model Akreditasi Baru, Pokja Penyempurnaan Akreditasi
RS, DitJen Bina Yan Med, DepKes, 2010-2011
Direktur Medik RS PGI Cikini, 1981 – 1982
Direktur Ketua RS PGI Cikini Jakarta 1982-1993
Dekan Fak Kedokteran UKI 1988-1991
Sekretaris Jenderal PERSI Pusat 1988–1990, 1990–1993, 1993–1996
Sekretaris IRSJAM 1986 – 1988
Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK-UKI, Jakarta, 1992 – 1995
Kepala Renal Unit (Unit Ginjal) RS.PGI Cikini, 1973 – 1981
Sekretaris I & Seksi Ilmiah Pengurus Pusat PERNEFRI, 1983
Ketua Komite Medik RS Mediros, 1995 – 2013
Penghargaan :
*Kadarman Award utk Patient Safety*, 2007, Sekolah Tinggi PPM.
*Inisiator & Motivator Keselamatan Pasien RS di Indonesia*, 2018,
Powerpoint Templates
Templates
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Page 4
• Beberapa Aspek Filosofi dan Dimensi Budaya Q-S
Asuhan Pasien
• Patient Centred Care dalam SNARS
• WHO Conceptual Framework on PCC 2016-2026
• Asuhan Pasien Terintegrasi
• Kendala & Kiat
Profesional Clinical PCC
Pemberi Asuhan Team Leader
DPJP
Perawat/
Bidan Apoteker
Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien
1.Tata Kelola Rumah Sakit Tatakelola RS yg baik, Tatakelola Klinis yg baik, Tatakelola
Pasien yg baik
Beberapa contoh :
• HLA-B*57:01 gene developing a hypersensitivity reaction when
treated with abacavir
• mutations of the BRCA1 and BRCA2 genes that have been implicated
in familial breast cancers
• 2005, Stephanie Haney lung cancer th/ erlotinib, tdk berhasil, lalu
genetic testing, ALK (anaplastic lymphoma kinase) positive, ganti
ke crizotinib
• Researchers have discovered more than 1,800 disease genes since
the Human Genome Project’s completion
Personalized medicine dari aspek care…
Berbagai aspek penting asuhan pasien dalam SNARS Edisi 12012
adalah a.l.
• dilakukan oleh banyak disiplin & sebagai tim,
• Keperawatan adalah profesi “24/7”,
• Aspek care dan cure
• Keseragaman pelayanan
• diperlukan kolaborasi interdisiplin,
• identifikasi kebutuhan pelayanan pasien,
• keterlibatan dan pemberdayaan pasien yang didukung oleh
sistem pendukungnya,
• kemandirian pasien, kualitas hidup,
• termasuk reimbursemen yang sesuai dan memadai
Konsep yg mendasari standar asuhan pasien yg memenuhi standar
akreditasi RS adalah Patient Centred Care dengan Asuhan Pasien
Terintegrasi
PCC sudah merupakan trend global dalam Asuhan Pasien
• Pelayanan Berfokus pd Pasien /Patient Centered Care
berada dalam kumpulan standar akreditasi RS, menuntun
ke asuhan pasien yg bermutu dan aman
• Istilah Patient Centered Care sudah mulai tdk mencukupi
lagi, krn sesungguhnya pasien merupakan seorg individu
/ person yg selain sakit juga memiliki hal-hal lain spt
kebiasaan, preferensi/pilihan, situasi keluarga, sosio-
spiritual-kultural, keadaan wellness, yg harus dimasukkan
dlm keputusan klinis.
• Pasien umumnya ingin independen juga pasca ranap.
Sebab itu pelayanan diberikan tidak sekedar kpd Pasien,
melainkan harus lebih yaitu kpd Person. Pemberi
pelayanan perlu memahami pasien sbg person : Knowing
the patient as an individual.
