PENDAHULUAN
1
SNI. Dengan jumlah benda uji 5 sampel, untuk pengujian kuat tekan sejajar serat
dengan ukuran Panjang 200 mm dan luas 50 x 50 mm, 5 sampel untuk pengujian
kuat lentur dengan ukuran panjang 760 mm dan luas 50 x 50 mm dan 5 sampel
untuk pengujian Kadar Air dengan ukuran Panjang 200 mm dan luas 50 x 50 mm,
sesuai dengan tertera pada SNI bahwa benda uji tidak boleh kurang dari 5 benda
uji untuk setiap tinjauan. Namun pada saat penentuan ukuran sampel mengalami
sedikit perubahan, dikarenakan kayu seumantok sangat keras pada saat
pemotongan, sehingga mengalami perubahan pada ukuran sampel 1.4 %. Untuk
perhitungan mengikuti peraturan PKKI NI-5 2002.
Dari penelitian ini, diperoleh hasil pengujian kadar Air rata rata pada
sampel kayu seumantok adalah 14,759 % dengan berat jenis rata rata 0,794
kg/cm3. Pada hasil kuat acuan di dapatkan untuk kuat tekan sejajar serat rata-rata
proporsional pada kayu seumantok adalah Fc=50,36 Mpa di mana sanggup
menahan beban di atas 10 ton dengan modulus elastistas E =80728,83 Mpa. Untuk
kuat acuan kuat lentur proporsional ialah Fb= 103,530 Kg/cm2 mpa di mana
beban yang mampu ditahan ialah di atas 1 ton dengan modulus elastistas lentur
MoE= 23598,194 Mpa. Dalam hal penelitian kuat acuan kayu ternyata
membuktikan bahwa kekuatan daya tahan kayu sangat dipengaruhi oleh serat
kayu, dan keadaan kerapatan serat kayu dalam satu batang berbeda beda. Dimana
kayu yang memiliki kerapatan yang tinggi meiliki daya tahan yang besar di
bandingkan dengan bagian kayu yang kerapatannya rendah. Pada pengujian kadar
air disampel kayu seumantok yang berasal dari panglong, menjelaskan bahwa
pada satu batang kayu memiliki keadaan air yang berbeda beda, di mana setelah
pengovenan selama 24 jam terdapat beberapa kayu mengalami retakan. Namun
demikian, kadar air pada kayu seumantok yang berasal dari took kayu Kilang
Ketam Fajar Indah Utama sudah sesuai dengan PKKI NI-5 2002 di mana kadar air
pada kayu lebih kecil dari pada 30%.