Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat (Permenkes RI No. 56 Tahun 2014).
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi
secara berkala minimal 3 (tiga ) tahun sekali (UU RI No. 44 Tahun 2009). Hal ini
diperkuat dengan Permenkes RI No. 69 tahun 2014 tentang kewajiban rumah sakit
pada pasal 15, bahwa rumah sakit harus memberikan informasi tentang status
perizinan, klasifikasi dan akreditasi rumah sakit.
Akreditasi rumah sakit adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh
pemerintah pada manajemen rumah sakit, karena telah memenuhi standar yang
ditetapkan. Adapun tujuan akreditasi rumah sakit adalah meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan, sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang semakin
selektif dan berhak mendapatkan pelayanan yang bermutu. Rumah sakit
merupakan salah satu sub sistem dari sistem pelayanan kesehatan nasional secara
menyeluruh yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan primer manusia baik
sebagai individu, masyarakat ataupun bangsa yang berguna meningkatkan derajat
kesehatan (Imron, 2010). Berbagai proses yang dilakukan oleh profesi medik,
paramedik, maupun non-medik sebagai upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan warga masyarakat. Profesi dokter dan perawat yang merupakan ujung
tombak pemberian pelayanan di rumah sakit hendaknya diperhatikan dan dikelola
secara professional.
Pentingnya bagi seorang perawat memahami perbedaan antara budaya,
spiritual, keyakinan dan agama guna menghindarkan salah pengertian yang akan
mempengaruhi pendekatan perawat dengan pasien. Budaya adalah suatu cara
hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian

1
tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-
budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Dengan adanya dinamika internal (perkembangan peran) dan tuntutan
eksternal yang semakin berkembang, rumah sakit dihadapkan pada upaya
penyesuaian diri untuk merespons dinamika eksternal dan integrasi potensipotensi
internal dalam melaksanakan tugas yang semakin kompleks. Upaya ini harus
dilakukan jika organisasi ini hendak mempertahankan kinerjanya (pelayanan
kesehatan kepada masyarakat sekaligus memperoleh dana yang memadai bagi
kelangsungan hidup organisasi). Untuk itu, ia tidak dapat mengabaikan sumber
daya manusia yang dimiliki termasuk perhatian atas kepuasan kerjanya.
Pengabaian atasnya dapat berdampak pada kinerja organisasi juga dapat
berdampak serius pada kualitas pelayanan kesehatan. Dalam konteks tersebut,
pemahaman atas budaya pada tingkat organisasi ini merupakan sarana terbaik bagi
penyesuaian diri anggota-anggotanya, bagi orang luar yang terlibat dan yang
berkepentingan maupun bagi pembentukan dan pengembangan budaya organisasi
itu sendiri dalam mengatasi berbagai masalah yang sedang dan akan dihadapi.
Namun sayangnya penelitian atau kajian khusus tentang persoalan ini belum
banyak diketahui, atau mungkin perhatian terhadap hal ini belum memadai.
Mengingat kondisi demikian, maka tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan
berbagai aspek dan karakteristik budaya organisasi rumah sakit sebagai lembaga
pelayanan publik, dan bagaimana peran perawat dalam menghadapi kebudayaan
di rumah sakit, serta pandangan masyarakat pada perawat atas kebudayaan di
rumah sakit

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari kebudayaan?
2. Apa saja wujud dan unsur – unsur komponen dari kebudayaan?

2
3. Bagaimana kebudayaan kesehatan di Indonesia?
4. Bagaimana peran perawat dalam menghadapi aneka budaya?
5. Apa definisi dari masyarakat?
6. Bagaimana peran perawat pada masyarakat dan kesehatan masyarakat?
7. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap perawat?
8. Apa definisi rumah sakit?
9. Apa saja tugas dan fungsi rumah sakit?
10. Apa saja macam – macam golongan dari rumah sakit?

1.3 Tujuan
Pada makalah ini memiliki tujuan untuk mengetahui mengenai kebudayaan
pada rumah sakit, peran perawat, serta pandangan masyarakat terhadap
perawat atas kebudayaan di rumah sakit.

1.4 Manfaat
Diharapkan makalah ini bisa menjadi bahan referensi untuk mengatahui
bagaimana kebudayaan di rumah sakit serta bagaiamana peran perawat
dalam menghadapi aneka kebudayaan masyarakat yang terjadi di rumah
sakit.

Anda mungkin juga menyukai