• PCC dipayungi strategi WHO People Centred and
Integrated Health Services (PCIHS), 2015
Patient Centred Care
PCC
• Kebijakan
Fokus Pasien Klinis • Pedoman,
ARK, HPK, Asuhan Pasien / Patient Care • Panduan
AP, PAP, • SPO
PAB, PKPO • Program
MKE Indikator :
Sistem • Ind. Area
Standar Manajemen Klinis
Manajemen • Ind Klinis
PMKP, PPI, • Ind SKP
TKRS, MFK, • Ind Upaya
KKS, MIRM Manajemen
Sasaran KP
ProgNas Dokumen
Implementasi
Good
Patient
PASIEN
Care
Tata Kelola
Asuhan Pasien
Quality & Safety
yang Baik
Good
Sistem Pelayanan • Good Clinical
Clinical Klinis Governance
Governance Asuhan Pasien / Patient Care • Good Hospital
Tata Kelola Klinis
yang Baik
Governance &
Sistem
Good
Hospital Manajemen Ps 36 UU 44/2009
Governance
Tata Kelola RS
yang Baik
• Good Patient Care
“Safety is a
fundamental principle
Etik
of patient care and a
critical component of
• Mutu Quality Management.”
4 Fondasi Kebutuhan
• Patient
PPA Asuhan pasien Pasien
Safety (World Alliance for Patient
• Asuhan Medis
Safety, Forward Programme,
• Asuhan Keperawatan
EBM WHO, 2004)
• Asuhan Gizi
• Asuhan Obat VBM • Evidence Based Medicine
• Value Based Medicine
3 2
(People) 3
(System)
1
1
(Structure)
ASUHAN PASIEN
RISIKO SAFETY
MUTU
(Nico Lumenta, 2015)
ASUHAN PASIEN Dimensi Budaya
Good Patient Care
Patient Centered Care
Quality dan Safety
dalam Standar Akreditasi RS
Asuhan Pasien Terintegrasi
PPA sebagai Tim, Kolaborasi
Interprofesional + Kompetensinya
Berpartner dgn Pasien SAFETY
DPJP sebagai Clinical Leader • Just Culture
MDR - Multidisciplinary Round • Reporting Culture
BPIS • Learning Culture
• Informed Culture
RISIKO • Flexible Culture
RS institusi yg kompleks dan • Generative Culture (MaPSaF)
high risk : asuhan multi PPA, • 7 Standar KP, 6 SKP, 7 Langkah
multi budaya, multi regulasi, KPRS, 13 Program WHO-PS
legal, finance, SD
Risk Register MUTU
Matrix Grading Good Corp Governance
FMEA Leadership
Situational Awareness Good Clinical Governance
RCA Standarisasi Input-Proses-Output-
Outcome
Pengukuran Mutu
PDCA (Nico Lumenta, 2015)
Cultural competence
Kesadaran budaya (Cultural awareness)
• adalah kemampuan seseorang untuk melihat ke luar dirinya sendiri
dan menyadari akan nilai-nilai budaya, kebiasaan budaya yang
masuk.
• Dapat menilai apakah hal tsb normal dan dapat diterima pada
budayanya atau mungkin tidak lazim atau tidak dapat diterima di
budaya lain.
• Perlu memahami budaya yang berbeda dari dirinya dan menyadari
kepercayaannya dan adat istiadatnya dan mampu untuk
menghormatinya
Kompetensi budaya adalah tingkat tertinggi dari kesadaran budaya
• Kompetensi budaya berfungsi untuk dapat menentukan dan
mengambil suatu keputusan dan kecerdasan budaya.
• Kompetensi budaya merupakan pemahaman thd
kelenturan budaya (culture adhesive).
• Penting karena dengan kecerdasan budaya seseorg
memfokuskan pemahaman pada perencanaan dan pengambilan
keputusan pada suatu situasi tertentu.
Cultural competence
Is a set of congruent
behaviors, attitudes, and
policies that come together Adalah suatu perangkat kesamaan
in a system, agency or perilaku, sikap dan bersama secara
among professionals and harmonis dlm suatu sistem, badan
enable that system, atau para profesi utk bekerja secara
agency or those efektif dlm situasi yg lintas-budaya /
‘cross-cultural’
professions to work
effectively in cross-cultural
situations.
Is a developmental Suatu proses pertumbuhan yg
process that evolves over berkembang melampaui suatu
an extended period. kerangka waktu yg lama
DIREKTUR/DIREKSI
RS
Budaya Keselamatan
& Etika
KARS
Kepemimpinan RS SNARS Edisi 1
dalam SNARS Ed 1
Pokja – Pokja
Etika
Budaya
Leadership SDM RS
Sistem
Manajemen/ yg
Pengelolaan kompleks
Penerapan Standar
*Kepemimpinan yg efektif ditentukan oleh - Kegiatan Pelayanan RS
sinergi yg positif antara Pemilik RS, Direktur
RS, Para Pimpinan di RS dan Kepala unit kerja
& unit pelayanan.
*Direktur RS secara kolaboratif KARS
mengoperasionalkan RS bersama dgn para
pimpinan, kepala unit kerja & unit pelayanan
utk mencapai visi misi yg ditetapkan dan
Akreditasi Paripurna
memiliki tangg-jwb dlm pengelolaan
manajemen peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, manajemen kontrak serta
manajemen sumber daya. (TKRS) (Nico Lumenta, 2017)
Conceptual framework for integrated
people-centred health services
IPCHS
Konsep Inti
Core Concept
Perspektif Pasien
Perspektif PPA
•Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a
Patient- and Family-Centered Health Care System, A Roadmap for
the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2006
•Standar Akreditasi RS v.2012, KARS
•Nico Lumenta, Sintesis berbagai literatur, 2015
What are the Core Concepts of Patient Centered Care?
Dignity &
Respect
Infor-
mation Partici-
Sharing pation
Collaboration
42
Standar MKE dan PCC
• Std MKE 8.: Agar edukasi pasien & keluarga dapat efektif
maka staf harus melakukan asesmen kemampuan,
kemauan belajar, dan kebutuhan edukasi yg dicatat di
dalam rekam medis.
• Std MKE 9.: Pemberian edukasi merupakan bgn penting
dlm proses asuhan kpd pasien.
• Std MKE 10.: Edukasi pasien & keluarga termasuk topik
berikut ini, terkait dgn yan pasien: penggunaan obat yg
aman, penggunaan peralatan medis yg aman, potensi
interaksi antara obat dan makanan, pedoman nutrisi,
manajemen nyeri, dan teknik rehabilitasi.
• Std MKE 11.: Metode edukasi mempertimbangkan nilai2
dan pilihan pasien & keluarga, serta memperkenankan
interaksi yang memadai antara pasien-keluarga dan staf
klinis agar edukasi efektif dilaksanakan. 43
Standar ARK dan PCC
• Std ARK 1. : RS menetapkan regulasi ttg penerimaan pasien diranap
atau pemeriksaan pasien dirajal sesuai dgn kebutuhan pelayanan
kesehatan yg telah diidentifikasi sesuai dgn misi serta sumber daya
RS yg ada.
• Std ARK 1.3. : RS mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien dan
memberi tahu pasien jika terjadi penundaan dan kelambatan dan
penundaan pelaksanaan tindakan/ pengobatan dan/atau
pemeriksaan penunjang diagnostik.
• Std ARK 2.1. : Saat admisi, pasien & keluarga pasien dijelaskan ttg
rencana asuhan, hasil yg diharapkan dari asuhan, dan perkiraan
biayanya.
• Std ARK 3.1. : RS menetapkan regulasi utk melaksanakan proses
kesinambungan pelayanan di RS dan koordinasi diantara profesional
pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh manajer pelayanan pasien
(MPP)/Case Manager.
• Std ARK 4. : RS menetapkan regulasi melaksanakan proses
pemulangan pasien (discharge) dari RS berdasar atas kondisi
kesehatan pasien dan kebutuhan kesinambungan asuhan atau
tindakan. 44
Standar AP dan PCC
45
Standar PAP dan PCC
Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien
Pasien :
Masuk RS seperti masuk “hutan”, relatif
banyak yg tidak jelas, pengalaman baru….
Pasien tidak “pernah” melalui “pendidikan
untuk menjadi pasien” !!!
Relatif tidak punya kewenangan ikut ambil “Hutan”
keputusan, harus ikut “kata” dokter…
Ada rasa cemas, ngeri, bingung, takut.
Di RS, hanya Pasien yg menjalani “3 shift” !!
KARS
Konsep
Patient Centred Care
(Std HPK)
User Integration
For the user, integration means health care that is
seamless, smooth and easy to navigate. Users want a
co‐ordinated service which minimizes both the number of
stages in an appointment and the number of separate visits
required to a health facility. They want health workers to be
aware of their health as a whole (not just one clinical aspect)
and for health workers from different levels of a system to
communicate well. In short, clients want continuity of
care. (Integrated Health Services, Technical Brief No.1, WHO 2008)
Horizontal integration :
Integration of Multidisciplinary/multifunctional teamwork
Partnership between the patient / service users, the carer
and the professionals.
Vertical integration
Integration of different levels of care like primary,
secondary, and tertiary care
Vertical integration of clinical departments
Rencana Asuhan
Masing2 PPA
(EP 1,2,3; SOAP masing2, +Sasaran) Rencana Asuhan
Terintegrasi
dalam 1 form
DPJP (EP 3)
Mereview & Verifikasi
(EP 5)
Integrasi Asuhan
Pasien
DPJP
Gambaran kegiatan Clinical Leader, sbg “motor” integrasi asuhan
2/2/2015 Dokter S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi *Lapor 2 jam lagi
Jm 8.30 O : Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala NRS 7-8, hangat pd skala nyeri
palpasi. *Foto Ro Lutut hari
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra ini bila nyeri
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2 X 0,6 mg/hari. mereda/toleransi
Paraf … cukup
Dst…. Paraf
Catatan/Notasi (review)DPJP … … … … … … … … DPJP
… … … … … … … … … … … … …+paraf DPJP tiap lembar
2. PPA sbg Tim Interdisiplin dgn
Kolaborasi Interprofesional
Kompetensi Berkolaborasi
Standar AP.4
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bekerja secara tim
memberikan asuhan pasien terintegrasi, masing2
melakukan asesmen berbasis pengumpulan Informasi ,
melakukan analisis utk membuat rencana asuhan (IAR),
dengan DPJP sebagai ketua tim asuhan yg
mengintegrasikan asuhan, termasuk menentukan
prioritas kebutuhan mendesak bagi pasien rawat inap.
Asuhan Pasien Terintegrasi
Elemen Penilaian AP.4
1. Ada bukti hasil asesmen awal dan asesmen ulang oleh
masing-masing PPA diintegrasikan. (D,W)
2. Ada bukti hasil asesmen dianalisis utk membuat
rencana asuhan. (D,W)
3. Berdasarkan hasil asesmen dan rencana asuhan PPA
lainnya, DPJP mengintegrasikan rencana asuhan dan
tindak lanjutnya. (lihat PAP 2.1, PAP 5) (D,W)
Profesional Clinical PCC
Pemberi Asuhan Team Leader
DPJP
Perawat/
Bidan Apoteker
Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien
Profesional
ASUHAN
Pemberi
PASIEN
Asuhan
2 PEMBERIAN-
PELAYANAN /
IMPLEMENTASI-
RENCANA
MONITORING
Proses Asuhan Pasien Diagram
IAR
Patient Care
Interprofessional Education Collaborative Expert Panel.. Core competencies for interprofessional collaborative practice:
Report of an expert panel. Washington, D.C.: Interprofessional Education Collaborative, (2011)
Kompetensi dalam Kolaborasi Interprofesional (38)
Ranah Kompetensi 1: Values/Ethics for Interprofessional
Practice (10)
Bekerja bersama PPA lain untuk memelihara iklim saling respek
(menghormati) dan berbagi nilai2.
Ranah Kompetensi 2: Roles/Responsibilities (9)
Menggunakan pengetahuan dari peran masing2 guna memperoleh dan
mengatasi kebutuhan layanan kesehatan dari pasien dan populasi yang
dilayani.
Ranah Kompetensi 3: Interprofessional Communication (8)
(Febr 2015
17 pages)
What Are Multidisciplinary Rounds? - MDR
(How to Guide : Multidisciplinary Rounds. Institute for Healthcare Improvement, updated February 2015 )
Why Is It Important to Conduct Multidisciplinary Rounds?
(How to Guide : Multidisciplinary Rounds. Institute for Healthcare Improvement, updated February 2015 )
3. Keterlibatan Pasien – Keluarga
Patient & Family Engagement
*Standar ARK 2.1.
Saat admisi, pasien dan keluarga pasien dijelaskan
tentang rencana asuhan, hasil yg diharapkan dari
asuhan, dan perkiraan biayanya.
Pasien
Pasif
Pasrah
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
KARS Dr.Nico Lumenta
6. Manajer Pelayanan Pasien
Case Manager
KESINAMBUNGAN PELAYANAN
Integrasi Pelayanan
*MPP-Case Manager*
DPJP
Perawat Apoteker
Clinical Leader :
• Kerangka pokok Fisio Ahli
asuhan terapis Pasien, Gizi
• Koordinasi Keluarga
• Kolaborasi
• Sintesis Radio Analis
• Interpretasi grafer
• Review
• Integrasi asuhan Lainnya
Yan Kes
/ RS Lain
MPP
Yan
Case Manager
Keuangan/
Billing Asuransi Dokter
Perusahaan/ Keluarga
Employer BPJS
• Pembayar
• Perusahaan
• Asuransi
MPP
Case
Manager
(*Pemandu, *Laison/
Penghubung/“Jembatan”) • RS
Pasien • PPA
Keluarga • Rohaniwan
• Unit2
• Keuangan
• Penerapan PCC >
Konsep • Kolaborasi PPA >
Manajemen Pelayanan Pasien • Kendali mutu asuhan
• Kendali biaya asuhan
• Kendali safety asuhan
Pembayar 1. Asuhan sesuai
PPA kebutuhan pasien
2. Kesinambungan
pelayanan
3. Pasien memahami
Sistem asuhan
Pendukung 4. Kepuasan pasien
Keluarga,Teman, Pasien 5. Kemampuan pasien
Tetangga dsb
mengambil keputusan
6. Keterlibatan &
pemberdayaan
7. Kepatuhan
MPP / Case Mgr 8. Kemandirian pasien
9. Optimalisasi sistem
pendukung pasien
10.Pemulangan aman
MPP bukan PPA – aktif (KARS) 11.Quality Of Life
7. Integrated Clinical Pathway
UU no 29/2004 Praktik Kedokteran
Permenkes 1438/2010
Standar Pelayanan Kedokteran
Prinsip dasar : Std Pelayanan Kedokteran terdiri dari
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran - PNPK dan SPO
PNPK Literatur:
(Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran) Artikel asli
Terutama untuk penyakit yang banyak, Meta-analisis
mahal, risiko, bervariasi dalam praktik PNPK (asing)
Dibuat oleh pakar multidisiplin
Ideal, terkini, evidence-based, canggih Buku ajar, etc
Dikoordinasi Kemenkes, disahkan Menkes Panduan profesi, Direktorat,
Kesepakatan staf medis
Diterjemahkan ke fasyankes
menjadi:
Dapat +
Sesuai dengan Pathways Dapat dilakukan
Algoritme tanpa
Jenis dan strata
menunggu PNPK
(hospital specific) Protokol
Prosedur
(Sudigdo Sastroasmoro, Konsorsium Upaya Kesehatan,
Ditjen BUK - Kemenkes RI, 2015) Standing orders
267 hal
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
PPK Apendisitis Akut
PPK Benign Prostat Hyperplasia
PPK Fraktur Terbuka
PPK Hernia Inguinalis
PPK Total Knee Arthroplasty/Replacement
PPK Demam Tifoid
PPK Diare Akut
PPK Kejang Demam
PPK DHF
PPK Pneumonia
PPK Stroke Hemoragik
PPK Stroke Iskemik
PPK Perdarahan Subarachnoid
PPK Placenta Previa Pada Kehamilan Aterm
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN
PAG Apendisitis
PAG Demam Tifoid
PAG Diare Akut
PAG Kejang Demam
PAG Demam Berdarah
PAG Bronkopneumonia
PAG Stroke
PAG Placenta Previa Totalis
PANDUAN ASUHAN KEFARMASIAN
PPK
+ Algoritme, Protokol, Prosedur, Standing orders
+
Panduan Asuhan Keperawatan, Panduan Asuhan Gizi, Panduan
Asuhan Kefarmasian, Panduan Asuhan PPA lainnya
Yan
Discharge Planning Follow-up
Edukasi, Pelatihan spesifik : Pasien-Kel Penunjang,
• Awal & durante • Ke RS Yan Kes
Rehab
ranap • Telpon Primer
• Kriteria dilingkungan
• Tim Multidisiplin Proses Pulang :
• Keterlibatan o 24-48 jam pra-pulang
Pasien-Kel o Penyiapan Yan dilingkungan
• Antisipasi masalah o Kriteria pulang +
• Program Edukasi o Resume pasien pulang
/Pelatihan o Transport
o dsb
Discharge Planning
• Cegah Komplikasi
Pasca Discharge
• Cegah Readmisi
Standards for integrated discharge planning
Manajemen
Perawat
Sistem Fisio
terapis Apoteker
Manajemen
KODEKI Pasal 18 Dokter “BPIS”
Pasien Ahli
Setiap Dr memperlakukan Gizi
Radio
teman sejawatnya grafer Lainnya
Analis
sebagaimana ia sendiri
ingin diperlakukan “Enthusiatic Patient”
“Kepuasan Pasien”
Pasien
• Sikap yang pasif
• Kurang percaya diri bertanya
• Tidak cukup pengetahuan utk analisis informasi
• Status social-ekonomi
• Cara pandang dan budaya yang keliru
Dokter/Staf
• Kurangnya pengetahuan, pelatihan ttg PCC
• Kurang waktu, impractical (cara pikir yang berbelit)
• Kurang motivasi
• Kurang dihargai
• Tidak terlatih menangkap ekspresi pasien ttg nilai, ide, perasaan
• Sulit diimplementasi, tidak jelas akan adanya perbaikan outcome
Rumah Sakit
• RS yang enggan melakukan perubahan
• Kurangnya sumber daya
• Dunn,N : Practical Issues Around Putting The Patient in Centre of Care, J R Soc Med. Jul 2003
• Bensberg, M :Patient Centred Care Literatur Review, Dandenong District Division of General Practice, October 2007
Promoting Patient-centered Care
Beberapa elemen pokok untuk keberhasilan RS menerapkan / melaksanakan asuhan
berfokus pasien / PCC adalah :
1. Komitmen kuat senior leadership
2. Komunikasi yang jelas tentang visi strategis,
3. Keikutsertaan aktif dengan pasien dan keluarga di seluruh RS,
4. Fokus terhadap kepuasan staf,
5. Penilaian dan umpan balik secara aktif dalam pelaporan pengalaman pasien,
6. Sumber yg adekuat untuk redesain pemberian asuhan,
7. Capacity building staf,
8. Akuntabilitas dan insentif
9. Budaya yang kuat mendukung perubahan dan pembelajaran.
(Luxford,K., Safran,DG., Delbanco,T . Promoting patient-centered care: a qualitative study of facilitators and barriers in
healthcare organizations with a reputation for improving the patient experience.
Journal for Quality in Health Care, vol 23, 2011)
• Pada aspek Cure personalized medicine melalui pemeriksaan
profil molekular-nya dapat diterapkan pengobatan yg “tailor
made” yg sangat meningkatkan harapan hidup pasien
• Pada aspek Care personalized medicine adalah Patient Centred
Care yang telah berevolusi menjadi Person Centred Care
• Pemberi pelayanan tidak hanya melayani pasien tetapi harus
mengenal pasien tsb sbg individu yg utuh / person : Knowing
the patient as an individual.
• Seorang individu umumnya ingin independen, memiliki hal-hal
lain spt kebiasaan, preferensi/pilihan, situasi keluarga, sosio-
spiritual-kultural, keadaan wellness, yg harus dimasukkan dlm
keputusan klinis.
• Pasien sebagai person adalah pusat dalam proses asuhan
pasien Person Centered Care – PCC
• Konsep inti PCC :
A. Sisi Pasien : Martabat & Respek, Informasi, Partisipasi,
Kolaborasi
B. Sisi PPA : Berpartner dgn Pasien, PPA adalah Tim
Interdisiplin, DPJP adalah Clinical Leader, Asuhan Pasien
Terintegrasi
• Penerapan PCC dilaksanakan melalui Asuhan Pasien
Terintegrasi dengan :
Integrasi Intra-Inter PPA
Integrasi Inter Unit
Integrasi PPA-Pasien
Dalam elemen2 : DPJP sbg Clinical Leader, PPA sbg Tim yg
berkolaborasi interprofesional, Keterlibatan & Pemberdayaan
Pasien-Keluarga, CPPT – Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi, Kolaborasi Pendidikan Pasien, Manajer
Pelayanan Pasien / Case Manager, Integrated Clinical
Pathway, Integrated Discharge Planning, Asuhan Gizi
terintegrasi
Terima
kasih